KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (kiri) bersama Danpuspenerbad Brigjen TNI M. Afifuddin (kanan) memeriksa senjata di dalam helikopter Mi-17, saat meninjau kesiapan prajurit Korps Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) yang dipersiapkan untuk Satgas Helikopter TNI Kontingen Garuda XXXV-A dalam misi perdamaian PBB United Nations Mission in Darfur (UNAMID), di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, Jateng, Sabtu (27/4). Sebanyak tiga helikopter Mi-17 bersama 120 prajurit Penerbad akan dikirim ke Sudan, Afrika, merupakan Satgas Helikopter pertama Indonesia untuk misi perdamaian PBB yang rencananya akan diberangkatkan pada Juni mendatang. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ss/mes/13)
28 April 2013, Semarang: Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo meninjau kesiapan pasukan penjaga perdamaian PBB yang akan dikirim ke Darfur, Sudan.
Kesiapan pasukan perdamaian yang akan diperkuat dengan tiga unit helikopter Mi-17 tersebut digelar di Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang, Sabtu.
Menurut Pramono terdapat 120 personel TNI AD yang akan dikirim ke Darfur sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dalam kesempatan itu, KSAD meminta para prajurit Angkatan Darat tersebut menjaga nama baik di mata dunia internasional.
"Jaga kesan baik, tunjukkan bahwa pilot Indonesia siap bertugas," katanya.
Ia menuturkan selama ini dunia internasional merasa puas terhadap prajurit Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian.
"Jaga nama baik Indonesia, utamakan keselamatan diri," tambahnya.
Sementara itu, Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia Letnan Kolonel Eko.P menambahkan para prajurit yang akan dikirim ini sebelumnya sudah menjalani seleksi.
Sumber: Antara Jateng
Ia menjelaskan selain kemampuan fisik dan militer, terdapat kemampuan khusus lain yang juga harus dimiliki, seperti kemampuan berbahasa Inggris.
No comments:
Post a Comment