F-16 di hanggar. (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi)
6 November 2012, Madiun: Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Iswahyudi Marsekal Pertama TNI M Syaugi mengatakan jumlah pesawat tempur yang berada di Lanud Iswahyudi berusia cukup tua, seperti pesawat tempur Hawk MK-53 dari tahun 1977, F-5 dari tahun 1980 dan pesawat tempur F-16 dari tahun 1989.
"Namun, batas pemakaian pesawat tempur tidak bisa dilihat usia melainkan dilihat dari penggunaan jam terbang. Walaupun usianya sudah cukup tua, namun jam terbangnya masih ada, maka masih layak pakai," katanya saat menerima kunjungan Deputi VII bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenkopolhukam Marsekal Muda TNI Agus Barnas dan para wartawan media cetak dan elektronik dalam rangka kegiatan Press Tour, di Lanud Iswahyudi, Madiun, Rabu (5/12).
Harapannya kata dia, industri pertahanan dalam negeri bisa memproduksi pesawat tempur karena selama ini Indonesia sangat tergantung pada alutsista luar negeri. "Kita semua berharap Komisi I DPR juga dapat menyetujui anggaran alutsista TNI agar bisa mencapai kemampuan pokok minimum (Minimum Esensial Force) pada 2025 nanti," katanya.
Terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan TNI Angkatan Udara akan menambah 102 alat utama sistem senjata baru pada rencana strategis pembangunan TNI AU tahun 2010-2014, seperti pesawat tempur F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 dan radar.
"Hal ini akan menumbuhkan rasa kebanggaan sekaligus sebagai tantangan dalam upaya menyusun kekuatan TNI Angkatan Udara," kata Kasau pada pembukaan Rapat Kerja Teknis Logistik (Rakernislog) yang dihadiri seluruh jajaran logistik TNI Angkatan Udara di Mabesau, Cilangkap Rabu (5/12).
Menurut dia, program modernisasi alutsista TNI AU yang tengah dilaksanakan saat ini, tanpa kemauan kuat yang dilandasi dengan profesionalisme dan pembinaan logistik yang tepat, maka ‘The First Class Air Force’ yang dicita-citakan tidak akan dapat dicapai.
Sumber: Info Publik
pengadaan alutsista harus secara konsisten untuk dapat diproduksi di dalam negeri..siapapun presiden atau panglima nya..bravo tni twitter@Aandriyo
ReplyDelete