Beberapa kadet Angkatan Laut Thailand merapatkan dua kapal perangnya yaitu HTMS Taksin (kanan) dan HTMS Saiburi (kiri) di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (22/4). Kedua kapal perang itu mengadakan kunjungan ke Bali dengan membawa 260 personel Angkatan Laut Thailand dan 250 siswa dari "Royal Thailand Naval Academy" untuk lebih mempererat hubungan kerjasama Thailand-Indonesia. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/11)
22 April 2011, Denpasar (Antara Bali): Pulau Bali sebagai pulau wisata kembali menjadi tujuan kunjungan diplomasi negara-negara tetangga, salah satunya kapal perang Thailand yang bersandar sebanyak empat kali dalam tahun 2011.
"Dalam rangka kunjungan diplomasi negara asing yakni dari Thailand, terutama untuk dukungan logistik, silaturahim dan rekreasi. Karena dalam kapal tersebut ada 200 siswa akademi yang sekaligus melakukan praktik," ujar Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya usai menyambut kedatangan kapal tersebut di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.
Dua kapal perang tersebut bernama H.T.M.S Taksin yang mengangkut 160 awak kapal dan 130 siswa akademi angkatan laut Thailand. Sedangkan kapal H.T.M.S Saiburi mengangkut 100 awak kapal dan 120 siswa akademi angkatan laut Thailand. Keseluruhan siswa akademi tersebut merupakan siswa dari "Royal Thailand Naval Academy".
Beberapa kadet Angkatan Laut Thailand merapatkan Kapal Perang HTMS Saiburi di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (22/4). (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/11)
Beberapa Angkatan Laut Thailand turun dari Kapal Perang HTMS Taksin. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/11)
Suarjaya mengatakan, sebelum bersandar ke Bali, dua kapal tersebut telah melakukan perjalanan dari Bangkok, Sri Lanka, Medan, Bali dan rencananya akan berangkat kembali ke Singapura dalam waktu empat hari mendatang.
"Hari Selasa (27/4) sudah berangkat lagi ke Singapura. Tentunya kami selalu ada kerja sama khusus seperti patroli bersama setiap tahun. Bahkan kapal dari Thailand sudah empat kali ini datang dalam setahun," katanya.
Suarjaya menambahkan, kedatangan kapal perang Thailand tersebut juga mendapat pengawalan khusus dari KRI Rencong selama berada di Bali.
"Kunjungan diplomasi itu tidak hanya Thailand saja, tapi juga negara lain seperti Amerika yang rencananya Mei mendatang. Kalau Australia sudah beberapa bulan lalu. Dan Indonesia selalu mengawal mereka, " ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kapal Taksin Kapten Aniruth Sawadee mengaku kedatangannya ke Bali selain untuk pelatihan bagi awak kapalnya namun juga untuk menikmati Bali yang selama ini menjadi favorit bagi warga Thailand.
"Kami ada kerja sama antara Angkatan Laut Thailand dengan Angkatan Laut Indonesia, dan juga ingin menikmati Bali selama empat hari, karena Bali selalu dikunjungi oleh warga Thailand," katanya.
Sumber: ANTARA News
hiji deui balad urang ti asean. ngarapat ka urang. dengekeun ngaing hayang talatah ka nyaneh. thailand teh ker pabaliut pasualan jeung kamboja. cing atuh ari disebat raka teh (RI) mantuan ke boh naon kitu..... monthong cicing bae ngadeuleu dulur tatanggi paketrok ngarebutan candi tea!!!!!!!!!! BEYE, nyaneh masih eling teu ka raja Sulaiman?????? nya bener eta abah buyutna BENJAMIN NETANYAHU. raja Sulaiman teh hiji waktos kadatangan dua jalma anu pasalisih kana perkawis embe-embe nu nyarobot tur ngadaharan pepelakan gandum anu batur. ku Raja Sulaiman teh ditawisan jalan kaluar. kumaha lamun embe-embe disandera heula ka nu boga pepelakan yen rek dijadikeun jaminan, anu engkena mung enggeus dibayar lunas karugelan anu geus didahar ku si embe-embe tea, tah engke kakara dibebasan deui ku si nu boga pepelakan gandum. pokokna kamboja jeung thailand dipisahan dinasehatan sing salabar, tur babari dipilarian jalan kaluarna. kitu BEYE. gampil pan.........
ReplyDeleteSRI BADUGA MAHARAJA RATU JAYADEWATA
EMPEROR OF PADJADJARAN