Tuesday, July 5, 2011

PT. DI akan Produksi Helikopter Fennec dan Ecuirrel

AS550 C3 AS550 C3 Fennec. (Foto: Eurocopter/Céline SIMONPAOLI)

4 Juli 2011, Jakarta (Kontan): PT Dirgantara Indonesia bakal mengembangkan dua helikopter baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir tahun ini. Pengembangan dua jenis helikopter itu merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Eropa, Eurocopter.

Juru bicara PT Dirgantara Indonesia, Rakhendi Triyatna mengatakan dua helikopter yang akan diproduksi masih sejenis dengan helikopter NBO 105. Kedua jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Ecuirrel. "Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter minggu lalu," kata Rakhendi, Senin (4/7).

Rakhendi mengatakan produksi NBO 105 yang berakhir tahun ini juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1976. Hingga tahun 2011, PT Dirgantara Indonesia sudah memproduksi 123 unit NB 105. Dirgantara Indonesia juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1982 untuk membuat helikopter Super Puma.

Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam memproduksi helikopter EC 725 dan EC225, namun Dirgantara Indonesia hanya membuat badan dan ekor helikopter. Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Prancis.

Produksi dua helikopter terbaru menurut Rakhendi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri terutama untuk TNI. Demikian juga dengan dua helikopter terbaru yang akan diproduksi menurutnya akan memenuhi kebutuhan pasar baik TNI atau SAR. "Selain untuk kebutuhan dalam negeri, helikopter yang diproduksi juga akan dipasarkan ke negara tetangga," kata Rakhendi.

Rakhendi berharap produksi dua jenis helikopter terbaru dapat dilakukan secepatnya. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena pembicaraan yang dilakukan dengan Eurocopter masih tahap awal.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Bambang S Ervan mengatakan Dirgantara Indonesia pasti sudah mempertimbangkan pasar dari dua jenis helikopter terbaru yang akan diproduksi. Namun jika helikopter itu merupakan pengembangan dari NBO 105, maka menurutnya akan cocok dengan kebutuhan pasar di Indonesia. "Selain untuk kebutuhan TNI dan SAR, bisa juga dipergunakan oleh perusahaan pertambangan dan kebutuhan pesawat charter," kata Bambang.

Sumber: Kontan

1 comment:

  1. PERKAWIS PT DIRGANTARA INDONESIA IYEU ANU NGARANA NASIONALISME SAJATI!!!!!!!!!!!!!!! SADAYA PIUSAHAAN NAGARA NKRI SING BENER-BENER DIUSAHAKEUN AMBIH MAJU!!!!!!!!!!!
    MONTHONG NARIMA BARANG RONGSOK TUR BUTUT JIGA F-16. DENGEKEUN SIAH BEYE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    NGAING MOAL RIDHO JEUNG SUDI NGARASAAN KERJA RODI JEUNG TANAM PAKSA KULTUR STELSEL OGE DEVIDE ET IMPERA KAWAS OPM DINA TATAR PAPUA TEA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    CADU NGAING SIAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    MUNG ENGKE SI KADAL JADAH AMERIKA SERIKAT NGA-INVASI NAGARA URANG PEDAH HAYANG NGAWUJUD-KEUN IMPERIALISME, KOLONIALISME, EKSPANSIONISME, TUR GARONG-ISME MANEH ANU KUDU TANGGUNG JAWAB DUNYA TUR AKHERAT, KADENGE SIAH KECAP NGAING IYEU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    MANEH HAYANG DICEKEK LEHERNA KU ARWAH BK, GAJAH MADA, JENDRAL SOEDIRMAN TUR KU SADAYA KUSUMA BANGSA IYEU, HAH??????????????????????????????????????
    DENGEKEUN SIAH DAWUHAN NGAING!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    SRI BADUGA MAHARAJA RATU JAYADEWATA
    EMPEROR OF PADJADJARAN

    ReplyDelete