Friday, March 22, 2013

Indonesia dan Rusia Bahas Kerjasama Pengadaan Alutsista

.

21 Maret 2013, Jakarta: Sebelum menghadiri acara penutupan Forum JIDD 2013, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yugiantoro, Kamis (21/3) menerima kunjungan Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Negara Federal Rusia, Col. Gen. Oleg Salukov, Di Board room six, Jakarta Covention Center (JCC), Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pejabat negara membahas kelanjutan kerjasama bidang pertahanan khususnya pengadaan Alutsista dan bidang latihan bersama personil militer. Kedua pejabat negara tersebut juga berharap kerjasama pertahanan yang telah dilaksanakan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia yang selama ini sudah dilaksanakan akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan dari waktu-ke waktu.

Sumber: DMC

3 comments:

  1. Federasi rusia hrs menambah kriditnya utk alutsista NKRI, Indonesia pasti melunasinya dan akan digunakan membeli sukhoi-35 utk memenuhi MEE.

    ReplyDelete
  2. SEMOGA RUSIA semakin dekat dgn RI bidang pertahanan.
    TOT rudal yakhont,s-300MP,SHUKOI 35BM.
    Yakinlah akan RI,rakyatnya mendukung dgn Rusia disegala kerjasama yg Ada.BRAVOOO

    ReplyDelete
  3. Untuk mengganti fungsi F5 sebagai interceptor, SU35BM adalah pilihan utama, dan pilihan kedua adalah Saab Jass Gripen NG Type E/F, Jika kita pilih SU35BM minimal Tot yang harus didapat adalah untuk maintenance untuk reduce cost operation fliht/hour ini dengan modifikasi, update aplikasi dari beberapa system yang ada, Fuel, oil, Cooler, hydraulic, opened technical specifics base agar kita bisa modiv untuk menurunkan biaya opersi/cost flight/jam. Sedangkan jika pilihan nya Saab Gripen NG Type E/F biaya operasi sangat efisien dalam biaya perjam terbang, tetapi memiliki kemampuan yang tidak jauh dengan Rafale dan SU 35BM. untuk Saab Gripen kita harus Tot>50% kalo bisa joint production untuk membuat kepastian indonesia sudah bisa Produksi Fighter th 2020,

    ReplyDelete