Thursday, November 12, 2009

Panglima TNI Minta Kecelakaan Pesawat Diminimalisasi

Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (kiri) menyerahkan panji-panji TNI Angkatan Udara "Swa Buana Paksa" kepada pejabat baru Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Imam Sufaat (tengah) pada acara serah terima jabatan di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Kamis (12/11). Marsekal Madya TNI Imam Sufaat resmi memangku jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara menggantikan Marsekal TNI Subandrio. (Foto: ANTARA/Widodo. S. Jusuf/ed/nz/09)

12 November 2009, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso meminta jajaran TNI termasuk TNI Angkatan Udara mengintesifkan upaya peniadaan kecelakaan atau zero accident hingga meminimalkan kecelakaan pesawat.

"Saya meminta agar budaya mengutamakan keselamatan (safety first) terus dikembangkan dan diintensifkan agar tercapai peniadaan kecelakaan (zero accident), sehingga potensi kecelakaan dapat diantisipasi lebih dini," katanya di Jakarta, Kamis (12/11).

Berbicara saat memimpin serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) ia mengatakan, TNI AU selaku penegak kedaulatan negara di udara harus menyiapkan seluruh kemampuan dan kekuatan udaranya.

Yakni pengendalian udara (control of the air), kemampuan serangan udara (air strike), dan kemampuan dukungan udara (air support) untuk mengantisipasi setiap tantangan dan dinamika tugas yang semakin kompleks.

Terkait itu, tambah Djoko, postur TNI AU harus dibangun secara betahap, berkesinambungan, tepat sasaran berdasarkan skala prioritas.

"Terkait itu, kebutuhan pokok minimum merupakan upaya nyata untuk mewujudkan pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Udara, agar semakin handal menjalankan tugas pokoknya," tutur Panglima TNI.

Lebih penting lagi, tambahnya, peningkatan profesionalitas teknis keprajuritan bidang kedirgantaraan, pemantapan berjenjang disertai penyelenggaraan latihan secara bertingkat dan berlanjut mutlak dilakukan untuk memperkokoh TNI Angkatan Udara.

MEDIA INDONESIA

No comments:

Post a Comment