Thursday, November 4, 2010

Menhan RI: Indo Defence 2010 Sebagai Ajang Mendorong Tumbuhnya Industri Pertahanan Dalam Negeri

Kapal patroli TNI AL buatan galangan kapal dalam negeri dipamerkan di Indo Defence 2006. (Foto: Berita HanKam)

4 November 2010, Jakarta -- Indo Defence, Indo Aerospace dan Indo Marine yang disingkat IDAM 2010 Expo & Forum akan lebih menarik dikarenakan pada perhelatan tahun ini, diharapkan sebagai ajang untuk mendorong tumbuhnya peranan industri pertahanan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro, sesaat membuka Konferensi Pers tentang persiapan Indonesia menggelar perhelatan bergengsi berupa pameran internasional industri pertahanan, tiga matra angkatan bersenjata dan security / keamanan atau Indo Defence 2010 di kantor Kemhan RI Jakarta, Selasa (12/10).

Lebih lanjut Menhan menjelaskan beberapa kesepakatan kerjasama (Memorandum Of Understanding) akan ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan, TNI maupun mitra kerja industri strategis nasional baik milik pemerintah maupun swasta, antara lain program penggantian pesawat OV-10 Bronco, pengembangan produk bom udara P-100P dan P-100L untuk persenjataan pesawat Sukhoi serta program produksi 1000 roket pertahanan untuk TNI AL hingga tahun 2014 dan untuk tahap pertama akan dibuat sebanyak 750 roket hingga tahun 2013.

Selain dilaksanakannya Indo Defence untuk ke empat kalinya, pameran kedirgantaraan, Indo Aerospace, dan pameran kemaritiman , Indo Marine, juga akan dilaksanakan untuk yang kedua. Dan pertama kalinya Indonesia menggelar Tri Matra dalam Pamerran yang diberi nama IDAM 2010 Expo & Forum, merupakan pameran industri pertahanan Indonesia yang terlengkap selama penyelenggaraannya yang akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, dari tanggal 10 November sampai dengan 13 November 2010.

IDAM 2010 Expo & Forum ini akan diikuti oleh lebih dari 400 peserta pameran dari 38 negara dan sebanyak 17 negara membuka pavilion country yaitu Australia, Belanda, Inggris, Itali, Jerman, Korea, Malaysia, Perancis, Portugal, Republik Ceko, Republik Slovakia, Singapura, Polandia, Rusia, Turki, Ukraina dan termasuk Indonesia.

Beragam peralatan militer yang dipamerkan seperti peralatan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan, militer/bersenjata, logistik, senjata api, peluru, pesawat tempur, sistem komunikasi, sistem keamanan, radar, helm, ransel, tenda, teknologi penerbangan dan maritim, fasilitas bandara & pelabuhan kapal selam dan lain -lain. Selain menampilkan berbagai produk teknologi di bidang pertahanan juga di selenggarakan berbagai presentasi dalam forum diskusi dan seminar dari para peserta pameran yang menjelaskan secara teknik keunggulan produk mereka. Forum seminar berfokus pada tema Empowering Indonesia’s Aerospace Industry to Increase National Aerospace Capabilities, diselenggarakan oleh Frost & Sulivan bekerjasama dengan CSDS (Center for Security and Defence Studies)

Diharapkan ajang ini dapat menjadi media komunikasi dan informasi yang efektif untuk menjalin kontak bisnis dan transfer teknologi, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan industri pertahanan dan keamanan di Indonesia, lebih lanjut ditambahkan Menhan.

Menanggapi anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman dari Bank Pemerintah, Wakil Menhan, Sjahfrie Sjamsoeddin menyampaikan, bahwa seluruh anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman Bank dalam negeri akan digunakan untuk membeli alut sista dan persenjataan TNI, yang diproduksi oleh Industri pertahanan dalam negeri. Sebagai contoh, anggaran tersebut digunakan membeli senjata serbu SS-1 dan amunisinya dari PT Pindad untuk TNI Angkatan Darat dan pembelian kapal patroli untuk TNI AL dari galangan kapal PT PAL atau perusahaan swasta dalam negeri yang berada di Banyuwangi. Hal tersebut sebagai komitmen pemerintah mendorong tumbuhnya industri pertahanan dalam negeri menuju revitalisasi industri pertahanan, tambah Wamenhan

Even bergengsi ini diselenggarakan oleh PT. Napindo Media Ashatama, didukung oleh Kementerian Perhubungan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, TNI, Kepolisian Republik Indonesia dan Asosiasi Asosiasi Terkait. Disamping itu dilaksanakan juga pameran foto jurnalistik dari wartawan foto dan biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan yang terdiri dari 75 buah foto sebagai bagian kecil selain jejak pertahanan negara dalam beberapa tahun terakhir. Melalui pameran foto jurnalistik ini selain mampu mengangkat nilai seni jurnalistik foto, juga sebagai bahan sosialisasi perkembangan pertahanan negara melalui karya jurnalistik foto.

IDAM 2010 Expo & Forum menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 10 November 2010, yang akan dimeriahkan dengan sebuah atraksi berupa terjun payung oleh para prajurit ketiga Angkatan dan Polri serta anggota FASI, yang akan membawa bendera BUMNIP, serta Tim Aerobatic dari Australia.

Pameran ini akan menarik bagi kalangan TNI (AD, AL, AU) dan Kepolisian, professional bidang kedirgantaraan dan pertahanan, akademi militer dan kepolisian serta perguruan tinggi, sedangkan pada hari terakhir pameran akan dibuka bagi umum.

Turut mendampingi Menhan dalam koonferensi pers tersebut, Wamenhan, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Supandji D.E.A., Dirut PT. Napindo Media Ashatama, Herman Wiriadipoera dan pejabat teras di lingkungan Kemhan RI.

DMC

No comments:

Post a Comment