Dari kiri Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan KASAL Laksamana TNI Soeparno menyimak pertanyaan anggota Komisi I DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1). Pertemuan tersebut selain membahas program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri juga menyoroti rencana pembelian 100 tank Leopard buatan Jerman milik Belanda. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu/ss/pd/12)
24 Januari 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR Letjend (Purn) Tri Tamtomo menyatakan keprihatinnanya yang mendalam atas kondisi sejumlah radar yang dimiliki TNI saat ini. Baik radar milik TNI AU dan Lanal, yang jauh dari kondisi baik dalam menjalankan misi pengintaian. Bahkan, sejumlah radar itu sangat jauh dari kemampuan penginderaanya, oleh sebab usia dan daya kemampuan radar tersebut yang di bawah kondisi rata-rata.
“Saya sebelumnya dalam sebuah kegiatan kunker ke daerah perbatasan tertentu melihat sendiri akan kondisi radar yang kita miliki sangat jauh dari kondisi normal. Bahkan, fungsi penginderaannya sangat minim. Saat itu saya langsung telepon Wamenhan Pak Safri untuk masalah ini,” tegas Tri Tamtomo dalam raker dengan Menhan di Komisi I DPR, Selasa (24/1).
Politisi PDI-P ini mengatakan, radar yang kurang memberikan fungsi penginderaan itu buatan AS, namun produksi sudah lama. Karenanya, dengan anggaran Kemenhan 2012 ini yang meningkat, sementara perusaan dalam negeri saat ini juga sudah ada yang menghasilkan produksi radar untuk militer yang memadai, ia meminta itu segera perbarui.
“Saya kira produksi radar seperti PT Inti Land sudah sangat baik untuk dipakai di dalam negeri. Dengan dasar Keppres 54 tahun 2010 tentang belanja barang dalam negeri, sebagai upaya modernisasi perlengkapan TNI dengan produksi dalam negeri sendiri,” tegasnya.
Dalam raker tersebut Tri Tamtomo juga mempertanyakan terkait pengadaan alutsista TNI, termasuk dalam rencana Tank Leopard bekas dari Belanda. Karena belanja alutsita TNI dengan cara impor, bekas pula, tidak sejalan dengan Keprres tersebut. Yaitu, sebagai upaya mewujudkan moderniasasi alutsista dengan produksi alutsista dalam negeri saat ini.
”Akibat dalam masalah ini, muculah (istilah) gasak, gesek, gosok, dan geger. Seolah–olah DPR lawan dengan pemerintah dalam rencana beli barang. Dalam kasus ini, pihak ketiga turut memperkeruh suasana. Karena itu marilah kita kembali komitmen untuk pengadaan alutsista untuk TNI ini, kembali pada rencana semula, dari hasil produksi dalam negeri sendiri,” tegasnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
YANG MESTI DILAKUKAN REPUBLIK INDONESIA IALAH MENGOPTIMALKAN DAN MEMAKSIMALKAN PERAN DAN TUGAS BUMNIS SEPERTI TRIO PT PAL, PT PINDAD, DAN PT DIRGANTARA INDONESIA AGAR KIAN BERJAYA DAN BERKIBAR LAKSANA GARUDA INDONESIA. SEHINGGA PENGADAAN BARANG SEPERTI ALUTSISTA TIDAK TERHALANGI SAMA SEKALI OLEH HAL APAPUN. TERMASUK IMPOR ALUTSISTA DARI LUAR NEGERI !!!!!!! INDONESIA MEMILIKI BARANG TAMBANG YANG SUNGGUH SANGAT DAHSYAT MELIMPAH DIBERBAGAI SEKTOR SEPERTI : BIJIH BESI (UNTUK MATERIAL RANGKA TANK MBT) ALUMUNIUM (UNTUK MATERIAL PESAWAT DAN HELIKOPTER) URANIUM DAN PLUTONIUM (UNTUK ROKET, RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA, DAN SELURUH JENIS KALIBER PELURU) DAN MASIH BANYAK LAGI. ITU SEMUA HARUS DIKELOLA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG MENURUT PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO IALAH “SELURUH KEKAYAAN ALAM INDONESIA HARUS DINASIONALISASIKAN” TIDAK BOLEH DIZINKAN SAMA SEKALI INVESTASI DARI SIAPAPUN, APALAGI INVESTASI LUAR NEGERI. KARENA KEKAYAAN ALAM INDONESIA ADALAH MILIK MURNI SEUTUHNYA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. DAN BUKAN MILIK PT FREEPORT AMERIKA SERIKAT !!!!!!!
ReplyDeleteINVESTASI DAN GLOBALISASI SEPERTI YANG DIKUTIP DARI PIDATO MANTAN PRESIDEN PROF B J HABIEBIE ADALAH TERMINOLOGI PENGGANTI DARI ISTILAH MAKSUD JAHANAM BANGSA ASING YANG BERMAKNA IMPERIALISME DAN KOLONIALISME YANG BERAKIBAT PADA AGRESIONISME DAN EKSPANSIONISME. KITA SAMA SEKALI TIDAK MENGIZINKAN TERJADINYA KEKHAWATIRAN AKAN ANCAMAN PENJAJAHAN BANGSA ASING TERHADAP TANAH AIR INDONESIA BAHKAN PRESIDEN SOEKARNO BESERTA JENDERAL JOSEPH BROZZ TITO (EKS. YUGOSLAVIA) JENDERAL GAMAL ABDEL NASSER (MESIR) PANDIT J NEHRU (INDIA) KWARME NKRUMAH (GHANA AFRIKA UTARA) MENDIRIKAN BASIS PERTAHANAN GLOBAL UNTUK MENCEGAH IMPERIALISME DAN KOLONIALISME MUNCUL SEBAGAI RAKSASA MONSTER YANG AMAT LETHAL BAGI BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA. UNTUK ITULAH MEREKA PARA PENDIRI-PENDIRI HARKAT DAN MARTABAT BANGSA-BANGSA YANG BARU MERDEKA DENGAN MULIA MENDIRIKAN PAKTA PERTAHANAN GERAKAN NON BLOK.YANG KESEMUA BUTIR PERNYATAAN DAN KESEPAKATAN TERANGKUM DALAM APA YANG DINAMAKAN DENGAN DASA SILA BANDUNG PADA KONFERENSI TINGKAT TINGGI PERTAMA NEGARA-NEGARA ASIA-AFRIKA TAHUN 1955. HAL INI MESTI DICAMKAN DAN DIHAPAL SELAMANYA BAGI SELURUH ELEMEN BANGSA INDONESIA AGAR ANCAMAN IMPERIALISME, KOLONIALISME, INVESTASISME, GLOBALISASISME, AGRESIONISME, EKSPANSIONISME, DAN INVASIONISME HANCUR LULUH LANTAK BERKEPING-KEPING. SEBALIKNYA, SEPERTI PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO AKAN NASIONALISASISME, KEMANDIRIANISME, BERDIKARISME, DAN SURVIVALISME MESTI DIPACU DAN LEBIH DIKOKOHKAN LAGI. JAYALAH INDONESIA !!!!!! BUKTIKAN NYALIMU !!!!! BUKTIKAN KEHEBATAN INDONESIA SEPERTI YANG TELAH DITUNJUKKAN OLEH KEKAISARAN MAJAPAHIT YANG MENCAKUP SELURUH ASEAN !!!!!
YANG MESTI DILAKUKAN REPUBLIK INDONESIA IALAH MENGOPTIMALKAN DAN MEMAKSIMALKAN PERAN DAN TUGAS BUMNIS SEPERTI TRIO PT PAL, PT PINDAD, DAN PT DIRGANTARA INDONESIA AGAR KIAN BERJAYA DAN BERKIBAR LAKSANA GARUDA INDONESIA. SEHINGGA PENGADAAN BARANG SEPERTI ALUTSISTA TIDAK TERHALANGI SAMA SEKALI OLEH HAL APAPUN. TERMASUK IMPOR ALUTSISTA DARI LUAR NEGERI !!!!!!! INDONESIA MEMILIKI BARANG TAMBANG YANG SUNGGUH SANGAT DAHSYAT MELIMPAH DIBERBAGAI SEKTOR SEPERTI : BIJIH BESI (UNTUK MATERIAL RANGKA TANK MBT) ALUMUNIUM (UNTUK MATERIAL PESAWAT DAN HELIKOPTER) URANIUM DAN PLUTONIUM (UNTUK ROKET, RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA, DAN SELURUH JENIS KALIBER PELURU) DAN MASIH BANYAK LAGI. ITU SEMUA HARUS DIKELOLA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG MENURUT PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO IALAH “SELURUH KEKAYAAN ALAM INDONESIA HARUS DINASIONALISASIKAN” TIDAK BOLEH DIZINKAN SAMA SEKALI INVESTASI DARI SIAPAPUN, APALAGI INVESTASI LUAR NEGERI. KARENA KEKAYAAN ALAM INDONESIA ADALAH MILIK MURNI SEUTUHNYA OLEH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. DAN BUKAN MILIK PT FREEPORT AMERIKA SERIKAT !!!!!!!
ReplyDeleteINVESTASI DAN GLOBALISASI SEPERTI YANG DIKUTIP DARI PIDATO MANTAN PRESIDEN PROF B J HABIEBIE ADALAH TERMINOLOGI PENGGANTI DARI ISTILAH MAKSUD JAHANAM BANGSA ASING YANG BERMAKNA IMPERIALISME DAN KOLONIALISME YANG BERAKIBAT PADA AGRESIONISME DAN EKSPANSIONISME. KITA SAMA SEKALI TIDAK MENGIZINKAN TERJADINYA KEKHAWATIRAN AKAN ANCAMAN PENJAJAHAN BANGSA ASING TERHADAP TANAH AIR INDONESIA BAHKAN PRESIDEN SOEKARNO BESERTA JENDERAL JOSEPH BROZZ TITO (EKS. YUGOSLAVIA) JENDERAL GAMAL ABDEL NASSER (MESIR) PANDIT J NEHRU (INDIA) KWARME NKRUMAH (GHANA AFRIKA UTARA) MENDIRIKAN BASIS PERTAHANAN GLOBAL UNTUK MENCEGAH IMPERIALISME DAN KOLONIALISME MUNCUL SEBAGAI RAKSASA MONSTER YANG AMAT LETHAL BAGI BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA. UNTUK ITULAH MEREKA PARA PENDIRI-PENDIRI HARKAT DAN MARTABAT BANGSA-BANGSA YANG BARU MERDEKA DENGAN MULIA MENDIRIKAN PAKTA PERTAHANAN GERAKAN NON BLOK.YANG KESEMUA BUTIR PERNYATAAN DAN KESEPAKATAN TERANGKUM DALAM APA YANG DINAMAKAN DENGAN DASA SILA BANDUNG PADA KONFERENSI TINGKAT TINGGI PERTAMA NEGARA-NEGARA ASIA-AFRIKA TAHUN 1955. HAL INI MESTI DICAMKAN DAN DIHAPAL SELAMANYA BAGI SELURUH ELEMEN BANGSA INDONESIA AGAR ANCAMAN IMPERIALISME, KOLONIALISME, INVESTASISME, GLOBALISASISME, AGRESIONISME, EKSPANSIONISME, DAN INVASIONISME HANCUR LULUH LANTAK BERKEPING-KEPING. SEBALIKNYA, SEPERTI PERINTAH MENDIANG PRESIDEN SOEKARNO AKAN NASIONALISASISME, KEMANDIRIANISME, BERDIKARISME, DAN SURVIVALISME MESTI DIPACU DAN LEBIH DIKOKOHKAN LAGI. JAYALAH INDONESIA !!!!!! BUKTIKAN NYALIMU !!!!! BUKTIKAN KEHEBATAN INDONESIA SEPERTI YANG TELAH DITUNJUKKAN OLEH KEKAISARAN MAJAPAHIT YANG MENCAKUP SELURUH ASEAN !!!!!
Ini 2 komentator yang ada di judul ini kok sama aja ya..Saya buka judul-judul berita di berita hankam kok komentarnya sama sejak bulan Desember 2012.
ReplyDeleteSepertinya di Copy==>paste.
Bosen ah baca komentarnya tidak kratif