Monday, June 1, 2009

KRI Diponegoro Adalah Asset Yang Sangat Berharga

Para awak KRI Diponegoro 365 berbaris saat merapat di Pelabuhan Beirut, Beirut, Lebanon, Kamis (16/4). KRI yang berawak 100 personel TNI itu akan tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda Multi Task Force XXVIII A dalam misi perdamaian PBB di kawasan Lebanon Selatan selama enam bulan. (Foto: Kompas/Benny Dwi Koestanto)

31 Mei 2009, Lebanon -- KRI Diponegoro-365 dan seluruh ABK-nya adalah merupakan asset yang sangat berharga atas keberhasilan yang diraih dalam pelaksanaan tugas Maritime Task Force (MTF). Hal tersebut disampaikan Commander MTF Rear Admiral Jean Thiery Pynoo dalam kunjungannya ke KRI Diponegoro-365, baru-baru ini.

Setelah dijemput pilot dan co pilot Helly-BO 105 Kpt Laut (P) Panji P dan Lettu Laut (P) Novam dari kapal Markas Leopold, sekitar pukul 10.00 LT, Commander MTF beserta salah seorang staffnya landing di KRI Diponegoro yang dikomandani Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah. Begitu turun dari helly buatan PTDI langsung disambut Komandan KRI dan beberapa staffnya yang dilanjutkan dengan meninjau beberapa pos tempur antara lain Pusat Informasi Tempur (PIT), Anjungan, MCR termasuk lounge room Bintara/Tamtama dan dapur. Ia sangat terkesan dengan keadaan KRI Diponegoro yang selalu tampak rapi, bersih dan terawat karena kepedulian dari crewnya.

Menurut Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah kunjungan resmi ini bertujuan untuk meninjau secara langsung aktivitas kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan unsur-unsurnya dan hal ini juga dilakukan secara bergantian terhadap unsur-unsur yang lain.

Dalam tatap muka dengan ABK KRI Diponegoro-365 yang dilaksanakan untuk pertama kalinya, Rear Admiral Pynoo mengatakan bahwa sejak berdirinya MTF pada tahun 2006 lalu dan untuk pertama kalinya dalam sejarah PBB MTF didirikan telah mendulang kesuksesan. Ini dibuktikan dengan keamanan lalulintas perdagangan di pelabuhan Beirut yang mengalami peningkatan secara signifikan bahkan Beirut menjadi salah satu pelabuhan di dunia yang mengalami peningkatan paling pesat. Ini tentunya akan berdampak terhadap stabilitas dan kesejahteraan masyarakat Lebanon.

Ia menyadari bahwa kerjasama adalah merupakan kunci kesuksesan. Kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dengan semua pihak termasuk Autority Lebanon, Markas Besar UNIFIL dan unsur-unsur MTF yang bekerja saling menghargai, friendship dengan visi yang sama yaitu demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan di Lebanon. Demikian pula Lebanesse Armed Force – Navy yang memberikan tanggapan sangat positif dengan meningkatkan kerjasama dalam bentuk latihan-latihan bersama.

Perwira Tinggi lulusan Royal Military Academy in Brussels ini juga mengucapkan terimakasih atas spirit, motivasi dan performance yang telah ditunjukkan oleh KRI Diponegoro-selama ini, sebagaimana yang diungkapkannya sebagai berikut : ” I thank you all for achievements and results, for the fighting spirit and motivation the crew of the KRI Diponegoro showed throughout their participation in the MTF. Indonesia Can be very proud of this ship that is always showing the spirit of a great Navy.

Dalam kesempatan tersebut ia sekaligus mohon pamit kepada Komandan dan seluruh ABK KRI Diponegoro karena telah selesai melaksanakan tugasnya dan akan segera kembali ke negaranya. Sebagai ucapan selamat jalan, Komandan KRI Diponegoro memberikan cenderamata berupa plakat.

Mengakhiri kunjungan tersebut sekali lagi RADM Pynoo mengucapkan terimakasih kepada Komandan dan crew KRI Diponegoro. ”Posisi saya akan segera di tempati pejabat yang baru Rear Admiral Rugiere de Biase dari Itali’’ ujarnya sambil kemudian segera menuju geladak helly untuk kembali ke kapal markas BNS Leopold menggunakan Helly BO-105.

(Dispenal)

1 comment:

  1. Mantap.... kami selaku warga negara Indonesia berharap dan tidak hanya menyudutkan 1 pihak. tetapi semua lapisan. Jangan lah berpikir sektoral dan KKN. Sudah terbukti SDM warga negara Indonesia sangat baik, disini banyak sekali yang bangga dengan Indonesia. begitu besar mereka menanggapi positif terhadap kita. Tapi mengapa dari birokrasi Indonesia masih pada mau mempersulit jalan para warga yang sudah membuka peluang begitu besar akan kemajuan Indonesia dimata Dunia

    ReplyDelete