Monday, January 16, 2012

Saran DPR, Kapal Baru Tetap Bernama Dewaruci

KRI Dewa Ruci. (Foto: Kompas/Wahyu Haryo PS)

15 Januari 2012, Jakarta: Tidak ada "keraguan politik" sedikitpun dari DPR untuk mendukung reinkarnasi Dewaruci. Sokongan itu dibuktikan dengan telah diberikannya persetujuan terhadap usulan pembelian kapal layar tipe tiang tinggi (tall ship) yang baru berikut anggarannya di APBN. Kalangan DPR berharap kapal latih TNI AL yang baru itu tetap diberi nama Dewaruci.

"KSAL secara resmi sudah melaporkan ke komisi I. Kami sudah setuju dan merencanakan pembelian kapal yang baru," kata Wakil Ketua Komisi I (Pertahanan) DPR TB Hasanuddin di Jakarta, Sabtu (14/1).

Sebelumnya, KSAL Laksamana TNI Soeparno juga telah menyampaikan bahwa TNI AL menganggarkan dana USD 80 juta atau sekitar Rp 720 miliar untuk membeli kapal pengganti Dewaruci. "Saya lupa rinciannya. Tapi, penganggarannya multiyears. Yang jelas tahun 2014 diharapkan sudah selesai pembuatannya," kata Hasanuddin.

Sampai saat ini, TNI AL masih belum memutuskan perusahaan yang akan mengerjakan pembuatan kapal layar tiang tinggi. Proses penjajakan masih dilakukan terhadap sejumlah negara. KRI Dewaruci sendiri dibuat di Jerman Barat oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg pada tahun 1952. Pertama diluncurkan dari pabrik pada 24 Januari 1953. Setengah tahun kemudian dilayarkan ke Indonesia oleh Taruna/Kadet Akademi Angkatan Laut.

Sekalipun menyerahkan sepenuhnya kepada TNI AL untuk teknis pemesanannya, Hasanuddin meminta kapal baru ini memiliki fasilitas dan sarana yang lebih bagus dari Dewaruci. "Saya tidak paham soal teknis. Tapi, saya dengar untuk kapal layar tipe tiang tinggi itu yang legendaris justru dari Spanyol. Tapi, terserah yang tahu teknis," ujar politisi PDIP, itu.

Dia menyarankan supaya kapal baru ini tetap diberi nama Dewaruci. Bahkan, sejumlah ornamen dari kapal Dewaruci "lama" perlu dipindahkan ke Dewaruci "baru".

"Supaya kesannya di dunia, kapal baru ini tetap Dewaruci. Bagaimanapun Dewaruci ini sudah menjadi lambang dan identitas ini Angkatan Laut Indonesia," kata Hasanuddin.

Bukan hanya itu, sebagai kapal latih, Dewaruci pernah melatih ribuan perwira dan melahirkan laksamana yang tak terhitung jumlahnya. "Saya sendiri sewaktu masih taruna Angkatan Darat pernah masuk ke sana, berlayar dengan teman "teman taruna dan kadet dari Angkatan Laut. Kapal ini melegendaris," ujar alumni AKABRI angkatan 1975, itu.

Aspek historis inilah salah satu pertimbangan DPR untuk menyetujui "reinkarnasi" Dewaruci yang kini sudah berusia lanjut. Hasanuddin mengatakan Dewaruci telah menjadi kebanggaan para taruna/kadet Angkatan Laut dan pelaut di Indonesia pada umumnya.

"Kapal ini bisa berlayar lintas dunia hanya dengan tiang tinggi dan layar. Sedikit dilengkapi sarana setengah modern," sanjungnya.

Untuk pertempuran laut, kapal layar tipe tiang tinggi semacam Dewaruci jelas sudah ketinggalan zaman dan sangat tidak efektif. Tapi, Dewaruci memainkan peran diplomasi yang sangat strategis ke dunia internasional. Peran ini juga penting dalam konteks pertahanan secara keseluruhan.

Hasanuddin menuturkan setiap tahun, Dewaruci melakukan misi "misi pelayaran keliling dunia. Sempat menjelajahi perairan Indonesia pada 2009, Dewaruci menempuh rute panjang ke Eropa pada 2010 dan berkeliling Asia pada 2011. Itu hanya sebagian contoh kecil saja. Saat singgah di negara asing, para taruna dan kader Angkatan Laut ini juga mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.

"Dewaruci ini multifungsi. Mulai misi "misi kelautan, pelatihan taruna dan kadet, sampai untuk promosi bangsa Indonesia. Makanya, perlu dicari gantinya," tegas Hasanuddin.

Terhadap Dewaruci "lama", Hasanuddin menyarankan supaya tidak "diporsir" lagi fisiknya. Museum Angkata Laut menjadi tempat baru yang paling pas. "Para taruna dan generasi penerus harus tahu bahwa, di era modern, kapal ini pernah berkeliling dunia hanya dengan layar. Ini membuktikan eksistensi kita sebagai negara bahari," tandasnya.

Sumber: JPPN

1 comment:

  1. Akoe jakin sejakin-jakinnja, bahwa poetra-poetra terbaik bangsa ini, akan melahirkan alat tempoer oetama seperti tank tempoer, helikopter serboe, pesawat siloeman, radar tjanggih, kapal-kapal selam dan kapal-kapal perang bertenaga noeklir ataoe bertenaga gas seperti jang telah diboeat negeri adolf hitler. Bahkan soeatoe saat nanti kita djoega dapat memboeat sendjata viroes anthrax, dbd, sars, ebola, rabies, leptospiro dan lain sebagainja seperti jang telah mereka (amerika serikat)perboeat pada projek akbar jang bernama NAMRU. Dan tidak menoetoep kemoengkinan kita djoega bahkan dapat memboeat tandingan jang lebih mematikan dibanding jang dimiliki andjing koerap amerika serikat jakni sendjata pengendali iklim HAARP.jang djika mereka memoelai menggoentjangkan boemi jang kita pidjak, maka kitapoen sama akan menggoentjangkan tanah air mereka (amerika serikat). Lihat betapa sengsaranya saoedara kita soekoe atjeh. Telah damai anak negeri itu namoen tak lama berselang bergojang dan bergoentjang lagi boemi jang mereka pidjak. Soeatu saat nanti bangsa indonesia akan berhasil membasmi pendjadjahan dari moeka boemi ini oentoek selamanja, INSJAALLAH AMIEN!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Pada Bunker Pertahanan Markas Oetama Angkatan Perang Repoeblik Indonesia
    Semaki Jogjakarta 1945-2012

    Atas Nama Kehormatan Bangsa Indonesia
    Djenderal Besar Soedirman

    ReplyDelete