Bell AH-1Z Super Cobra dipertimbangkan kandidat pengganti Apache. (Foto: U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Matthew R. White)
28 April 2013, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD akan dikirim untuk merealisasikan rencana pembelian heli serbu Apache.
''Saat ini, prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin oleh Sekjen Kemenhan,'' katanya usai memberi pengarahan kepada pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian di Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4).
Dikatakan, tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang.
Menurut KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat. Misalnya ada tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/serbu yang bisa menjadi pembanding.
Selanjutnya, heli jenis Bell 412 yang akan dilengkapi dengan roket dan tentunya Blackhawk. “Yang jelas kalau Apache sudah akan dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita koordinasikan,” tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan Mei nanti, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan satuan helikopter terbesar yang pernah dilakukan.
Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai tanggal 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Satuan helikopter TNI AD ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan. Selain itu, juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat.
Sedikitnya 10 helikopter jenis Bell 412, Mi-17, Mi-35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Tetapi latgab ini merupalan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. “Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya,” jelas Pramono.
Sumber: Suara Pembaruan
dari pada beli AH-1Z mah mending beli heli MI-35 aja,yg d cari cm jln2nya doang,
ReplyDelete