Friday, January 20, 2012

RI Bangun Pabrik Bahan Berenergi Tinggi untuk Militer

(Foto: Dahana)

20 Januari 2012, Subang: Indonesia akan membangun pabrik bahan berenergi tinggi (Energetic Material Center) di areal PT Dahana di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk memenuhi kebutuhan militer.

"Tantangan kita adalah melepaskan ketergantungan akan kebutuhan bahan baku propelan impor, jadi ini kita dukung," kata Menristek Gusti Mohammad Hatta pada kunjungannya ke BUMN di bidang produksi bahan berenergi tinggi (peledak), PT Dahana, di Subang, Jumat.

Pada kesempatan itu Menteri menyaksikan penandatanganan kerja sama PT Dahana-Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dan PT Dahana-BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang dihadiri Kepala Lapan Bambang Tedjasukmana dan Kepala BPPT Marzan A Iskandar.

Disebutkan Menteri, saat ini Indonesia sedang bersemangat tinggi meningkatkan kemandirian bangsa di bidang penguasaan teknologi pertahanan, dimana propelan, bahan bakar roket menjadi salah satu indikator kemandirian.

"Hanya saja produksi militer harus didukung oleh produk komersial agar perusahaan bisa tetap beroperasi, ditambah lagi harus bersinergi dengan lembaga-lembaga riset untuk kepentingan penelitian dan pengembangan material dan peroketan nasional," kata Gusti.

Gusti juga menyatakan bangga karena di areal yang berisi bahan-bahan mengerikan seperti bahan peledak ternyata gedungnya menjadi yang pertama di Indonesia mendapat sertifikasi "Green Building" dan mencapai kategori platinum untuk gedung baru.

Sementara itu Dirut PT Dahana Tanto Dirgantoro mengatakan, semua aktivitas terkait produksi propelan diarahkan di wilayah Subang ini setelah diletakkan batu pertamanya oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro pada 2010 dan dijadwalkan selesai pada Maret 2012.

Dikatakannya Energetic Material Center ini akan menjadi yang terbesar di ASEAN.

"Kami baru saja memindahkan pabrik (catridged emulsion) yang semula berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya ke Subang yang luasnya mencapai 595 ha. Pabrik kami di Tasik yang hanya di atas lahan 10 ha tak memenuhi syarat jarak keselamatan untuk produksi bahan lainnya," katanya.

Dahana, urainya, selain memproduksi bahan berenergi tinggi untuk militer juga memproduksi kebutuhan komersial seperti keperluan pertambangan migas, pertambangan umum dan konstruksi.

Sedangkan Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Dr Ing Soewarto Hardhienata mengatakan, propelan yang pembeliannya sering diembargo oleh negara maju, dibutuhkan dalam pengembangan peroketan nasional.

Sumber: ANTARA News

2 comments:

  1. YANG MESTI DILAKUKAN REPUBLIK INDONESIA IALAH MENGOPTIMALKAN DAN MEMAKSIMALKAN PERAN DAN TUGAS BUMNIS SEPERTI TRIO PT PAL, PT PINDAD, DAN PT DIRGANTARA INDONESIA AGAR KIAN BERJAYA DAN BERKIBAR LAKSANA GARUDA INDONESIA. SEHINGGA PENGADAAN BARANG SEPERTI ALUTSISTA TIDAK TERHALANGI SAMA SEKALI OLEH HAL APAPUN. TERMASUK IMPOR ALUTSISTA DARI LUAR NEGERI !!!!!!! INDONESIA MEMILIKI BARANG TAMBANG YANG SUNGGUH SANGAT DAHSYAT MELIMPAH DIBERBAGAI SEKTOR SEPERTI : BIJIH BESI (UNTUK MATERIAL RANGKA TANK MBT) ALUMUNIUM (UNTUK MATERIAL PESAWAT DAN HELIKOPTER) URANIUM DAN PLUTONIUM (UNTUK ROKET, RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA, DAN SELURUH JENIS KALIBER PELURU) DAN MASIH BANYAK LAGI. ITU SEMUA HARUS DIKELOLA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG MENURUT PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO IALAH “SELURUH KEKAYAAN ALAM INDONESIA HARUS DINASIONALISASIKAN” TIDAK BOLEH DIZINKAN SAMA SEKALI INVESTASI DARI SIAPAPUN, APALAGI INVESTASI LUAR NEGERI. KARENA KEKAYAAN ALAM INDONESIA ADALAH MILIK MURNI SEUTUHNYA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. DAN BUKAN MILIK PT FREEPORT AMERIKA SERIKAT !!!!!!!
    INVESTASI DAN GLOBALISASI SEPERTI YANG DIKUTIP DARI PIDATO MANTAN PRESIDEN PROF B J HABIEBIE ADALAH TERMINOLOGI PENGGANTI DARI ISTILAH MAKSUD JAHANAM BANGSA ASING YANG BERMAKNA IMPERIALISME DAN KOLONIALISME YANG BERAKIBAT PADA AGRESIONISME DAN EKSPANSIONISME. KITA SAMA SEKALI TIDAK MENGIZINKAN TERJADINYA KEKHAWATIRAN AKAN ANCAMAN PENJAJAHAN BANGSA ASING TERHADAP TANAH AIR INDONESIA BAHKAN PRESIDEN SOEKARNO BESERTA JENDERAL JOSEPH BROZZ TITO (EKS. YUGOSLAVIA) JENDERAL GAMAL ABDEL NASSER (MESIR) PANDIT J NEHRU (INDIA) KWARME NKRUMAH (GHANA AFRIKA UTARA) MENDIRIKAN BASIS PERTAHANAN GLOBAL UNTUK MENCEGAH IMPERIALISME DAN KOLONIALISME MUNCUL SEBAGAI RAKSASA MONSTER YANG AMAT LETHAL BAGI BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA. UNTUK ITULAH MEREKA PARA PENDIRI-PENDIRI HARKAT DAN MARTABAT BANGSA-BANGSA YANG BARU MERDEKA DENGAN MULIA MENDIRIKAN PAKTA PERTAHANAN GERAKAN NON BLOK.YANG KESEMUA BUTIR PERNYATAAN DAN KESEPAKATAN TERANGKUM DALAM APA YANG DINAMAKAN DENGAN DASA SILA BANDUNG PADA KONFERENSI TINGKAT TINGGI PERTAMA NEGARA-NEGARA ASIA-AFRIKA TAHUN 1955. HAL INI MESTI DICAMKAN DAN DIHAPAL SELAMANYA BAGI SELURUH ELEMEN BANGSA INDONESIA AGAR ANCAMAN IMPERIALISME, KOLONIALISME, INVESTASISME, GLOBALISASISME, AGRESIONISME, EKSPANSIONISME, DAN INVASIONISME HANCUR LULUH LANTAK BERKEPING-KEPING. SEBALIKNYA, SEPERTI PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO AKAN NASIONALISASISME, KEMANDIRIANISME,BERDIKARISME, DAN SURVIVALISME MESTI DIPACU DAN LEBIH DIKOKOHKAN LAGI. JAYALAH INDONESIA !!!!!! BUKTIKAN NYALIMU !!!!! BUKTIKAN KEHEBATAN INDONESIA SEPERTI YANG TELAH DITUNJUKKAN OLEH KEKAISARAN MAJAPAHIT YANG MENCAKUP SELURUH ASEAN !!!!!

    ReplyDelete
  2. INDONESIA HARUS BSA MEMBUAT PSWAT2 TMPUR SNDRI,DAN HRUS BSA MENGALAHKN NGARA2 MDREN! BNYAK ANAK2 NGRI KTA YG PINTAR2,KNPA TDAK MEREKRUT ANAK2 NEGRI PILIHAN,BNYAK ANK2 NGRI KTA YG KEPINTARANNYA DIPAKE OLEH ORANG LUAR!..MAJU TERUS NEGARAKU,,MERDEKA

    ReplyDelete