Tuesday, January 17, 2012

TB Hasanuddin: Geografis Indonesia Tidak Cocok untuk MBT Leopard

MBT Leopard 2A4 milik SAF. (Foto: Mindef)

17 Januari 2012, Jakarta: Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menegaskan, DPR pasti menyetujui TNI dilengkapi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang canggih, namun dengan catatan harus cocok dengan doktrin pertahanan dan karakter geografis atau medan di Indonesia.

Kepada pers di Jakarta, Selasa, Hasanuddin menjelaskan bahwa keberadaan Main Battle Tank (MBT) Leopard untuk memperkuat alutsista TNI sangat tidak cocok untuk manuver di wilayah geografis di Indonesia yang gembur, terpotong-potong dan bahkan tergenang air (rawa).

Selain itu, ia menambahkan, tank Leopard juga dinilai kurang taktis untuk sistem pertahanan pulau-pulau seperti di Indonesia.

"Saya dan teman-teman dengan sungguh-sungguh mempelajari dengan seksama tentang keunggulan dan kelemahan tank Leopard yang akan dibeli TNI dengan harga cukup mahal itu dan kemudian menyatakan menolak pembeliannya," ujarnya.

Lebih lanjut Hasanuddin menjelaskan bahwa sejumlah dasar penolakan rencana pemerintah membeli tank Leopard dari Belanda adalah sampai hari ini Kemenhan belum secara resmi memberikan penjelasan kepada Komisi I tentang rencana pembelian 100 tank Leopard (50 tipe 2A4 dan 50 tipe 2A6) bekas Belanda itu.

Menurut dia, tank tersebut memang canggih, tapi sebenarnya juga cukup mahal untuk tipe 2A4 seharga 700.000 euro dan tipe 2A6 senilai 2,5 juta euro serta masih ditambah biaya overhaull 800.000 euro per unit.

Alasan lainnya adalah, bobot tank Leopard seberat 63 ton juga dinilai tidak sesuai dengan kondisi geografis wilayah Indonesia yang seharusnya menggunakan kendaraan tempur jenis medium tank berbobot 23 ton saja.

"Sebenarnya atas perintah presiden pada tahun 2010, PT Pindad telah mengembangkan medium tank 23 ton yang lebih cocok dan sudah menjadi prototipe yang tinggal dikembangkan," ujarnya seraya menambahkan tank jenis itu jauh lebih ringan, lincah, dan murah karena bisa diproduksi di dalam negeri.

Secara terpisah anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan bahwa rencana pembelian 100 tank Leopard itu sangat realistis dan sesuai kebutuhan TNI di masa mendatang.

"Saya belum ahli alutsista walaupun terus belajar keras di Komisi I. Tapi rencana membeli 100 tank Leopard itu realistis dan sesuai dengan kekuatan pertahanan minimal (Minimum Essential Force/MEF)," ujarnya.

Sumber: ANTARA News

7 comments:

  1. waktu aktif ga ada kontribusi utk TNI malah menggerogoti jadi anggota dewan juga rese, SALIM MENGGA koruptor tunjangan perumahan prajurit atau asabri atau sejenisnya, sukur aja belum dituntut prajurit! TB hasanudin paling juga sejenisnya... ga tau diri, rekanannya kalah tender jadi rese. Tobat sebelum garnisun pada ga mau antar kamu ke liang kubur!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  2. WAHAI PARA PEMBESAR-PEMBESAR DJAKARTA….
    Tidakkah kaoe batja sekali lagi tentang semoea boekoe-boekoe sedjarah jang telah berloemoetan penoeh noda termakan rajap ?
    Betapa lihai, tjerdik, dan djoega sadisnja andjing-andjing koerap pendjadjah asing telah mendoedoeki dan berlakoe sewenang-wenang terhadap seloeroeh bangsa indonesia pada masa revolusi fisik doeloe.
    Koeltoer stelsel, Rodie anjer-panaroekan, pembantaian moedjahidin pada masa perang sabil di atjeh, westerling makassar, dan masih banjak lagi peristiwa jang djika dioeroet-oeroet tak pernah tjoekoep kertas ditoeliskan agar dapat ditoentoet kemedja pengadilan. betapa mereka andjing-andjing koerap haroes membajar mahal akan keroegian harta, martabat, njawa, dan lain sebagainja jang tak dapat diloekiskan dan dibandingkan dengan emas permata sekalipoen, bahkan hingga semoea emas timika papoea takkan bisa mengganti keroegian kesewenang-wenangan mereka andjing-andjing koerap jang telah bercokol selama lebih dari tiga setengah abad !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Saatnjalah sekarang momentoem keberanian dan kebangkitan bangsa jang diawali dari arah timoer djawa dengan berhasilnya mereka (poetra-poetra terbaik bangsa)telah memboeat mobil, motor, alat-alat pertanian dan lain sebagainja meroepakan inti dari garis star menoedjoe bangsa jang mandiri menatap tegak kedepan goena menoembangkang dan membantai habis andjing-andjing koerap pendjadjah asing. Mengenai si hitam anak dari menteng, kitalah jang memboeatnya pintar hingga saat sekarang ia mendjadi presiden negara asing dibenoea amerika. apakah engkaoe tidak merasa sinting dan bedjat otakmoe soedi menjembah njembah mereka jang mana kitalah jang betoel-betoel telah berdjasa memboeat ia pintar dan mendjadikannja presiden jang kata andjing-andjing koerap lainnja diseboet sebagai negara adidaja???????????????????????????????????????????????????????????????????????
    Djawabannja adalah kitalah jang semestinja poela mengadjari dan memimpin mereka bagaimana tjaranja memboeat tatanan kehidoepan seloeroeh pendoedoek doenia ini aman, tentram, damai, adil, dan makmoer !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Dan boekan malah menjembah mereka seperti toehan jang telah berdjasa mentjipta djagad ini. soenggoeh engkaoe keterlaloean wahai pembesar-pembesar djakarta !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Bunker Pertahanan Markas Komando Tempoer Oetama Angkatan Perang Repoeblik Indonesia
    Semaki Jogjakarta 1945-2012

    Atas Nama Kehormatan Bangsa Indonesia

    Djenderal Besar Soedirman

    ReplyDelete
  3. TBH pengkianat TNI, waktu aktip ga ada kontribusi malah gerogotin TNI, TBH, Salim Mengga adalah sejenis... liat aja tabungan perumahan prajurit dan asabri yg disikat.. dua mantan jendral gombal ini sudah layak kalo mati ga usah dikubur garnizun, nyusahin prajurit aktip!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  4. Ah yang bener aja pak TB Hasanudin menurut anda indonesia tidak cocok pake MBT, Nah sekarang coba liat negara ASEAN lainnya yang lebih kecil wilayah negaranya atau yang juga punya beberapa pulau... Mereka menggunakan MBT. Apa tujuannya..? Karena mereka tahu kekuatan MBT dari kelasnya tank paling unggul. Singapura negera sebesar pulau Madura, malaysia sebesar pulau Jawa... Mereka sudah lama menggunakan MBT dari jenis T72 dan Leopard.
    Tidak ada salahnya RI beli MBT. terlebih yang akan maju perang dan berjuang di garis depan adalah TNI bukannya Bapak TB Hasanudin + komisi 1. Tentara tentu ingin senjatanya modern agar bisa memenangkan perang...bukan maju perang tapi setor nyawa karena kalah canggih tank & senjatanya... Kok Bpk TB Hasanudin tdk paham, katanya Purnawiran Jendral TNI AD yang pernah aktif dalam batalion tank..

    ReplyDelete
  5. Para Pahlawan dulu mempersatukan Wilayah Nusantara Tidak dengan persenjataan yang canggih atau modern tapi dengan NIAT YANG SEMPURNA untuk kedaulatan NKRI.
    Dengan NIAT yang sempurna itulah muncul tekad yang kuat layaknya gugusan karang di pantai bumi pertiwi, dengan NIAT itulah yang membakar semangat jiwa layaknya gunung merapi yang tersebar di tubuh bumi pertiwi, juga dengan NIAT itu yang merapatkan dan menguatkan barisan TNI dan rakyat layaknya barisan pepohonan yang menaungi bumi pertiwi dari ganasnya laut dan teriknya sang surya.
    Mari bersama KITA sempurnakan NIAT kita untuk kedulatan NKRI !!!!
    KAMI TIDAK MINTA APA YANG BUKAN BAGIAN DARI BUMI PERTIWI, KAMI HANYA MELINDUNGI SETIAP TETES DARAH dan KERINGAT YANG JATUH DI PERBATASAN NUSANTARA .....
    KAMI MEMANG NEGARA MISKIN TAPI KAMI TIDAK BODOH ! KAMI PUNYA HARGA DIRI ! DAN KAMI TIDAK AKAN MEMBIARKAN NEGARA MANAPUN MENGAMBIL WILAYAH NKRI WALAUPUN HANYA SEGENGGAM PASIR DI PANTI TERUJUNG BUMI PERTIWI.
    MERDEKA !!! MERDEKA !!! MERDEKA !!!

    ReplyDelete
  6. Kalo beli leopard nggak ada komisinya buat biaya kampanye nanti he he he ....

    ReplyDelete