Thursday, April 16, 2009

Kapal Selam Kelas Borey


Rusia mulai membangun kapal selam strategis bertenaga nuklir kelas Borey keempat tahun ini di galangan kapal Northern Machinebuilding Eterprise Sevmash di Severodvinsk, sebelah Utara Rusia dan dirancang oleh Marine Equipment Design Bureau – Rubin. Pembangunan ini dapat dimulai di bulan Juli atau Desember 2009 ujar seorang pejabat Sevmash ke RIA Novosti (8/4).

Borey atau Borei secara resmi disebut Project 935, Yury Dolgoruky merupakan Kapal selam kelas Borey pertama yang mulai dibangun tahun 1996. Pembangunannya terhenti beberapa waktu disebabkan masalah pendanaan. Awalnya direncanakan Yury Dolgoruky dapat diselesaikan tahun 2002. Kapal baru dapat diselesaikan pada 15 April 2007 akan tetapi masih diletakkan di dok kering, hingga Februari 2008 baru diapungkan di atas air. Uji coba reaktor nuklir sebagai pengerak kapal selam sukses pada 16 Desember 2008, dimana reaktor berkerja normal. Sedangkan pengujian pelayaran dilakukan saat musim panas tiba, karena kehadiran lapisan es di laut Putih dapat menggangu navigasi.


Yury Dolgoruky merupakan kapal selam misil strategis pertama yang diluncurkan dalam kurun waktu 17 tahun sejak berakhirnya era Soviet. Kapal selam kelas Borey ditujukan untuk menggantikan kapal selam kelas Delta III dan Typhoon di jajaran Angkatan Laut Rusia.


Alexander Nevsky dan Vladimir Monomakh merupakan kapal selam kedua dan ketiga, saat ini masih dalam proses pengerjaan di galangan kapal Sevmash. Diharapan dapat selesai pada tahun 2009 dan 2011. Rusia berencana membuat 8 kapal selam kelas Borey hingga tahun 2015. Dibawah program persenjataan Republik Federal Rusia tahun 2007 – 2015, AL akan menerima beberapa lusin kapal perang permukaan dan kapal selam, termasuk 5 kapal selam kelas Borey Project 955, 2 kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Yasen Project 885, dan 6 kapal selam bertenaga diesel elektrik kelas Lada Project 667.


Seluruh kapal selam kelas Borey akan dilengkapi misil balistik antar benua terbaru Bulava-M (SS-NX-30), dimana mampu menggotong hingga 10 hulu ledak nuklir dan berdaya jangkau hingga 8000 km.

Spesifikasi Borey


Panjang: 170m
Diameter: 13m
Berat dipermukaan: 14.720ton
Berat saat menyelam: 24.000 ton
Awak: 107 orang, termasuk 55 perwira
Kedalaman menyelam operasional: 400m
Kemampuan menyelam maksimal: 480m
Kecepatan saat menyelam: 29 knot
Kecepatan dipermukaan: 15knot

Military-today/RIA Novosti/@beritahankam

Wednesday, April 15, 2009

HUT Ke-63 TNI AU


15 April 2009, Jakarta -- Peringatan HUT Ke-63 TNI AU dilaksanakan di Lanud Halim Perdanakusumah, Rabu, 15 April 2009. Upacara peringatan diikuti 1520 prajurit TNI AU termasuk Paskhas. Kasau Marsekal TNI Soebandrio selaku inspektur upacara serta menyerahkan Satya Lencana Kestiaan 24 tahun kepada prajurit TNI AU yang telah mengabdi 24 tahun tanpa cela.





Peringatan TNI AU kali ini terasa istimewa dimeriahkan aksi akrobatik pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 yang berlangsung selama 5 menit. Pesawat TS 3003 yang digunakan untuk akrobatik dipiloti oleh Letkol Pnb. Widyargo “Redbee” Ikoputra dan Mayor Pnb. Tonny “Racoon” Haryono.



Peringatan HUT TNI AU setiap tahunnya diperingati setiap tanggal 9 April, pada tahun ini dialihkan ke tanggal 15 April terkait pemilu legislatif.

(Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah & ANTARA/Prasetyo Utomo/ED/hp/09)

Hari Angkatan Udara Sukhoi SU-30 Tampilkan Aerobatik Solo


15 April 2009, Jakarta -- Pesawat terbaru milik TNI Angkatan Udara SU-30 MK2 Sukhoi yang dipiloti Letkol Pnb. Widyargo “Redbee” Ikoputra dan Mayor Pnb. M. Tonny “Racoon” Haryono menggunakan pesawat TS 3003 dan TS 3001 sebagai pesawat cadangan, akan membelah langit udara sekitar Lanud Halim Perdanakusuma dengan manuver-manuvernya yang khas dari pesawat tempur buatan pabrik Knaapo-Irkut, Russia.

Sedikitnya delapan manuver akan dilakukan pesawat yang dijuluki Flanker tersebut, diantaranya Half Cuban, Hi “G” Turn, Inverted, 4 Point Roll, Knife Edge, Slow Speed, Oblique Loop dan Hi Speed Pass, dengan ketinggian rata-rata 300 feet serta kecepatan 350 knot.

Half Cuban yaitu pesawat menanjak dengan sudut 60 derajat dan berputar satu setengah kali yang dilanjutkan membuat setengah lingkaran menuju ketinggian semula, manuver tersebut dilanjutkan dengan Hi G Turn, dimana pesawat akan membentuk lingkaran pada bidang horizontal dengan radius turn yang minimum. Membentuk radius turning yang sangat minimum ini merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki pesawat sukhoi dan berperan penting dalam pertempuran jarak dekat.

Inverted adalah manuver pesawat yang melaju dengan kecepatan tinggi dalam posisi terbalik tanpa mengubah kecepatan dan ketinggian, gerakan ini mempunyai kesulitan tersendiri karena semua referensi yang biasa digunakan dalam penerbangan akan tampak terbalik. Sedangkan 4 Point Roll adalah pesawat berputar pada satu poros dengan empat titik putaran dengan masing-masing sudut 90 derajat, Knife Edge yaitu pesawat terbang dengan posisi miring pada ketinggian dan kecepatan yang tetap dengan mengandalkan vertical stabilizer untuk menghasilkan gaya angkat.

Pesawat yang memilki daya dorong 55.000 lbs ini mampu melesat pada dua kali kecepatan suara atau setara dengan 2386 km/jam, dirancang tetap stabil pada kecepatan rendah 160 kts dan membentuk sudut serang (angle of attack) kurang lebih 20 derajat. Pada kecepatan tersebut pesawat akan diuji untuk melaksanakan maneuver Oblique Loop yang membutuhkan kecepatan tinggi dan membuat lingkaran vertical dengan sudut 45 derajat, sehingga lingkaran yang berbentuk merupakan bidang sudut kemiringan 45 derajat.

Pada penampilan akhir pesawat yang bermarkas di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, akan melintas dengan kecepatan tinggi yang dilanjutkan gerakan menanjak 60 derajat sambil melakukan aileron roll (berputar-putar) dengan menggunakan tambahan tenaga (afterburner).
(TNI AU)