Tuesday, November 27, 2012

Lika Liku Proyek PKR 10154

Maket model PKR 10415 yang dipamerkan oleh DSNS dan PT PAL di Indo Defense 2012. Model ini mengalami perubahan dalam sistem persenjataan dibandingkan model di Indo Defense 2010. (Foto: Berita HanKam)

26 November 2012, Jakarta: Kementerian Pertahanan resmi menandatangani kontrak pembelian 1 unit Kapal Perusak Kawal (PKR) 10514 senilai total USD220 juta atau sekitar Rp2,06 Triliun dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda. Kontrak ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Director Naval Sale of DSNS Evert van den Broek wakil DSNS di Kantor Kemhan pada 5 Juni 2012. Hadir dalam acara ini Dubes Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan dan Direktur Utama PT.PAL Indonesia (Persero) Ir Muhamad Firmansyah Arifin.

Pemerintah Indonesia sedikitnya harus membelanjakan 75 juta euro atau sekitar Rp750 miliar untuk mempersenjatai PKR. Satu unit PKR lengkap dengan persenjataan sekitar Rp2,810 triliun.

Model PKR 10154 yang ditampilkan di Indo Defense 2010. (Foto: Berita HanKam)

Proyek Kapal PKR 10154 didaulat sebagai Joint Production (Kerjasama Produksi) antara DSNS dan PT. PAL. PKR akan dibangun di tiga tempat, Vlissingen dan Galatz, Belanda dan terakhir di rakit di PT PAL. Kapal direncanakan diterima pada awal tahun 2017. DSNS akan melakukan alih teknologi dalam kontruksi desain dan pembangunan kapal PKR 10514 kepada PT PAL. PT. PAL hanya mendapatkan 3 persen dari nilai kontrak US$220 juta atau sekitar US$6,6juta.

Sumber di PT PAL dihubungi Berita HanKam menyatakan Joint Production ini, tidak lebih menjadikan PT PAL sebagai tukang rakit atau tukang lem kapal. Tidak memberikan manfaat besar bagi PT PAL dibandingkan pembelian kapal Landing Platform Dock (LPD) dari Korea Selatan.

Ditambahkannya, lebih menguntungkan bagi PT PAL bila Kemhan memilih Orizzonte Sistemi Navali dari Italia. Kapal akan dirancang bersama oleh kedua perusahaan dan dibangun sepenuhnya di PT PAL. Pihak TNI AL sebagai pengguna lebih memilih kapal rancangan Orizzonte Sistemi Navali serta kapal sudah dalam kondisi dipersenjatai.

PKR yang diidamkan TNI AL dan memberikan manfaat besar dalam hal alih teknologi untuk PT PAL. (Foto: Berita HanKam)

Model PKR yang ditampilkan PT PAL pada Indo Defense 2008. (Foto: Berita HanKam)

DSNS telah memamerkan dua kali maket model PKR 10514 pada Indo Defense 2010 dan 2012. Pada bagian haluan dan buritan kapal persenjataan yang dipasang mengalami perubahaan.

Rudal permukaan-ke-udara MICA dengan sistem penembakan masih memakai sistem VLS. Bofors ASW Rocket launcher SR375A dihilangkan digantikan dengan CIWS Oerlikon Millennium 35 mm Naval Revolver Gun System. Sistem CIWS Phalanx dipasang di bagian buritan dihilangkan. Sistem peperangan anti-kapal selam mengandalkan torpedo dan helikopter anti-kapal selam.

Pemerintah Indonesia telah memesan 4 korvet SIGMA dari DSNS sesuai Renstra TNI AL 2003-2013. Korvet Sigma I dan Sigma II dibeli saat kunjungan Menhan Juwono Sudarsono dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto ke DSNS pada 14-18 September 2006.

Korvet Sigma III dan IV direncanakan dibangun bekerjasama dengan PT PAL dalam rangka alih teknologi. DSNS membatalkan kerjasama ini dengan alasan PT PAL belum siap dan membangun sepenuhnya di Belanda. Keempat korvet telah dioperasikan oleh TNI AL Surabaya.

Berbagai Sumber
@Berita HanKam

9 comments:

  1. mantap pengen banget armada TNI AL dilengkapai ama sistem pertahanan CIWS top .

    ReplyDelete
  2. kenapa Tidak memberikan manfaat besar bagi PT PAL dibandingkan pembelian kapal Landing Platform Dock (LPD) dari Korea Selatan...karena takut kehilangan proyek besar dari para jendral TNI bila mana PT pal bisa membuat sendiri 100 % kapal klas priget lebih menggiurkan bila membeli pengadaan alutsista keluar bisa kongkolikong alias KKN seperti yg terjadi pengadaan pesawat sukhoy dan tank leopard, dan itu sudah terjadi lama pada jaman orde baru di mana industri dalam negri di lemahkan supaya gulung tikar seperti IPTN dulu.

    ReplyDelete
  3. kasian negara'q dari jaman dulu gk kapok2 d goblok'i sama belanda.synk sekali pemimpin'nya gak sadar2 atao dasar goblok juga....

    ReplyDelete
  4. Ku sudah berkoar koar arde baru itu babu asing tuan demang tukang kemplang liat hasilnya 8 thn berkuasa ??? Hanya perahu kcr rencana panjang dan gak punyak otak !!! Duwit rakyat economi maju alami 100%di rusak di hambat peminpinnya sendiri tragis nkri tampa ahir kebanggan hampir sierna kalau kalian diam nkri di ambang kehancuran?!!!!

    ReplyDelete
  5. Black List Partai demokrat untuk Pemilu 2014...
    kader'nya goblok semua,koruptor n antek2 bangsa asing....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua partai sama saja, karena mereka belum dikasi kesempatan berkorupsi ria

      mending kaum Professional non politik aja seperti DAHLAN ISKAN, DST

      Delete
  6. knp mesti PKR tanggung, buat aja kapal induk mahal dikit tp gengsi dan efek gentar lebih meyakinkan. sy sarankan ikuti cara china beli kapal induk bekas, lalu poles dikit2.

    ReplyDelete
  7. pejabat TNI nya sendiri banyak juga penghianatnya, banyak yg di susupi antek2 asing yg tidak suaka kalau negri islam terbesar di bumi ini kuat, mereka cenderung membeli senjata kepada negara yg suka mendikte, mengembargo dan memiliH ke negara yg tidak ada TOT nya walaupun ada negara lain menawari TOT...'WASPADALAH'

    ReplyDelete
  8. TNI perlu diawasi oleh KPK, biar sama dg Polri dan bila ada fiktif dlm anggaran pengadaan alutsista akan ketahuan.Pejabat TNI yg tdk setuju adanya, pengadaan alutsista buatan sendiri bisa dikenai dan diancam pelanggaran militer krn ada UUnya

    ReplyDelete