Wednesday, July 31, 2013

Legislator: Alutsista TNI Ketinggalan Zaman

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kanan) dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Moeldoko berjabat tangan usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu (24/7). Kementerian perdagangan menggandeng TNI AD untuk pengamanan dan perlindungan konsumen di wilayah perbatasan Indonesia sehingga mampu memperlancar distribusi dan suplai kebutuhan konsumen. (Foto: ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan/ss/PD/13)

30 Juli 2013, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI sudah out of date atau ketinggalan zaman dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Alutsista TNI sudah bisa dikatakan dan dinilai out of date, ketinggalan dibanding dengan negara lain seperti Singapura. Alutsista TNI sudah tak layak digunakan," kata Priyo di Jakarta, Selasa.

Dikatakan Priyo, postur TNI yang ada sekarang ini terlalu gemuk dan perlu perampingan.

"Perlu dirampingkan jumlah tentara seraya memperbaiki alutsista dengan peningkatan teknologi alutsista TNI," kata dia.

Terkait rencana tersebut disampaikan kepada calon Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Ternyata, Moeldoko mempunyai pandangan yang sama, "Saya bicarakan dengan Pak Moeldoko dan dia menyambut baik, Bahkan Pak Moeldoko mempunyai mimpi untuk membangun tentara yang kuat dengan teknologi canggih," kata Priyo.

Soal pencalonan Moeldoko sebagai calon Panglima TNI oleh Presiden SBY, Priyo menilai, pengajuan tersebut sangat tepat.

"Jenderal Moeldoko, tidak pernah mengomentari politik. Dia adalah figur tentara profesional. Dia bukan jenderal yang suka berpolitik. Saya kira, perjalanan Moeldoko di DPR RI akan berjalan mulus dan tak ada hiruk pikuk," ungkap Priyo.

Pimpinan DPR sendiri telah menerima surat dari Presiden SBY yang mengusulkan calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono tanggal 23 Juli 2013.

Sumber: ANTARA News

3 comments:

  1. Itu baru TNI mengadakan pengawalan barang milik NKRI di daerah perbatasan, shg kedepan jangan malu2 bekerja sama dg TNI dan pasti semua kan maju serta makmur.Salam...............................

    ReplyDelete
  2. Kurang pas jika TNI perlu dirampingkan,,seharusnya dengan luas wilayah yg besar ini jumlah TNI harus ditambah untuk menjaga darat'laut'dan udara indonesia!! Jumlah TNI sangat sedikit jika dibanding negara pulau yg kecil seperti jepang,,teknologi mereka sudah canggih tetapi tentara mereka tetap banyak,,sedangkan kita indonesia teknologi masih kalah jauh tetapi mengapa tentara dirampingkan??seharusnya pemerintah membangun tentara yg kuat dlm jumlah yg besar disertai dengan pembangunan teknologi militer agar seimbang!! Lihat China,,seiring penguatan teknologi militer tetapi mereka tetap merekrut tentara dlm jumlah banyak setiap tahunnya!!! Jika TNI dirampingkan,dan perlengkapanmiliter masih dibawah standar maka akan mudah bagi pihak asing untuk memecah belah NKRI,,Quantity is Quality,,jika alutsista didarat,udara,laut banyak makan banyak juga tentara yg harus mengoperasikannya,,bukan cuma rudal aja !! Diluncurkan satu bisa meledak bunuh banyak org,,itu cuma akal2 an antek asing saja yg merampingkan TNI,,krn TNI adalah halangan utama pihak asing tuk memecah belah RI,,hati2,,QUantity is Quality!!!!!!

    ReplyDelete
  3. gak setuju klo jml prajurit tni dikurangi bahkan hrs ditambah smp jml ideal,smbl alutsistanya dimodernkan.

    ReplyDelete