(Foto: Dispenarmatim)
2 September 2013, Jakarta: KRI dr Soeharso-990 kini tengah berjibaku menembus gelombang laut, menuju misi kemanusian di pulau-pulau terpencil nusantara sejak Jum’at lalu (30/8), bersama-sama tiga koleganya sekelas, KRI Banda Aceh-593, KRI Makassar-590, dan KRI Surabaya-591.
Khusus KRI dr Suharso/990 --kapal perang rumah sakit-- misi pelayaran kini bagian dari Sail Komodo 2013, dalam Operasi Surya Bhaskara Jaya LXII/2013, ke pulau-pulau di Provinsi NTT, meliputi Kabupaten Lembata, Kabupaten Maumere (Sikka), Labuan Bajo, dan Kabupaten Sumba.
NTT dipilih karena pulau-pulaunya sangat banyak namun akses bagi masyarakat masih sangat terbatas. terkhusus akses terhadap layanan kesehatan, sebagaimana dinyatakan Dinas Penerangan TNI AL.
Satuan Tugas SBJ LXII/2013 dikomandani Kolonel Pelaut Taat Sunarto yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Bantu Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, sementara KRI dr Soeharso-990 dikomandani Letnan Kolonel Pelaut I Putu Darjatna.
KRI dr Suharso-990 merupakan kapal kelas Landing Platform Dock sepanjang 122 meter berbobot mati 16.000 ton yang geladak apronnya mampu menampung tiga helikopter ringan ini buatan Korea Selatan seharga 37,5 juta dolar Amerika Serikat.
Dia semula bernama KRI Tanjung Dalpele-572, yang lalu diubah menjadi kapal rumah sakit.
Selain kesehatan, awak TNI AL yang ada di dalam lambungnya juga merenovasi sarana dan prasarana umum, penyuluhan ketahanan nasional dan penyerahan bahan keperluan sehari-hari di Lembata, Maumere, Waingapu, dan Labuhan Bajo, hingga pada acara puncak Sail Komodo pada Sabtu, 14 September mendatang.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment