Monday, August 19, 2013

Legislator: Anggaran Pertahanan Lebih Kecil Dibandingkan Anggaran Kepolisian

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kedua kiri), Mohamad Sohibul Iman (tengah), Pramono Anung (kedua kanan) dan Wakil ketua DPD GKR Hemas (kanan) saat tiba untuk membacakan pidato kenegaraan mengenai RAPBN 2014 di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/mes/13)

19 Agustus 2013, Jakarta: Alokasi anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 83,4 Triliun yang disebutkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya dihadapan Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (16/7) dinilai tidak berimbang, dibandingkan dengan anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun. Pasalnya anggaran Kementerian Pertahanan Rp 83,7 Triliun tersebut untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Penilaian tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq usai mengikuti Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2013-2014 dan Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Gedung DPR RI, Jumat (16/7).

"Di pengantar nota keuangan ini memang Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran terbesar. Tetapi yang harus dipahami, anggaran Rp 83,7 Triliun itu untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU," papar Mahfudz.

"Semuanya itu bukan untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Itu untuk Alutsista, Modernisasi, Belanja Rutin termasuk Gaji personil," tambahnya.

Yang dibutuhkan sekarang adalah Tunjangan Khusus untuk prajurit yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil atau tugas-tugas khusus, karena memang kebutuhan mereka itu jauh melampaui tunjangan minimal yang mereka dapatkan. Jadi ini yang masih harus dieksplorasi lagi.

"Sebenarnya melihat anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun itu hanya untuk satu unit Polri, ya memang tidak berimbang, tetap Polisi jauh lebih tinggi proporsinya dibandingkan TNI," kata politisi PKS ini. Mestinya anggaran ini berimbang, modernisasi alut sista berjalan tapi kesejahteraan prajurit tertinggal ini terjadi demoralisasi juga.

Sumber: Suara Ksrya

1 comment:

  1. kalau niatnya memperbandingkan untuk persaingan ya gak sehat Om... nanti publik dapat salah mencerna, apa harus diperbandingkan gitu...?, bekerjalah kita semua dg 'baik' sesuai tugas di dibidang yg mnjadi tggung jawab masing2... mudah2an hasilnya akan selalu lebih baik.

    ReplyDelete