Seragam militer produksi PT Sritex diminati Papua Nugini. (Foto: Berita HanKam)
18 Juni 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Papua Nugini, Fabian Pok, Selasa, 18 Juni 2013. Kedatangan Fabian Pok disambut dengan upacara resmi di halaman kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Menteri Purnomo dalam jumpa pers menyebut pertemuan ini sebagai lanjutan dari kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter Charles Paire O'Neill, ke Istana Negara. "Kami ingin kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini semakin kokoh," kata Menteri Purnomo.
Salah satu perbincangan hari ini, dia melanjutkan, adalah pembahasan pengamanan perbatasan. Soal perbatasan, kedua negara rupanya tak mau hanya sebatas kerja sama militer. Indonesia dan Papua Nugini ingin bersentuhan dengan masalah sosial. Sebagai contoh, TNI penjaga perbatasan bakal masuk ke pedalaman Papua Nugini untuk memberikan pelatihan atau kerja sosial.
"Ini Pak Sekretaris Jenderal Kemhan (Letnan Jenderal Budiman) pernah masuk ke Papua Nugini memberi pelatihan," kata Purnomo.
Menteri Fabian pun tampak senang dengan peningkatan kerja sama ini. Bahkan, saat ini Papua Nugini ingin melakukan penjajakan pembelian produk industri pertahanan Indonesia. "Kami tertarik dengan industri pertahanan Indonesia yang sedang tumbuh," kata dia dalam jumpa pers.
Sebelumnya, kata Fabian, Papua Nugini sudah menggandeng kerja sama dengan beberapa industri pertahanan Indonesia, seperti senjata perseorangan dari PT Pindad hingga seragam tentara buatan PT Sritex.
Sumber: TEMPO
No comments:
Post a Comment