Friday, October 29, 2010

KRI Soeharso Akhirnya Diperintahkan ke Wasior

Sebelum berangkat, para prajurit Korp Marinir TNI AL mendapat pembekalan terlebih dahulu. (Foto: Kuwadi/Dispen Marinir)

28 Oktober 2010, Surabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso akhirnya diperintahkan berangkat ke Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, setelah sempat hendak diberangkatkan ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Kami akhirnya memerintahkan KRI dr. Soeharso ke Wasior seperti rencana semula karena barang-barang yang ada di dalamnya memang diperuntukkan bagi korban banjir Wasior," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Soeparno di Surabaya, Kamis malam.

Ia mengakui sebelumnya sempat memerintahkan kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit terapung itu menuju Mentawai, padahal kapal bernomor lambung 990 itu seharusnya bertolak dari Dermaga Ujung, Surabaya, menuju Wasior, Rabu (27/10).

Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kapal jenis LDP itu tetap diharuskan berangkat ke Wasior dengan berbagai pertimbangan, Kamis sekitar pukul 10.00 WIB.

"Barang-barang yang ada di dalam kapal itu memang bantuan untuk korban banjir bandang dan barang-barang hunian khas Papua. Jadi, tidak mungkin dibawa ke Mentawai," katanya usai memimpin upacara purnatugas perwira tinggi TNI-AL itu.

Selain bantuan logistik, obat-obatan, dan alat berat, kapal yang sudah berpengalaman menjalankan misi kemanusian di lokasi bencana itu juga mengangkut 22 dokter dan perawat dari berbagai keahlian.

Di Mentawai, TNI-AL sudah mengerahkan empat unit KRI dari unsur Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). "Ada satu KRI lagi yang kami siapkan ke Mentawai," kata jenderal bintang tiga itu.

Sementara di Wasior, TNI AL juga telah mengerahkan empat unit KRI dari unsur Koarmatim. "Kalau memang butuh kapal seperti KRI Soeharso di Mentawai, kami bisa mengirimkannya dari Koarmatim," katanya.

KSAL menyebutkan ada tiga unit kapal di Makoarmatim yang besarnya seperti KRI Soeharso yang siap diberangkatkan ke Mentawai, yakni KRI Surabaya, KRI Banjarmasin, dan KRI Makassar.

Kapal-kapal TNI-AL yang dikerahkan ke lokasi bencana biasanya menjalankan tugas, mulai dari pendistribusian bantuan logistik, penanganan korban bencana, hingga pemulihan lokasi bencana, selama satu bulan.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment