Thursday, August 12, 2010

Tim Jihandak Konga XX-G Gelar Pelatihan Untuk Tentara Maroko

Pendeteksian ranjau/bahan pelekdak ini dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Peleton Alat Berat (Alber) Kontingen Garuda (Konga) XX-G. Sabtu (7/8). (Foto: detikFoto)

11 Agustus 2010, Kongo -- Tim Jihandak Kontingen Garuda XX-G pimpinan Letkol Czi Arnold AP Ritiauw memiliki kemampuan dan keahlian di bidang penanganan dan Disposal Handak (bahan peledak) serta UXO (Unexploded Ordance) atau IED (Improvise Explosive Device) yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian serta disiplin yang tinggi. Tim Jihandak yang tergabung dalam Zeni TNI, Kontingen Garuda XX-G berkekuatan enam orang personel dipimpin oleh seorang Dantim Lettu Czi Bambang Cahyo W, dan semua personel sudah mempunyai klasifikasi khusus di bidangnya.

Atas dasar tersebut Tim Jihandak selalu diminta untuk memberikan penataran dan pelatihan kepada tentara Maroko tentang Mine Awarness yang bertempat di Markas Batalyon Maroko Dungu Town, Senin (9/8). Dengan berbekal surat perintah dari Komandan Brigade Ituri (Ituri Brigade Commander) Brigadir Jenderal ATM Zia Ul Hasan, Tim Jihandak Zeni TNI di bawah pimpinan Letnan satu Czi Bambang Cahyo W dengan 5 (lima) orang anggotanya serta didampingi oleh Perwira Interpreter bahasa Perancis Kapten Laut Bagus Jatmiko SH berangkat ke Dungu Town untuk melaksanakan perintah tersebut. Tim Jihandak Indo Eng Coy dipilih untuk melaksanakan tugas tersebut atas pertimbangan karena hanya Tim Jihandak Kontingen Garuda XX-G yang mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut.



Pendeteksian ranjau/bahan pelekdak ini sebagai antisipasi terhadap Peleton Alat Berat (Alber) Kontingen Garuda (Konga) XX-G yang sedang bekerja dalam membangun infrastruktur baik jalan, jembatan dan bangunan di Dungu Kongo. Pelaksanaan dimining dilakukan oleh enam orang personel Jihandak Konga XX-G yang sudah mempunyai kualifikasi khusus dibidangnya dan dibantu oleh tiga personel dari Tim Kesehatan. (Foto: detikFoto)

Kegiatan ini pada akhirnya menjadi rutin diberikan kepada tentara Maroko yang berkekuatan satu Batalyon pada setiap rotasi dan pergantian pasukan di Dungu Congo. Hal ini bertujuan agar tentara Maroko lebih mengetahui akan bahaya ranjau yang masih banyak berada di daerah konflik, khususnya di daerah dimana mereka bertugas. Sehingga diharapkan mereka dapat lebih dapat berhati - hati dan segera dapat mengambil tindakan yang benar jika menemukan ranjau yang masih atau tidak aktif lagi.

Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Tim Jihandak dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut, sehingga hal tersebut dapat mengangkat nama baik Bangsa dan Negara di mata Dunia Internasional.

Puspen TNI

No comments:

Post a Comment