Monday, May 2, 2011

Mengapa Militer Batalkan Aksi Pembebasan Awak Sinar Kudus

Direktur Samudera Indonesia (SI) Group Asmari Herry (kiri) berbicara bersama Deputy Presiden Director Samudera Indonesia (SI) Group David Batubara (tengah) dan Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamada Muda Iskandar Sitompul (kanan) di kantor Samudera Indonesia Group, Jakarta, Minggu (1/5).S ejumlah 20 awak kapal Sinar Kudus dinyatakan bebas dari pembajakan perompak Somalia setelah 46 hari disandera di perairan sekitar Somalia. (Foto: ANTARA/Rosa Panggabean/ama/11)

2 Mei 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif): Bajak laut Somalia telah membebaskan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera sejak 16 Maret lalu setelah mereka menerima tebusan lebih dari Rp 38,5 miliar. Sebenarnya, TNI telah bersiap untuk melakukan penyerbuan. Tapi, kemudian rencana itu dibatalkan.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul Sinar Kudus dibebaskan melalui proses negosiasi pada pukul 06.00 WIB, menyusul keputusan pembatalan operasi militer. Menurut dia, operasi militer dibatalkan karena kapal lanun yang berada di El Daman menjauh dari posisi TNI, yang berada di Pelabuhan Kolombo, Sri Lanka. "Saat itu kami mau menyergap, tapi perompak menjauh menuju perairan Somalia," ujarnya.

Aksi militer berikutnya dibatalkan lagi lantaran para sandera tidak dikumpulkan di satu tempat. Menurut dia, di Sinar Kudus hanya ada tiga sandera sehingga percuma menyerbu ke kapal.

Alasan pembatalan lainnya, kata Iskandar, karena ada permintaan dari keluarga awak kapal, yakni Listiana dari Makassar dan Yuanita dari Kediri. Mereka mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak menggunakan cara militer dalam pembebasan sandera. "Ikatan Nakhoda Niaga Seluruh Indonesia juga tidak mau. Mereka juga kirim surat," kata dia.

Karena itulah akhirnya dipilih opsi menyerahkan uang tebusan. Penyerahan uang tebusan tidak dikawal oleh tentara. "Tapi di dalam tim sudah ada intelijen," ujarnya saat mendampingi David. Namun Iskandar menolak menyebutkan lokasi penyerahan uang tebusan. (Inilah Kronologi Pembebasan Sandera)

Setelah dibebaskan, kapal milik PT Samudera Indonesia Tbk itu akan melanjutkan perjalanan menuju Rotterdam, Belanda. Menurut David, Sinar Kudus mengangkut feronikel 800 ribu ton milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sekretaris Perusahaan PT Antam, Bimo Budi Satrio, mengatakan nilai feronikel tersebut lebih dari Rp 500 miliar. Bimo tidak terlampau khawatir akan keberadaan feronikel tersebut. "Sudah kami asuransikan," ujarnya saat dihubungi Minggu, 1 Mei 2011.

Mengenai uang tebusan yang dibayarkan kepada para pembajak, kata Bimo, PT Antam bersedia membantu. "Itu akan kami bicarakan besok (Senin 2 Mei 2011 ini)," kata dia.

Wakil Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk David Batubara mengatakan kapal itu telah dikuasai oleh TNI Angkatan Laut sejak pukul 13.10 waktu Somalia kemarin. Ia mengatakan para sandera dalam keadaan sehat.

"Saat ini kapal bergerak meninggalkan perairan Somalia menuju pelabuhan terdekat," kata David dalam jumpa pers di Gedung Samudera Indonesia, Jakarta, Minggu, 1 Mei 2011.

Ia mengatakan kapal Sinar Kudus akan dikawal oleh KRI Banjarmasin milik TNI Angkatan Laut menuju Wa Salala, Oman. Sinar Kudus akan dicek kondisinya dan ada pergantian awak kapal baru. "Awak yang disandera kami pulangkan ke Indonesia," ujarnya.

David menolak menyebutkan jumlah uang tebusan yang dibayarkan. Namun, kata dia, jumlahnya lebih dari yang disebutkan media asing, yakni US$ 4,5 juta atau sekitar Rp 38,7 miliar. "Jumlahnya jauh di atas angka yang disepakati dengan pembajak," kata dia. Uang tebusan itu, ujar David, sepenuhnya ditanggung Samudera Indonesia.

Berikut kronologis pembebasan MV Sinar Kudus itu.

KRI Yos Sudarso saat singgah di pelabuhan Colombo, Sri Lanka. (Foto: Sri Lanka Navy)

16 Maret 2011
- Pukul 14.49 WIB MV Sinar Kudus disandera perompak di Somalia.

23 Maret
- Pukul 18.00 WIB KRI Abdul Halim Perdanakusumah dan KRI Yos Sudarso sebagai Satuan Tugas Duta Samudera berangkat dari Kolinlamil Tanjung Priok. Mereka merapat pada 25 Maret pukul 10.00 WIB di Pelabuhan Teluk Bayur Padang untuk persiapan (bekal ulang).
- Pukul 11.45 WIB dua kapal ini berangkat menuju pelabuhan Colombo.

29 Maret
- Pukul 07.20 waktu setempat Satgas bersandar di pelabuhan Colombo dan melakukan persiapan.
- Pukul 11.45 pesawat Boeing 737 TNI AU mendarat di Colombo, selanjutnya dilaksanakan embarkasi pasukan Taifib dan Kopasus.

30 Maret
Pukul 07.25 waktu setempat Satgas menuju daerah operasi di El Daman. Namun perompak yang menguasai Sinar Kudus menjauh.

5 April
Pukul 06.00 Satgas tiba di perairan Somalia mengumpulkan data dan persiapan ulang.

9 April
Respons tak kunjung datang, perompak pun menaikkan nilai tebusan kepada pemilik kapal, PT Samudera Indonesia. Jika awalnya hanya meminta US$ 1 juta atau sekitar Rp 9 miliar, sekarang mereka meminta US$ 3,5 juta atau Rp 31,5 miliar.

10 April
- Pembajak memberi tenggat dua hari untuk pembayaran tebusan. Jika tak direspons, mereka mengancam akan menaikkan nilai tebusan.
- Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menyatakan pemerintah telah melakukan upaya pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus.

11 April
- PT Samudera Indonesia mengumpulkan anggota keluarga ABK di Jakarta untuk memberikan informasi terkait kondisi keluarga mereka di Somalia.
- Presiden SBY menekankan agar pembebasan 20 ABK MV Sinar Kudus dilakukan dengan negosiasi yang cermat.
- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan semua opsi, termasuk operasi militer terbuka untuk membebaskan 20 awak kapal Sinar Kudus.

12 April
Perompak Somalia menurunkan nilai tebusan menjadi US$ 3 juta atau sekitar Rp 27 miliar.

13 April
- Dubes Somalia untuk Indonesia, Mohamud Olow Barow, menyampaikan permintaan maafnya kepada pemerintah Indonesia.
- Dubes Somalia mempersilakan pemerintah Indonesia menggunakan aksi militer jika negosiasi menemui jalan buntu.

21 April
KRI Banjarmasin berangkat dari Tanjung Priok bergabung dengan dua KRI lainnya.

25 April
Pukul 10.30 Satgas tiba di pelabuhan Salalah Oman.

26 April
Satgas menuju daerah operasi yang jaraknya 3 mil dari pantai timur Somalia.

1 Mei
- Pukul 06.00 waktu setempat Satgas berada di perairan Somalia berjarak 15 Nm dari Sinar Kudus.
- Pukul 13.10 Sinar Kudus dibebaskan dan dikawal KRI Banjarmasin menuju Salalah Oman.

Sumber: TEMPO Interaktif

No comments:

Post a Comment