Thursday, October 28, 2010

TNI-AU Perlu 10 Skuadron

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Imam Sufaat (kanan) dan Bupati Kutai Timur Isran Noor (kiri) menyaksikan Latihan Puncak TNI AU "Angkasa Yudha" tahun 2010 di Sangatta, Kalimantan Timur, Rabu (27/10). Latihan "Angkasa Yudha" merupakan ajang untuk melatih kemampuan personel prajurit TNI AU, baik kemampuan taktik "air to ground" atau "air to air" dalam rangka menjaga dan mempertahankan NKRI. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/hp/10)

28 Oktober 2010, Sangata -- TNI AU membutuhkan 10 skuadron atau 160 pesawat hingga 2024 untuk memperkuat pertahanan negara. "Sesuai dengan strategi TNI-AU kedepan sampai 2024 kita membutuhkan 10 Skuadron atau 160 buah pesawat tempur," kata Kepala Staf TNI-AU Marsekal Imam Syufaat, di Sangata, Rabu.

Menurut KASAU Imam Syufaat, mulai tahun 2011 TNI-AU akan mendatangkan pesawat intai tanpa awak sebanyak 4 unit dan juga pesawat tempur Sukhoi. Pengadaan itu masih diproses di Departemen Pertahanan.

"Pesawat jenis F.16 dan Sukhoi dibutuhkan untuk mendukung diplomasi kita," kata KASAU Marsekal Imam Syufaat menjawab pertanyaan wartawan usai menyaksikan kegiatan puncak kegiatan TNI-AU yang dilaksanakan di Sangata.

"Untuk menghadapi kondisi dan geografis yang butuhkan adalah jenis pesawat berbadan besar seperti Hercules dan tentunya kita masih membutuhkan pesawat seperti Sukhoi," katanya.

Ia menambahkan bahwa standar Alutsista TNI-AU memiliki peralatan yang sedang menuju ke 60 persen. "Karena anggaran kita sejak tahun 2008 kecil sekali sehingga pesawat kita sangat minim.Tahun 2010 ini lumayan besar," kata KASAU.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment