Pulau Marore salah satu pulau terluar di Provinsi Sulawesi Utara. (Foto: suaramanado.com)
31 Juli 2009, Manado -- Kantor Perwakilan Departemen Luar Negeri (Deplu) bakal dibuka di Manado mengingat Sulut merupakan salah satu daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini terungkap saat Gubernur SH Sarundajang menjamu makan malam Menlu Hassan Wirajuda bersama 20 Dubes, di Gubernuran, Bumi Beringan, tadi malam.
Menurut Wirajuda, kantor perwakilan Deplu di daerah memang diperlukan karena sangat membantu pemerintah daerah memfasilitasi transaksi langsung dengan pihak yang ada di luar negeri. “Nanti kita akan pertimbangkan di Jakarta,” ungkapnya.
Sebelum itu, Dirjen ASEAN-Indonesia, Djouhari Oratmangun mengungkapkan di Indonesia baru 2 daerah yang memilik dua pejabat fungsional Deplu, masing-masing di Papua dan Yogyakarta. “Melihat pengalaman di Papua dan Yogyakarta, usulan ini sangat positif. Selain berdampak pada sinergitas dan promosi daerah juga untuk mengamankan pulau-pulau terluar,” kata Oratmangun.
Sementara, Kepolisian Daerah (Polda) Sulut telah mendirikan pos di 8 titik yang tersebar di Sangihe dan Talaud. “Pos-pos polisi ini stand by di pulau berpenghuni,” ujar Kabid Humas Polda Sulut AKBP Benny Bella. Hal ini sebagai respon Polda terkait pengamanan iven international Sail Bunaken.
Ia menjelaskan, rencana Kapolda Brigjen Pol Bekto Suprapto mendirikan pos-pos itu mendapat lampu hijau dari International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP). Karenanya, Bryan Atkins yang berkapasitas sebagai Maritime Security Development akan memberikan bantuan untuk pos-pos ini. “Pak Kapolda telah mempresentasikan segala kebutuhan pos, dan mendapat respons yang positif dari ICITAP,” tambah Bella.
Bella menyebutkan, bantuan yang ditawarkan berupa alat komunikasi, fasilitas penerangan, dan solar cell. Nantinya, Bryan akan kembali dalam jangka waktu dua bulan untuk merealisasikan bantuan tersebut. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat terealisir,” sambungnya.
Tak hanya Polda, pengamanan perbatasan juga terus diperketat Korem 131 Santiago. Berdasarkan surat perintah Pandam VII/Wrb Nomor Sprin/2252/XII/2008, tertanggal 31 Desember 2008, TNI AD harus mengamankan pulau-pulau kecil terluar seperti di Miangas, Marore, Marampit, Tinakareng, Matutuang, dan Kawaluso. Karenanya, pasukan Yonif 712 Wiratama ditempatkan untuk mengisi pulau-pulau tersebut. “Ada sekitar 102 personil yang ditempatkan di pulau-pulau tersebut,” ujar Danrem 131 Santiago, Kolonel Inf. Istu Hari S, melalui Kepala Penerangan Korem 131 Santiago Kapten Inf. Suparman. Kata dia, pasukan yang ditempatkan ini di bawah pimpinan Dansatgas Letkol Inf Tojo H Simanjuntak yang juga Dandim 1301/Satal.
MANADO POST
No comments:
Post a Comment