Saturday, September 28, 2013

Indonesia Masih Pertimbangkan Hibah 10 Kapal Selam Rusia



28 September 2013, Jakarta:Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

Sayang, Rachmad tak mau menyebutkan detil apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk apa jenis kapal selam yang akan dihibahkan Rusia ke Indonesia dan berapa uang yang harus dikeluarkan pemerintah. "Sebab belum ada kesepakatan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.

Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut.

Sumber: TEMPO

2 comments:

  1. Strategi TNI hrs merubah thd ancaman dr luar, spt Pulau Cocos sbg pusat kekuatan militer AS mrpk ancaman yg hrs dihadapi oleh TNI dan kita hrs membuat strategi Pulau2 terluar sbg pertahanan pos2 Armada NKRI kita hrs mencontoh AS dlm penggunaan pertahanan semesta TNI NKRI. Dr pertahanan pos2 Armada NKRI ditempatkan kekuatan militer TNI (TNI AD, TNI AL, TNI AU) sbg antisipasi infiltran luar masuk ke NKRI, baru kita siapkan TNI AL dg 3 Armada kawasan dg perkuatannya (TNI AU) baru ke pertahanan pulau2 besar/kecil TNI( AD, AL, AU) dg perkuatannya.Oleh krn adanya teknologi modern akan menambahkan strategi kita yg sdh ada, shg kita tdk rancu lagi dlm alutsista modern dan akan memberikan nilai tambah baru kekuatan TNI NKRI. Salam NKRI....

    ReplyDelete
  2. ditimbang-ditimbang.. mending ke pasar aja..!! Udh terima aja.. drpd jatuh ke vietnam..?? Rusia klo memberikan sesutau tdk picik seperti USA lho.. tunggu apalagi..???!!!

    ReplyDelete