Friday, April 24, 2009

TNI Terima Medali Perdamaian

Vice President of American University-DR. Rima Naboulsi dan Dubes RI di Beirut-Bapak Bagas Hapsara menyerahkan medali perdamaian kepada Dansatgas TNI Konga XXIII-C/UNIFIL Letnan Kolonel Inf Raden Haryono. (Foto:Letkol Arh Hari Mulyanto/detikFoto).

24 April 2009, Libanon -- Komandan Kontingen Garuda XXIII-C, misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon, Letnan Kolonel Raden Haryono menerima medali perdamaian dari American University of Culture and Education.

"Beliau dianggap turut berpartisipasi menjaga perdamaian dunia, khususnya di Lebanon," kata perwira penerangan TNI di Libenon Letkol Hari Mulyanto dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (23/4). Penyematan medali dilakukan Wakil Presiden American University Rima Naboulsi dan Dubes RI di Beirut Bagas Hapsara.

Haryono yang bertugas sebagai Komandan Kontingen Garuda sejak 3 Desember 2008. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Indonesia mampu menjaga wilayah operasi yang dipertanggungjawabkannya dengan maksimal.
(Jurnal Nasional)

Tangkap 5 Kapal, KRI Fatahillah-361 Amankan 88 Ton Ikan


24 April 2009, Surabaya -- Dalam waktu bersamaan, KRI Fatahilah (FTH)-361 jenis korvet Belanda dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim) berhasil menangkap lima Kapal Ikan Indonesia (KII) yang melakukan penangkapan ikan secara illegal dan sekaligus mengamankan 88 ton ikan campuran di sekitar perairan laut Jawa, belum lama ini, Selasa (21/4).

KRI Fatahilah-361 yang dikomandani Letkol Laut (P) Kisdianto pada saat melaksanakan operasi keamanan laut (opskamla) di perairan Timur Indonesia memergoki ke lima kapal ikan yang mencurigakan tersebut sedang melakukan penangkapan ikan yang diduga illegal. Ke empat kapal ikan tersebut yaitu, KM. Mustika Bahari, berat 100 GT, Nahkoda kapal Widodo WNI, ABK 17 orang WNI, muat 40 Ton ikan campuran. KM. Alam Mina Pratama, berat 29 GT, Nahkoda kapal Hartono WNI, ABK 14 orang WNI, muat 20 Ton ikan campuran. KM. Sinar Andalan, berat 86 GT, Nahkoda kapal Kadromi WNI, ABK 18 orang WNI, muat 20 Ton ikan campuran. KM. Sinar Samudera-1, berat 82 GT, Nahkoda kapal Taryono WNI, ABK 10 orang WNI, muat 5 Ton ikan campuran. Kapal ikan yang ke 5 yaitu KM.Sari Bukti-A, berat 30 GT, Nahkoda kapal Karyani WNI, ABK 15 orang WNI, muat 3 Ton ikan campuran.

Dalam pemeriksaan, ke lima kapal ikan tersebut pada saat melakukan penangkapan ikan sebagian besar tidak dilengkapi dengan surat-surat kapal maupun dokumen pelayaran semestinya. Diantaranya Surat Layak Operasi (SLO) tidak ada, Buku pelaut tidak sesuai, Alat ukur tidak sesuai, tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), tidak memiliki sertifikat radio, Buku ABK tidak ada, dan alat tangkap tidak sesuai.

”Nahkoda ke lima kapal ikan tersebut tida ada yang bisa menunjukkan surat-surat maupun dokumen kapal secara lengkap. Untuk itu, kapal-kapal tersebut dikawal ke Pangkalan TNI Angkatan Laut Kotabaru guna proses penyidikan dan hukum lebih lanjut,”kata Komandan KRI Fatahilah. Kepala Dispen Koarmatim Letkol Laut Drs. Toni Syaiful.
(Penarmatim)

Thursday, April 23, 2009

Jabatan Komandan KRI Malahayati Diserahterimakan


23 April 2009, Surabaya -- Jabatan komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Rahmad Jayadi kepada Letkol Laut (P) Eko Wahyono.

Upacara serah terima jabatan itu dilakukan di atas geladak KRI Malahayati-362 yang sedang bersandar di Pelabuhan Ujung, Surabaya dengan dipimpin Komandan Satuan Koarmatim, Kolonel Laut (P) Aan Kurnia, Kamis.


Sebelum menjabat Komandan KRI Malahayati-362, Eko Wahyono bertugas di Komando Pengembangan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal) yang bermarkas di Surabaya.

Di Kobangdikal itu, dia menduduki jabatan sebagai komandan Sekolah Komunikasi. Sementara, Rahmad Jayadi akan menduduki jabatan barunya sebagai Pabanren Sops Koarmatim.

"Pergantian pimpinan komando diharapkan dapat membawa angin segar di dalam organisasi, sekaligus memantapkan dan meningkatkan hasil yang telah dicapai di jajarannya," kata Aan Kurnia dalam sambutannya.

Ia memberikan motivasi kepada anak buahnya untuk memacu prestasi dan semangat dalam mengembangkan tugas yang lebih berat dalam mengawaki alat utama sistem pertahanan yang umurnya sudah tidak muda lagi itu.

Aan juga mengingatkan Komandan KRI Malahayati-362 yang baru senantiasa mengikuti arahan-arahan dari pimpinan untuk menciptakan kapal yang siap operasi dan kemampuan profesi prajurit.

"Untuk itu, unsur-unsur di jajaran Satuan Koarmatim harus bisa melaksanakan latihan secara rutin, berkala maupun preodik, baik di pangkalan maupun di luar pangkalan," katanya.

Antara Jatim