Saturday, August 31, 2013

Kemhan Minta PT DI Buat Helikopter Serang

Helikopter serang rancangan PT DI Bumble Bee-001. (Foto: Berita HanKam)

31 Agustus 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan akan mendorong PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk mengembangkan helikopter serang, menyusul rencana pemerintah Indonesia membeli delapan unit helikopter serang Apache AH-64 dari Amerika Serikat untuk TNI Angkatan Darat.

"Yang dibutuhkan satu skuadron helikopter serang atau sebanyak 16 unit," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang ditemui sesaat setelah peluncuran buku yang ditulis anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berjudul "Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan" di Jakarta, Jumat (30/8) malam.

Ia lantas menjelaskan,"Kalau kita beli delapan unit helikopter Apache, berarti baru setengah skuadron. Mungkin ada kombinasi, seperti halnya pesawat tanpa awak (UAV), setengah skuadronnya merupakan buatan dalam negeri."

Pengembangan helikopter serang yang dibangun oleh PT DI, kata dia, diharapkan spesifikasi dan kemampuannya tak jauh berbeda dengan helikopter Apache.

"Mungkin spesifikasinya masih di bawah Apache, tetapi kemampuannya tak begitu jauh," kata Menhan.

Purnomo mengatakan bahwa pihaknya telah mengutus Sekjen Kemhan Budiman, yang saat ini telah dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), ke Amerika Serikat untuk mengetahui secara pasti detail spesifikasi helikopter serang Apache itu.

"Spesifikasi teknologinya harus jelas betul, yang dibeli seperti apa. Terakhir yang berangkat ke AS adalah Sekjen Kemhan yang saat ini menjadi KSAD," katanya.

Menurut Purnomo, sistem persenjataan sebuah alat tempur sangat memengaruhi harga. Suatu peralatan tempur yang dilengkapi dengan sistem deteksi radar tentu lebih mahal daripada yang tidak ada.

Ia menegaskan bahwa pembelian helikopter Apache merupakan rencana pertahanan jangka panjang. Oleh sebab itu, kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar diharapkan tidak akan berpengaruh banyak terhadap rencana pembelian itu.

Sumber: ANTARA News

3 comments:

  1. Kalau heli gandiwa udah dibuat dan diperbaiki kelemahannya stlah mlakukan uji coba, Pemerintah dan DPR suruh Kemenhan beli ratusan heli gandiwa, mengapa sbnyk itu ? Krn Dng luas daratan yg dipisahkan oleh lautan dan jumlah pulau yg sangat banyak, juga bnyk daerah yg black hole krn tdk terjangkau radar, shg adalah beralasan jika indonesia mengadakan lebih banyak heli serang, idealnya 214 unit. Jng dibndngkn indonesia dng rusia dan amerika atau negara lain yg kondisi geografisnya berbeda dng rusia, amerika n negara lain. Kalau ingin maju, jng membandingkan jumlah heli serang yg harus dimiliki indonesia dng negara yg sbutkan di atas krn dr geografisnya aja da beda. Dng dmikian kalau ada negara lain ya mau nyerang indonesia, mikir 7 kali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sy jg mikir 7 kali kalo beli. australia aja gak segitu jumlah heli serangnya pdhal lebih luas negaranya.untuk bikin 214 unit kapan selesainya? uang jg lg bokek. Ngimpi dulu ah ...hehehe..peace...

      Delete
    2. 214 unit? mungkin terlalu banyak, mas. selain negara kita ga punya banyak uang, buat apa punya banyak2.

      udah jelas Penerbad akan membangun 8 Skuadron Heli sampai dengan tahun 2020. 2 Skuadron akan ditandemkan pada suatu lokasi, yang satu khusus skadron heli serang, satunya lagi serbaguna (serang ringan, angkut, intai dsb). Lokasi: Semarang, Way Tuba (Lampung), Berau (Kaltim), Timika.

      Skadron Penerbad akan dijadikan tulang punggung Divisi Kostrad yang baru: Divisi Infanteri Mobil Udara (Air-Assault Division). Kemungkinan terdiri dari 3-4 Brigade Infanteri dan per Brigade akan diperkuat 2 Skuadron Penerbad.

      Delete