Friday, July 20, 2012

Imparsial: Mengkhawatirkan Leopard Ditempatkan di Perbatasan Kalimantan, Papua

Leopard 2 A6 dan Leopard 2 PSO (Peace Support Operations) (Foto: ©Bundeswehr)

18 Juli 2012, Jakarta: Buku Putih pertahanan Indonesia menyatakan 85 persen ancaman ada di dalam negeri dalam bentuk terorisme dan separatisme. Kalangan aktivis khawatir, ini memicu pelanggaran HAM.

Sebanyak 100 MBT Leopard akan ditempatkan di Kalimantan, Papua, dan daerah perbatasan lainnya. “Kami jelas mengkhawatirkan tank itu digunakan untuk pelanggaran HAM. Apalagi kasus-kasus kekerasan seperti terjadi di Papua yang dilakukan aparat keamanan meningkat,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Rabu (18/7).

Buku Putih Pertahanan juga menyebutkan kecil kemungkinan Indonesia perang dengan negara lain. “Artinya bukan ofensif, tapi defensif. Karenanya aneh jika lebih memilih membeli MBT,” ujarnya.

Imparsial memertanyakan, mengapa ingin membeli MBT. “Padahal lebih baik diprioritaskan untuk membeli yang lain,” kata Poengky. Terkait adanya penolakan dari parlemen Jerman karena persoalan pelanggaran HAM, dia menilai pemerintah harus serius menyelesaikan masalah ini.

DPR Berikan Syarat Pembelian Leopard

Penolakan parlemen Jerman terhadap rencana pembelian Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 harus disikapi hati-hati oleh pemerintah Indonesia maupun Jerman. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin mengatakan, DPR tetap memberi dukungan pada pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam rangka memenuhi standar Minimum Esseential Forces (MEF) termasuk pengadaan MBT Leopard. Namun begitu, Pemerintah harus memenuhi syarat pengadaan alutsista.

“Saat ini DPR dalam posisi menunggu sikap pemerintah kedua negara. Pada prinsipnya, DPR mendukung rencana pembelian alutsista dari luar negeri asalkan memenuhi syarat,” kata Hasanudin di Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Hasanuddin, ada lima syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Pertama, pembelian alutsista harus sesuai dengan rencana strategis pertahanan.

Kedua, pembelian alutsista itu memiliki nilai tambah bagi industri strategis di dalam negeri dimana pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga menjadi fokus pemerintah.

Ketiga, alutsista yang akan dibeli juga harus cocok dengan kondisi geografis Indonesia serta bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. "Seperti untuk alat angkut atau dipergunakan untuk membantu saat terjadi bencana alam," kata Tubagus. Selain itu, lanjut Hasanudddin, pembelian alutsista harus memenuhi asas akuntabilitas.

Dan terakhir, pengadaannya harus dilakukan secara transparan. "Jika kelima kriteria itu dipenuhi pemerintah, apapun alustsista yang dibeli pasti kami setujui,” ujarnya.

Hasanuddin juga mengatakan, tank Leopard tidaklah cocok digunakan di Indonesia. Alih-alih tank Leopard yang merupakan MBT dengan bobot lebih dari 60 ton, dia menyarankan pemerintah membeli medium tank. "Kami berharap pemerintah membeli Leopard tipe sedang dengan bobot 40 ton agar tak bermasalah dengan kontur geografis negeri ini."

Salah satu tank Leopard yang memiliki bobot 40 ton adalah Leopard buatan Rheinmetall. Selain harganya lebih murah, tank ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi PT Pindad sebagai industri peralatan tempur untuk mengembangkan tank serupa. "Dan kami berharap pemerintah tak membeli tank yang bekas. Harus (tank) baru agar biaya perawatannya lebih murah," ujar Hasanuddin menambahkan.

Sumber: Jurnas

12 comments:

  1. Ngebacot sampe berbusa.siapa bilang yg di beli itu bekas?Imparsial-an goblok

    ReplyDelete
  2. LSM sejatinya adalah penghianat bangsa.
    mereka adlah yg menggerogoti bangsa ini dari dalam dg dalih HAM,mereka tidak menginginkan NKRI menjdi negara yg kuat dan mandiri,mereka adlh antek2 barat.

    Bisa jadi LSM itu bentukan atau bekerja untuk negara Malaysia,Singapura,dan Australia yg ingin menghancurkan keutuhan NKRI.

    waspadalah...wahai para TNI dan Pemerintah.
    LSM mrupakan musuh dalam selimut.

    Bubarkan saja LSM penghianat/penggerogot keutuhan bangsa ini.
    mereka harus d berantas dari NKRI karna mreka mrupakan hama bgi keutuhan negara kita.
    mreka tak punya rasa Nasionalisme Indonesia,mlainkan nasionalisme barat.

    JAYALAH TERUS TNI ku!!

    ReplyDelete
  3. wong sudah jelas leopard akan ditempatkan di kalimantan. Apa gak pernah baca berita nih orang LSM?? mengapa sih alasan LSM tidak pernah cerdas?? LSM sendiri yang bilang kalo MBT leopard gak cocok sama kondisi geografis Indonesia. Tapi malah menuduh mau ditempatkan di Papua yang jelas-jelas sulit dijangkau leopard. LSM ini direkturnya dosen tapi kok GOBLOG ya.

    Kelihatan sekali bahwa LSM ini tidak ingin pertahanan Indonesia kuat. Dosen pertahanan kok malah tidak mendukung pembangunan kekuatan militer Indonesia. Dasar LSM penghianat bangsa!! sebenarnya yang kebih membahayakan dari separatis ya macam LSM ini. BAGAI MUSUH DALAM SELIMUT. menggerogoti dari dalam. dasar BUSUK hatinya.

    ReplyDelete
  4. Imparsial keparat!!! Aku yakin banyak rakyat Indonesia yg menginginkan LSM ini dibubarkan..

    ReplyDelete
  5. pantes dipecat diunhan...
    ndak sesuai dengan pertahan kita kl dy ada diunhan...

    ReplyDelete
  6. Betul lebih baik indonesia ini jangan beli senjata apapun, biarkan negri ini lemah, dan bila di serang mudah untuk di hancurkan dan bisa di jajah kembali seperti tempo dulu rakyat nya sengsara dan menderita oleh kolonialis dan imprialisme barat, itu kan keinginan kalian POENGKY INDARTY yg selalu sembunyi dibelakang HAM, ... namanya aja "KAFIR" manusia seperti ini tidak suka kalau negara islam didunia ini kuat. manusia macam kaya gini biasanya MISIYONARISNYA negara asing yg di biyayai untuk melemahkan dan menghancurkan negrinya sendiri...WASPADALAH...MAJU TERUS INDONESIA.

    ReplyDelete
  7. dulu tentang kontur tanah diIndonesia dan sudah dikaji secara ilmu fisika... cek aja disini http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/03/mitos-mitos-yang-mengemuka-tentang-mbt.html
    sekarang ribut soal HAM...
    apakah LMS ini senang kalo negara kita ini jd negara yang sering melanggar HAM???
    apa pelanggaran HAM hanya untuk aparat keamanan aja???

    ReplyDelete
  8. sebenarnya LSM Iparsial itu hanyalah antek2 barat untuk merusak persatuan dan kesatuan NKRI dgn alasan HAM yg nggak logis, Kenapa nggak ngebacot sama amerika, Israel, australia dan sekutu2 nya yg menimbulkan peperangan didunia, yg akhirnya banyak kematian, kelaparan dan penderitaan dinegara2 yg dijajah/diserangnya (irak, afganistan, palestina, libya) dgn alasan melindungi keamanan negaranya dr teroris. apa salahnya indonesia membeli MBT untuk melindungi kesatuan NKRI ? Kaya papua sebenernya separatis OPM dan masalah HAM yg terjadi disana juga yg mbiayai Australia,Jika papua lepas dr indonesia australia bebas nyedot kekayaan disana seperti Timur leste yg sekarang 95% hasil tambangnya yg nyedot australia, Freport bisa kaya raya

    ReplyDelete
  9. LSM harus di hancurkan dari bumi pertiwi, Indonesia harus punya power dengan alutsisita moderen.

    ReplyDelete
  10. LSM Macam Imparsial ini harus di bubarin, antek penggerogot NKRI. Emang bisa pertahanan dengan bambu runcing, sedang musuh pake MBT n Rudal. ingat!! ini bukan zaman batu lagi!! Kelaut aja Kalian Imparsialan.

    ReplyDelete
  11. goblokkk gw sih pgnnya indonesia pnya mbt tank. alasan klasik dari dulu kayanya berbicara soal kontur tanah. setidaknya mbt tank bisa dipakai buat perang kota

    ReplyDelete
  12. buset LSM autis mati aja kejurang
    masih ada dankarung ga yah ? mending karungin aja anggota anggota LSM kaya mereka..
    karungin -> buang kejurang

    yaaa setidaknya LSM ga menang dalam pengadaan MBT
    sujud sukur 5 oktober nanti leo ikut parade :)

    ReplyDelete