Tuesday, February 26, 2013

TNI AD Pilih Black Hawk Karena Harga Lebih Murah

Helikopter Black Hawk US Army. (Foto: US Army)

25 Februari 2013, Jakarta: TNI Angkatan Darat (AD) memilih untuk membeli helikopter serbu jenis Black Hawk ketimbang Apache dari Amerika Serikat (AS) lantaran persoalan selisih harga.

"Kami masih mengkaji terus. Black Hawk menjadi pilihan bagus," kata KSAD Jenderal Pramono Eddie Wibowo usai penandatanganan MoU (nota kesepahaman bersama) antara Mabes TNI AD, PT. Pertamina Persero dan PT BRI Persero Tbk, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin.

Menurut dia bahwa pada awal kunjungan ke pabrik helikopter di AS, harga Apache sebenarnya masih standar.

Ia tidak menyebut selisih harga yang jelas Pramono tampak kecewa ketika menjelang persetujuan pembelian harganya meningkat. "Pas datang harga sesuai, pasti deal harga naik. Siapa yang menaikkan? Saya tidak tahu," kata Pramono.

Terkait pengadaan tank tempur utama Leopard, Pramono mengatakan tinggal penyelesaian pembayaran. "Leopard pada tahap penyelesaian di Kementerian Pertahanan," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan tengah mengkaji untuk membeli helikopter tempur Black Hawk dari AS guna menambah kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AD.

"Pilihannya adalah kalau gak Helikopter serbu Black Hawk, ya Helikopter serang Apache. Itu termasuk dalam alutsista tambahan yang kita ajukan untuk dapat melengkapi kekuatan TNI AD," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Jumat (15/2).

Menurut dia bahwa pembelian Helikopter Apache sebenarnya sudah mendapatkan izin dari pemerintah Amerika Serikat. Hanya, Kemhan menginginkan jumlah yang banyak.

"Kalau kita tidak bisa mendapatkan Apache yang cukup banyak, maka kita ingin Black Hawk. Terpenting helikopter tempur kita itu cukup banyak dan bisa untuk membangun kekuatan," jelas Purnomo.

Namun begitu, Kemhan belum bisa memutuskan akan memilih helikopter jenis apa. Saat ini Kemhan sedang menghitung dari dana yang sudah disediakan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Ditargetkan, pembelian helikopter serang bisa terlaksana tahun ini.

Menhan juga mengatakan bahwa Apache merupakan helikopter serang tercanggih saat ini, tapi TNI AD juga menyatakan tak masalah jika diganti dengan Black Hawk.

Target TNI AD, lanjutnya, adalah membuat satu skuadron helikopter untuk membantu mengamankan wilayah.

Sementara itu, mantan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan), Mayjen TNI Ediwan Prabowo menjelaskan, pemerintah mengalokasikan US$400 juta untuk pembelian helikopter serang.

"Jika dibandingkan, uang sebesar itu mampu untuk membeli 8 unit Apache karena kisaran harganya mencapai US$45 juta per unit. Jika untuk membeli Black Hawk lebih banyak lagi, mencapai 20 unit," kata Ediwan.

Sumber: Koran Jakarta

7 comments:

  1. What.......!lagi lagi masalah harga.kalau ngga beli apache ya sudah.tapi jangan beli black hawk...lebih baik tambahin mi35 yang banyak karna lebih besar daya deteren nya dari pada blac hawk.dan jangan yang tanggung tanggung lagi karna kita pasti akan ditertawai sama calon calon musuh nkri. Salam nkri

    ReplyDelete
  2. pak, kita butuhkan heli SERANG murni, bukan heli serbu multirole pengangkut pasukan blackhawk ...klo jenis ini kita sudah punya spt MI 35 Hind....yang kita butuhkan adalah satuan heli pengawal TANK LEOPARD dikala bermanuver menembus GARIS DEPAN lawan...butuh heli yang tangguh dan gesit serta berdaya penghangcur signifikan...itu ada di APACHE klo pun terlalu mahal bisa altenative AH-1Z VIPER..TOLONG DIPERTIMBANGKAN jgn krn murah beli helicopter yang menyimpang dari dasar HELICOPTER SERANG MURNI pengawal TANK LEOPARD

    ReplyDelete
  3. salah kebijakan nih...kalo mau lindungi serangan darat yaa Apace atau Super Cobra, atau tambahin aja Mi35.Payaaaah....mental nyari proyek ya kayak gini para jendral.

    ReplyDelete
  4. untuk para sahabat,saya yakin pilihan TNI benar.ini sudut pandang saya jumlah pasukan angkatan darat kita berapa? jumlah heli serbu kita berapa? prajurit yang pernah naik heli lebih dari 10kali ada berapa?yang bisa bawa heli berapa?kita berdoa biar pilotnya makin banyak dan profisonal.kalaw jam terbang penggunaan heli serbu sdh minimal,baru kita beli heli serang biar tentara kita makin PD.bagaimana bisa kwalitas kalau alat yang menunjangnya eg ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ktawa ngakak ......
      Hahahahahaaaaaaaaaa :D

      Apache koq disamain dgn Black Hawk !!!

      Bener2 koplak ....

      Delete
  5. Kalo belum punya duit jangan belanja dulu..beli itu mbok ya yg Canggih sekalian

    ReplyDelete