Wednesday, January 30, 2013

TNI Capai Kekuatan Minimum 38% pada 2014

Prajurit TNI menyiapkan senjata mesin multi laras buatan Dislitbangad pada pameran alat peralatan pertahanan (Alpalhan) yang digelar bersamaan dengan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2013 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). Rapim TNI yang digelar hingga Rabu (30/1) mengambil tema "Melalui Rapim TNI 2013, Kita Perkuat Komitmen dan Semangat Revitalisasi Alutsista TNI Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran Strategis TNI di Bidang Pertahanan. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/pd/13)

29 Januari 2013, Jakarta: Upaya membangun kekuatan dasar minimum atau yang biasa disebut minimum esential force (MEF) terkait revitalisasi alat utama sistem senjata (alutsista) baru akan tercapai 38% pada 2014 atau saat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir.

Demikian ditegaskan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam keterangan persnya pada acara Rapim TNI Tahun 2013 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Agus, target pencapaian 38% dari seluruh rencana strategis modernisasi alutsista sangat realistis dan bisa dicapai pada 2014. "Sampai 2012 kan kita berhasil mencapai 30% MEF. Diperkirakan sampai 2014, bisa tercapai 38%. Ini optimistis bisa kami capai," jelas Agus.

Ia menjelaskan, Rapim TNI yang kali ini secara khusus mengambil tema soal mengenai komitmen dan semangat revitalisasi alutsista TNI guna memantapkan profesionalisme dan eksistensi peran strategis TNI di bidang pertahanan.

"Maka itu, arahan dan komitmen yang didorong dalam rapim kali ini adalah konsisten jalankan rencana strategis (renstra) sesuai yang diprogramkan dalam Renstra 2010-2024. Kalau semua pihak memegang komitmen yang sama, tentu target MEF 38% di 2014 bisa tercapai, dan 100% di 2024," beber Agus.

Dalam seluruh proses itu lanjutnya, pemerintah tetap mengupayakan proses alih teknologi atau kerja sama produksi dengan negara-negara produsen sambil memberdayakan industri pertahanan dalam negeri untuk pengadaan alutsissta yang dimungkinkan pengadaannya.

"Semua kami tempuh. Tujuannya tentu selain modernisasi alutsista, juga pada saatnya bisa mandiri dalam proses pengadaannya karena industri pertahanan dalam negeri sudah mampu," papar Agus.

Sampai saat ini, modernisasi alutsista TNI yang sudah tercapai antara lain untuk matra TNI-AD berupa Panser APS-2 Pindad, Kendaraan Taktis Pendobrak, Heli Latih Dasar, Heli Serbu, Main Battle Tank 157 unit, Tank Support 10 unit, Meriam 155 MM Ceaser 37 Pucuk, Roket MLRS Astros II, dan Rudal Arhanud Mistral 8.

Untuk TNI-AL misalnya Kapal Patroli, Kapal Cepat Rudal, Kapal Bantu Cair Minyak, Sea Raider, Heli Angkut Sedang, bridge simulator, baterai kapal selam, meriam 30 mm 7 barel, meriam Kal 40 mm, Multy Launch Rocket System, Torpedo kasel diesel elektrik, dan kapal angkut tank.

Sementara untuk matra TNI-AU, yang sudah tercapai antara lain 24 pesawat F-16, pesawat pengganti AS-202 dan T-34C, pesawat C212-200, helikopter Nas-332, pesawat pengganti Hawk MK 53, pesawat pengganti OV-10, pesawat Sukhoi Su-27/30, pesawat transpor pengganti F-27, Helikopter Full Combat Sar, dan pesawat tempur taktis Super Tucano.

Sumber: Metrotv News

1 comment: