KRI Pari-849. (Foto: Reita84)
5 September 2013, Batam: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan dua kapal cepat KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850 yang akan bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan di perairan NKRI.
"Tipe kapal patroli cepat, dalam upaya pemenuhan Kapal Cepat secara bertahap," kata Menteri usai meresmikan kapal di Batam, Kamis.
Ia mengatakan kapal yang dibangun perusahaan nasional PT Palindo itu merupakan rangkaian pemesanan dan pengadaan yang memiliki arti penting bagi industri pertahanan nasional," kata dia.
Penambahan alutsista amat penting, kata Menteri untuk menambah daya tempur dan dukungan pelatihan serta operasi di laut.
"Penambahan alutsista merupakan jawaban konsekuensi atas karakteristik geografis Indonesia yang memiliki keanekaragaman kekayaan alam di laut, potensi keragaman hayati, warisan dunia yang paut dijaga," kata dia.
Indonesia, kata Menteri, memiliki banyak selat dan perairan yang merupakan alur perairan utama dan penting bagi bangsa lain, karenanya, perlu penjagaan maksimal.
"Ini memiliki makna penting dan strategi pembangunan TNI AL menuju kekuatan pokok angkatan laut, meningkatkan kekuatan angkatan laut menjaga NKRI," kata Menteri.
KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850 berbahan aluminium marine grade, buatan anak-anak Indonesia dan dibuat dengan bahan-bahan produksi dalam negeri.
Kapal patroli cepat PC-43 ini memiliki spesifikasi panjang 43 meter, lebar 7,4 meter, bobot 250 ton, dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot. Dilengkapi dengan satu sekoci Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), dengan penggerak outboard engine 75 PK. Selain itu, kapal ini memiliki ketahanan (endurance) dalam kemampuan berlayar selama empat hari. Sebagai kapal patroli murni, PC-43 tidak dirancang untuk membawa peluru kendali.
Nantinya, kapal yang menelan biaya masing-masing sekitar Rp75 miliar itu akan memperkuat armada TNI AL. KRI Pari-849 di Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur. Sedangkan KRI Sembilang-850 untuk Armada RI Kawasan Barat di wilayah Lantamal II Palembang.
Bank Mandiri Biaya Pembuatan Kapal Perang
Bank Mandiri membiayai pembangunan dua kapal TNI AL jenis patroli cepat buatan dalam negeri guna memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) nasional.
Dalam kerjasama ini, Bank Mandiri menyalurkan pinjaman sebesar Rp77,87 miliar kepada PT Palindo Marine berupa kredit modal kerja (KMK) Rp33,52 miliar dan bank garansi Rp44,35 miliar untuk pembangunan dua kapal tersebut.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kamis (5/9/2013), mengatakan Bank Mandiri ingin terus mendukung industri strategis nasional dalam mengembangkan teknologi alutsista sehingga menciptakan kemandirian bangsa dalam memperkuat kedaulatan nasional.
“Kami bangga dengan kemampuan putra-putra bangsa di PT Palindo Marine yang telah menghasilkan kapal patroli cepat buatan dalam negeri ini. Untuk itu, kami juga telah memberikan komitmen untuk mendukung pembangunan kapal lainnya guna memperkuat Alutsista nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (5/9/2013).
Secara keseluruhan, dia menjelaskan, sampai saat ini Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp243,28 miliar untuk membantu PT. Palindo Marine membangun dua kapal patroli cepat dan empat kapal cepat rudal.
Dari jumlah tersebut, Rp113,53 miliar merupakan kredit modal kerja (KMK), sedangkan Rp129,75 miliar adalah fasilitas bank garansi.
Dia menambahkan bahwa hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan untuk alutsista yang disalurkan kepada beberapa industri strategis, seperti PT Pindad dan PT Dok Kodja Bahari.
Untuk pengadaan alutsista yang didatangkan dari luar negeri, Bank Mandiri telah menandatangani komitmen pembiayaan dengan nilai sekitar Rp6,5 triliun.
“Penyaluran pembiayaan untuk pembangunan kapal patroli cepat ini merupakan salah satu komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengadaan alutsista. Dengan keberhasilan ini, kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah mampu membangun dan mengembangkan alutsista secara mandiri di dalam negeri,” ujar Abdul Rachman.
Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp123,78 miliar untuk membangun tiga unit kapal cepat rudal pertama, kedua dan ketiga produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit – 641 , KRI Kujang – 642 dan KRI Beladau – 643.
Sumber: ANTARA Kepri/Bisnis
KRI2 spt Clurit dll, kesemuanya hrs terus dibuat utk Spirit "Bhineka Tunggal Eka" sbg Polacy NKRI dlm menegakkan kedaulatan ZEE Nusantara baik pemerintahan sekarang maupun pemerintahan yg akan datang dan terus kembangkan kapal2 selam serta kalau perlu kapal indukpun utk NKRI dlm semangat Garuda yg memberikan rumah sbg tempat tinggal kita dlm semangat Bhineka Tunggal Eka merangkai laut ZEE Nusantara. Salam KU NKRI.....
ReplyDeleteTerimkasih banyak atas informasi yang telah disampaikannya
ReplyDeleteWih keren nih, ternyata kita bisa bikin kapal perang sendiri. ayo cintai produk dalam negeri.
ReplyDeleteBermanfaat atas informasi yang telah disampaikannya gan terimakasih banyak ya atas informasi yang telah disampaikanny
ReplyDelete