Monday, September 3, 2012

Latihan Terbesar Sepanjang Sejarah TNI AD Dimulai

(Foto: Puslatpur)

3 September 2012, Martapura: Latihan Antarkecabangan Tingkat Brigade yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di wilayah Objek Militer Baturaja (Omiba), Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah TNI AD.

Latihan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Senin (3/9) ini akan menggunakan seluruh persenjataan yang dimiliki TNI AD. Komandan Korps Pendidikan Latihan TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Nuryanto mengatakan, persenjataan tua dan yang paling canggih, baik buatan dalam maupun luar negeri, akan digunakan dalam latihan tempur tersebut. “Kita punya senjata serbu, yang kualitasnya diakui oleh dunia yang dibuat oleh Pindad.

Pasukan khusus kita sudah menggunakannya, selanjutnya kita juga akan menggunakan senjata meriam kaliber 105, kaliber 76, dan mortir berkaliber 81,” ujar jenderal bintang tiga ini. Menurut dia, di samping persenjataan lengkap, anggota TNI AD juga didukung peralatan tempur canggih udara, seperti helikopter tempur Mi-35P, Mi-17,dan helikopter Bell serta helikopter Bolcow yang berjumlah sekitar 18 unit.

“Kita tidak akan main-main dengan latihan kali ini. Senjata yang digunakan adalah senjata tercanggih dan terbaru, peralatan tua dan yang terbaru. Bisa dikatakan dari persenjataan kakek-kakek sampai anak cucu digunakan dalam latihan tempur antar kecabangan ini,” ungkap Gatot. Dia menjelaskan, latihan tempur kali ini juga didukung oleh puluhan tank Scorpion, belasan panser Anoa serta peralatan tempur pendukung lainnya. selain itu, dalam pelatihan tempur antar kecabangan itu juga akan melibatkan 4.300 anggota TNI dari beberapa batalion.

“Ini merupakan cerminan keseriusan anggota TNI dalam melakukan latihan. Presiden dan KSAD sudah berpesan agar latihan tempur ini dilaksanakan layaknya perang,” timpalnya. Adapun tujuan diadakannya latihan tempur yang merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah itu, Gatot menuturkan, bahwa hal itu dilakukan untuk memberikan pesan kepada mereka yang memberikan kritikan serta meragukan kekuatan TNI selama ini.

Latihan tersebut juga merupakan pertanggungjawaban terhadap rakyat Indonesia. “Ini juga merupakan latihan yang merupakan persiapan untuk melaksanakan latihan gabungan yang akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan akhir tahun ini,”paparnya. Informasinya, 4.300 prajurit yang akan mengikuti latihan tempur tersebut berasal dari beberapa batalion, seperti Batalion 409,Batalion 401,dan Batalion 414.

Pasukan khusus didaratkan pada 28 Agustus 2012, dilanjutkan dengan perebutan jembatan penghubung serta merebut Landasan Udara Gatot Soebroto. Karena di wilayah Lampung tidak terdapat wilayah yang dapat digunakan untuk melakukan serangan dengan senjata tajam, latihan total kemudian dilaksanakan di wilayah Omiba.

Latihan Perang TNI Didukung Jaringan 3G

Latihan perang TNI Angkatan Darat di kawasan Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) TNI di Martapura, OKU Timur, pada 3 September 2012 didukung teknologi komunikasi canggih jaringan 3G berkecepatan tinggi hingga 7,2 Mbps.

Pihak yang mendukung jaringan 3G tersebut adalah PT Telkomsel Region Sumbagsel. Head of Sales and Customer Care Region Sumbagsel Division Syaiful Bachri mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap agenda khusus TNI di Puslatpur Martapura.Acara ini juga dihadiri Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan undangan dari seluruh perwakilan TNI seluruh Indonesia.

“Telkomsel mengoptimalisasi jaringan untuk menjamin kenyamanan dan kelancaran komunikasi, meliputi suara dan data para peserta dan tamu undangan yang hadir. Kami juga terus berupaya memastikan masyarakat di wilayah OKU, khususnya di wilayah Baruraja, dapat menikmati layanan komunikasi yang berkualitas melalui jaringan 3G berkecepatan tinggi di seluruh wilayah tersebut dengan produk Telkomsel,” ucap Syaiful kemarin.

Dia mengatakan, untuk menjamin kenyamanan berkomunikasi, baik layanan suara, SMS, maupun data,Telkomsel menyiapkan 180 BTS 2G dan 3G serta menempatkan satu unit compact mobile base transceiver (Combat) yang merupakan BTS bergerak yang ditempatkan di sekitar lokasi Puslatpur.

Sumber: SINDO

6 comments:

  1. serbu yg akan mencederai NKRI...... mereka akan merasakan tajamnya senjata TNI...... MERDEKA......

    ReplyDelete
  2. Kalau TNI melatih diri itu merupakan kewajiban dr perintah undang2 TNI, sesuai undang2 pertahanan negara ada di tugas pokoknya TNI dan TNI harus melihat ancaman dr dlm/luar harus bersekop luas. Shg utk latihan brigade wajib, kalau bisa latihan militernya diluar nusantara dan ancaman dr luar sdh terdeteksi oleh TNI. Jadi kita sdh mempunyai rencana jangka panjang bahwa alutsista ada diluar nusantara jangan lagi di pusat pemerintahan, kalau masih berpikiran demikian TNI tdk maju malah mundur dan referensi kita ada di zaman kerajaan Majapahit. Bravo...Anak2 Bangsa yg peduli...Kejayaan NKRI

    ReplyDelete
  3. sepertinya sudah saatnya TNI memiliki satelit komunikasi sendiri, agar lebih aman dan tidak mengganggu jalur publik.

    ReplyDelete
  4. Sugianto Harisantoso, kamu bilang alutsista ditaruh di luar nusantara? Maksudnya bagaimana? Ya ngga bisa! Iya kalau negara yang ditempati setuju, kalau ngga? Aku jamin ngga ada yang setuju! Kamu kalau komentar jangan tolol!

    ReplyDelete