Monday, March 16, 2009

Pangarmatim Lepas KRI Diponegoro Menuju Lebanon

SURABAYA,16/3 - MARITIME TASK FORCE. Pangarmatim Laksda. TNI Lili Supramono (kiri) memeriksa KRI Diponegoro 365, Sesaat sebelum melepas keberangkatan kapal tersebut di Dermaga Ujung Surabaya, Jatim, Senin (16/3). Selanjutnya kapal jenis sigma klas korvet ini akan mengemban misi perdamaian dunia dalam satuan tugas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.A (United Nation Interm Force In Lebanon). (Foto: ANTARA/Saiful Bahri/ed/mes/09)

16 Maret 2009, Surabaya -- Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Lili Supramono di Dermaga Ujung, Surabaya, Senin melepas KRI Diponegoro-365 menuju ke Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian.

"Seluruh prajurit yang tergabung dalam satuan tugas ini agar melaksanakan tugas dengan baik dan dapat segera menyesuaikan dengan tata aturan yang berlaku di liungkungan pasukan PBB," kata Pangarmatim saat memberikan pengarahan.

Ia menjelaskan, kapal korvet jenis Sigma buatan Belanda itu adalah kapal perang pertama milik Indonesia yang ikut bertugas dalam Satuan Tugas (Satgas) "Maritime Task Force" (MTF) dengan nama Kontinge Garuda (Konga) XXVIII/A.

SURABAYA, 16/3 - MARITIME TASK FORCE. Sejumlah personil TNI AL yang tergabung dalam KRI Diponegoro 365 mendapat lambaian perpesisahan dari keluarganya saat keberangkatan kapal tersebut di Dermaga Ujung Surabaya, Jatim, Senin (16/3). Selanjutnya kapal jenis sigma klas korvet ini akan mengemban misi perdamaian dunia dalam satuan tugas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.A (United Nation Interm Force In Lebanon). (Foto: ANTARA/Saiful Bahri/ed/mes/09)

Kapal yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI Kawasan Timur (Korarmatim) dan nantinya tergabung dalam "United Nation Interim Force In Lebanon" (Unifil) nantinya akan bertugas bersama dengan kapal perang angkatan laut negara lain.

"Kapal-kapal perang dari negara asing itu berasal dari Prancis, Belgia, Turki, Italia dan negara yang masuk dalam gugus tugas MTF di bawah komando kapal perang Angkatan Laut Belgia," katanya.

Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful menambahkan, KRI Diponegoro akan bertugas selama delapan bulan, dengan rincian dua bulan pelayaran berangkat dan pulang serta enam bulan berada di lokasi penugasan.

"Rute pelayaran yang akan dilalui adalah, Surabaya, Jakarta, Belawan, Cochin (India), Oman, dan perairan Lebanon . Sebelum tolak menuju Belawan, menurut rencana Satgas ini akan dilepas oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso di Jakarta," katanya.

Kapal tersebut membawa 101 prajurit dilengkapi dengan satu helikopter BO-105. Ke-101 personel itu adalah, 88 ABK kapal dan 12 orang non-ABK. Personel non-ABK berasal kru helikopter enam orang, kesehatan dua orang, penyelam satu orang, Kopaska dua orang dan perwira penerangan satu orang.

"Sementara itu satu orang sudah berada di Lebanon yang bertugas sebagai perwira penghubung. Adapun komposisi 101 orang tersebut terdiri atas 31 perwira, 41 bintara dan 29 tamtama," kata Kadispen.

SURABAYA, 16/3 - MARITIME TASK FORCE. Sejumlah keluarga kru KRI Diponegoro 365 menyaksikan keberangkatan kapal tersebut di Dermaga Ujung Surabaya, Jatim, Senin (16/3). Selanjutnya kapal jenis sigma klas korvet ini akan mengemban misi perdamaian dunia dalam satuan tugas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.A (United Nation Interm Force In Lebanon). (Foto: ANTARA/Saiful Bahri/ed/mes/09)

Sementara itu Komandan Satgas MTF Konga XXVIII/A, Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah mengatakan, pihaknya sudah siap menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk kemungkinan pembajakan saat melewati Laut Merah yang berada di sebelah utara Somalia.

"Kami sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Begitu nanti melewati Laut Merah, kapal akan kami siagakan peran tempur. Intinya, kami tidak boleh lengah, karena misi yang kami emban ini amat penting bagi perdamain dunia," katanya.(antarajatim)

No comments:

Post a Comment