Korps Pasukan Khusus Marinir Cina dan Pakistan berlatih saat Latma maritim Internasional Aman 09 di gelar di Pakistan, 7 Maret 2009.
21 Januari 2011, Jakarta -- (Kopassus): Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Agus Sutomo mewakili Danjen Kopassus menerima Kunjungan Komandan Pasukan Khusus Cina di ruang rapat Makopassus Cijantung Jakarta, Kamis (20/1).
Kunjungan tersebut dalam rangka lebih meningkatkan hubungan kerjasama Pasukan Khusus kedua negara. Wadanjen Kopassus menyampaikan bahwa kerjasama yang dilaksanakan diantaranya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pertukaran kunjungan oleh para Perwira, pendidikan,latihan bersama serta transfer teknologi. Pada kesempatan yang sama, Komandan Pasukan Khusus Cina menyampaikan perlunya terus membangun program yang lebih nyata di bidang pendidikan, latihan dan pertukaran informasi tentang teknologi oleh militer kedua angkatan. Kerjasama yang lebih luas lagi antara kedua negara yang perlu terus dibangun adalah upaya menciptakan kawasan Asia dan ASEAN yang aman dan stabil.
Dalam kesempatan ini, Komandan Pasukan Khusus Cina juga memberikan apresiasi atas sambutan yang hangat dan akan meningkatkan kerjasama dibidang militer khususnya Pasukan Elit kedua Negara. Dalam menerima kunjungan kehormatan ini, Wadanjen Kopassus didampingi Pamen Ahli, Dangrup 3/Kopassus, Dansat 81/Kopassus, Para Asisten Danjen dan Kabalak Kopassus.
Sumber: Kopassus
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, January 22, 2011
AS Tolak Permintaan Turki Beli MQ-9 Reaper
MQ-9 Reaper terbang diatas Lanud Creech saat misi latihan 9 Juni 2009. Skuadron Serang ke-42 di Lanud Creech mengoperasikan MQ-9. (Foto: USAF/ Paul Ridgeway)
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Amerika Serikat melarang ekspor sejumlah senjata canggih ke Turki.
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Presiden Barack Obama telah menolak permintaan Turki membeli pesawat udara nirawak berikut persenjataannya. Pemerintah memutuskan setelah berkonsultasi dengan Kongres tahun lalu.
Sejauh ini, Senat menolak permintaan Turki membeli puna MQ-9 Reaper. Ankara pertama kali menyampaikan permintaanya akhir 2008. Kongres khawatir hubungan Turki dan Iran. Permintaan pembelian senjata akan menjadi prioritas agenda Ankara dengan Washington pada 2011.
TAI Kenalkan Helikopter Nirawak
Mosquito. (Foto: TRDEFENCE)
Turkish Aerospace Industries (TAI) mempertunjukkan helikopter nirawak, diberi nama Mosquito, diberitakan laman TRDEFENCE, Jumat (21/1). Helikopter sukses terbang setinggi 150 meter pada pengujian perdana.
Mosquito dikembangkan sebagai helikopter pengintai dan taktis tempur, mampu beroperasi hingga radius 150 km. Helikopter dipersenjatai peluncur Cirit. Cirit merupakan roket dipandu laser presisi tinggi, effektif melalap sasaran hingga jarak 8 km.
Mosquito diharapkan dioperasikan AB Turki akhir 2011. Helikopter akan digunakan sebagai pengintai tetapi dapat juga membantu dukungan penembakan pada operasi anti-teroris.
Sumber: World Tribune/TRDEFENCE
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Amerika Serikat melarang ekspor sejumlah senjata canggih ke Turki.
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Presiden Barack Obama telah menolak permintaan Turki membeli pesawat udara nirawak berikut persenjataannya. Pemerintah memutuskan setelah berkonsultasi dengan Kongres tahun lalu.
Sejauh ini, Senat menolak permintaan Turki membeli puna MQ-9 Reaper. Ankara pertama kali menyampaikan permintaanya akhir 2008. Kongres khawatir hubungan Turki dan Iran. Permintaan pembelian senjata akan menjadi prioritas agenda Ankara dengan Washington pada 2011.
TAI Kenalkan Helikopter Nirawak
Mosquito. (Foto: TRDEFENCE)
Turkish Aerospace Industries (TAI) mempertunjukkan helikopter nirawak, diberi nama Mosquito, diberitakan laman TRDEFENCE, Jumat (21/1). Helikopter sukses terbang setinggi 150 meter pada pengujian perdana.
Mosquito dikembangkan sebagai helikopter pengintai dan taktis tempur, mampu beroperasi hingga radius 150 km. Helikopter dipersenjatai peluncur Cirit. Cirit merupakan roket dipandu laser presisi tinggi, effektif melalap sasaran hingga jarak 8 km.
Mosquito diharapkan dioperasikan AB Turki akhir 2011. Helikopter akan digunakan sebagai pengintai tetapi dapat juga membantu dukungan penembakan pada operasi anti-teroris.
Sumber: World Tribune/TRDEFENCE
Rafale Era Akhir Kejayaan Jet Tempur Perancis di Pasar Senjata Dunia
Dua Rafale terbang di atas ibu kota Perancis Paris saat sesi latihan pada 6 Juli 2010, sebelum parade militer menyambut Bastille Day. (Foto: Getty Images)
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Jet tempur Rafale buatan pabrik pesawat Perancis Dassault Aviation, disesaki avionik, radar dan sistem pembidik sasaran teknologi tinggi, kesemuannya membutuhkan pembeli. Perancis telah menjajakan Rafale sejak tahun 2000 dan hingga saat ini tidak ada satu negara di luar Perancis tertarik membeli. Pemerintah Brasil mengumumkan kembali membuka tender kontrak pembelian jet tempur senilai 7 milyar dolar. Kesepakatan penandatangan kontrak pembelian Rafale antara Perancis-Brasil hampir dekat tahun lalu, meskipun tidak ada konfirmasi dari pihak Dassault dan Kementrian Pertahanan Perancis mengenai keputusan Brasil.
Saat pemerintahan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, Brasil diharapkan memilih Rafale dibandingkan pesaingnya Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, Boeing F/A-18E/F Super Hornet, EADS Eurofighter Typhoon, Saab JAS-39 Gripen NG, dan Sukhoi Su-35 Flanker dalam program FX-2 Fighter. Pembelian Rafale akan mengembangkan hubungan kerjasama Perancis dan Brasil, meskipun pihak AU Brasil dilaporkan memilih Gripen NG. Presiden Dila Roussef, presiden perempuan Brasil pertama pemenang pemilu dan mantan gerilyawan marxis, memutuskan membuka kembali tender pembelian 36 jet tempur.
Rafale sedang berlatih pengisian bahan bakar di udara saat sesi latihan di atas Business Center Paris-La Defense pada 6 Juli 2010 sebelum parade militer memperingati Bastille. (Foto: Getty Images)
Perancis telah membenamkan 53 milyar dolar pada Rafale dan berharap menunai keberhasilan seperti program jet tempur Mirage, diminati dan dibeli oleh banyak negara di dunia. Rafale sepertinya lampu kuning berakhirnya kejayaan jet tempur buatan Perancis di pasar senjata dunia. Sejumlah negara potensial pembeli Rafale, seperti Korea Selatan, Singapura dan Maroko memilih Boeing F-15 dan Lockheed Martin F-16.
Perancis menghadapi tantangan berat juga dari F-35 JSF, dikembangkan oleh konsorsium 9 negara dipimpin oleh AS, direncanakan akan membeli lebih dari 2500 pesawat. Selain itu dari jet tempur Eurofighter Typhoon dikembangkan oleh Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol.
Perancis sukses menjual keluarga Mirage sebagai pesawat tempur alternatif buatan AS dan USSR saat Perang Dingin. Sebagai contoh, Uni Emirat Arab membeli Mirage setelah AS menolak memberikan senjata teknologi tinggi. Saat ini, AS berhasrat meningkatkan penjualan senjata di kawasan Teluk. Menurut analis pertahanan Loïc Tribot La Spière dari Center for Studies and Prospective Strategy, Paris, pembelian senjata buatan AS oleh pemerintah suatu negara guna lebih mendekatkan hubungan dengan AS. Sentimennya,”Kami membeli buatan AS karena menjamin keamanan,” ujar La Spière.
Menurut prediksi konsultan dirgantara Virginia-based Teal Group, pasaran jet tempur dekade mendatang akan dikuasai AS 58 persen hingga 67 persen, sisanya oleh buatan Rusia dan Konsorsium Eropa.
Dassault telah menyerahkan 93 Rafale pada AB Perancis, guna melanjutkan produksi pemerintah Perancis menyetujui membelanjakan 1,1 milyar dolar pada Rafale dalam tiga tahun, meskipun Perancis berusaha mengurangi defisit anggaran.
Sumber: Bloomberg
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Jet tempur Rafale buatan pabrik pesawat Perancis Dassault Aviation, disesaki avionik, radar dan sistem pembidik sasaran teknologi tinggi, kesemuannya membutuhkan pembeli. Perancis telah menjajakan Rafale sejak tahun 2000 dan hingga saat ini tidak ada satu negara di luar Perancis tertarik membeli. Pemerintah Brasil mengumumkan kembali membuka tender kontrak pembelian jet tempur senilai 7 milyar dolar. Kesepakatan penandatangan kontrak pembelian Rafale antara Perancis-Brasil hampir dekat tahun lalu, meskipun tidak ada konfirmasi dari pihak Dassault dan Kementrian Pertahanan Perancis mengenai keputusan Brasil.
Saat pemerintahan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, Brasil diharapkan memilih Rafale dibandingkan pesaingnya Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, Boeing F/A-18E/F Super Hornet, EADS Eurofighter Typhoon, Saab JAS-39 Gripen NG, dan Sukhoi Su-35 Flanker dalam program FX-2 Fighter. Pembelian Rafale akan mengembangkan hubungan kerjasama Perancis dan Brasil, meskipun pihak AU Brasil dilaporkan memilih Gripen NG. Presiden Dila Roussef, presiden perempuan Brasil pertama pemenang pemilu dan mantan gerilyawan marxis, memutuskan membuka kembali tender pembelian 36 jet tempur.
Rafale sedang berlatih pengisian bahan bakar di udara saat sesi latihan di atas Business Center Paris-La Defense pada 6 Juli 2010 sebelum parade militer memperingati Bastille. (Foto: Getty Images)
Perancis telah membenamkan 53 milyar dolar pada Rafale dan berharap menunai keberhasilan seperti program jet tempur Mirage, diminati dan dibeli oleh banyak negara di dunia. Rafale sepertinya lampu kuning berakhirnya kejayaan jet tempur buatan Perancis di pasar senjata dunia. Sejumlah negara potensial pembeli Rafale, seperti Korea Selatan, Singapura dan Maroko memilih Boeing F-15 dan Lockheed Martin F-16.
Perancis menghadapi tantangan berat juga dari F-35 JSF, dikembangkan oleh konsorsium 9 negara dipimpin oleh AS, direncanakan akan membeli lebih dari 2500 pesawat. Selain itu dari jet tempur Eurofighter Typhoon dikembangkan oleh Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol.
Perancis sukses menjual keluarga Mirage sebagai pesawat tempur alternatif buatan AS dan USSR saat Perang Dingin. Sebagai contoh, Uni Emirat Arab membeli Mirage setelah AS menolak memberikan senjata teknologi tinggi. Saat ini, AS berhasrat meningkatkan penjualan senjata di kawasan Teluk. Menurut analis pertahanan Loïc Tribot La Spière dari Center for Studies and Prospective Strategy, Paris, pembelian senjata buatan AS oleh pemerintah suatu negara guna lebih mendekatkan hubungan dengan AS. Sentimennya,”Kami membeli buatan AS karena menjamin keamanan,” ujar La Spière.
Menurut prediksi konsultan dirgantara Virginia-based Teal Group, pasaran jet tempur dekade mendatang akan dikuasai AS 58 persen hingga 67 persen, sisanya oleh buatan Rusia dan Konsorsium Eropa.
Dassault telah menyerahkan 93 Rafale pada AB Perancis, guna melanjutkan produksi pemerintah Perancis menyetujui membelanjakan 1,1 milyar dolar pada Rafale dalam tiga tahun, meskipun Perancis berusaha mengurangi defisit anggaran.
Sumber: Bloomberg
Perancis Kirim 2 Rafale ke Aero India Airshow
Rafale beraksi pada hari pertama 15 November 2009 di Dubai Airshow 2009. (Foto: Getty Images)
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perancis mengirimkan dua jet tempur Rafale ke Aero India Airshow 2011 di Lanud Yolahanka, Bengaluru, berlangsung pada 9-13 Februari, diberitakan laman Defensenews.com. Pertama kalinya Dassault Rafale dipamerkan di India.
Jet tempur Rafale salah satu peserta tender Medium Multirole Combat Aircraft (MMRCA) pembelian 126 pesawat tempur untuk AU India. Rafale bersaing dengan Boeing F/A-18, Lockheed Martin F-16 Viper, Eurofighter Typhoon, MiG-35, dan Saab Gripen NG.
Eurofighter mengumumkan mengirimkan dua jet tempur Typhoon milik AU Italia pada pameran dirgantara ini.
Perancis Beli Ribuan Senapan Mesin
Direction Générale de l'Armement (DGA) memesan 10.881 pucuk senapan mesin 7.62 mm MAG dari perusahaan Belgia FN Herstal untuk AB Perancis diumumkan juru bicara DGA, Kamis (20/1).
Batch pertama 500 pucuk senapan akan dikirimkan ke AD Perancis tahun ini, berdasarkan kontrak yang diteken 15 Desember lalu.
MAG 58 akan dipasang di kendaraan tempur. MAG 58 menggantikan ANF1 yang telah digunakan sejak tahun 1960-an.
Sumber: Defense News
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perancis mengirimkan dua jet tempur Rafale ke Aero India Airshow 2011 di Lanud Yolahanka, Bengaluru, berlangsung pada 9-13 Februari, diberitakan laman Defensenews.com. Pertama kalinya Dassault Rafale dipamerkan di India.
Jet tempur Rafale salah satu peserta tender Medium Multirole Combat Aircraft (MMRCA) pembelian 126 pesawat tempur untuk AU India. Rafale bersaing dengan Boeing F/A-18, Lockheed Martin F-16 Viper, Eurofighter Typhoon, MiG-35, dan Saab Gripen NG.
Eurofighter mengumumkan mengirimkan dua jet tempur Typhoon milik AU Italia pada pameran dirgantara ini.
Perancis Beli Ribuan Senapan Mesin
Direction Générale de l'Armement (DGA) memesan 10.881 pucuk senapan mesin 7.62 mm MAG dari perusahaan Belgia FN Herstal untuk AB Perancis diumumkan juru bicara DGA, Kamis (20/1).
Batch pertama 500 pucuk senapan akan dikirimkan ke AD Perancis tahun ini, berdasarkan kontrak yang diteken 15 Desember lalu.
MAG 58 akan dipasang di kendaraan tempur. MAG 58 menggantikan ANF1 yang telah digunakan sejak tahun 1960-an.
Sumber: Defense News
2014, Lapan Orbitkan Empat Satelit
19 Januari 2011, Jakarta -- (Lapan.go.id): Salah satu sasaran utama kinerja Lapan pada 2011 ialah peluncuran satelit Twinsat (Lapan-A2 dan Lapan-Orari) untuk mitigasi bencana. Pengembangan satelit terus berlanjut, hingga pada 2014, Lapan akan memiliki empat satelit buatan sendiri meskipun dalam skala kecil. Selama ini, 10 satelit milik Indonesia masih buatan luar negeri.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Lapan Dr. Adi Sadewo Salatun, M. Sc. saat rapat kerja Menteri Riset dan Teknologi serta jajaran Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) dengan Komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung Nusantara Lantai I, Senin (17/1).
Selain pengembangan satelit, Lapan juga bersiap melakukan studi kelayakan sarana dan prasarana stasiun peluncuran di Pulau Enggano, menguji statik roket RX-550, serta membahas RUU Keantariksaan dengan DPR. Roket RX-550 saat ini sedang dalam proses pengujian bekerjasama dengan BATAN dan dijadwalkan selesai paling lambat Maret 2011. “Jika semuanya telah siap, maka peluncuran RX-550 merupakan peluncuran roket paling besar sampai saat ini,” ujar Adi.
Dalam rapat tersebut, Kepala Lapan menyampaikan realisasi program utama Lapan 2010. Untuk bidang roket, telah dilakukan integrasi dan pengujian subsistem satelit mikro Lapan-A2 dan Lapan-Orari. Di bidang roket, Lapan mengembangan kemampuan roket nasional untuk keperluan riset ilmiah.
Kemudian, di bidang penginderaan jauh (inderaja), lapan mengembangkan model pemanfaatan data satelit inderaja untuk pengembangan wilayah, pemantauan dan inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan, serta operasi pelayanan informasi mitigasi bencana (Simba).
Sementara itu di bidang sains antariksa dan atmosfer, Lapan menyuplai model atau data akurat tentang cuaca antariksa, prosedur standar peringatan dini dan mitigasi cuaca antariksa, serta layanan informasi pemanfaatan sains atmosfer. Selain itu, Lapan mendukung penguatan kelembagaan iptek dan regulasi kebijakan pengembangan kedirgantaraan nasional (harmonisasi RUU Keantariksaan).
Sumber: Humas Lapan
Iran Sukses Uji Coba Rudal Hawk Hasil Upgrade
22 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Iran menguji coba rudal Hawk versi upgrade dekat reaktor nuklir air berat Arak, Rabu (19/1), diberitakan kantor berita Mehr.
Rudal permukaan-udara diupgrade oleh para ahli Iran di pangkalan udara Khatamol-Anbiya, uji coba dekat Khondab dan sukses mengenai sasaran.
Uji coba penembakan bertujuan menilai tingkat kesiagaan satuan rudal disekitar daerah sensitif dan vital Iran, diungkapkan Kolonel Abolfazl Farmahini di Lanud Khatamol-Anbiya.
Sumber: MNA
Kepala J4 UNIFIL Puji Gudang Logistik Indobatt
BMR (Battalion Mobile Reserve) yang dilengkapi dengan perlengkapan CRC (Crowded Riot Control) bergerak menuju tempat kejadian menggunakan Panhard dan Anoa. (Foto: Papen Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil)
21 Januari 2011, Surabaya -- (ANTARA Jatim): Kepala Tim J4 UNIFIL yang bertanggung jawab di bidang logistik memuji gudang penyimpanan logistik saat mengunjungi Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E / UNIFIL ("Indobatt" / Indonesian Battalion) di UN POSN 7-1 (United Nation Position 7-1), Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.
"Good...Good... It's very...very...good," kata Kepala Tim J4 UNIFIL yang melakukan pemeriksaan ke gudang logistik Indobatt, Kimberly Cameron, sebagaimana ditirukan Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII - E/UNIFIL Letkol Inf. Hendy Antariksa melalui surat elektronik kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Menurut Letkol Hendy Antariksa yang menyambut kedatangannya bersama sejumlah personel Indobatt, Kimberly Cameron datang ke markas "Indobatt" pada Kamis (20/1) dengan didampingi stafnya, Christopher Wilkinson.
Mereka mendapatkan penjelasan tentang materiil dan logistik di Indobatt, lalu mereka menuju gudang logistik didampingi Kasilog Mayor Pasukan Deni Ramdani, Pa Food Kapten Caj. Supriyatna, Pa Fuel Kapten Inf. Tantan Santana, dan Pasilog Lettu Inf. David Sirait.
"Pada kesempatan itu, Tim J4 melihat secara langsung kondisi gudang penyimpanan logistik Indobatt mulai dari food storage, fuel storage, dan water storage, lalu menyempatkan diri untuk mengunjungi corimex (tempat tinggal prajurit INDOBATT)," katanya.
Dalam kunjungan, rombongan sempat terkesan saat menyaksikan prajurit INDOBATT berlatih Tari Tobe, sebuah tarian yang berasal dari suku Asmat, Papua.
Menyaksikan tarian itu, Kimberly pun segera meminta fotografer staf penerangan INDOBATT, Serda Mar Kuwadi, untuk mengambil gambar bersama para prajurit yang sedang berlatih.
"Kegiatan latihan itu merupakan salah satu agenda seksi operasi untuk mempersiapkan diri dalam setiap kunjungan tamu-tamu negara lain di bawah tanggung jawab Pasiops Kapten Mar Eko Budi Prasetyo," katanya.
Menurut keterangan Perwira Penerangan INDOBATT, Kapten Pasukan Banu Kusworo, kunjungan tersebut berlangsung selama satu jam pada Kamis (20/1) mulai pukul 09.00 sampai 10.00 LT (Local Time/waktu setempat).
"Kunjungan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cendera mata berupa miniatur kecapi dari Komandan INDOBATT kepada Chief of J4," katanya.
Pasca-kunjungan itu, Komandan Indobatt kepada para prajurit pasca-kunjungan menegaskan bahwa kesan positif yang disampaikan Tim J4 UNIFIL perlu dipertahankan dan ditingkatkan sebagai bahan persiapan menghadapi COE ("Contingent Owned Equipment") oleh UNIFIL pada tanggal 1 hingga 2 Maret mendatang.
sebelumnya (17/1), Tim Inspeksi Kesehatan UNIFIL juga memeriksa standar kebersihan di "chompound" Satgas Yonif Mekanis KONGA XXIII-E/UNIFIL atau "Indobatt" (Indonesian Battalion).
"Hasil pemeriksaan secara garis besar, chompound INDOBATT telah memenuhi syarat-syarat kesehatan sesuai standar hygiene UN," kata Komandan INDOBATT Letkol Hendy Antariksa.
Sumber: ANTARA Jatim
21 Januari 2011, Surabaya -- (ANTARA Jatim): Kepala Tim J4 UNIFIL yang bertanggung jawab di bidang logistik memuji gudang penyimpanan logistik saat mengunjungi Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E / UNIFIL ("Indobatt" / Indonesian Battalion) di UN POSN 7-1 (United Nation Position 7-1), Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.
"Good...Good... It's very...very...good," kata Kepala Tim J4 UNIFIL yang melakukan pemeriksaan ke gudang logistik Indobatt, Kimberly Cameron, sebagaimana ditirukan Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII - E/UNIFIL Letkol Inf. Hendy Antariksa melalui surat elektronik kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Menurut Letkol Hendy Antariksa yang menyambut kedatangannya bersama sejumlah personel Indobatt, Kimberly Cameron datang ke markas "Indobatt" pada Kamis (20/1) dengan didampingi stafnya, Christopher Wilkinson.
Mereka mendapatkan penjelasan tentang materiil dan logistik di Indobatt, lalu mereka menuju gudang logistik didampingi Kasilog Mayor Pasukan Deni Ramdani, Pa Food Kapten Caj. Supriyatna, Pa Fuel Kapten Inf. Tantan Santana, dan Pasilog Lettu Inf. David Sirait.
"Pada kesempatan itu, Tim J4 melihat secara langsung kondisi gudang penyimpanan logistik Indobatt mulai dari food storage, fuel storage, dan water storage, lalu menyempatkan diri untuk mengunjungi corimex (tempat tinggal prajurit INDOBATT)," katanya.
Dalam kunjungan, rombongan sempat terkesan saat menyaksikan prajurit INDOBATT berlatih Tari Tobe, sebuah tarian yang berasal dari suku Asmat, Papua.
Menyaksikan tarian itu, Kimberly pun segera meminta fotografer staf penerangan INDOBATT, Serda Mar Kuwadi, untuk mengambil gambar bersama para prajurit yang sedang berlatih.
"Kegiatan latihan itu merupakan salah satu agenda seksi operasi untuk mempersiapkan diri dalam setiap kunjungan tamu-tamu negara lain di bawah tanggung jawab Pasiops Kapten Mar Eko Budi Prasetyo," katanya.
Menurut keterangan Perwira Penerangan INDOBATT, Kapten Pasukan Banu Kusworo, kunjungan tersebut berlangsung selama satu jam pada Kamis (20/1) mulai pukul 09.00 sampai 10.00 LT (Local Time/waktu setempat).
"Kunjungan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cendera mata berupa miniatur kecapi dari Komandan INDOBATT kepada Chief of J4," katanya.
Pasca-kunjungan itu, Komandan Indobatt kepada para prajurit pasca-kunjungan menegaskan bahwa kesan positif yang disampaikan Tim J4 UNIFIL perlu dipertahankan dan ditingkatkan sebagai bahan persiapan menghadapi COE ("Contingent Owned Equipment") oleh UNIFIL pada tanggal 1 hingga 2 Maret mendatang.
sebelumnya (17/1), Tim Inspeksi Kesehatan UNIFIL juga memeriksa standar kebersihan di "chompound" Satgas Yonif Mekanis KONGA XXIII-E/UNIFIL atau "Indobatt" (Indonesian Battalion).
"Hasil pemeriksaan secara garis besar, chompound INDOBATT telah memenuhi syarat-syarat kesehatan sesuai standar hygiene UN," kata Komandan INDOBATT Letkol Hendy Antariksa.
Sumber: ANTARA Jatim
Yonif 406/Chandra Kusuma Tumpas Separatis Kasuari Merdeka
(Foto: Suara Merdeka)
21 Januari 2011, Semarang -- (Kodam IV/Diponegoro): Batalyon Infanteri (Yonif) 406/Chandra Kusuma Purbalingga Kodam IV Diponegoro kemarin menggelar latihan Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 2010 di Medan Latihan Taktis Tempur Bantir Kabupaten Semarang.
Latihan BTP yang digelar selama 14 hari mulai 821 Januari itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukan infanteri. Latihan BTP tersebut disaksikan langsung Wakasad Letjen TNI Suryo Prabowo dan sejumlah pejabat Mabes TNI AD dan Kodam IV Diponegoro.
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Zaenal menjelaskan, skenario latihan BTP yakni operasi pelumpuhan dan penangkapan gembong insurjensi (separatis) Kasuari Merdeka Jhon Tonggi yang didukung kekuatan 90 personel musuh. Latihan BTP kali ini melibatkan kekuatan inti pasukan Yonif 406/CK dengan dukungan unsur bantuan tempur Kavaleri, Artileri Medan (Armed), Penerbangan TNI AD (Penerbad), Zeni Tempur (Zipur), Peralatan, Perhubungan, Perbekalan, Polisi Militer, Kesehatan, Peleton Intai Tempur, dan Tim Penanggulangan Teror (Gultor) 400 Raiders.
Dalam skenario itu, kelompok insurjensi Kasuari Merdeka telah membangun kekuatan dengan dukungan bantuan persenjataan dan dana dari negara asing. Setelah pasukan TNI dapat menghancurkan mereka di sebuah Kota A, beberapa tokoh yang antara lain Jhon Tonggi melarikan diri dan membangun kekuatan ditiga sektor. Insurjensi berkekuatan 90 orang tersebut memiliki kekuatan senjata antara lain 10 pucuk AK, 16 pucuk M16, 10 pucuk SS1, 4 pucuk pistol, 5 pucuk stand, 15 pucuk senapan R5, 3 pucuk Minimi, 2 pucuk senjata mesin ringan (SMR), Mortir 60, Mortir 80, dan 2 kendaraan taktis. Insurjensi diskenariokan telah melakukan penekanan terhadap masyarakat penduduk dan cara-cara kekerasan seperti penganiayaan dan pembakaran rumahrumah penduduk yang tak mau membantu dan melindunginya, papar Letkol Inf Zaenal.
Beberapa fase operasi dilakukan, antara lain memisahkan dan menyekat kekuatan musuh dengan rakyat. Selanjutnya dilakukan penggiringan untuk mempersempit gerak musuh dan selanjutnya melokalisasi wilayah yang hendak menjadi daerah serbuan dan penghancuran. Setelah dilokalisasi, pasukan TNI melakukan serbuan penghancuran kekuatan musuh. Untuk mempersempit gerakan, Armed melakukan bantuan tembakan ke daerah sasaran. Kemudian, 2 helikopter Bolcow 105 menghujani rumah pertahanan musuh dengan roket FFAR hingga hancur. Bersamaan dengan serbuan udara oleh Skadron 11/ Serbu Penerbad, beberapa heli Bell 205 A1 melakukan manuver menurunkan pasukan Gultor 400 Raider.
Pasukan Gultor berseragam serba hitam langsung berlarian menyebar melakukan Pertempuran Jarak Dekat (PJD) dengan musuh. Jhon Tonggi kemudian ditangkap hidup-hidup dan diangkut menggunakan helikopter Penerbad. Operasi yang melibatkan 1.503 personel tersebut berjalan cukup singkat. Serbuan penangkapan Jhon Tonggi hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Sumber: TNI
21 Januari 2011, Semarang -- (Kodam IV/Diponegoro): Batalyon Infanteri (Yonif) 406/Chandra Kusuma Purbalingga Kodam IV Diponegoro kemarin menggelar latihan Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 2010 di Medan Latihan Taktis Tempur Bantir Kabupaten Semarang.
Latihan BTP yang digelar selama 14 hari mulai 821 Januari itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukan infanteri. Latihan BTP tersebut disaksikan langsung Wakasad Letjen TNI Suryo Prabowo dan sejumlah pejabat Mabes TNI AD dan Kodam IV Diponegoro.
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Zaenal menjelaskan, skenario latihan BTP yakni operasi pelumpuhan dan penangkapan gembong insurjensi (separatis) Kasuari Merdeka Jhon Tonggi yang didukung kekuatan 90 personel musuh. Latihan BTP kali ini melibatkan kekuatan inti pasukan Yonif 406/CK dengan dukungan unsur bantuan tempur Kavaleri, Artileri Medan (Armed), Penerbangan TNI AD (Penerbad), Zeni Tempur (Zipur), Peralatan, Perhubungan, Perbekalan, Polisi Militer, Kesehatan, Peleton Intai Tempur, dan Tim Penanggulangan Teror (Gultor) 400 Raiders.
Dalam skenario itu, kelompok insurjensi Kasuari Merdeka telah membangun kekuatan dengan dukungan bantuan persenjataan dan dana dari negara asing. Setelah pasukan TNI dapat menghancurkan mereka di sebuah Kota A, beberapa tokoh yang antara lain Jhon Tonggi melarikan diri dan membangun kekuatan ditiga sektor. Insurjensi berkekuatan 90 orang tersebut memiliki kekuatan senjata antara lain 10 pucuk AK, 16 pucuk M16, 10 pucuk SS1, 4 pucuk pistol, 5 pucuk stand, 15 pucuk senapan R5, 3 pucuk Minimi, 2 pucuk senjata mesin ringan (SMR), Mortir 60, Mortir 80, dan 2 kendaraan taktis. Insurjensi diskenariokan telah melakukan penekanan terhadap masyarakat penduduk dan cara-cara kekerasan seperti penganiayaan dan pembakaran rumahrumah penduduk yang tak mau membantu dan melindunginya, papar Letkol Inf Zaenal.
Beberapa fase operasi dilakukan, antara lain memisahkan dan menyekat kekuatan musuh dengan rakyat. Selanjutnya dilakukan penggiringan untuk mempersempit gerak musuh dan selanjutnya melokalisasi wilayah yang hendak menjadi daerah serbuan dan penghancuran. Setelah dilokalisasi, pasukan TNI melakukan serbuan penghancuran kekuatan musuh. Untuk mempersempit gerakan, Armed melakukan bantuan tembakan ke daerah sasaran. Kemudian, 2 helikopter Bolcow 105 menghujani rumah pertahanan musuh dengan roket FFAR hingga hancur. Bersamaan dengan serbuan udara oleh Skadron 11/ Serbu Penerbad, beberapa heli Bell 205 A1 melakukan manuver menurunkan pasukan Gultor 400 Raider.
Pasukan Gultor berseragam serba hitam langsung berlarian menyebar melakukan Pertempuran Jarak Dekat (PJD) dengan musuh. Jhon Tonggi kemudian ditangkap hidup-hidup dan diangkut menggunakan helikopter Penerbad. Operasi yang melibatkan 1.503 personel tersebut berjalan cukup singkat. Serbuan penangkapan Jhon Tonggi hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Sumber: TNI
Wamenhan RI Menerima Dirjen Kebijakan Keamanan Kemenlu Norwegia
19 Januari 2011, Jakarta -- (DMC): Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebijakan Keamanan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Norwegia Steffen Kongstad, Rabu (19/1) di kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan tersebut dimaksudkan dalam rangka mempererat hubungan kerjasama kedua negera khususnya di bidang pertahanan.
Dirjen Kebijakan Keamanan Kemenlu Norwegia menyampaikan keinginan Norwegia untuk mengembangkan kerjasama dengan Indonesia yang merupakan negara kunci di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya keinginan tersebut dilatarbelakangi karena adanya beberapa perkembangan situasi global terutama terkait dengan adanya sejumlah konflik yang terjadi di Asia.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Wamenhan RI menyampaikan bahwa Indonesia pada tahun 2011 ini mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN, sehubungan dengan itu juga Kementerian Pertahanan RI menjadi tuan rumah dan memimpin pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) kelima.
Dijelaskannya bahwa dalam pertemuan ADMM kelima tersebut nantinya akan dibicarakan sejumlah isu terkait dengan peningkatan hubungan kerjasama pertahanan diantara negara –negara di kawasan ASEAN diantaranya di bidang peace keeping operation (operasi pemelihara perdamaian) dan penanggulangan bencana.
Wamenhan lebih lanjut menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sangat fokus dalam upaya meningkatkan peran TNI dalam peace keeping operation. Sebagai wujudnya, saat ini Indonesia sedang membangun peace keeping center.
Turut mendampingi Wamenhan dalam pertemua tersebut antara lain Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso ST. M.Sc, dan Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Internasional Soemadi D.M. Brotodiningrat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebijakan Keamanan Kementerian Luar Negeri Norwegia didampingi oleh Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Eivind S. Homme.
Sumber: DMC
RI-Turki Bangun Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan
Puna ANKA produksi industri pertahanan Turki. (Foto: TAI)
19 Januari 2011, Jakarta -- (DMC): Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (19/1), di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Turki untuk Indonesia HE Murat Adali. Kunjungannya kali ini adalah dalam rangka pertemuan pembangunan kerjasama industri pertahanan antara RI dan Republik Turki yang dilangsungkan di Ditjen Pothan Kemhan dan dipimpin oleh Sekretariat Ditjen Potensi Pertahanan Laksma TNI Leonardi.
Pertemuan yang membicarakan kerjasama di bidang industri pertahanan ini berlangsung selama tiga hari dan akan berakhir pada 21 Januari 2011 yang berisi pembicaraan mengenai pengembangan kerjasama di bidang industri pertahanan dan kunjungan ke Mabes TNI Cilangkap untuk melakukan diskusi dengan pengguna Alutsista. Delegasi Turki dipimpin oleh Kepala Departemen Kerjasama Internasional dalam bidang industri pertahanan Lutfi Varoglu.
Wamenhan menjelaskan, pada dasarnya skema kerjasama kedua negara dalam bidang pertahanan dan dalam rangka mengembangkan kerjasama di bidang industri pertahanan adalah sama. Dan berdasarkan kemajuan industri pertahanan Turki yang juga dilihat langsung, diharapkan pertemuan yang membahas mengenai pengembangan industri pertahanan bersama ini dapat memberikan hasil yang konkret bagi kedua negara.
Dijelaskan oleh Dubes Turki untuk Indonesia , dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini industri pertahanan Turki sudah maju pesat sehingga mampu memenuhi kebutuhan alutsista dalam negerinya dan mulai merambah kepada negara-negara sahabatnya. Hal inilah yang mendorong Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Turki menyatakan keinginannya mengembangkan kerjasama industri pertahanan kedua negara.
Pertemuan ini adalah pertemuan pertama yang membicarakan mengenai kerjasama industri pertahanan sejak ditandatanganinya kerjasama bilateral pertahanan antara RI dan Republik Turki terutama dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2010 lalu. Pertemuan ini sangat penting tidak hanya bagi kemajuan kerjasama industri pertahanan kedua negara tetapi juga dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.
Lebih lanjut diharapkannya pertemuan ini menghasilkan daftar kerjasama dalam industri pertahanan yang dapat dilakukan bersama dan jika dimungkinkan dituangkan dalam MoU. Didalam daftar tersebut akan sekaligus ditunjuk industri pertahanan Turki dan Indonesia yang dapat saling bekerjasama sehingga memiliki sebuah struktur kerjasama yang jelas. Dan diharapkan MoU kerjasama industri pertahanan ini dapat ditandatangani saat Presiden Turki melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada April mendatang.
Sumber: DMC
19 Januari 2011, Jakarta -- (DMC): Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (19/1), di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Turki untuk Indonesia HE Murat Adali. Kunjungannya kali ini adalah dalam rangka pertemuan pembangunan kerjasama industri pertahanan antara RI dan Republik Turki yang dilangsungkan di Ditjen Pothan Kemhan dan dipimpin oleh Sekretariat Ditjen Potensi Pertahanan Laksma TNI Leonardi.
Pertemuan yang membicarakan kerjasama di bidang industri pertahanan ini berlangsung selama tiga hari dan akan berakhir pada 21 Januari 2011 yang berisi pembicaraan mengenai pengembangan kerjasama di bidang industri pertahanan dan kunjungan ke Mabes TNI Cilangkap untuk melakukan diskusi dengan pengguna Alutsista. Delegasi Turki dipimpin oleh Kepala Departemen Kerjasama Internasional dalam bidang industri pertahanan Lutfi Varoglu.
Wamenhan menjelaskan, pada dasarnya skema kerjasama kedua negara dalam bidang pertahanan dan dalam rangka mengembangkan kerjasama di bidang industri pertahanan adalah sama. Dan berdasarkan kemajuan industri pertahanan Turki yang juga dilihat langsung, diharapkan pertemuan yang membahas mengenai pengembangan industri pertahanan bersama ini dapat memberikan hasil yang konkret bagi kedua negara.
Dijelaskan oleh Dubes Turki untuk Indonesia , dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini industri pertahanan Turki sudah maju pesat sehingga mampu memenuhi kebutuhan alutsista dalam negerinya dan mulai merambah kepada negara-negara sahabatnya. Hal inilah yang mendorong Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Turki menyatakan keinginannya mengembangkan kerjasama industri pertahanan kedua negara.
Pertemuan ini adalah pertemuan pertama yang membicarakan mengenai kerjasama industri pertahanan sejak ditandatanganinya kerjasama bilateral pertahanan antara RI dan Republik Turki terutama dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2010 lalu. Pertemuan ini sangat penting tidak hanya bagi kemajuan kerjasama industri pertahanan kedua negara tetapi juga dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.
Lebih lanjut diharapkannya pertemuan ini menghasilkan daftar kerjasama dalam industri pertahanan yang dapat dilakukan bersama dan jika dimungkinkan dituangkan dalam MoU. Didalam daftar tersebut akan sekaligus ditunjuk industri pertahanan Turki dan Indonesia yang dapat saling bekerjasama sehingga memiliki sebuah struktur kerjasama yang jelas. Dan diharapkan MoU kerjasama industri pertahanan ini dapat ditandatangani saat Presiden Turki melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada April mendatang.
Sumber: DMC
Presiden Instruksikan Hentikan Mark Up Anggaran Alutsista
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepuk tangan bersama dan berpamitan, disaksikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kedua dari kanan) dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo (kanan) serta sejumlah perwira tinggi TNI dan Polri, seusai foto bersama pada acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2011 di Balai Samudera, Jakarta, Jumat (21/1). Sebelumnya Presiden memberikan pengarahan dan pembekalan dalam rapat pimpinan tersebut. (Foto: KOMPAS/Alif Ichwan)
22 Januari 2011, Jakarta -- (Kompas): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, meski gaji presiden tidak naik tujuh tahun terakhir, pemerintah telah memenuhi janjinya dengan memberikan tunjangan remunerasi kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI.
”Remunerasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan prestasi, sampaikan ke jajaran TNI/Polri. Ini tahun ketujuh, gaji presiden belum naik. Betul. Tapi memang saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang tepat,” kata Presiden dalam penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2011, Jumat (21/1) di Jakarta.
Berdasarkan catatan di Bagian Anggaran Kementerian Keuangan, gaji pokok presiden sekitar Rp 30,24 juta dan tunjangan presiden Rp 32,5 juta. Total pendapatan presiden sekitar Rp 62,7 juta per bulan.
Dalam rapim yang dihadiri 135 petinggi TNI dan 156 petinggi Polri itu, Presiden didampingi Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.
Presiden menginstruksikan TNI dan Polri untuk menggunakan anggaran tepat sasaran. Jika masih ditemukan praktik penggelembungan anggaran dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ataupun nonalutsista, Presiden tak segan memerintahkan untuk dilakukan pemeriksaan. ”Hentikan praktik- praktik penggelembungan atau mark up dalam pengadaan alutsista ataupun nonalutsista. Apabila ada kasus, saya akan minta BPKP (Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan) untuk memeriksa,” kata Presiden.
”Konsistenlah dengan apa yang direncanakan. Jangan ganti pejabat, rencana ganti pula. Saudara yang mengendalikan pemberi jasa. Saudara yang mengontrol, bukan dikontrol,” ujarnya.
Presiden juga memberikan instruksi dalam penegakan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia, penanganan bencana alam, pelaksanaan tugas pemeliharaan perdamaian, penanggulangan terorisme, penegakan disiplin dan integritas TNI/Polri, serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan polisi. ”Saya prihatin dengan kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua. Saya minta segera ditindak,” katanya.
Sumber: KOMPAS
22 Januari 2011, Jakarta -- (Kompas): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, meski gaji presiden tidak naik tujuh tahun terakhir, pemerintah telah memenuhi janjinya dengan memberikan tunjangan remunerasi kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI.
”Remunerasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan prestasi, sampaikan ke jajaran TNI/Polri. Ini tahun ketujuh, gaji presiden belum naik. Betul. Tapi memang saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang tepat,” kata Presiden dalam penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2011, Jumat (21/1) di Jakarta.
Berdasarkan catatan di Bagian Anggaran Kementerian Keuangan, gaji pokok presiden sekitar Rp 30,24 juta dan tunjangan presiden Rp 32,5 juta. Total pendapatan presiden sekitar Rp 62,7 juta per bulan.
Dalam rapim yang dihadiri 135 petinggi TNI dan 156 petinggi Polri itu, Presiden didampingi Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.
Presiden menginstruksikan TNI dan Polri untuk menggunakan anggaran tepat sasaran. Jika masih ditemukan praktik penggelembungan anggaran dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ataupun nonalutsista, Presiden tak segan memerintahkan untuk dilakukan pemeriksaan. ”Hentikan praktik- praktik penggelembungan atau mark up dalam pengadaan alutsista ataupun nonalutsista. Apabila ada kasus, saya akan minta BPKP (Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan) untuk memeriksa,” kata Presiden.
”Konsistenlah dengan apa yang direncanakan. Jangan ganti pejabat, rencana ganti pula. Saudara yang mengendalikan pemberi jasa. Saudara yang mengontrol, bukan dikontrol,” ujarnya.
Presiden juga memberikan instruksi dalam penegakan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia, penanganan bencana alam, pelaksanaan tugas pemeliharaan perdamaian, penanggulangan terorisme, penegakan disiplin dan integritas TNI/Polri, serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan polisi. ”Saya prihatin dengan kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua. Saya minta segera ditindak,” katanya.
Sumber: KOMPAS
Friday, January 21, 2011
TNI Maksimalkan Kekuatan di Perbatasan, Bangun Kapal Selam pada 2011
Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono (2 kiri ), Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta ( kiri), Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno ( 2 kanan), dan Kepala Staf Angkat Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat, salam komando usai menyampaikan keterangan tentang hasil rapat pimpinan TNI 2011, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis ( 20/1). Rapat pimpinan TNI 2011, mengusung tema " Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI", menghasilkan rumusan tugas-tugas TNI 2011, diantaranya meningkatkan kerjasama internasional bidang militer dan pengamanan perbatasan wilayah darat, laut, udara yuridiksi nasional. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/nz/11)
21 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Pada program kerja 2011, TNI memaksimalkan pembangunan kekuatan pertahanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga. Selain penambahan pasukan, TNI juga akan membangun pos-pos perbatasan, penambahan transportasi, dan peralatan teknologi komunikasi.
"Kita memandang wilayah perbatasan masih perlu dievaluasi, sehingga perbaikan perlu terus-menerus dilakukan agar pengamanan perbatasan dapat dilakukan secara baik," ujar Panglima TNI, Laksamana TNI, Agus Suhartono dalam jumpa pers Rapim TNI 2011 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (20/1).
Panglima TNI diidampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jende-ral TNI George Toisutta, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Seoparno, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul.
Menurut Agus, wilayah perbatasan mengandung potensi konflik antarnegara sehingga seyogianya pembangunannya terintegrasi dan multi sektoral, termasuk peningkatan kekuatan pertahanan melalui darat, laut dan udara. "(TNI-Red) Angkatan Darat, Udara dan Laut telah punya program untuk pencapaian target pengembangan kekuatan di kawasan perbatasan," ujarnya.
Wilayah darat, TNI memberi prioritas operasi pengamanan di perbatasan Idonesia dengan negara Malaysia, Papua Nugini dan Republik Democratic Timor Leste (RDTL).
Sedangkan pengamanan laut masih terfokus pada pengamanan pulau-pulau terluar dan perbatasan perairan Selat Malaka, Natuna, Kepulauan Riau, Sulawesi, dan sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Pemantapan Alutsista
Sementara, Soeparno mengatakan, pegembangan kekuatan untuk menjaga perbatasan perairan Indonesia harus diikuti pengembangan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista). Setidaknya, TNI AL memiliki kapal salam untuk mengawal perairan Indonesia.
Pemerintah bersama TNI AL sendiri telah menyiapkan pembangunan kapal selam. Pada 2011 ini, pembangunan kapal selam sudah dapat dimulai. "2011 ini pembangunannya diiharapkan sudah dapat dimulai," ujarnya.
Ia menyebutkan, sebagian pengerjaan kapal selam akan dilaksanakan di luar negeri dan selebihnya dikerjakan di dalam negeri. Sebab, kapal selam merupakan kapal perang yang harus dilengkapi teknologi tinggi.
"Kita memang sudah berpengalaman dalam kapal selam. Namun, kita belum memiliki peralatan dan tempat untuk pembuatan kapal selam. Karena itu, pengerjaan kapal selam kita bekerja sama dengan pihak luar," ujar KSAL.
Meski demikian, kerja sama pembuatan kapal selam dengan pihak luar negeri harus bisa diimanfaatkan transfer teknologi. "Kapal selam punya nilai strategis untuk mengawal perairan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Imam Sufaat menjelaskan, pembangunan kekuatan pertahanan udara diorientasikan ke wilayah timur Indonesia. TNI Angkatan Udara segera membutuhkan 32 radar untuk mengintegrasikan pemantauan udara. "Tapi, sekarang ini kita baru punya 17 radar," ujarnya.
Pada sisi lain, TNI AU telah mengembangkan kekuatan pasukan khas TNI (Paskhas) di Biak. "Kita sudah mengembangkan Paskhas Biak yangs sebelumnya kompi menjadi batalyon," ujar KSAU.
Sumber: Suara Karya
21 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Pada program kerja 2011, TNI memaksimalkan pembangunan kekuatan pertahanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga. Selain penambahan pasukan, TNI juga akan membangun pos-pos perbatasan, penambahan transportasi, dan peralatan teknologi komunikasi.
"Kita memandang wilayah perbatasan masih perlu dievaluasi, sehingga perbaikan perlu terus-menerus dilakukan agar pengamanan perbatasan dapat dilakukan secara baik," ujar Panglima TNI, Laksamana TNI, Agus Suhartono dalam jumpa pers Rapim TNI 2011 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (20/1).
Panglima TNI diidampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jende-ral TNI George Toisutta, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Seoparno, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul.
Menurut Agus, wilayah perbatasan mengandung potensi konflik antarnegara sehingga seyogianya pembangunannya terintegrasi dan multi sektoral, termasuk peningkatan kekuatan pertahanan melalui darat, laut dan udara. "(TNI-Red) Angkatan Darat, Udara dan Laut telah punya program untuk pencapaian target pengembangan kekuatan di kawasan perbatasan," ujarnya.
Wilayah darat, TNI memberi prioritas operasi pengamanan di perbatasan Idonesia dengan negara Malaysia, Papua Nugini dan Republik Democratic Timor Leste (RDTL).
Sedangkan pengamanan laut masih terfokus pada pengamanan pulau-pulau terluar dan perbatasan perairan Selat Malaka, Natuna, Kepulauan Riau, Sulawesi, dan sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Pemantapan Alutsista
Sementara, Soeparno mengatakan, pegembangan kekuatan untuk menjaga perbatasan perairan Indonesia harus diikuti pengembangan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista). Setidaknya, TNI AL memiliki kapal salam untuk mengawal perairan Indonesia.
Pemerintah bersama TNI AL sendiri telah menyiapkan pembangunan kapal selam. Pada 2011 ini, pembangunan kapal selam sudah dapat dimulai. "2011 ini pembangunannya diiharapkan sudah dapat dimulai," ujarnya.
Ia menyebutkan, sebagian pengerjaan kapal selam akan dilaksanakan di luar negeri dan selebihnya dikerjakan di dalam negeri. Sebab, kapal selam merupakan kapal perang yang harus dilengkapi teknologi tinggi.
"Kita memang sudah berpengalaman dalam kapal selam. Namun, kita belum memiliki peralatan dan tempat untuk pembuatan kapal selam. Karena itu, pengerjaan kapal selam kita bekerja sama dengan pihak luar," ujar KSAL.
Meski demikian, kerja sama pembuatan kapal selam dengan pihak luar negeri harus bisa diimanfaatkan transfer teknologi. "Kapal selam punya nilai strategis untuk mengawal perairan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Imam Sufaat menjelaskan, pembangunan kekuatan pertahanan udara diorientasikan ke wilayah timur Indonesia. TNI Angkatan Udara segera membutuhkan 32 radar untuk mengintegrasikan pemantauan udara. "Tapi, sekarang ini kita baru punya 17 radar," ujarnya.
Pada sisi lain, TNI AU telah mengembangkan kekuatan pasukan khas TNI (Paskhas) di Biak. "Kita sudah mengembangkan Paskhas Biak yangs sebelumnya kompi menjadi batalyon," ujar KSAU.
Sumber: Suara Karya
KRI Banjarmasin-592 Safari Lintas Laut Indonesia
Kapal Perang KRI Banjarmasin - 592 bersandar di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (16/1). KRI Banjarmasin - 592 merupakan kapal ketiga jenis Landing Platform Deck (LPD) buatan putra-putri bangsa Indonesia di PT PAL Indonesia dan masuk ke jajaran Kolinlamil sejak 22 Desember 2010. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/pd/11)
21 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Kapal perang hasil karya anak bangsa KRI Banjarmasin-592, melaksanakan uji coba (long sie trial) di wilayah perairan Indonesia. Kapal perang milik TNI AL ini, telah diberangkatkan dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta.
Panglima Kolinlamil Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (19/1) mengatakan, KRI Banjarmasin merupakan kapal perang yang akan ikut menjaga perairan Indonesia.
Untuk itu, tutur dia, kapal asli produksi PT PAL ini akan disosialisasikan kepada jajaran TNI AL di seluruh Indonesia melalui safari sekaligus long sea trial.
"Dalam long sea trial ini, KRI Banjarmasin-592 hasil produksi putra-putra terbaik bangsa Indonesia akan dikenalkan kepada masyarakat Indonesia melalui kunjungan ke dermaga-dermaga TNI AL maupun kepada jajaran muspida yang menjadi darah persinggahan kapal perang itu," ujarnya.
Mendukung safari kapal perang produksi dalam negeri itu, tutur Didit, Kolinlamil menyertakan pengangkutan kendaraan tempur milik Koprs Marinir TNI AL, seperti empat unit tank PT 76, tiga unit tank RRF, dan dua unit sea reader.
Selain itu, KRI Banjarmasin mengangkut dua unit ranpur tank jenis AMX-10 P dari TNI AD ya digeser ke Makassar. "Selain safari, KRI Banjarmasin uji coba melaksanakan embarkasi dan debarkasi," ujar Didit.
Long sie trial kapal perang yang memiliki panjang 125 meter dan lebar 22 meter, melibatkan 75 personel Marinir untuk ikut latihan pendaratan.
"Kaji dan dalami setiap persoalan yang ada. Tiap laporan dilaksanakan secara lengkap dan mendalami permasalahn yang ada sebagai dasar dalam pembuatan laporan kepada pemimpin," ujarnya.
Transfer Teknologi
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, kapal perang jenis landing platform dock memiliki kandungan lokal 40-60 persen. Mesin KRI Banjarmasin didapat dari AS.
"Pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia, dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea," katanya.
Iskandar menuturkan, kapal yang diserahkan ke jajaran Kolinlamil pada 22 Desember 2010 itu, merupakan wujud keberhasilan TNI AL melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Kelebihan kapal itu, dibandingkan dengan kapal sejenis lainnya, adalah daya tampungnya. "Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung tiga helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung lima helikopter," ujarnya.
Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak. "Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam," tuturnya.
Iskandar menambahkan, meski KRI Banjarmasin merupakan kapal angkut personel dan logistik, namun kapal tersebut juga dipersenjatai untuk menjalankan fungsi patroli di setiap wilayah yang dilintasinya. "Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.
KRI Banjarmasin merupakan salah satu dari dua kapal LPD yang dikerjakan PT PAL. Kapal sejenis yakni KRI Banda Aceh-593, masih dalam pengerjaan.
Sumber: Suara Karya
21 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Kapal perang hasil karya anak bangsa KRI Banjarmasin-592, melaksanakan uji coba (long sie trial) di wilayah perairan Indonesia. Kapal perang milik TNI AL ini, telah diberangkatkan dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta.
Panglima Kolinlamil Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (19/1) mengatakan, KRI Banjarmasin merupakan kapal perang yang akan ikut menjaga perairan Indonesia.
Untuk itu, tutur dia, kapal asli produksi PT PAL ini akan disosialisasikan kepada jajaran TNI AL di seluruh Indonesia melalui safari sekaligus long sea trial.
"Dalam long sea trial ini, KRI Banjarmasin-592 hasil produksi putra-putra terbaik bangsa Indonesia akan dikenalkan kepada masyarakat Indonesia melalui kunjungan ke dermaga-dermaga TNI AL maupun kepada jajaran muspida yang menjadi darah persinggahan kapal perang itu," ujarnya.
Mendukung safari kapal perang produksi dalam negeri itu, tutur Didit, Kolinlamil menyertakan pengangkutan kendaraan tempur milik Koprs Marinir TNI AL, seperti empat unit tank PT 76, tiga unit tank RRF, dan dua unit sea reader.
Selain itu, KRI Banjarmasin mengangkut dua unit ranpur tank jenis AMX-10 P dari TNI AD ya digeser ke Makassar. "Selain safari, KRI Banjarmasin uji coba melaksanakan embarkasi dan debarkasi," ujar Didit.
Long sie trial kapal perang yang memiliki panjang 125 meter dan lebar 22 meter, melibatkan 75 personel Marinir untuk ikut latihan pendaratan.
"Kaji dan dalami setiap persoalan yang ada. Tiap laporan dilaksanakan secara lengkap dan mendalami permasalahn yang ada sebagai dasar dalam pembuatan laporan kepada pemimpin," ujarnya.
Transfer Teknologi
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, kapal perang jenis landing platform dock memiliki kandungan lokal 40-60 persen. Mesin KRI Banjarmasin didapat dari AS.
"Pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia, dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea," katanya.
Iskandar menuturkan, kapal yang diserahkan ke jajaran Kolinlamil pada 22 Desember 2010 itu, merupakan wujud keberhasilan TNI AL melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Kelebihan kapal itu, dibandingkan dengan kapal sejenis lainnya, adalah daya tampungnya. "Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung tiga helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung lima helikopter," ujarnya.
Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak. "Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam," tuturnya.
Iskandar menambahkan, meski KRI Banjarmasin merupakan kapal angkut personel dan logistik, namun kapal tersebut juga dipersenjatai untuk menjalankan fungsi patroli di setiap wilayah yang dilintasinya. "Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.
KRI Banjarmasin merupakan salah satu dari dua kapal LPD yang dikerjakan PT PAL. Kapal sejenis yakni KRI Banda Aceh-593, masih dalam pengerjaan.
Sumber: Suara Karya
Thursday, January 20, 2011
Taiwan Kembali Gelar Uji Tembak Rudal
Rudal permukaan-udara buatan AS Hawk ditembakkan di pangkalan militer Jeoupeng, Pingtung, Taiwan, Selasa (18/1). (Foto: Reuters)
20 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Taiwan mempertimbangkan pengujian rudal baru setelah serangkaian kegagalan saat latihan minggu ini, menimbulkan kemarahan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou.
Enam rudal dari 19 rudal ditembakkan dalam latihan gagal meledak atau luput mengenai sasaran. Presiden Ma mengatakan pada militer Taiwan bahwa ia tidak puas, meminta militer berlatih kembali.
Meskipun pihak militer bersikeras hasil uji coba dapat diterima, sekarang berencana menguji coba kembali tiga tipe rudal yang gagal saat latihan, diberitakan harian Liberty Times tanpa mengutip sumber.
Rudal yang gagal termasuk produksi lokal Tien Chien II (Sky Arrow II), rudal buatan Amerika Serikat Sparrow dan buatan Perancis Mica.
“Rudal mungkin diuji coba saat latihan berikutnya diadakan dalam pertengahan kedua tahun ini tetapi keputusan final belum dibuat,” menurut pejabat Kemhan pada AFP.
Sumber: AFP
20 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Taiwan mempertimbangkan pengujian rudal baru setelah serangkaian kegagalan saat latihan minggu ini, menimbulkan kemarahan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou.
Enam rudal dari 19 rudal ditembakkan dalam latihan gagal meledak atau luput mengenai sasaran. Presiden Ma mengatakan pada militer Taiwan bahwa ia tidak puas, meminta militer berlatih kembali.
Meskipun pihak militer bersikeras hasil uji coba dapat diterima, sekarang berencana menguji coba kembali tiga tipe rudal yang gagal saat latihan, diberitakan harian Liberty Times tanpa mengutip sumber.
Rudal yang gagal termasuk produksi lokal Tien Chien II (Sky Arrow II), rudal buatan Amerika Serikat Sparrow dan buatan Perancis Mica.
“Rudal mungkin diuji coba saat latihan berikutnya diadakan dalam pertengahan kedua tahun ini tetapi keputusan final belum dibuat,” menurut pejabat Kemhan pada AFP.
Sumber: AFP
Dua Kapal Perang AL Thailand Tiba dari Teluk Aden
20 Januari 2010 -- (Berita HanKam): Dua kapal perang AL Thailand HTMS Similan dan HTMS Pattani tiba pangkalan angkatan laut Chuk Samet di distrik Sattahip, Chon Buri, Thailand, Kamis (20/1), setelah menunaikan tugas patroli selama 137 hari di perairan Teluk Aden, tergabung dalam satuan tugas internasional anti-perompak. (Foto: Bangkok Post/Jetjaras Na Ranong)
Sumber: Bangkok Post
Fly Pass Pesawat Tempur Hawk Meriahkan Sertijab Danskadud-1
Sebuah pesawat tempur jenis Hawk 100/200 Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa, melintas di landasan pacu Pangkalan TNI AU Lanud Supadio, Kab. Kubu Raya, Kalbar, Senin (20/1). Pangkalan TNI AU Lanud Supadio akan mendapat penambahan satu skadron berupa pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle), guna memperkuat pertahanan udara wilayah NKRI di Kalbar, khususnya kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/Koz/Spt/11)
20 Januari 2011, Pontianak -- (Pos Kota): TNI Angkatan Udara, selaku penegak kedaulatan negara di udara, Skadron Udara I, sejak tanggal 5 April 2000 Berhome Base di Lanud Supadio, menjadi salah satu ujung tombak TNI Angkatan Udara dalam menjaga serta mengamankan wilayah Kalimatan, membina kesiapan operasional, kesiapan alat peralatan serta kesiapan personel terus dipertahankan, faktor tersebut menjadi penentu keberhasilan tugas-tugas yang diemban Skadron Udara I.
Hal tersebut diatas disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Lanud Supadio Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E., pada sambutannya, saat melantik Komadan Skadron Udara I yang baru Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak menggantikan Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan, di Apron Lanud Supadio, Pontianak, Kamis (20/1).
Pejabat Danskadud 1 lama Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara 1993, sedangkan penggantinya Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan pria kelahiran Bandung lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1994.
Lebih lanjut Imran mengatakan, keunggulan serta secanggih apapun alat utama system senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI Angkatan Udara, tidak mempunyai arti penting apabila para personel yang mengawaki tidak memiliki kemampuan, dedikasi, disiplin serta semangat pengabdian yang tinggi. diharapkan seluruh anggota Skadron Udara I hendaknya mampu bekerja secara profesional, sehingga kesiapan operasional Alutsista yang diawaki mencapai hasil optimal.
Wilayah Kalimantan Barat sangat kaya akan sumber daya alam dan buatan, selain itu juga banyak terdapat obyek vital yang harus dijaga keberadaannya. Oleh karena itu sebagai bagian dari institusi pertahanan turut bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh hasil pembangunan serta mengamankan sumber daya alam dan obyek vital yang ada. Mengingat wilayah Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Brunei Barussalam, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pengamanan wilayah perbatasan akan banyak ditemui permasalahan-permasalahan. tentunya semua ini menjadi perhatian kita sebagai insan TNI Angkatan Udara, lanjut Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E.
Usai upacara sertijab dilanjutkan dengan acara tambahan berupa fly pass 6 pesawat tempur Hawk 100/200 dengan formasi membentuk delta formation yang melintas di atas peserta upacara dan tamu undangan. Pesawat tempur tersebut melintas dengan ketinggian 500’ dengan kecepatan 360 knots, atau setara dengan 680 km/jam. Pesawat buatan British Aerospace Inggris ini mampu melaju dengan kecepatan 1,2 mach number atau sekitar 1470 km/jam.
Formasi 6 pesawat tempur Hawk 100/200 ini dipimpin oleh Flight Leader Mayor Pnb Bagus Hariyadi yang sehari-harinya menjabat sebagai Danflightlat Skadud 1. dia merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1998.
Kepala Penerangan Lanud Supadio
Winardi, S.IP.
Mayor Adm NRP 527091
20 Januari 2011, Pontianak -- (Pos Kota): TNI Angkatan Udara, selaku penegak kedaulatan negara di udara, Skadron Udara I, sejak tanggal 5 April 2000 Berhome Base di Lanud Supadio, menjadi salah satu ujung tombak TNI Angkatan Udara dalam menjaga serta mengamankan wilayah Kalimatan, membina kesiapan operasional, kesiapan alat peralatan serta kesiapan personel terus dipertahankan, faktor tersebut menjadi penentu keberhasilan tugas-tugas yang diemban Skadron Udara I.
Hal tersebut diatas disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Lanud Supadio Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E., pada sambutannya, saat melantik Komadan Skadron Udara I yang baru Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak menggantikan Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan, di Apron Lanud Supadio, Pontianak, Kamis (20/1).
Pejabat Danskadud 1 lama Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara 1993, sedangkan penggantinya Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan pria kelahiran Bandung lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1994.
Lebih lanjut Imran mengatakan, keunggulan serta secanggih apapun alat utama system senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI Angkatan Udara, tidak mempunyai arti penting apabila para personel yang mengawaki tidak memiliki kemampuan, dedikasi, disiplin serta semangat pengabdian yang tinggi. diharapkan seluruh anggota Skadron Udara I hendaknya mampu bekerja secara profesional, sehingga kesiapan operasional Alutsista yang diawaki mencapai hasil optimal.
Wilayah Kalimantan Barat sangat kaya akan sumber daya alam dan buatan, selain itu juga banyak terdapat obyek vital yang harus dijaga keberadaannya. Oleh karena itu sebagai bagian dari institusi pertahanan turut bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh hasil pembangunan serta mengamankan sumber daya alam dan obyek vital yang ada. Mengingat wilayah Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Brunei Barussalam, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pengamanan wilayah perbatasan akan banyak ditemui permasalahan-permasalahan. tentunya semua ini menjadi perhatian kita sebagai insan TNI Angkatan Udara, lanjut Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E.
Usai upacara sertijab dilanjutkan dengan acara tambahan berupa fly pass 6 pesawat tempur Hawk 100/200 dengan formasi membentuk delta formation yang melintas di atas peserta upacara dan tamu undangan. Pesawat tempur tersebut melintas dengan ketinggian 500’ dengan kecepatan 360 knots, atau setara dengan 680 km/jam. Pesawat buatan British Aerospace Inggris ini mampu melaju dengan kecepatan 1,2 mach number atau sekitar 1470 km/jam.
Formasi 6 pesawat tempur Hawk 100/200 ini dipimpin oleh Flight Leader Mayor Pnb Bagus Hariyadi yang sehari-harinya menjabat sebagai Danflightlat Skadud 1. dia merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1998.
Kepala Penerangan Lanud Supadio
Winardi, S.IP.
Mayor Adm NRP 527091
Experience Sharing TNI AL dengan RSN
19 Januari 2011, Jakarta -- (Dispenal): Experience sharing antara TNI Angkatan Laut dengan The Republic of Singapore Navy (RSN) dilaksanakan di Aula Yos Soedarso, Markas Komando (Mako) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), jalan Gunung Sahari Raya No. 67 Jakarta Pusat, Selasa (18/1).
Dalam experience sharing tersebut, delegasi RSN yang dipimpin oleh Direktur Operasi Multi-Nasional RSN Rear Admiral Bernard Miranda memaparkan pengalaman dalam Task Force (TF) 151 di Somalia dihadapan Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara, S. Sos, SH, MM., dan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlabar) Laksamana Pertama TNI Dedy Yulianto kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Dalam diskusi tersebut dibahas antara lain kemungkinan keikutsertaan Perwira TNI Angkatan Laut di kapal RSN yang bergabung dalam TF-151 yang akan datang. Kegiatan ini diikuti oleh para Perwira TNI Angkatan Laut dari Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan Jajaran Koarmabar.
Sementara itu, paparan balasan TNI Angkatan Laut tentang Pelaksanaan Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon rencananya akan dilaksanakan pada kesempatan berikutnya di hadapan para Perwira RSN di Singapura.
Sumber: Dispenarmabar
Latihan Militer AB Taiwan
20 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Jet tempur buatan Taiwan Ching-kuo (Hsiung Ying) lepas landas saat latihan militer di pangkalan udara Tainan di Tainan, Kamis (20/1). (Foto: Reuters)
Prajurit AD Taiwan mengoperasikan tank M10 dalam latihan militer yang digelar di markas AD di Kaohsiung, Kamis (20/1). (Foto: Reuters)
Rudal buatan Taiwan Tien Kung ditembakan di pangkalan rudal Chiupeng di Pingtung saat latihan militer, Selasa (18/1). (Foto: Getty Images)
Sumber: Reuters/Getty Images
AU Brasilia Beli Puna Hermes 450
Hermes 450. (Foto: Mindef)
20 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan pertahanan Israel Elbit Systems Ltd. mengumumkan anak perusahaanya di Brasilia Aeroeletronica Ltda. (AEL) berlokasi di Porto Alegre, mendapatkan kontrak pembelian pesawat udara nirawak (Puna) Hermes 450 ke Angkatan Udara Brasilia, dirilis laman resmi Elbit Systems, Rabu (19/1).
Elbit Systems tidak menyebutkan jumlah Hermes yang dibeli serta nilai kontrak.
Pembelian Hermes bagian dari pengembangan armada Puna AU Brasilia. AEL akan menggunakan teknologi Elbit Systems serta akan bekerjasama dengan industri lokal Brasilia.
Hermes 450 telah membukukan jam terbang lebih dari 200.000 jam di seluruh dunia dalam berbagai misi. Hermes mampu melakukan misi keamanan dan anti-teror, dapat dilengkapi berbagai sensor sesuai kebutuhan pengguna.
Hermes digunakan Kepolisian Federal Brasilia, militer Krosia, Georgia, AU Mexico, Singapura, Israel, AD Inggris dan Amerika Serikat.
Sumber: Elbit Systems Ltd.
20 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan pertahanan Israel Elbit Systems Ltd. mengumumkan anak perusahaanya di Brasilia Aeroeletronica Ltda. (AEL) berlokasi di Porto Alegre, mendapatkan kontrak pembelian pesawat udara nirawak (Puna) Hermes 450 ke Angkatan Udara Brasilia, dirilis laman resmi Elbit Systems, Rabu (19/1).
Elbit Systems tidak menyebutkan jumlah Hermes yang dibeli serta nilai kontrak.
Pembelian Hermes bagian dari pengembangan armada Puna AU Brasilia. AEL akan menggunakan teknologi Elbit Systems serta akan bekerjasama dengan industri lokal Brasilia.
Hermes 450 telah membukukan jam terbang lebih dari 200.000 jam di seluruh dunia dalam berbagai misi. Hermes mampu melakukan misi keamanan dan anti-teror, dapat dilengkapi berbagai sensor sesuai kebutuhan pengguna.
Hermes digunakan Kepolisian Federal Brasilia, militer Krosia, Georgia, AU Mexico, Singapura, Israel, AD Inggris dan Amerika Serikat.
Sumber: Elbit Systems Ltd.
KASAU Thailand Akan Uji Gripen Saat Tiba di Thailand
Gripen milik AU Thailand. (Foto: Saab)
19 Januari 2011 -- (Berita Hankam): KASAU Thailand Itthaporn Subbawong berencana melakukan uji terbang enam jet tempur Gripen setelah tiba di Thailand bulan depan.
KASAU Itthapon mengatakan Selasa (18/1), ia akan menguji jet tempur buatan Swedia Gripen, setelah diserahkan 23 Februari, dikutip harian Bangkok Post, Rabu (19/1). Pesawat akan ditempatkan di pangkalan udara Wing 7 di Provinsi Surat Thani.
“Sebagai pilot pesawat tempur, saya ingin melakukan uji terbang pada pesawat tempur setelah penyerahan pesawat disetujui,” ucap KASAU.
KASAU Itthaporn telah menguji Gripen di Swedia saat ia menjabat wakil KASAU. AU Thailand kemudian memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen, senilai hampir 40 milyar bath.
Batch pertama Gripen diharapkan tiba di Thailand bulan depan. AU Thailand pengguna jet tempur Gripen pertama di kawasan Asia.
AD Thailand akan menerima 10 kendaraan tempur pengangkut pasukan buatan Ukrania, mengutip sumber AD Thailand. Ranpur direncanakan tiba di landasan terbang U-tapao di Provinsi Rayong pada 24 Januari.
Ranpur akan ditempatkan di Divisi Infantri Ke-2 (King’s Guard) di Provinsi Prachin Buri.
Sumber: Bangkok Post
19 Januari 2011 -- (Berita Hankam): KASAU Thailand Itthaporn Subbawong berencana melakukan uji terbang enam jet tempur Gripen setelah tiba di Thailand bulan depan.
KASAU Itthapon mengatakan Selasa (18/1), ia akan menguji jet tempur buatan Swedia Gripen, setelah diserahkan 23 Februari, dikutip harian Bangkok Post, Rabu (19/1). Pesawat akan ditempatkan di pangkalan udara Wing 7 di Provinsi Surat Thani.
“Sebagai pilot pesawat tempur, saya ingin melakukan uji terbang pada pesawat tempur setelah penyerahan pesawat disetujui,” ucap KASAU.
KASAU Itthaporn telah menguji Gripen di Swedia saat ia menjabat wakil KASAU. AU Thailand kemudian memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen, senilai hampir 40 milyar bath.
Batch pertama Gripen diharapkan tiba di Thailand bulan depan. AU Thailand pengguna jet tempur Gripen pertama di kawasan Asia.
AD Thailand akan menerima 10 kendaraan tempur pengangkut pasukan buatan Ukrania, mengutip sumber AD Thailand. Ranpur direncanakan tiba di landasan terbang U-tapao di Provinsi Rayong pada 24 Januari.
Ranpur akan ditempatkan di Divisi Infantri Ke-2 (King’s Guard) di Provinsi Prachin Buri.
Sumber: Bangkok Post
Satuan Tim Gultor Yon 400/Raider Gelar Latihan Anti Teror
19 Januari 2011, Semarang -- (ANTARA Foto): Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider bersiap turun dari helikopter untuk melakukan penyerbuan ke sarang pemberontak pada Latihan Taktis Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 406, di daerah latihan Kodam IV/Diponegoro, di Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (19/1). Latihan yang melibatkan berbagai kesatuan di TNI AD itu untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam menerapkan teknik dan taktik pada operasi pertempuran daerah pemukiman/kota. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/Spt/11)
Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider turun dari heli dan melakukan penyergapan ke sarang pemberontak saat mengikuti Latihan Taktis Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 406 di daerah latihan Kodam IV/Diponegoro, Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang, Rabu (19/1). Latihan tersebut melibatkan berbagai kesatuan TNI AD guna meningkatkan kemampuan prajurit dalam menerapkan teknik dan taktik pada operasi pertempuran. (Foto: SM CyberNews / Maulana M Fahmi)
ejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider turun dari helikopter untuk melakukan penyerbuan ke sarang pemberontak. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/Spt/11)
Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider berhasil menangkap salah satu pimpinan pemberontak. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/Spt/11)
Sumber: ANTARA Foto/Suara Merdeka
Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider turun dari heli dan melakukan penyergapan ke sarang pemberontak saat mengikuti Latihan Taktis Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 406 di daerah latihan Kodam IV/Diponegoro, Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang, Rabu (19/1). Latihan tersebut melibatkan berbagai kesatuan TNI AD guna meningkatkan kemampuan prajurit dalam menerapkan teknik dan taktik pada operasi pertempuran. (Foto: SM CyberNews / Maulana M Fahmi)
ejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider turun dari helikopter untuk melakukan penyerbuan ke sarang pemberontak. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/Spt/11)
Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider berhasil menangkap salah satu pimpinan pemberontak. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/Spt/11)
Sumber: ANTARA Foto/Suara Merdeka
Kemhan Targetkan Penurunan Pinjaman LN Untuk Alutsista
Super Tucano akan gantikan OV-10 Bronco, diproduksi pabrik pesawat Brasilia Embraer. (Foto: Embraer)
19 Januari 2011, Jakarta -- (ANTARA News): Kementerian Pertahanan mentargetkan penurunan alokasi pinjaman luar negeri untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan secara bertahap.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam pengarahannya pada Rapat Pimpinan TNI 2011 di Jakarta, Rabu mengatakan, pihaknya bertekad pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dipenuhi di dalam negeri dengan pembiayaan dalam negeri.
"Kredit Ekspor itu kan pinjaman, jadi secara bertahap kita akan kurangi dan memfokuskan pengadaan dari dalam negeri," katanya.
Purnomo menambahkan, "Insya-Allah pendapatan negara bisa terus naik. Sekarang Rp1.000 triliun dan berharap bisa mencapai Rp2.000 triliun pada akhir kabinet ini. Itu berarti juga GDB kita akan meningkat, itu arti juga `income` per kapita kita akan naik,".
Pada kesempatan itu, Menhan juga meminta agar pagu Kredit Ekspor yang telah ditetapkan agar dituntaskan penggunaannya untuk mendukung pengembangan kekuatan TNI dalam kerangka kekuatan pokok minimum (minimum essential forces/MEF).
"Saya optimistis target pembangunan MEF masih bisa dicapai, untuk mencapai hal tersebut saya minta pagu pinjaman tersebut 2005-2009 yang dulu ditetapkan agar diselesaikan secepat mungkin," ujarnya.
Menurut dia, pagu yang sudah mendapat penetapan namun belum efektif agar diselesaikan secepat mungkin dengan mengikuti peraturan-peraturan perundangan yang berlaku.
"Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bapenas, termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujar Purnomo, menjelaskan.
Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan alokasi anggaran Rp47,5 triliun atau sekitar 3,86 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.
Kenaikan anggaran itu akan difokuskan pada enam bidang yang menjadi prioritas pada rencana strategis pertahanan negara 2010-2014. Enam bidang yang menjadi prioritas itu adalah pengembangan kekuatan pokok minimum, industri pertahanan nasional, pencegahan kejahatan di laut, meningkatkan rasa aman, modernisasi keamanan nasional dan peningkatan kualitas kebijakan keamanan nasional.
Sumber: ANTARA News
19 Januari 2011, Jakarta -- (ANTARA News): Kementerian Pertahanan mentargetkan penurunan alokasi pinjaman luar negeri untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan secara bertahap.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam pengarahannya pada Rapat Pimpinan TNI 2011 di Jakarta, Rabu mengatakan, pihaknya bertekad pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dipenuhi di dalam negeri dengan pembiayaan dalam negeri.
"Kredit Ekspor itu kan pinjaman, jadi secara bertahap kita akan kurangi dan memfokuskan pengadaan dari dalam negeri," katanya.
Purnomo menambahkan, "Insya-Allah pendapatan negara bisa terus naik. Sekarang Rp1.000 triliun dan berharap bisa mencapai Rp2.000 triliun pada akhir kabinet ini. Itu berarti juga GDB kita akan meningkat, itu arti juga `income` per kapita kita akan naik,".
Pada kesempatan itu, Menhan juga meminta agar pagu Kredit Ekspor yang telah ditetapkan agar dituntaskan penggunaannya untuk mendukung pengembangan kekuatan TNI dalam kerangka kekuatan pokok minimum (minimum essential forces/MEF).
"Saya optimistis target pembangunan MEF masih bisa dicapai, untuk mencapai hal tersebut saya minta pagu pinjaman tersebut 2005-2009 yang dulu ditetapkan agar diselesaikan secepat mungkin," ujarnya.
Menurut dia, pagu yang sudah mendapat penetapan namun belum efektif agar diselesaikan secepat mungkin dengan mengikuti peraturan-peraturan perundangan yang berlaku.
"Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bapenas, termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujar Purnomo, menjelaskan.
Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan alokasi anggaran Rp47,5 triliun atau sekitar 3,86 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.
Kenaikan anggaran itu akan difokuskan pada enam bidang yang menjadi prioritas pada rencana strategis pertahanan negara 2010-2014. Enam bidang yang menjadi prioritas itu adalah pengembangan kekuatan pokok minimum, industri pertahanan nasional, pencegahan kejahatan di laut, meningkatkan rasa aman, modernisasi keamanan nasional dan peningkatan kualitas kebijakan keamanan nasional.
Sumber: ANTARA News
Menhan Optimistis Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum Capai Target
Panglima TNI, Laksamana TNI, Agus Suhartono , Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI, Goerge Toisutta, dan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI, Soeparno, meninjuau pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), usai pembukaan rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat pimpinan TNI 2011, mengusung tema " Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas pokok TNI", tersebut akan berlangsung hingga 21 Januari mendatang . (Foto: ANTARA/Ujang Zaelani/Koz/mes/11)
20 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yakin pembangunan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) dalam rangka memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) mencapai target. Catatan, pembangunan MEF harus diikuti percepatan penetapan pagu pinjaman. Hal tersebut dikatakan Purnomo kepada wartawan usai pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2011 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (19/1).
Rapim yang dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, mengambil tema Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI. Selain itu, Rapim TNI diselingi pameran alat-alat pertahanan dari berbagai jenis senjata produksi dalam negeri.
Rapim itu sendiri dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, KSAD Jenderal TNI George Toisutta, KSAL Laksamana TNI Soeparno, dan Kepala Staf Umum TNI Edi Hardjoko.
Peserta Rapim TNI 2011 sebanyak 142 orang dari jajaran pimpinan Mabes TNI, TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, termasuk peninjau.
Purnomo meminta pagu pijaman segera diefektifkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab, tanpa efektivitas itu maka pembangunan kekuatan pokok minimum tidak akan maksimal. "Kita optimistis bila pembangunan MEF mencapai target apabila pagu pinjaman bisa dipercepat," ujarnya.
Sampai sekarang ini, tutur dia, pemerintah masih melakukan upaya percepatan pagu pinjaman. Pemerintah telah menetapkan pinjaman luar negeri pada tahun mendatang dan akan semakin menurun. "Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bappenas termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujarnya.
Sementara itu, Agus Suhartono mengatakan, program kerja TNI 2011 masih fokus pada pencapaian kekuatan pokok minimum dalam rangka memodernisasi alutsista.
Sisi lain, TNI konsisten melaksanakan reformasi birokrasi, seperti yang telah dicanangkan secara nasional oleh pemerintah. Reformasi birokrasi untuk mewujudkan TNI yang profesional, mandiri dan bersih.
Selain itu, ucap ia menambahkankan, TNI juga fokus pada optimalisasi industri strategis dalam negeri dan operasi militer selain perang untuk penanggulangan bencana alam. Sedangkan terkait operasional masih terkendala pada anggaran. "Namun, di tengah keteratasan yang ada TNI tetap akan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya," kata Agus.
Pembenahan SDM
Panglima TNI mengakui, pembenahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) TNI belum maksimal. Sehingga, muncul dinamika dalam pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI. Untuk itu, pada program kerja TNI 2011 harus ada pembenahan program dan kinerja.
"Profesionalisme TNI telah dilakukan melalui kebijakan Sapta Tunggal Panglima TNI yang meliputi pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI serta penggunaan kekuatan TNI. Namun, itu belum dapat dilaksanakan karena pembenahan SDM yang belum maksimal," ujarnya. Selain SDM, TNI membenahi administrasi, operasional, alutsista maupun anggaran.
Meski demikian, Agus menilai, TNI mengalami kemajuan siginifikan dalam penegakan demokrasi Indonesia, seperti reformasi birokrasi TNI, penegakan hak asasi manusia (HAM) dan peningkatan profesionalisme serta kesejahteraan prajurit.
"Rapim ini untuk mengevaluasi serta memperbaiki kinerja TNI disesuikan dengan pola dan tingkat ancaman yang dihadapi ke depan," ujarnya.
Sumber: Suara Karya
20 Januari 2011, Jakarta -- (Suara Karya): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yakin pembangunan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) dalam rangka memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) mencapai target. Catatan, pembangunan MEF harus diikuti percepatan penetapan pagu pinjaman. Hal tersebut dikatakan Purnomo kepada wartawan usai pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2011 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (19/1).
Rapim yang dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, mengambil tema Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI. Selain itu, Rapim TNI diselingi pameran alat-alat pertahanan dari berbagai jenis senjata produksi dalam negeri.
Rapim itu sendiri dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, KSAD Jenderal TNI George Toisutta, KSAL Laksamana TNI Soeparno, dan Kepala Staf Umum TNI Edi Hardjoko.
Peserta Rapim TNI 2011 sebanyak 142 orang dari jajaran pimpinan Mabes TNI, TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, termasuk peninjau.
Purnomo meminta pagu pijaman segera diefektifkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab, tanpa efektivitas itu maka pembangunan kekuatan pokok minimum tidak akan maksimal. "Kita optimistis bila pembangunan MEF mencapai target apabila pagu pinjaman bisa dipercepat," ujarnya.
Sampai sekarang ini, tutur dia, pemerintah masih melakukan upaya percepatan pagu pinjaman. Pemerintah telah menetapkan pinjaman luar negeri pada tahun mendatang dan akan semakin menurun. "Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bappenas termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujarnya.
Sementara itu, Agus Suhartono mengatakan, program kerja TNI 2011 masih fokus pada pencapaian kekuatan pokok minimum dalam rangka memodernisasi alutsista.
Sisi lain, TNI konsisten melaksanakan reformasi birokrasi, seperti yang telah dicanangkan secara nasional oleh pemerintah. Reformasi birokrasi untuk mewujudkan TNI yang profesional, mandiri dan bersih.
Selain itu, ucap ia menambahkankan, TNI juga fokus pada optimalisasi industri strategis dalam negeri dan operasi militer selain perang untuk penanggulangan bencana alam. Sedangkan terkait operasional masih terkendala pada anggaran. "Namun, di tengah keteratasan yang ada TNI tetap akan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya," kata Agus.
Pembenahan SDM
Panglima TNI mengakui, pembenahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) TNI belum maksimal. Sehingga, muncul dinamika dalam pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI. Untuk itu, pada program kerja TNI 2011 harus ada pembenahan program dan kinerja.
"Profesionalisme TNI telah dilakukan melalui kebijakan Sapta Tunggal Panglima TNI yang meliputi pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI serta penggunaan kekuatan TNI. Namun, itu belum dapat dilaksanakan karena pembenahan SDM yang belum maksimal," ujarnya. Selain SDM, TNI membenahi administrasi, operasional, alutsista maupun anggaran.
Meski demikian, Agus menilai, TNI mengalami kemajuan siginifikan dalam penegakan demokrasi Indonesia, seperti reformasi birokrasi TNI, penegakan hak asasi manusia (HAM) dan peningkatan profesionalisme serta kesejahteraan prajurit.
"Rapim ini untuk mengevaluasi serta memperbaiki kinerja TNI disesuikan dengan pola dan tingkat ancaman yang dihadapi ke depan," ujarnya.
Sumber: Suara Karya
TNI Gelar Rapim 2011
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI, Imam Supaat (kiri), menyalami, Asisten Komunikasi dan Telekomunikasi (Askomtek) Panglima TNI, Laksamana Muda TNI, Soedjiwo (kanan), saat pembukaan rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat pimpinan TNI 2011, mengusung tema " Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI", tersebut akan berlangsung hingga 21 Januari mendatang . (Foto: ANARA/Ujang Zaelani/Koz/mes/11)
19 Januari 2011, Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Rapat Pimpinan 2011 untuk mengevaluasi setiap kinerja program 2010 dan merancang program 2011.
"Sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI dituntut mampu menyiapkan diri sebaik mungkin dengan fokus pencapaian kekuatan pokok minimum," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat membuka Rapim TNI 2011 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, selain pencapaian kekuatan pokok minimum dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan, TNI akan fokus pada pelaksanaan reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
"TNI juga akan fokus pada optimalisasi industri strategis dalam negeri, dan operasi militer selain perang termasuk penanganan bencana," kata Agus.
Terkait evaluasi kinerja 2010 Panglima TNI mengatakan, perlu ada perbaikan di beberapa hal seperti kualitas SDM, administrasi, operasional alutsista, anggaran dan permasalahan lainnya.
Profesionalisme TNI telah dilakukan melalui kebijakan Sapta Tunggal Panglima TNI yang meliputi pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI serta penggunaan kekuatan TNI.
"Namun, itu belum dapat dilaksanakan dengan maksimal. Karena itu perlu ada pembenahan di program 2011 terkait SDM," katanya.
Sedangkan terkait operasional, Panglima TNI mengatakan, masih terkendala anggaran.
"Namun, di tengah keteratasan yang ada TNI tetap akan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya," kata Agus.
Seluruh evaluasi itu, lanjut dia, ditujukan untuk memperbaiki kinerja TNI disesuikan dengan pola dan tingkat ancaman yang dihadapi ke depan.
Rapim TNI 2011 bertema "Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI".
Sumber: ANTARA News
19 Januari 2011, Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Rapat Pimpinan 2011 untuk mengevaluasi setiap kinerja program 2010 dan merancang program 2011.
"Sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI dituntut mampu menyiapkan diri sebaik mungkin dengan fokus pencapaian kekuatan pokok minimum," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat membuka Rapim TNI 2011 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, selain pencapaian kekuatan pokok minimum dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan, TNI akan fokus pada pelaksanaan reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
"TNI juga akan fokus pada optimalisasi industri strategis dalam negeri, dan operasi militer selain perang termasuk penanganan bencana," kata Agus.
Terkait evaluasi kinerja 2010 Panglima TNI mengatakan, perlu ada perbaikan di beberapa hal seperti kualitas SDM, administrasi, operasional alutsista, anggaran dan permasalahan lainnya.
Profesionalisme TNI telah dilakukan melalui kebijakan Sapta Tunggal Panglima TNI yang meliputi pengembangan kekuatan dan kemampuan TNI serta penggunaan kekuatan TNI.
"Namun, itu belum dapat dilaksanakan dengan maksimal. Karena itu perlu ada pembenahan di program 2011 terkait SDM," katanya.
Sedangkan terkait operasional, Panglima TNI mengatakan, masih terkendala anggaran.
"Namun, di tengah keteratasan yang ada TNI tetap akan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya," kata Agus.
Seluruh evaluasi itu, lanjut dia, ditujukan untuk memperbaiki kinerja TNI disesuikan dengan pola dan tingkat ancaman yang dihadapi ke depan.
Rapim TNI 2011 bertema "Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI".
Sumber: ANTARA News
Wednesday, January 19, 2011
Embraer Perbaiki Total 43 Jet Tempur AMX AU Brasilia
AMX. (Foto: Embraer)
19 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan dirgantara Brasilia Embraer dan AU Brasilia meneken kontrak perbaikan total 43 jet tempur AMX, diberitakan laman Embraer, Senin (17/1). Kesepakatan ini melengkapi kontrak modernisasi AMX yang ditandatangani pada 2003.
Kontrak modernisasi sebelumnya peningkatan sistem elektronik pesawat. Kesepakatan baru perbaikan total struktural pesawat dan perbaikan serta pergantian perangkat usang.
Penerbangan perdana pesawat kursi tunggal hasil modernisasi direncanakan awal 2012. Penyerahan pesawat pertama diharapkan akhir 2012.
AU Brasilia telah mengoperasikan jet tempur AMX 20 tahun.
Jet tempur AMX dikembangkan bersama perusahaan Italia Alenia, Aermacchi serta perusahaan Brasilia Embraer. AMX hanya digunakan oleh AU Italia dan Brasilia. AU Venezuela pernah berencana membeli AMX untuk gantikan jet latih T-2A Buckeyes, tetapi dihalangi oleh Amerika Serikat, melarang memakai perangkat buatan AS. Pembelian dibatalkan, Venezuela beralih membeli produk buatan Cina.
Sumber: Embraer
19 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan dirgantara Brasilia Embraer dan AU Brasilia meneken kontrak perbaikan total 43 jet tempur AMX, diberitakan laman Embraer, Senin (17/1). Kesepakatan ini melengkapi kontrak modernisasi AMX yang ditandatangani pada 2003.
Kontrak modernisasi sebelumnya peningkatan sistem elektronik pesawat. Kesepakatan baru perbaikan total struktural pesawat dan perbaikan serta pergantian perangkat usang.
Penerbangan perdana pesawat kursi tunggal hasil modernisasi direncanakan awal 2012. Penyerahan pesawat pertama diharapkan akhir 2012.
AU Brasilia telah mengoperasikan jet tempur AMX 20 tahun.
Jet tempur AMX dikembangkan bersama perusahaan Italia Alenia, Aermacchi serta perusahaan Brasilia Embraer. AMX hanya digunakan oleh AU Italia dan Brasilia. AU Venezuela pernah berencana membeli AMX untuk gantikan jet latih T-2A Buckeyes, tetapi dihalangi oleh Amerika Serikat, melarang memakai perangkat buatan AS. Pembelian dibatalkan, Venezuela beralih membeli produk buatan Cina.
Sumber: Embraer
Tuesday, January 18, 2011
Inauguration of the SAF's Naval Helicopters into 123 Squadron
Minister for Education and Second Minister for Defence Dr Ng Eng Hen unveiling the inauguration plaque for the naval helicopters' inauguration into 123 Squadron at Sembawang Air Base.
18 January 2011 -- Minister for Education and Second Minister for Defence Dr Ng Eng Hen officiated at the inauguration ceremony of the Sikorsky S-70B Seahawk naval helicopters into 123 Squadron at Sembawang Air Base this afternoon. The 123 Squadron is the Singapore Armed Forces' (SAF's) first naval helicopter squadron. The squadron will join the Helicopter Group under the Republic of Singapore Air Force's (RSAF's) Participation Command, which was set up in 2007 to develop and deploy air power in support of land and maritime operations.
Speaking at the inauguration ceremony, Dr Ng highlighted that 123 Squadron's past experience in supporting Army's operations will provide an advantage in this new role in air-sea operations. He said: "I am confident that 123 Squadron will continue to build on its tradition of cross-service integration as it embarks on a new chapter of air-sea operations." Dr Ng also commended RSAF and RSN personnel for their professionalism which has enabled the SAF to build up a high level of operational proficiency and readiness in its integrated naval helicopter and frigate capability.
Minister for Education and Second Minister for Defence Dr Ng Eng Hen being briefed on the naval helicopters' capabilities by Commanding Officer of 123 Squadron SLTC Jonathan Tan.
The SAF had earlier acquired six Sikorsky S-70B Seahawk naval helicopters. All six naval helicopters have returned to Singapore last year after a one-year deployment in San Diego, USA, with the RSAF's Peace Triton detachment. The integration of the naval helicopters with the frigates enables the SAF to undertake anti-surface and anti-submarine missions at longer ranges. Each frigate's sophisticated Command, Control and Communications suite allows it to network with a wide variety of SAF assets to increase force level awareness and mission effectiveness. The inauguration of the S-70B Seahawk naval helicopters into 123 Squadron marks a significant milestone in the SAF's transformation into an integrated and networked force.
Source: Mindef
18 January 2011 -- Minister for Education and Second Minister for Defence Dr Ng Eng Hen officiated at the inauguration ceremony of the Sikorsky S-70B Seahawk naval helicopters into 123 Squadron at Sembawang Air Base this afternoon. The 123 Squadron is the Singapore Armed Forces' (SAF's) first naval helicopter squadron. The squadron will join the Helicopter Group under the Republic of Singapore Air Force's (RSAF's) Participation Command, which was set up in 2007 to develop and deploy air power in support of land and maritime operations.
Speaking at the inauguration ceremony, Dr Ng highlighted that 123 Squadron's past experience in supporting Army's operations will provide an advantage in this new role in air-sea operations. He said: "I am confident that 123 Squadron will continue to build on its tradition of cross-service integration as it embarks on a new chapter of air-sea operations." Dr Ng also commended RSAF and RSN personnel for their professionalism which has enabled the SAF to build up a high level of operational proficiency and readiness in its integrated naval helicopter and frigate capability.
Minister for Education and Second Minister for Defence Dr Ng Eng Hen being briefed on the naval helicopters' capabilities by Commanding Officer of 123 Squadron SLTC Jonathan Tan.
The SAF had earlier acquired six Sikorsky S-70B Seahawk naval helicopters. All six naval helicopters have returned to Singapore last year after a one-year deployment in San Diego, USA, with the RSAF's Peace Triton detachment. The integration of the naval helicopters with the frigates enables the SAF to undertake anti-surface and anti-submarine missions at longer ranges. Each frigate's sophisticated Command, Control and Communications suite allows it to network with a wide variety of SAF assets to increase force level awareness and mission effectiveness. The inauguration of the S-70B Seahawk naval helicopters into 123 Squadron marks a significant milestone in the SAF's transformation into an integrated and networked force.
Source: Mindef
Enam Rudal Taiwan Meleset Kenai Sasaran Dalam Latihan Pertahanan Udara
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou berfoto bersama dengan seorang prajurit setelah pengujian penembakan rudal di pangkalan militer Jiupeng, Selasa (18/1). (Foto: AP)
18 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Taiwan lakukan latihan penembakan rudal untuk menunjukan kemampuan pertahanan tetapi hampir sepertiga rudal yang ditembakan meleset mengenai target sasaran.
Latihan dilakukan bertepatan dimulainya kunjungan Presiden Cina Hu Jintao ke Amerika Serikat satu pekan setelah Cina menunjukan jet tempur siluman pertamanya.
Militer Taiwan menembakan 19 rudal di pangkalan militer Chiupeng tetapi enam rudal tidak mengenai sasaran.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, menyaksikan latihan tersebut, mengatakan ketidakpuasannya.
Letnan Jenderal AU Taiwan Pan Kung-hsiao mengatakan keenam rudal gagal karena sistem propulasi, dan Taiwan akan menghubungi pihak pabrikan guna mengatasi masalah.
Rudal dibeli dari sejumlah perusahaan dari Perancis, Amerika Serikat dan Taiwan. Tidak dijelaskan rudal mana yang gagal mengenai sasaran.
Rudal udara-udara ditembakan dari jet tempur AU Taiwan Mirage 2000-5. (Foto: Getty Images)
Penembakan rudal buatan Amerika Serikat RIM-7 Sparrow saat latihan penembakan peluru tajam di pangkalan militer Chiupeng, Provinsi Pingtung, Taiwan, Selasa (18/1). Latihan ini merupakan simulasi prosedur menangkal serangan udara ke pangkalan militer. (Foto: Reuters/Getty Images)
Rudal Hawk buatan Amerika Serikat ditembakan di pangkalan militer Chiupeng. (Foto: Getty Images)
Rudal permukaan-udara TC-1 buatan Taiwan ditembakan dalam latihan, sukses mengenai sasaran. (Foto: AP)
Sumber: AP
18 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Taiwan lakukan latihan penembakan rudal untuk menunjukan kemampuan pertahanan tetapi hampir sepertiga rudal yang ditembakan meleset mengenai target sasaran.
Latihan dilakukan bertepatan dimulainya kunjungan Presiden Cina Hu Jintao ke Amerika Serikat satu pekan setelah Cina menunjukan jet tempur siluman pertamanya.
Militer Taiwan menembakan 19 rudal di pangkalan militer Chiupeng tetapi enam rudal tidak mengenai sasaran.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, menyaksikan latihan tersebut, mengatakan ketidakpuasannya.
Letnan Jenderal AU Taiwan Pan Kung-hsiao mengatakan keenam rudal gagal karena sistem propulasi, dan Taiwan akan menghubungi pihak pabrikan guna mengatasi masalah.
Rudal dibeli dari sejumlah perusahaan dari Perancis, Amerika Serikat dan Taiwan. Tidak dijelaskan rudal mana yang gagal mengenai sasaran.
Rudal udara-udara ditembakan dari jet tempur AU Taiwan Mirage 2000-5. (Foto: Getty Images)
Penembakan rudal buatan Amerika Serikat RIM-7 Sparrow saat latihan penembakan peluru tajam di pangkalan militer Chiupeng, Provinsi Pingtung, Taiwan, Selasa (18/1). Latihan ini merupakan simulasi prosedur menangkal serangan udara ke pangkalan militer. (Foto: Reuters/Getty Images)
Rudal Hawk buatan Amerika Serikat ditembakan di pangkalan militer Chiupeng. (Foto: Getty Images)
Rudal permukaan-udara TC-1 buatan Taiwan ditembakan dalam latihan, sukses mengenai sasaran. (Foto: AP)
Sumber: AP
Dankormar Kuker ke Yonif-8 Mar
Dankormar saat diusung para prajurit Brigif-3 Marinir.
18 Januari 2011, Pangkalan Brandan -- (Marinir): Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin bersama rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Brigif-3, Yonif-8 Mar Tangkahan Lagan, Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumut, Kamis (6/1)
Dalam kunjungan kerja tersebut Komandan Korps Marinir didampingi ibu Nita Alfan disamping meresmikan lapangan tembak gedung Transit Usman serta meresmikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) “Ananda Bhumyamca” atas ide Ketua Ranting B Cabang 7 (Ny. Arum Bambang Hadi) yang di resmikan oleh Ibu Nita Alfan sebagai Ketua PG Jalasenastri yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti.
Sebelum acara peresmian lapangan tembak yang diberi nama Sutanto, Komandan Korps Marinir turun langsung kelapangan meninjau latihan serangan Kompi dalam hubungan Batalyon diperkuat kesenjataan bantuan antara lain 2 (dua) pucuk How 105 mm, 1 (satu) ton Tank PT 76 dan 1 (satu) ton BTR 50 yang dilanjutkan penembakan Armed 105 dan Canon Kal. 90 mm. Dalam latihan ini disimulasikan melawan musuh berkekuatan 1 (satu) ton diperkuat 2 (dua) pucuk Mortir 81 dan 2 (dua) pucuk senjata anti Tank serta 2 (dua) pucuk senjata mesin sedang. Latihan dilaksanakan dikawasan hutan yang berlokasi di seputaran Desa PIR ADB Kec. Besitang Kab Langkat Sumut.
Pada kesempatan itu Komandan Korps Marinir melihat dari dekat kemampuan prajurit Yonif – 8 Mar dalam menyelesaiakan sasaran. Dengan menaiki kendaraan tempur Tank amfibi Dankormar menelusuri medan latihan yang berat karena lokasinya yang berbukit-bukit dan lembah yang curam, beliau menilai kemampuan tempur dan kemampuan taktis Yonif–8 Marinir terus mengalami peningkatan dan tidak mengecewakan. Namun, untuk meningkatkan profesionalitas prajurit, beliau meminta agar prajurit Yonif–8 Mar tetap meningkatkan kemampuan tempur dengan latihan terus menerus.
Yonif–8 Marinir adalah Batalyon Infanteri paling kuat di Indonesia, karena dilengkapi dengan senjata bantuan tempur yang cukup lengkap. Ungkapan itu disampaikan Jendral berbintang dua dalam arahannya dihadapan prajurit Korps Baret Ungu seusai acara peresmian lapangan tembak Yonif–8 Mar.
Untuk mendukung kemampuan persenjataan di Yonif–8 Mar Komandan Korps berjanji dalam waktu dekat akan mengirimkan tambahan kendaraan tempur berupa Tank yag baru dan senjata Artileri.
Sebagai wujud kecintaan dan rasa bangga terhadap kemampuan prajurit Marinir Tangkahan Lagan, Komandan Korps memberikan sepucuk senjata sniper kesayangan beliau dan diterima oleh Komandan Yonif–8 Marinir Letkol Marinir Bambang Hadi S.
Dalam pengarahannya Komandan Korps Marinir mengatakan prajurit Marinir adalah gigi graham dari pemerintah, jadi kalau ada orang yang mencoba merongrong kewibawaan pemerintah akan dikunyah habis. Beliau menekankan kepada seluruh prajurit agar Marinir berani dan tetap menjaga disiplin.
Dimedan damai prajurit harus tetap menjaga soliditas, solidaritas serta senantiasa menjalin hubungan baik dengan masyarakat, TNI/Polri dan lingkungan tempat bertugas. Kalaupun ada persoalan yang timbul maka selesaikan dengan bijak. Serta tingkatkan keimanan dan ketagwaan terhadap Tuhan.
Hadir dalam kunjungan kerja Komandan Korps Marinir tersebut antara lain pejabat Provinsi, Pemda, Muspida, TNI/Polri ( para Dankolak dan Dansatlak di wilayah Sumut, Aceh Timur), Muspika, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda dan masyarakat.
Sumber: Marinir
18 Januari 2011, Pangkalan Brandan -- (Marinir): Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin bersama rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Brigif-3, Yonif-8 Mar Tangkahan Lagan, Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumut, Kamis (6/1)
Dalam kunjungan kerja tersebut Komandan Korps Marinir didampingi ibu Nita Alfan disamping meresmikan lapangan tembak gedung Transit Usman serta meresmikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) “Ananda Bhumyamca” atas ide Ketua Ranting B Cabang 7 (Ny. Arum Bambang Hadi) yang di resmikan oleh Ibu Nita Alfan sebagai Ketua PG Jalasenastri yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti.
Sebelum acara peresmian lapangan tembak yang diberi nama Sutanto, Komandan Korps Marinir turun langsung kelapangan meninjau latihan serangan Kompi dalam hubungan Batalyon diperkuat kesenjataan bantuan antara lain 2 (dua) pucuk How 105 mm, 1 (satu) ton Tank PT 76 dan 1 (satu) ton BTR 50 yang dilanjutkan penembakan Armed 105 dan Canon Kal. 90 mm. Dalam latihan ini disimulasikan melawan musuh berkekuatan 1 (satu) ton diperkuat 2 (dua) pucuk Mortir 81 dan 2 (dua) pucuk senjata anti Tank serta 2 (dua) pucuk senjata mesin sedang. Latihan dilaksanakan dikawasan hutan yang berlokasi di seputaran Desa PIR ADB Kec. Besitang Kab Langkat Sumut.
Pada kesempatan itu Komandan Korps Marinir melihat dari dekat kemampuan prajurit Yonif – 8 Mar dalam menyelesaiakan sasaran. Dengan menaiki kendaraan tempur Tank amfibi Dankormar menelusuri medan latihan yang berat karena lokasinya yang berbukit-bukit dan lembah yang curam, beliau menilai kemampuan tempur dan kemampuan taktis Yonif–8 Marinir terus mengalami peningkatan dan tidak mengecewakan. Namun, untuk meningkatkan profesionalitas prajurit, beliau meminta agar prajurit Yonif–8 Mar tetap meningkatkan kemampuan tempur dengan latihan terus menerus.
Yonif–8 Marinir adalah Batalyon Infanteri paling kuat di Indonesia, karena dilengkapi dengan senjata bantuan tempur yang cukup lengkap. Ungkapan itu disampaikan Jendral berbintang dua dalam arahannya dihadapan prajurit Korps Baret Ungu seusai acara peresmian lapangan tembak Yonif–8 Mar.
Untuk mendukung kemampuan persenjataan di Yonif–8 Mar Komandan Korps berjanji dalam waktu dekat akan mengirimkan tambahan kendaraan tempur berupa Tank yag baru dan senjata Artileri.
Sebagai wujud kecintaan dan rasa bangga terhadap kemampuan prajurit Marinir Tangkahan Lagan, Komandan Korps memberikan sepucuk senjata sniper kesayangan beliau dan diterima oleh Komandan Yonif–8 Marinir Letkol Marinir Bambang Hadi S.
Dalam pengarahannya Komandan Korps Marinir mengatakan prajurit Marinir adalah gigi graham dari pemerintah, jadi kalau ada orang yang mencoba merongrong kewibawaan pemerintah akan dikunyah habis. Beliau menekankan kepada seluruh prajurit agar Marinir berani dan tetap menjaga disiplin.
Dimedan damai prajurit harus tetap menjaga soliditas, solidaritas serta senantiasa menjalin hubungan baik dengan masyarakat, TNI/Polri dan lingkungan tempat bertugas. Kalaupun ada persoalan yang timbul maka selesaikan dengan bijak. Serta tingkatkan keimanan dan ketagwaan terhadap Tuhan.
Hadir dalam kunjungan kerja Komandan Korps Marinir tersebut antara lain pejabat Provinsi, Pemda, Muspida, TNI/Polri ( para Dankolak dan Dansatlak di wilayah Sumut, Aceh Timur), Muspika, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda dan masyarakat.
Sumber: Marinir
Subscribe to:
Posts (Atom)