Tuesday, January 8, 2013

Tank Scorpion dan MRLS Astros II Jaga Perbatasan RI-Malaysia

Tank Scorpion. (Foto: KOSTRAD)

8 Januari 2013, Balikpapan: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan tank-tank Scorpion akan menjaga kawasan perbatasan RI-Malaysia sepanjang 1.600 km di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.Perbatasan sepanjang 1.600 km itu akan dikawal tank-tank Scorpion.

"Tank Leopard masih ditempatkan di Pulau Jawa," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin.

Tank Leopard 2A6 adalah pembelian baru alat utama sistem senjata baru TNI, merupakan tank tempur utama (main battle tank atau MBT) dengan bobot hingga 62 ton.

Sebanyak 100 Leopard 2A2 dibeli langsung dari pabriknya di Jerman dengan harga total 280 juta dolar AS.

Awalnya, pemerintah berencana menempatkan Leopard di Bulungan, Kalimantan Utara, dan di Kalimantan Barat, masing-masing satu batalion kavaleri dengan 44 tank. "Sebagai gantinya, kita tempatkan 2 kompi Scorpion," lanjut Panglima. Scorpion tersebut diperkuat dengan satu kompi tank AMX 13.

Menurut Panglima Dicky Wainal Usman, tank Scorpion cocok untuk menjaga perbatasan karena bisa bermanuver dengan cepat. Dibandingkan dengan Leopard, Scorpion dan AMX adalah tank ringan dengan bobot hanya 25 ton.

"Kami tempatkan juga di Kutai Barat selain di Bulungan, Kalimantan Utara," katanya. Tank-tank Scorpion tersebut akan tiba pada pertengahan tahun nanti. TNI AD yang punya 50 unit sedang mempersiapkan pengirimannya dari Jawa.

Tank Scorpion adalah tank ringan buatan Inggris. Badannya bukan dari baja, tetapi dari aluminium aloy, bahan yang banyak digunakan untuk peralatan keselamatan dan petualangan seperti karabiner.

Dengan ketebalan bodi 12,7 mm, Scorpion sanggup menghadang peluru 7,62 mm yang ditembakkan dari jarak 12 meter, atau peluru kaliber 105 yang dilepaskan dari jarak 30 meter. Bodi juga tahan pecahan bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive) untuk melindungi personel yang diangkutnya.

Awaknya cukup 3 prajurit. Pada tank TNI-AD, persenjataan utama adalah sebuah meriam Cockerill 90 mm buatan Belgia yang lebih ampuh dari meriam aslinya, L23A1 76 mm. Scorpion juga menyandang senapan mesin Coaxial 7,62 mm, dan juga bisa ditambah misil antitank.

Dengan kecepatan maksimal 80 km per jam, Scorpion di Bulungan bisa mencapai Simenggaris di garis batas dengan Sabah, Malaysia, kurang dari 4 jam bila ngebut tanpa henti.

MRLS Astros. (Foto: Berita HanKam)

TNI juga menempatkan peluncur rudal MLRS Astros II (multi launching rocket system) di Berau untuk mengamankan Kutai Barat di barat dan Nunukan di timur. "Itu juga sudah meng-cover perbatasan," kata Panglima.

Dengan demikian, Panglima menjelaskan alutsista TNI diperbatasan mampu mengimbangi kekuatan tempur negara tetangga, ditambah lagi dengan penambahan sejumlah panser Anoa di Samarinda yang akan memudahkan mobiliasasi personel pasukan.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah di jalur darat, termasuk penyeludupan barang terlarang seperti narkoba, Kodam VI Mulawarman menambah 12 pos baru pengamanan perbatasan.

"Jadi kita ada 29 pemantauan perbatasan. Tahun 2012 tambah dua, pada 2013 tambah 6 sampai 12 lah. Posisi pemantauan ini kita buat rapat utamanya di area blank spot, dari Long Apung ke barat sampai Datah Dawai," demikian Panglima.

Sumber: Republika

9 comments:

  1. Mantap......
    Buktikan bahwa indonesia tidak main main dengan kedaulatan negara.....

    Bagusnya lagi kita indonesia lebih menekan ekonomi negara yang selalu sombong dan angkuh......

    Jayalah Slalu indonesiaku....

    ReplyDelete
  2. SELAMAT TINGGAL LEOPARD, ENTAH BERAPA TAHUN LAGI KAMI AKAN MELAMARMU !!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  3. tinggal tunggu waktu Indonesia dipecundangi Malaysia di perbatasan lagi.... Bagaimanapun juga Scorpion bukan lawan tanding PT-91 Malaysia. Amunisi beda, juga satunya lapis baja vs lapis aluminium.... Punya sistem pertahanan kq serba nanggung ya gak darat laut dan udara. Indonesia tidak punya sistem pertahanan yg mumpuni makanya selalu disepelekan. Itu jenderal2 apa gak pada mikir yah untuk menciptakan sistem pertahanan terpadu dan bisa diandalkan, jadi tidak mengandalkan Deplu untuk melakukan "nota protes", show of force perlu.

    ReplyDelete
  4. Beraroma ada deal dgn malaysia. Kalo udah ada javelin sih mendingan. Buat apa mempersiapkan diri utk kalah perang? Biar dpt naik pangkat anumerta?

    ReplyDelete
  5. permainan apalagi ni.... "kok plin-plan".... kemarin katanya diseberang ada MBT katanya hrs vs MBT juga.... stlh MBT nyaris tiba ... kok lumer gini "ada udang dibalik apa ni..." ----> scorpion itu kuno/tua/sedikit/cuma tank ringan/amunisi nya gak jelas... disana ada MBT PT-91 duet dengan panser 8x8 lincah yg mggendong rudal antitank... (jadi ada peluang buat minta beli LST khusus MBT yg banyak gitu/ operator nya sapa ya ??)

    ReplyDelete
  6. berani jamin. Minimal ada 2 kompi tank lepoard 2 akan di tempatkan di kalimantan tp tdk di publikasikan. Untuk menghindari negara tetangga stress mikirin ini tank. Dan dijamin roket R-han 350 yg sekarang lagi dikembangin oleh Kemhan dengan jarak minimal 100 km akan ditempatkan di kalimantan juga.

    ReplyDelete
  7. tidak usah terlalu 'bermimpi' Malaysia akan menyerang Indonesia. tidak ada tujuan dan tidak ada kepentingan, lagian mau menembus rimba belantara Kalimantan juga tidak ada gunanya. Malaysia mau apa dengan menginvansi Kalimantan? lebih baik tempatkan artileri, dan penempatan MLRS sudah cukup menjadi deterrent. ditambah dengan rudal anti tank "javelin" (portable, fire-and-forget) yang mau dibeli TNI-AD aja udah cukup memadai. 48 PT-91 palingan macet di kubangan lumpur sebelum bisa masuk kalimantan. hahaha......

    ReplyDelete
  8. PT-91 lawannya NLAW-Next Generation Light Anti-Tank Weapon,

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete