Thursday, July 14, 2011

Doktrin TNI Perlu Dikaji Ulang

Presiden SBY memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja Akademi TNI tahun 2011, Balai Perajurit Sabang-Marauke, AAU, Yogyakarta, Selasa (12/7) malam. (Foto:abror/presidensby.info)

13 Juli 2011, Magelang (Jurnas.com): Doktrin pertahanan dan keamanan TNI perlu dirumuskan kembali. Tujuannya untuk disesuaikan dengan upaya menjaga kedaulatan negara di tengah dinamika pergaulan dunia yang berkembang cepat saat ini.

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, doktrin TNI sudah sesuai tuntutan zaman. Namun belum cukup mengantisipasi ancaman dan tantangan dari dinamika hubungan internasional. Doktrin angkatan juga sudah dimutakhirkan, sudah cukup sesuai dengan perkembangan zaman.

Tapi, dari satu perspektif, kalau doktrin kita maknai how to fight the war dan bagaimana melakukan kampanye militer serta operasi besar menjaga kedaulatan dan integritas wilayah, doktrin perlu dirumuskan kembali,” kata Kepala Negara saat memberikan pengarahan kepada perwira tinggi dan menengah TNI di Akademi Militer, Magelang, Rabu (13/7).

Doktrin TNI dan tiga matra TNI juga berperan penting sebagai rujukan pengorganisasian, pembinaan, pendidikan dan pelatihan militer. Juga berpengaruh terhadap pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan peralatan militer lainnya serta distribusi anggaran.

“Dan sesungguhnya dalam arsitektur kerja sama kawasan, kerja sama internasional, juga harus terkait dengan doktrin yang kita anut,” katanya. Konstitusi menggariskan sistem pertahanan keamanan negara dilaksanakan melibatkan dukungan rakyat (sishankamrata).

TNI-Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung (nation in arms). Sistem pertahanan seperti itu diterapkan pada era revolusi dan perang kemerdekaan. Namun, menurut Presiden, sekarang strategi semacam itu sepenuhnya relevan.

Soalnya, operasi militer sejenis itu menimbulkan biaya tinggi bagi negara. "Selain itu, agresi dan invasi musuh saat ini juga tidak terlalu seperti perang dunia II. Strategi dan operasi militer di era modern saat ini sarat dengan penggunaan teknologi,” katanya.

Sumber: Jurnas

1 comment:

  1. BEYE DENGEKEUN NGAING SIAH HAYANG TALATAH. DOKTRIN TNI DAN POLRI NYAETA SABENERNA GEUS ALUS PISAN DICOKOT TINA DASAR PRINSIPIL KONSTITUSI NKRI NYAETA PANCASILA TUR UUD 1945!!!!!!!!!!!!!!!!
    NANGING PERLU AYA PEMBENAHAN TI BELAH ITU TUR IYEU, YEN KONSEP DOKTRIN TNI SEBAGAI KAKUATAN UTAMA REGIONAL ASEAN, GLOBAL GERAKAN NON BLOK, TUR ORGANISASI KONFERENSI ISLAM KUDU BALIK DEUI KANA KHITTHOH TI MIMITI, NYAETA "PENJAJAHAN DIATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP DASAR KEMANUSIAAN DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR KEADILAN. KARENA PENJAJAHAN HANYA AKAN MENYENGSARAKAN, MEMISKINKAN, MENGOBRAK-ABRIK, DAN MENGHANCURKAN STRUKTUR PRINSIPIL KEDAULATAN NEGARA YANG DIJAJAH" (SOEKARNO & HATTA)
    ATAS DASAR ITULAH KAKUATAN TNI POLRI NKRI TI MIMITI AYEUNA KUDU DITINGKATKEUN TI STATUS MINIMUM ESSENTIAL FORCE KANA HYPER MAXIMUM ESSTIAL FORCE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    SRI BADUGA MAHARAJA RATU JAYADEWATA
    EMPEROR OF PADJADJARAN

    ReplyDelete