Thursday, November 8, 2012

APC Amphibi Kreasi Anak Negeri

APC Amphibi. (Foto: Berita HanKam)

8 November 2012, Jakarta: Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbang TNI AL) dan Korps Marinir mengandeng perusahaan lokal PT. Wirajaya Bahari berkedudukan di Surabaya mengembangkan kendaraan tempur angkut pasukan berkemampuan amphibi dan Institut Sepuluh November (ITS) sebagai konsultan.

Ranpur yang belum diberi nama ini disebut APC Amphibi, dibangun di Denhar Lanmar Surabaya. Hasil produksi telah diuji coba dan memenuhi standar dan keselamatan TNI AL serta ergonomis sebagai ranpur amphibi yang memenuhi standar operasional TNI AL.

APC Amphibi telah melewati serangkaian uji coba dengan hasil memuaskan. Pengujian maneuver di darat di Karang Pilang, Surabaya dan test kekedapan di kolam Denhar Lanmar. Embarkasi dan debarkasi di laut melalui rampa kapal dari Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Banten-516 di Koarmatim. Pengujian maneuver darat di Karangtekok, Asembagus. Serta lolos pengujian tahan peluru body APC Amphibi dengan senjata peluru kaliber 5,56 mm dan 7,62 pada jarak 50 m dan 100 m.

Kursi untuk operator senapan mesin. (Foto: Berita HanKam)

Ruang pasukan dilengkapi monitor untuk melihat keadaan di luar APC. (Foto: Berita HanKam)

APC Amphibi dapat dipersenjatai tiga pucuk senapan mesin, dua dibagian belakang dan satu dibagian depan. (Foto: Berita HanKam)

Spesifikasi Teknis
- Panjang x lebar x tinggi: 8700 mm x 3500 mm x 2300 mm
- Berat: 20 ton
- Awak APC + pasukan: 2+20 personel
- Daya mesin: 520 HP/328 kw
- Kecepatan: 70 km/jam ( di darat), 14 km/jam (di laut)
- Jarak tempuh: 340 km (tanah lapang), 370 km (darat), 90 km (laut)
- Gradient maksimum: 35 derajat
- Kemiringan maksimum: 32 derajat

@Berita HanKam

5 comments:

  1. kok gak d produksi massal kalo sudah uji kelayakan...
    ngapain ngadain penelitian kalo hasilnya gak d produksi massal

    ReplyDelete
  2. kemarin saya sdh lihat. plat samping yg ada tulisan marinir itu . plat nya tipis. moga moga nga di produksi
    banyak. beda banget ama ANOA. ANOA jauh lebih bagus.

    ReplyDelete
  3. produksi aja..kenapa sih doyan beli di luar..buat 50 unit buat marinir...n dipakai di setiap operasi n latihan...
    selama ini tank tua kan banyak yang sakit encok..tdk bisa operasi semua..kalau tdk ada gantinya..gmn bisa perang

    ReplyDelete
  4. hasil evaluasi pemakaian...masuk kedapur r&d n buat versi yang lebih baik n canggih...produksi masal...evaluasi lagi..masuk r&d n produksi masal... itu yang dilakukan negara sekaliber USA, Rusia dan negara besar lainnya buat produk alutsistanya...bukan hanya jajan doang bisanya seperti anak kecil...

    ReplyDelete