Tuesday, October 16, 2012

Sangatta Dikuasai Marinir

Pasrat Marinir berhasil melaksanakan pendaratan pada pukul 05.15 di Pantai Sangatta Kalimantan Timur dalam rangka Latihan Perang Armada Jaya XXXI/2012 (15/10/12). (Foto: Marinir)

16 Oktober 2012, Sangatta: KEPALA Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan secara langsung pelaksanaan pendaratan Pasukan Marinir dari laut ke darat. Pendaratan pasukan tersebut sebagai upaya merebut kembali wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, yang telah dikuasai oleh negara lain.

Demikian skenario dalam latihan perang terbesar TNI Angkatan Laut yang bersandikan Armada Jaya XXXI/2012, di Sangatta, Kalimantan Timur, Senin (15/10).

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), latihan Armada Jaya tahun ini melibatkan 5.500 prajurit TNI AL, 35 kapal perang berbagai jenis, 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat. Kapal perang terdiri dari kapal selam, perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda.

Laksamana Soeparno memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit TNI AL yang terlibat dalam Armada Jaya XXXI-2012. Hasil yang dicapai dalam latihan perang kali ini adalah berhasilnya latihan perang di laut dengan ujicoba peluru kendali Yakhont yang berhasil menghancurkan dan menenggelamkan sasaran hanya dalam waktu 9 menit. Selain itu, dilakukan latihan perebutan daerah tumpuan pantai oleh pasukan pendarat Marinir serta latihan perebutan daerah sasaran.

“Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun,” kata Soeparno.

Lebih lanjut, Soeparno mengatakan Latihan Armada Jaya tahun ini bertemakan “Melalui Latihan Armada Jaya XXXI/2012 TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Laut Gabungan, Operasi Amphibi dan Operasi Pendaratan Administrasi di Wilayah Timur Indonesia Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Dengan latihan yang dilaksanakan setiap tahunnya dapat meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang harus selalu siap mengemban tugas negara.

Dalam latihan ini, KSAL bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXXI/2012, sedangkan Direktur Latihan (Dirlat) dijabat oleh Komandan Seskoal Laksda TNI Arief Rudianto.

Tampak hadir menyaksikan latihan Armada Jaya pada tahun ini yakni anggota Komisi I DPR RI Tri Tamtomo dan Yahya Sacawiria, pejabat teras Mabesal dan para Pangkotama TNI AL.

Sumber: Jurnas

2 comments:

  1. Perang sesungguh nya tidak semudah itu yg saya perhatikan dari dulu latihan perang tni cuma begitu2 saja, mana perlindungan dari serangan udara dan lintas lengkung nya baik berupa meriam maupun rudal darat ke darat - darat ke udara - udara ke darat, karena kalau tidak di dukung dengan lengkap seperti itu pasukan ini akan menjadi sasaran empuk bagi musuh dan yg pasti akan kalah dan kalah, saya liat ini hanya latihan pormalitas untuk mencairkan anggaran negara semata dan perang sesungguh nya lebih dasyat dan mengerikan.

    ReplyDelete
  2. Ya wajar saja latihan itu tidak dilaksanakan
    ini hanya latihan gabungan TNI AL
    kalau mau pakai rudal darat-kedarat sama rudal udara-kelaut atau udara-kedarat itu harus melibatkan semua angkatan
    yaitu latihan gabungan semua matra yg personilnya dari AD AL dan AU
    misalnya Arhanud,PSU Paskhas,skuadron AU,Armed AD dll.

    ReplyDelete