Kru Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 melakukan pengamatan jalur lintasan yang dilalui di ruang kendali di kawasan perairan Selat Sunda, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 adalah kapal jenis landing platform dock (LPD) yang mampu mengangkut 400 personel tempur, dua kapal landing craft unit, 22 tank, dan 3 helikopter. Kapal dengan panjang 122 meter dan lebar 22 meter ini juga dilengkapi dengan senjata meriam boffors 40 milimeter dan mitraliur oerlikon 20 mm. (Foto: KOMPAS/Hendra A Setyawan)
20 April 2011, Jakarta (KOMPAS): TNI AL menyiapkan uji coba penembakan rudal Yakhont buatan Rusia di Selat Sunda.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tri Prasodjo dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 Surabaya, Selasa (19/4), mengatakan bahwa sebanyak 12 kapal perang mengikuti uji penembakan yang diadakan pada Rabu (20/4) ini.
”Ini uji penembakan pertama rudal Yakhont yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer. Rudal ini seharga 1,2 juta dollar AS per unit. Lokasi penembakan ke sasaran sekitar 200 kilometer,” kata Tri Prasodjo.
Sasaran tembak rudal Yakhont adalah KRI Teluk Bayur buatan Amerika Serikat yang sudah tidak digunakan lagi. KRI Teluk Bayur sudah dihapus dari perbendaharaan negara sehingga dapat digunakan sebagai sasaran tembak.
Rudal Yakhont merupakan senjata permukaan ke permukaan (surface to surface) yang memiliki daya hancur dahsyat.
Tri Prasodjo tidak menjelaskan berapa banyak rudal Yakhont yang dimiliki dalam persenjataan TNI AL.
Selain menembakkan Yakhont, TNI AL juga mengadakan uji tembak rudal Exocet buatan Prancis, rudal Mistral, dan penembakan torpedo dari kapal selam.
Lokasi penembakan berada di ujung selatan Selat Sunda. Lokasi sasaran KRI Teluk Bayur berada di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu.
Sejumlah teknisi Rusia, pakar ilmiah Indonesia, dan 1.000 personel TNI AL terlibat dalam uji coba senjata itu. KRI Surabaya-591 Surabaya yang merupakan kapal komando (flag ship) Armada RI Kawasan Timur (Armatim) menjadi Posko Latihan.
Kru KRI Surabaya-591 mengamati jalur lintasan saat perjalanan menuju Selat Sunda dalam rangka ujicoba penembakan rudal yakont di Banten, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan Korea Selatan yang mempunyai panjang 122 meter , lebar 22 meter dan mampu mengangkut 400 personel tempur , 22 tank, 3 helikopter serta dilengkapi senjata meriam boffors 40 mm. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/11)
Direncanakan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para Kepala Staf TNI, pimpinan Komisi I DPR, dan para pejabat akan datang ke KRI Surabaya.
Sejumlah pesawat intai maritim dan helikopter dikerahkan dalam latihan tersebut. KRI Surabaya berjenis landing platform dock (LPD) mampu didarati sejumlah helikopter dalam operasi militer.
Sumber: KOMPAS
BEYE, YUSGI JEUNG AGUS.
ReplyDeleteNGAING MAH MOAL NGALARANG YEN INDUNESA NGAJALIN KA JALMA ANU TARA BOGA "GUSTI NU MAHA KAWASA". ETA MAH BENER-BENER BAE SANAJAN MOAL NYIEUNAN PARUGEULAN, ETA MAH SAH-SAH WAE. MUNG KAHAREP NYANEHNA DIDAKWAH PIKEUN NGAJAKAN KANA SHIROT AL- MUSTAQIM NYANEH SADAYA MIBOGA-AN PAHALA ISTIMEWA TI GUSTI NU MAHA KAWASA.GEURA TEMPO JEUNG CONTOAN KANA IMAM KHOMEINI PAMINGPIN NU SOLEH TUR BERSAHAJA (TAWADHU')GEUS SESERATAN KA MIKHAIL GORBACHEV PAMINGPIN UNI SOVYET PIKEUN JALMA ANU PINTER NGAN TARA BOGA GUSTI, NYAETA JALMA SESAT NGANYESATAN BATUR DUNYA AKHERAT.
GEURA NYANEH SADAYA CONTOAN KA IMAM KHOMEINI.
SRI BADUGA MAHARAJA RATU JAYADEWATA
EMPEROR OF PADJADJARAN