Thursday, February 28, 2013

Empat Mesin Su-30MK2 Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin

Pada tanggal 22 Februari 2013 diadakan pasokan dua pesawat Sukhoi SU-30MK2 pertama dan perlengkapannya ke Pangkalan AU Indonesia Sultan Hasanuddin (Makassar, Sulawesi Selatan) dalam rangka kontrak yang ditandatangani JSC “Rosoboronexport” dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada 29 Desember 2012. Saat ini ahli-ahli Rusia sudah memulai pekerjaaan perakitan pesawat-pesawat. Pasokan kedua dan ketiga pesawat-pesawat Sukhoi sesuai dengan kontrak tersebut dijadwalkan akan dirampungkan sebelum Juli 2013. (Foto: Kedubes Federasi Rusia)

28 Februari 2013, Makassar: Setelah badan pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK didatangkan langsung dari Rusia, Jumat (22/2/2013) lalu, kini empat mesin pesawat Sukhoi 27/30 dijadwalkan mendarat pukul 22.00 wita, Rabu (27/2/2013) di pangkalan udara Sultan Hasanuddin TNI AU, Mandai, Maros.

Dua dari enam pesawat pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia ini akan memperkuat Skadron Udara 11 Wing 5 lanud Sultan Hasanuddin. Empat mesin pesawat tempur Sukhoi 27/30 diangkut menggunakan pesawat cargo super jumbo AH-124-100 dengan nomor penerbangan RA/82043 yang dibawa pilot Ustelenov.

Pesawat AH-124-100 memiliki panjang badan 68.96 m dan lebar sayap 73.3 m. Serta tinggi 20.78 m, yang membawa empat mesin pesawat tempur SU-27/30 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia.

Pesawat itu take off dari Bandara Dzemgi Rusia Selasa (26/2/2013) lalu, dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia-Bandara Calcutta India dan akan mendarat di lanud Sultan Hasanuddin di Mandai. Kedatangan mesin ini merupakan satu rangkaian tahapan dari kedatangan enam unit Sukhoi SU-30 MK 2 pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia.

Sumber: Tribun Timur

2 comments:

  1. semoga indonesia raya ku menambah skuadron antonov an 70, antonov an124/100, antonov an 225 dan bobot paling besar daya angkut 700 ton antonov an 250

    ReplyDelete
    Replies
    1. muke gile,Antonov bro!!!! indonesia mungkin menghabiskan setengah uang belanja Alutsista buat beli Antonov

      Delete