Tuesday, August 31, 2010

TNI AL Intensifkan Penjagaan Pulau Terluar Tolitoli


31 Agustus 2010, Tolitoli -- Pasukan pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Tolitoli saat ini tengah mengintensifkan penjagaan dan pengawasan tiga pulau terluar yang masuk dalam wilayah Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Tolitoli, Letnan Kolonenl Pelaut Prio Budi Laksono, di Tolitoli, Selasa, mengatakan bahwa tiga pulau terluar itu adalah Pulau Dolangan, Lingayan dan Salando.

"Setiap bulan secara rutin kita gelar patroli keliling, bertujuan mengintensifkan penjagaan pulau terluar kitam" kata Danlanal.

Dia mengatakan, Patroli yang mereka laksanakan itu terprogram dengan melibatkan sejumlah pihak di daerah itu, diantaranya pihak kepolisian dan pemerintah setempat.

selain mengintensifkan penjagaan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) dan telah membangun posko penjagaan yang ditempatkan di pulau Dolangan.

"Alat patroli kita terbatas, jadi untuk memaksimalkan penjagaan dibuatlah pos penjagaan," jelas dia.

Prio mengatakan, luas masing-masing tiga pulau terluar di daerah itu sekitar 2 Kilometer persegi,

Dia menambahkan dua diantara pulau tersebut telah berpenghuni. Sementara satunya lagi belum sama sekali dihuni oleh masyarakat.

"Pulau Lingayan dan Dolangan dihuni oleh masyarakat mayoritas suku bajo, sementara Pulau Salando, masih hutan belantara," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan pantauan pasukannya, tiga pulau terluar di Tolitoli ini masih relatif aman dari bahaya ancaman gangguan kemanan.

Faktor pendukungnya menurut dia adalah laut Tolitoli yang berbatasan dengan dua negara yakni Fhilipina dan Malaysia masih relatif aman karena dijaga ketat oleh kapal perang armada timur.

"Penjagaan laut perbatasan saat ini dijaga ketat oleh kapal armada timur," kata dia.

ANTARA News

1 comment:

  1. sayang sekali.........eksplorasi hasil laut tidak dioptimalkan, sedangkan penjagaan batas wilayah laut menyerap anggaran negara cukup besar. Negara kita katanya negara maritim, kenapa ikan laut harganya selangit. sehari-hari makan teri saja susah

    ReplyDelete