Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, March 5, 2011
AL Sri Lanka Serahkan Kapal Patroli ke Penjaga Pantai
6 Maret 2011, Colombo -- (Berita HanKam): KASAL Sri Lanka Laksamana Somathilake Dissanayake menyerahkan satu unit kapal jenis Inshore Patrol Craft (IPC) ke Penjaga Pantai Sri Lanka, Selasa (1/3). Pimpinan Laksamana Muda Daya Dharmapriya dan pejabat senior AL serta Penjaga Pantai Sri Lanka menghadiri upacara penyerahan kapal di pelabuhan Colombo.
Kapal dibangun di fasilitas AL Sri Lanka di SLNS Mahasen, Welisara. Diperkirakan harga kapal mencapai 20 juta rupee, lebih murah dibandingkan memesan dari luar negeri. Panjang kesulurahan kapal 14,5 meter dan lebar 3,5 meter. Kapal berbobot 9 ton, digerakan dua mesin berkekuatan masing-masing 350 HP. Badan kapal dibuat dari fiber glass. Kapal dilengkapi sistem radar modern, GPS dan sebuah kompas elektronik.
Sumber: Sri Lanka Defence
© Beritahankam.blogspot
Sukhoi Sukses Uji Terbang Prototipe Kedua PAK FA
5 Maret 2011, Moskow -- (Berita HanKam): Sukhoi sukses melakukan uji terbang prototipe kedua jet tempur siluman generasi kelima PAK FA di Komsomolsk - on - Amur, Kamis (3/3). Pesawat dipiloti Sergey Bogdan seorang pilot penguji Federasi Rusia. Pesawat terbang selama 44 menit dan mendarat dilandasan pacu milik Sukhoi. Stabilitas pesawat diuji selama terbang serta evaluasi kinerja sistem pembangkit tenaga.
Pengujian pertama PAK FA dilakukan di Komsomolsk-on-Amur pada 29 Januari 2010. Prototipe pertama menyelesaikan ”acceptance test” akhir Maret 2010. Prototipe pertama dikirimkan ke pusat pengujian terbang Biro Disain Sukhoi di Zhukovsky dekat Moskow, untuk dilakukan serangkaian pengujian. Prototipe pertama telah membukukan 36 sorti uji terbang sejak 29 April 2010.
Rusia telah mengembangkan jet tempur siluman generasi kelima sejak tahun 1990-an. Amerika Serikat mengembangkan F-22 Raptor dan F-35 Lightning II sedangkan Cina berhasil menguji coba J-20.
AU Rusia berencana membeli lebih dari 60 PAK FA setelah 2015.
Sumber: Sukhoi
© Beritahankam.blogspot
Pangarmatim Terima Kunjungan US Navy
Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto dan Komandan USS Germantown CDR Crary terlihat akrab saat tukar menukar cindera mata kedua belah pihak yang menandai usainya kunjungan persahabatan itu, Jumat (4/3) di Gedung Gajah Mada 1, Koarmatim, Ujung, Surabaya.
4 Maret 2011, Surabaya -- (Dispen Koarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto, menerima kunjungan dari Personel US Navy. Jumat(4/3) di Gedung Gajahmada 1 Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Pangarmatim dalam menerima kunjungan Angkatan Laut Negara sahabat ini didampingi oleh Kasarmatim Laksma TNI Arief Rudijanto, SE, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksma TNI Sulaeman Banjar Nahor SE, para Assisten Pangarmatim, IrKoarmatim, Komandan Kolatarmatim, serta Komandan Satfibarmatim.
Dalam kunjungan ini bertujuan untuk mempererat persahabatan antara kedua Angkatan Laut pada khususnya dan kedua negara pada umumnya. Dalam kunjungan kerja ke Koarmatim ini dipimpin langsung oleh Komandan Kapal Perang USS Germantown CDR Crary dan Assisten Capt Jansen dan Major Gadsden.
Selama mengadakan kunjungan persahabatan di Koarmatim para tentara laut Negara sahabat ini melakukan berbagai kegiatan, antara lain mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 yang diterima oleh Komandan Satuan Kapal Amphibi Koarmatim (Dansatfib Koarmatim) Kolonel Laut (P) Budiyanto, di kapal perang ini para prajurit laut kedua negara ini mengadakan simposium tentang operasi pendaratan amphibi, olah raga bersama meliputi sepak bola yang dilaksanakan di lapangan sepak bola Pasiran, Basket dilaksanakan di Indoor sport serta dari US Navy mengadakan open Ship di kapal perang USS Germantown yang sandar di dermaga Gapura Surya, Surabaya.
Kunjungan ini diakhiri dengan saling tukar menukar cindera mata kedua belah pihak yang masing-masing diterima oleh Pangarmatim dan juga Komandan USS Germantown.
Sumber: Koarmatim
4 Maret 2011, Surabaya -- (Dispen Koarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto, menerima kunjungan dari Personel US Navy. Jumat(4/3) di Gedung Gajahmada 1 Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Pangarmatim dalam menerima kunjungan Angkatan Laut Negara sahabat ini didampingi oleh Kasarmatim Laksma TNI Arief Rudijanto, SE, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksma TNI Sulaeman Banjar Nahor SE, para Assisten Pangarmatim, IrKoarmatim, Komandan Kolatarmatim, serta Komandan Satfibarmatim.
Dalam kunjungan ini bertujuan untuk mempererat persahabatan antara kedua Angkatan Laut pada khususnya dan kedua negara pada umumnya. Dalam kunjungan kerja ke Koarmatim ini dipimpin langsung oleh Komandan Kapal Perang USS Germantown CDR Crary dan Assisten Capt Jansen dan Major Gadsden.
Selama mengadakan kunjungan persahabatan di Koarmatim para tentara laut Negara sahabat ini melakukan berbagai kegiatan, antara lain mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 yang diterima oleh Komandan Satuan Kapal Amphibi Koarmatim (Dansatfib Koarmatim) Kolonel Laut (P) Budiyanto, di kapal perang ini para prajurit laut kedua negara ini mengadakan simposium tentang operasi pendaratan amphibi, olah raga bersama meliputi sepak bola yang dilaksanakan di lapangan sepak bola Pasiran, Basket dilaksanakan di Indoor sport serta dari US Navy mengadakan open Ship di kapal perang USS Germantown yang sandar di dermaga Gapura Surya, Surabaya.
Kunjungan ini diakhiri dengan saling tukar menukar cindera mata kedua belah pihak yang masing-masing diterima oleh Pangarmatim dan juga Komandan USS Germantown.
Sumber: Koarmatim
Friday, March 4, 2011
TNI dan SAF Sepakat Tingkatkan Kerjasama
4 Maret 2011, Jakarta -- (Pelita): TNI dan SAF (Singapore Armed Forces) sepakat akan terus meningkatkan hubungan kerjasama militer yang telah terbina dengan baik selama ini, demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE saat menerima kunjungan kehormatan Panglima AB Singapura Lieutenant General Neo Kian Hong, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/3).
Sebelumnya Panglima Angkatan Bersenjata Singapura menerima jajar kehormatan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap. Maksud kunjungan kehormatan ini selain untuk bersilaturahmi juga untuk memperkenalkan diri karena Lieutenant General Neo Kian Hong merupakan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura yang baru.
Kerjasama yang telah dilaksanakan TNI dengan SAF tidak hanya di bidang militer, namun juga di bidang pendidikan. Dalam kerangka kerjasama militer dengan militer maupun Angkatan dengan Angkatan antara lain adalah ISJTC (Indonesia-Singapura Joint Training Committee), Safkar Indopura (Angkatan Darat), Joint Minex (Angkatan Laut), dan Elang Indopura (Angkatan Udara). Dalam waktu dekat Singapura juga terlibat dalam latihan penanggulangan bencana ARF Disaster Relief Exercise (DiREx) 2011 di Manado, Sulut.
Menurut Kadispenum Puspen TNI Kolonel Cpl Ir Minulyo Suprapto, MSc, MSi, MA; kedua Panglima Angkatan Bersenjata tersebut, merupakan alumni dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan (Sesko Angkatan) pada tahun 1994-1995, Lieutenant General Neo Kian Hong mengikuti pendidikan di Seskoad Bandung, sedangkan Panglima TNI mengikuti pendidikan di Seskoal Jakarta.
Dalam kunjungan tersebut Panglima Angkatan Bersenjata Singapura didampingi Duta Besar Singapura Ahok Mirpuri, Commander Officer Cadet School Colonel Chua Boon Keat, Commander 2nd Infantry Brigade Colonel Wong Yu Han, Head of Naval Personel Colonel David Foo, dan beberapa staf lainnya.
Turut mendampingi Panglima TNI, Kasad Jenderal TNI George Toisutta, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Wakasau Marsdya TNI Sukirno, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara W, SE; dan Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, SE.
Selanjutnya, Panglima AB Singapura didampingi oleh Panglima TNI beserta staf melaksanakan kunjungan ke Menteri Pertahanan (Menhan) RI dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI di Jakarta Pusat.
Sumber: Harian Pelita
Kapal Perang AS Sandar di Tanjung Perak
Sejumlah anggota TNI AL menyambut kedatangan kapal perang USS Germantown-42, di Dermaga Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (3/3). Kedatangan kapal perang AS USS Germantown-42 tersebut, dalam rangka kunjungan persahabatan antara AS dan Indonesia melalui jalur militer. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/11)
3 Maret 2011, Surabaya -- (ANTARA News Jatim): Kapal perang "USS Germantown" milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Sebanyak 350 personel marinir Angkatan Laut akan singgah selama empat hari di Surabaya dan menjalin hubungan antar-Angkatan Laut Indonesia dan Amerika.
"Kami selama empat hari berkunjung ke Surabaya. Di samping menjalin kerjasama dengan Angkatan Laut Indonesia, juga untuk meningkatkan hubungan antar-kedua negara," ujar Atase AL Amerika Serikat, Adrian Jansen, kepada wartawan ketika ditemui di Tanjung Perak.
Hal senada disampaikan "Commanding Officer" CDR Michael A. Crary, USN, mengatakan, kedatangannya beserta personel AL Ameriksa Serikat, merupakan bagian dari hubungan yang terus berkembang antara Amerika dan Indonesia di bawah kerjasama "Kemitraan Komprehensif".
"Kami adalah mitra dan teman secara alamiah dan berharap terus memperkuat ikatan dan komunikasi antara Angkatan Laut Amerika dan Indonesia, dan meningkatkan dan memperkuat hubungan untuk melihat secara langsung negara yang besar ini," katanya.
Selama bersandar, lanjut dia, pihaknya mempersilahkan kepada siswa - siswa sekolah yang ingin berkunjung dan melihat dari dekat peralatan perang milik Amerika Serikat.
Sejumlah anggota USMC (United States Marine Corps) dan prajurit Korps Marinir mengikuti olah raga bersama di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jumat (4/3). Kedatangan USMC dengan kapal perang AS USS Germantown-42 tersebut, dalam rangka kunjungan persahabatan antara AS dan Indonesia melalui jalur militer. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/11)
Kapal USS Germantown adalah kapal pertama dalam kelas sejenis yang bertugas di Pasifik.
Nama USS Germantown diambil dari daerah bersejarah Germantown di kawasan Pennsylvania yang terkenal sebagai situs sebuah pertempuran penting dalam Revolusi Amerika.
Germantown adalah kapal yang memiliki kemampuan canggih dan sanggup menjalankan berbagai jenis tugas. Misi kapal perang amfibi itu adalah membawa dan meluncurkan kendaraan-kendaraan dan kapal-kapal amfibi.
Kapal itu dapat secara cepat dan efektif menyelamatkan orang-orang sipil yang terdesak atau mengalami tekanan-tekanan di daerah yang berbahaya, serta membawa serta mengantarkan ratusan ton bahan batuan untuk korban hanya dalam beberapa jam setelah kapal tiba di suatu daerah.
Selain itu, kapal itu juga telah dilengkapi dengan peralatan medis dan perawatan gigi yang canggih sehingga Germantown tidak hanya berfungsi sebagai kapal perang, tetapi juga kapal perdamaian.
Sumber: ANTARA News Jatim
3 Maret 2011, Surabaya -- (ANTARA News Jatim): Kapal perang "USS Germantown" milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Sebanyak 350 personel marinir Angkatan Laut akan singgah selama empat hari di Surabaya dan menjalin hubungan antar-Angkatan Laut Indonesia dan Amerika.
"Kami selama empat hari berkunjung ke Surabaya. Di samping menjalin kerjasama dengan Angkatan Laut Indonesia, juga untuk meningkatkan hubungan antar-kedua negara," ujar Atase AL Amerika Serikat, Adrian Jansen, kepada wartawan ketika ditemui di Tanjung Perak.
Hal senada disampaikan "Commanding Officer" CDR Michael A. Crary, USN, mengatakan, kedatangannya beserta personel AL Ameriksa Serikat, merupakan bagian dari hubungan yang terus berkembang antara Amerika dan Indonesia di bawah kerjasama "Kemitraan Komprehensif".
"Kami adalah mitra dan teman secara alamiah dan berharap terus memperkuat ikatan dan komunikasi antara Angkatan Laut Amerika dan Indonesia, dan meningkatkan dan memperkuat hubungan untuk melihat secara langsung negara yang besar ini," katanya.
Selama bersandar, lanjut dia, pihaknya mempersilahkan kepada siswa - siswa sekolah yang ingin berkunjung dan melihat dari dekat peralatan perang milik Amerika Serikat.
Sejumlah anggota USMC (United States Marine Corps) dan prajurit Korps Marinir mengikuti olah raga bersama di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jumat (4/3). Kedatangan USMC dengan kapal perang AS USS Germantown-42 tersebut, dalam rangka kunjungan persahabatan antara AS dan Indonesia melalui jalur militer. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/11)
Kapal USS Germantown adalah kapal pertama dalam kelas sejenis yang bertugas di Pasifik.
Nama USS Germantown diambil dari daerah bersejarah Germantown di kawasan Pennsylvania yang terkenal sebagai situs sebuah pertempuran penting dalam Revolusi Amerika.
Germantown adalah kapal yang memiliki kemampuan canggih dan sanggup menjalankan berbagai jenis tugas. Misi kapal perang amfibi itu adalah membawa dan meluncurkan kendaraan-kendaraan dan kapal-kapal amfibi.
Kapal itu dapat secara cepat dan efektif menyelamatkan orang-orang sipil yang terdesak atau mengalami tekanan-tekanan di daerah yang berbahaya, serta membawa serta mengantarkan ratusan ton bahan batuan untuk korban hanya dalam beberapa jam setelah kapal tiba di suatu daerah.
Selain itu, kapal itu juga telah dilengkapi dengan peralatan medis dan perawatan gigi yang canggih sehingga Germantown tidak hanya berfungsi sebagai kapal perang, tetapi juga kapal perdamaian.
Sumber: ANTARA News Jatim
Thursday, March 3, 2011
Pakistan-Cina Kerjasama Bangun Dua Kapal Perang
3 Maret 2011, Islamabad -- (Berita HanKam): Pakistan dan Cina bekerjasama membangun dua kapal cepat rudal di Tianjin, Cina. Angkatan Laut Pakistan dan China Shipbuilding and Offshore International Company meneken kerjasama pembuatan kapal cepat yang dapat membawa rudal, pembangunan dilakukan secara simultan di Pakistan dan Cina.
Laksamana Madya Tanveer Faiz Ahmed memimpin delegasi AL Pakistan menghadiri upacara peletakan lunas pertama kapal di Tianjin, Cina. Kapal kedua dibangun di galangan kapal Karachi. Kapal akan dipersenjatai persenjataan canggih.
Sumber: APP
© Beritahankam.blogspot
Medevac Satgas MTF/UNIFIL
Satgas MTF/UNIFIL disela-sela kesibukannya melakukan latihan Medevac. untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dengan transportasi "Air Ambulance".
2 Maret 2011, Beirut -- (Koarmatim): Medical Evacuation atau yang sering disebut MEDEVAC merupakan transportasi korban dari tempat kejadian menuju ke fasilitas kesehatan terdekat yang lebih lengkap untuk segera mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. MEDEVAC dapat menggunakan sarana transportasi darat (kendaraan bermotor/Ambulance), laut (perahu/kapal), serta udara (pesawat terbang/helikopter) atau yang sering disebut “air ambulance”.
Dalam Satgas Maritime Task Force / UNIFIL kali ini dilaksanakan latihan MEDEVAC yang dalam skenario latihannya menggambarkan situasi darurat dari jatuhnya seorang korban sehingga perlu dilakukan pertolongan yang lebih serius di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Setelah dilakukan pertolongan pertama oleh Tim Kesehatan kapal, korban kemudian di evakuasi menuju ke RS terdekat dengan menggunakan ambulan udara berupa Helikopter BO-105 yang diawaki oleh Captain Pilot Kapten Laut (P) Marindra Wibowo dan Copilot Lettu Laut (P) Eric Yuliantirta. Selama proses evakuasi, korban tetap dalam pengawasan tim kesehatan yang onboard´dalam helikopter.
Menurut Perwira Operasi KRI Frans Kaisiepo-368, Kapten Laut (P) Hendriman Putra, tujuan diadakannya latihan MEDEVAC EXERCISE ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme anggota kesehatan kapal dan unsur-unsur yang terkait dalam pengoperasian prosedur evakuasi korban.
Latihan ini juga dimaksudkan untuk melengkapi serial latihan yang telah tergelar, seperti : RASEX, MANEX, AASYWEX, FLASHEX, dan CROSSDECK EXERCISE selama melaksanakan tugas sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander.
Latihan yang dilaksanakan hampir selama dua jam tersebut dipimpin langsung oleh Kapten Laut (K) dr. Agung Malinda tersebut mendapat apresiasi positif dari Dansatgas Maritime Task Force KONGA XXVIII-B/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST.
Sumber: Koarmatim
2 Maret 2011, Beirut -- (Koarmatim): Medical Evacuation atau yang sering disebut MEDEVAC merupakan transportasi korban dari tempat kejadian menuju ke fasilitas kesehatan terdekat yang lebih lengkap untuk segera mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. MEDEVAC dapat menggunakan sarana transportasi darat (kendaraan bermotor/Ambulance), laut (perahu/kapal), serta udara (pesawat terbang/helikopter) atau yang sering disebut “air ambulance”.
Dalam Satgas Maritime Task Force / UNIFIL kali ini dilaksanakan latihan MEDEVAC yang dalam skenario latihannya menggambarkan situasi darurat dari jatuhnya seorang korban sehingga perlu dilakukan pertolongan yang lebih serius di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Setelah dilakukan pertolongan pertama oleh Tim Kesehatan kapal, korban kemudian di evakuasi menuju ke RS terdekat dengan menggunakan ambulan udara berupa Helikopter BO-105 yang diawaki oleh Captain Pilot Kapten Laut (P) Marindra Wibowo dan Copilot Lettu Laut (P) Eric Yuliantirta. Selama proses evakuasi, korban tetap dalam pengawasan tim kesehatan yang onboard´dalam helikopter.
Menurut Perwira Operasi KRI Frans Kaisiepo-368, Kapten Laut (P) Hendriman Putra, tujuan diadakannya latihan MEDEVAC EXERCISE ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme anggota kesehatan kapal dan unsur-unsur yang terkait dalam pengoperasian prosedur evakuasi korban.
Latihan ini juga dimaksudkan untuk melengkapi serial latihan yang telah tergelar, seperti : RASEX, MANEX, AASYWEX, FLASHEX, dan CROSSDECK EXERCISE selama melaksanakan tugas sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander.
Latihan yang dilaksanakan hampir selama dua jam tersebut dipimpin langsung oleh Kapten Laut (K) dr. Agung Malinda tersebut mendapat apresiasi positif dari Dansatgas Maritime Task Force KONGA XXVIII-B/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST.
Sumber: Koarmatim
Kapal Selam Siluman Berbahan Bakar Hidrogen
MM Tadaro-S528 kapal selam AL Italia dari kelas U-212A. (Foto: Goldenpixel)
3 Maret 2011, Eckernfoerde -- (Surya Online!): Kapal selam baru buatan Jerman U-212 A ini hampir tidak bersuara. Juga hampir tidak memancarkan radiasi panas dan sepenuhnya terbuat dari logam nonmagnetik.
Kendati canggih kapal selam ini bukan sebuah kapal selam nuklir, tetapi juga bukan kapal selam diesel. U-212 A merupakan kapal selam tercanggih di dunia karena menggunakan sel bahan bakar hidrogen yang dikembangkan oleh galangan kapal angkatan laut Jerman Howaldtswerke Deutsche Werft, yang mengklaim itu menjadi “puncak teknologi kapal selam Jerman.”
Kapal super-stealth ini adalah yang pertama dari jenisnya yang akan diaktifkan oleh sel bahan bakar hidrogen revolusioner yang memungkinkan itu pelayaran tanpa kebisingan atau knalpot panas.
Itu penting, karena menurut Bernd Arjes, seorang kapten di Angkatan Laut Jerman. ”Kami beroperasi di perairan pesisir sekitar Eropa dan kapal selam ini dirancang khusus untuk menemukan kapal selam. Jika Anda ingin menemukan kapal selam lain tentu saja anda harus tak bersuara,” katanya. Dengan teknologi terbaru, ia menambahkan, “Kapal selam ini hampir tidak terdeteksi.”
U-212 A tidak seperti kapal selam konvensional, yang perlu udara untuk membakar solar, fuel cell tidak memerlukan oksigen untuk beroperasi.
Ini berarti dapat tetap terendam selama berminggu-minggu – menahan napas berkali-kali lebih lama dari sepupu kapal selam yang menenggak solar.
Sebagai kapal selam pemukul kapal selam dipersenjatai 12 torpedo kelas berat yang dipandu, masing-masing mampu menghancurkan sebuah kapal perang atau menonaktifkan sebuah kapal induk.
“Sebuah kapal induk tidak mungkin dapat dirusak dengan satu torpedo tapi mungkin mengenai kemudi atau sesuatu kemudian kapal induk mungkin tidak bisa bermanuverdan untuk menggunakan pesawat,” kata Arjes.
Jerman, yang tidak memiliki senjata nuklir atau kapal bertenaga nuklir sendiri, adalah eksportir ketiga terbesar di dunia barang pertahanan.
Edisi Ekspor telah dijual kepada angkatan laut Yunani, Portugal dan Korea Selatan. Dengan perangkat otomat, kapal selam hanya membutuhkan sedikit kru karenanya ada sedikit kenyamanan bagi mereka di kapal. Meskipun begitu kehidupan awak kapal selam masih tetap menjadi salah satu tempat tinggal terbatas .
Sumber: Surya
3 Maret 2011, Eckernfoerde -- (Surya Online!): Kapal selam baru buatan Jerman U-212 A ini hampir tidak bersuara. Juga hampir tidak memancarkan radiasi panas dan sepenuhnya terbuat dari logam nonmagnetik.
Kendati canggih kapal selam ini bukan sebuah kapal selam nuklir, tetapi juga bukan kapal selam diesel. U-212 A merupakan kapal selam tercanggih di dunia karena menggunakan sel bahan bakar hidrogen yang dikembangkan oleh galangan kapal angkatan laut Jerman Howaldtswerke Deutsche Werft, yang mengklaim itu menjadi “puncak teknologi kapal selam Jerman.”
Kapal super-stealth ini adalah yang pertama dari jenisnya yang akan diaktifkan oleh sel bahan bakar hidrogen revolusioner yang memungkinkan itu pelayaran tanpa kebisingan atau knalpot panas.
Itu penting, karena menurut Bernd Arjes, seorang kapten di Angkatan Laut Jerman. ”Kami beroperasi di perairan pesisir sekitar Eropa dan kapal selam ini dirancang khusus untuk menemukan kapal selam. Jika Anda ingin menemukan kapal selam lain tentu saja anda harus tak bersuara,” katanya. Dengan teknologi terbaru, ia menambahkan, “Kapal selam ini hampir tidak terdeteksi.”
U-212 A tidak seperti kapal selam konvensional, yang perlu udara untuk membakar solar, fuel cell tidak memerlukan oksigen untuk beroperasi.
Ini berarti dapat tetap terendam selama berminggu-minggu – menahan napas berkali-kali lebih lama dari sepupu kapal selam yang menenggak solar.
Sebagai kapal selam pemukul kapal selam dipersenjatai 12 torpedo kelas berat yang dipandu, masing-masing mampu menghancurkan sebuah kapal perang atau menonaktifkan sebuah kapal induk.
“Sebuah kapal induk tidak mungkin dapat dirusak dengan satu torpedo tapi mungkin mengenai kemudi atau sesuatu kemudian kapal induk mungkin tidak bisa bermanuverdan untuk menggunakan pesawat,” kata Arjes.
Jerman, yang tidak memiliki senjata nuklir atau kapal bertenaga nuklir sendiri, adalah eksportir ketiga terbesar di dunia barang pertahanan.
Edisi Ekspor telah dijual kepada angkatan laut Yunani, Portugal dan Korea Selatan. Dengan perangkat otomat, kapal selam hanya membutuhkan sedikit kru karenanya ada sedikit kenyamanan bagi mereka di kapal. Meskipun begitu kehidupan awak kapal selam masih tetap menjadi salah satu tempat tinggal terbatas .
Sumber: Surya
Prajurit Lanudal Sabang Asah Naluri Tempur
Pembukaan latihan di Mako Lanudal Sabang.
3 Maret 2011, Sabang -- (Puspenerbal): Lanudal Sabang pada tanggal 9 s.d 14 Pebruari 2011 melaksanakan kegiatan teori latihan lintas medan dan jurit tangkas dilanjutkan praktek lapangan tanggal 16 Pebruari 2011 yang diikuti seluruh personel Lanudal Sabang. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan dan ketahanan fisik personel Lanudal sebagai prajurit TNI AL agar dapat melaksanakan tugas pokoknya secara optimal. Latihan Limed dan jurit tangkas ini dilaksanakan pada awal tahun dengan maksud sebagai sarana penyegaran dan persiapan untuk latihan-latihan selanjutnya.
Latihan yang dilaksanakan selama empat hari ini melibatkan seluruh personel Lanudal Sabang dengan didukung personel dari satuan lain sebagai pelatih, tenaga medis dan staf latihan. Satuan-satuan yang ikut mendukung kegiatan latihan ini adalah Lanal Sabang, Satgas Marinir pulau Rondo dan Rumkital J. Lilipory Sabang. Adapun materi yang diajarkan meliputi pengetahuan tentang Semaphore, cara menggunakan kompas, IMMP, P3K, bongkar pasang senjata, lempar sangkur, naik tali dan merayap tali.
Materi lempar sangkur.
Merayap di daerah hutan jati.
Merayap tali di hutan jati.
Materi merayap tali.
Bongkar pasang senjata di lap. tembak Ie Meluee.
Menentukan tanda medan.
P3K menangani korban dengan tandu darurat.
Sumber: Puspenerbal
3 Maret 2011, Sabang -- (Puspenerbal): Lanudal Sabang pada tanggal 9 s.d 14 Pebruari 2011 melaksanakan kegiatan teori latihan lintas medan dan jurit tangkas dilanjutkan praktek lapangan tanggal 16 Pebruari 2011 yang diikuti seluruh personel Lanudal Sabang. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan dan ketahanan fisik personel Lanudal sebagai prajurit TNI AL agar dapat melaksanakan tugas pokoknya secara optimal. Latihan Limed dan jurit tangkas ini dilaksanakan pada awal tahun dengan maksud sebagai sarana penyegaran dan persiapan untuk latihan-latihan selanjutnya.
Latihan yang dilaksanakan selama empat hari ini melibatkan seluruh personel Lanudal Sabang dengan didukung personel dari satuan lain sebagai pelatih, tenaga medis dan staf latihan. Satuan-satuan yang ikut mendukung kegiatan latihan ini adalah Lanal Sabang, Satgas Marinir pulau Rondo dan Rumkital J. Lilipory Sabang. Adapun materi yang diajarkan meliputi pengetahuan tentang Semaphore, cara menggunakan kompas, IMMP, P3K, bongkar pasang senjata, lempar sangkur, naik tali dan merayap tali.
Materi lempar sangkur.
Merayap di daerah hutan jati.
Merayap tali di hutan jati.
Materi merayap tali.
Bongkar pasang senjata di lap. tembak Ie Meluee.
Menentukan tanda medan.
P3K menangani korban dengan tandu darurat.
Sumber: Puspenerbal
Kapal "USS Germantown" Kunjungi Pelabuhan Surabaya
Amphibious dock landing ship USS Germantown (LSD 42). (Foto: USN/Mass Communication Specialist 1st Class Richard Doolin)
2 Maret 2010, Surabaya -- (ANTARA News): Kapal "USS Germantown" milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 3 Maret 2011.
Informasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya kepada ANTARA melalui surat elektronik, Rabu, melaporkan kapal itu sandar di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak, Surabaya, pukul 15.00 WIB.
Tujuan kedatangan kapal adalah untuk memperkuat hubungan yang terus berkembang, mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, dan menunjukkan komitmen kepada mitra mereka di Indonesia.
Sebagai bagian dari hubungan yang terus berkembang antara Amerika dan Indonesia di bawah kerjasama "Kemitraan Komprehensif", kunjungan itu memberikan kesempatan kepada kru kapal USS Germantown untuk menjadi Duta Persahabatan di Surabaya.
"Kami adalah mitra dan teman secara alamiah dan kami berharap terus melanjutkan untuk memperkuat ikatan dan komunikasi antara Angkatan Laut Amerika dan Indonesia, dan meningkatkan hubungan kami untuk melihat secara langsung negara yang besar ini, serta memperkuat hubungan persahabatan kita," kata 'Commanding Officer' CDR Mike Crary.
Kapal itu akan berada di Surabaya selama lima hari dan selama di pelabuhan akan terbuka untuk menerima kunjungan dari siswa dan masyarakat lain yang telah diundang.
Para pelaut akan berpartisipasi pula dalam pertandingan olah raga persahabatan serta bertemu dengan mitra mereka dari pihak TNI. Resepsi untuk pemerintah, anggota militer, dan masyarakat sipil juga akan diselenggarakan di atas kapal.
Kunjungan kapal ini merupakan simbol terus meningkatnya hubungan antar-Angkatan Laut Indonesia dan Amerika.
Kemitraan tersebut telah membantu dalam koordinasi dan kerja sama dalam operasi bantuan kemanusiaan berskala besar di Indonesia, termasuk dalam musibah tsunami pada 26 Desember 2004 dan gempa di Padang tahun 2009.
Kapal USS Germantown adalah kapal pertama dalam kelas sejenis yang bertugas di Pasifik.
Nama USS Germantown diambil dari daerah bersejarah Germantown di kawasan Pennsylvania yang terkenal sebagai situs sebuah pertempuran penting dalam Revolusi Amerika.
Germantown adalah kapal yang memiliki kemampuan canggih dan sanggup menjalankan berbagai jenis tugas. Misi kapal perang amfibi itu adalah membawa dan meluncurkan kendaraan-kendaraan dan kapal-kapal amfibi.
Kapal itu dapat secara cepat dan efektif menyelamatkan orang-orang sipil yang terdesak atau mengalami tekanan-tekanan di daerah yang berbahaya, serta membawa serta mengantarkan ratusan ton bahan batuan untuk korban hanya dalam beberapa jam setelah kapal tiba di suatu daerah.
Selain itu, kapal itu juga telah dilengkapi dengan peralatan medis dan perawatan gigi yang canggih sehingga Germantown tidak hanya berfungsi sebagai kapal perang, tetapi juga kapal perdamaian.
Sumber: ANTARA News Jatim
2 Maret 2010, Surabaya -- (ANTARA News): Kapal "USS Germantown" milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 3 Maret 2011.
Informasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya kepada ANTARA melalui surat elektronik, Rabu, melaporkan kapal itu sandar di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak, Surabaya, pukul 15.00 WIB.
Tujuan kedatangan kapal adalah untuk memperkuat hubungan yang terus berkembang, mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, dan menunjukkan komitmen kepada mitra mereka di Indonesia.
Sebagai bagian dari hubungan yang terus berkembang antara Amerika dan Indonesia di bawah kerjasama "Kemitraan Komprehensif", kunjungan itu memberikan kesempatan kepada kru kapal USS Germantown untuk menjadi Duta Persahabatan di Surabaya.
"Kami adalah mitra dan teman secara alamiah dan kami berharap terus melanjutkan untuk memperkuat ikatan dan komunikasi antara Angkatan Laut Amerika dan Indonesia, dan meningkatkan hubungan kami untuk melihat secara langsung negara yang besar ini, serta memperkuat hubungan persahabatan kita," kata 'Commanding Officer' CDR Mike Crary.
Kapal itu akan berada di Surabaya selama lima hari dan selama di pelabuhan akan terbuka untuk menerima kunjungan dari siswa dan masyarakat lain yang telah diundang.
Para pelaut akan berpartisipasi pula dalam pertandingan olah raga persahabatan serta bertemu dengan mitra mereka dari pihak TNI. Resepsi untuk pemerintah, anggota militer, dan masyarakat sipil juga akan diselenggarakan di atas kapal.
Kunjungan kapal ini merupakan simbol terus meningkatnya hubungan antar-Angkatan Laut Indonesia dan Amerika.
Kemitraan tersebut telah membantu dalam koordinasi dan kerja sama dalam operasi bantuan kemanusiaan berskala besar di Indonesia, termasuk dalam musibah tsunami pada 26 Desember 2004 dan gempa di Padang tahun 2009.
Kapal USS Germantown adalah kapal pertama dalam kelas sejenis yang bertugas di Pasifik.
Nama USS Germantown diambil dari daerah bersejarah Germantown di kawasan Pennsylvania yang terkenal sebagai situs sebuah pertempuran penting dalam Revolusi Amerika.
Germantown adalah kapal yang memiliki kemampuan canggih dan sanggup menjalankan berbagai jenis tugas. Misi kapal perang amfibi itu adalah membawa dan meluncurkan kendaraan-kendaraan dan kapal-kapal amfibi.
Kapal itu dapat secara cepat dan efektif menyelamatkan orang-orang sipil yang terdesak atau mengalami tekanan-tekanan di daerah yang berbahaya, serta membawa serta mengantarkan ratusan ton bahan batuan untuk korban hanya dalam beberapa jam setelah kapal tiba di suatu daerah.
Selain itu, kapal itu juga telah dilengkapi dengan peralatan medis dan perawatan gigi yang canggih sehingga Germantown tidak hanya berfungsi sebagai kapal perang, tetapi juga kapal perdamaian.
Sumber: ANTARA News Jatim
Wednesday, March 2, 2011
Awak KRI Badik-623 Latihan Peran Tempur
Personel KRI Badik-623 melakukan latihan peran tempur melewati medan ranjau di atas kapal yang sedang sandar di dermaga Koarmatim, Rabu (02/03).
2 Maret 2011, Surabaya -- (Dispenarmatim): Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Badik – 623 yang berada dibawah jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim melakukan Gladi persiapan L-1 dan L-2. Latihan yang meliputi beberapa aspek peperangan laut itu diikuti oleh seluruh Perwira, Bintara dan Tamtama KRI Badik yang sedang sandar di Dermaga Koarmatim Surabaya, (02/03).
Dalam latihan ini seluruh peran-peran dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh anggota KRI, mulai dari peran Administratif, peran Operatif hingga peran peninggalan kapal. Dalam pelaksanaan uji L-1 dan L-2, unsur-unsur KRI melakukannya secara rutin dua tahun sekali.
Kegiatan itu meliputi uji L-1 bertempat di dermaga dan uji L-2 untuk manufer di laut, dimana Tim Uji dari Komando Latihan (Kolat) Koarmatim yang akan menilai tingkat kemampuan tiap-tiap persone,l dalam mengawaki persenjataan dan peralatan yang ada di kapal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Tujuan dilakukannya latihan ini untuk meningkatkan kemampuan anggota guna menghadapi L-1 dan L-2 yang rencananya akan di gelar pada bulan Mei 2011 nanti”, kata Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Badik Mayor Laut (P) Ari Krisdiyanto.
Sumber: Dispenarmatim
2 Maret 2011, Surabaya -- (Dispenarmatim): Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Badik – 623 yang berada dibawah jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim melakukan Gladi persiapan L-1 dan L-2. Latihan yang meliputi beberapa aspek peperangan laut itu diikuti oleh seluruh Perwira, Bintara dan Tamtama KRI Badik yang sedang sandar di Dermaga Koarmatim Surabaya, (02/03).
Dalam latihan ini seluruh peran-peran dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh anggota KRI, mulai dari peran Administratif, peran Operatif hingga peran peninggalan kapal. Dalam pelaksanaan uji L-1 dan L-2, unsur-unsur KRI melakukannya secara rutin dua tahun sekali.
Kegiatan itu meliputi uji L-1 bertempat di dermaga dan uji L-2 untuk manufer di laut, dimana Tim Uji dari Komando Latihan (Kolat) Koarmatim yang akan menilai tingkat kemampuan tiap-tiap persone,l dalam mengawaki persenjataan dan peralatan yang ada di kapal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Tujuan dilakukannya latihan ini untuk meningkatkan kemampuan anggota guna menghadapi L-1 dan L-2 yang rencananya akan di gelar pada bulan Mei 2011 nanti”, kata Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Badik Mayor Laut (P) Ari Krisdiyanto.
Sumber: Dispenarmatim
Pangarmatim Uji Coba Hovercraft Hasil Modifikasi
Pangarmatim mengikuti uji coba Hovercraft yang dimodifikasi sistem pendorongnya di laut Sekitar Dermaga Koarmatim. Selasa (01/03)
1 Maret 2011, Surabaya -- (Dispenarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto melaksanakan uji coba kendaraan amfibi atau Hovercraft yang dimiliki Koarmatim di sekitar perairan Koarmatim, Selasa (1/3). Uji coba kendaraan amfibi ini merupakan uji kemampuan kendaraan itu setelah mengalami perbaikan.
Dalam uji coba tersebut, Pangarmatim turut mengikuti pelayaran dengan menggunakan kendaraan tempur itu mengitari seluruh perairan Pangkalan Basis Koarmatim. Selama dalam pelayaran uji coba itu, Pangarmatim menerima penjelasan dari Kolonel Laut (T) Cahyono selaku ketua tim Modifikasi Hovercraf yang sehari-hari menjabat sebagai Sahli Pangarmatim Bidang Teknologi.
Hovercraft sedang dimodifikasi.
Modifikasi Hovercraft ini dilakukan oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya. Uji coba berlangsung dari pukul 10.30 Wib sampai dengan pukul 12.00 Wib.
Turut menyertai Pangarmatim dalam uji coba kendaraan amfibi itu, antara lain Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Arief Rudijanto, SE. Komandan Guspurlatim Kolonel Laut (P) Sulaeman Banjar Nahor, SE, dan para Asisten Pangarmatim.
Sumber: Dispenarmatim
1 Maret 2011, Surabaya -- (Dispenarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto melaksanakan uji coba kendaraan amfibi atau Hovercraft yang dimiliki Koarmatim di sekitar perairan Koarmatim, Selasa (1/3). Uji coba kendaraan amfibi ini merupakan uji kemampuan kendaraan itu setelah mengalami perbaikan.
Dalam uji coba tersebut, Pangarmatim turut mengikuti pelayaran dengan menggunakan kendaraan tempur itu mengitari seluruh perairan Pangkalan Basis Koarmatim. Selama dalam pelayaran uji coba itu, Pangarmatim menerima penjelasan dari Kolonel Laut (T) Cahyono selaku ketua tim Modifikasi Hovercraf yang sehari-hari menjabat sebagai Sahli Pangarmatim Bidang Teknologi.
Hovercraft sedang dimodifikasi.
Modifikasi Hovercraft ini dilakukan oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya. Uji coba berlangsung dari pukul 10.30 Wib sampai dengan pukul 12.00 Wib.
Turut menyertai Pangarmatim dalam uji coba kendaraan amfibi itu, antara lain Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Arief Rudijanto, SE. Komandan Guspurlatim Kolonel Laut (P) Sulaeman Banjar Nahor, SE, dan para Asisten Pangarmatim.
Sumber: Dispenarmatim
Australia Akan Beli Lagi C-17A Globemaster II
C-17A RAAF mendarat di Myanmar, mengirimkan bantuan bencana alam. (Foto: Australia DoD)
2 Maret 2011, Canberra -- (Berita HanKam): Departemen Pertahanan Australia berencana membeli lagi pesawat angkut militer berat C-17A Globemaster III, diumumkan Menteri Pertahanan Stephen Smith, Selasa (1/3).
Australia telah mengirimkan Letter of Request ke Amerika Serikat terkait pembelian pesawat melalui program Foreign Military Sales (FMS).
Royal Australian Air Force (RAAF) telah mengoperasikan empat C-17A. Pesawat diterima pada periode 2006-2008. Pesawat pertama mulai dioperasikan 2007, menjadikan Angkatan Bersejata Australia berkemampuan angkut udara global.
Bencana alam di Queensland dan Christchurch, Selandia Baru menjadi kemampuan angkut C-17 sangat penting dalam merespon kejadian bencana alam di wilayah Australia dan regional.
RAAF mengoperasikan C-17 untuk mendukung operasi pasukan Australia dan sekutu di Afghanistan dan Timur-Tengah.
C-17A dapat mengangkut kargo dalam jumlah besar dan berat jarak jauh. Satu C-17A daya angkutnya sebanding dengan empat C-130 Hercules.
Program pembelian dua pesawat tambahan C-130J-30 dimungkinkan dibatalkan karena rencana pembelian C-17A.
Sumber: Australia DoD
© Beritahankam.blogspot
2 Maret 2011, Canberra -- (Berita HanKam): Departemen Pertahanan Australia berencana membeli lagi pesawat angkut militer berat C-17A Globemaster III, diumumkan Menteri Pertahanan Stephen Smith, Selasa (1/3).
Australia telah mengirimkan Letter of Request ke Amerika Serikat terkait pembelian pesawat melalui program Foreign Military Sales (FMS).
Royal Australian Air Force (RAAF) telah mengoperasikan empat C-17A. Pesawat diterima pada periode 2006-2008. Pesawat pertama mulai dioperasikan 2007, menjadikan Angkatan Bersejata Australia berkemampuan angkut udara global.
Bencana alam di Queensland dan Christchurch, Selandia Baru menjadi kemampuan angkut C-17 sangat penting dalam merespon kejadian bencana alam di wilayah Australia dan regional.
RAAF mengoperasikan C-17 untuk mendukung operasi pasukan Australia dan sekutu di Afghanistan dan Timur-Tengah.
C-17A dapat mengangkut kargo dalam jumlah besar dan berat jarak jauh. Satu C-17A daya angkutnya sebanding dengan empat C-130 Hercules.
Program pembelian dua pesawat tambahan C-130J-30 dimungkinkan dibatalkan karena rencana pembelian C-17A.
Sumber: Australia DoD
© Beritahankam.blogspot
Batalyon 465 Paskhas Lakukan Jungar
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas melakukan terjun tempur (junpur) static dari pesawat Hercules yang terbang di atas Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Selasa (1/3). Latihan junpur static yang dilakukan oleh 234 prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamankan NKRI. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ss/ama/11)
1 Maret 2011, Pontianak -- (Pentak Lanud Supadio): Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio, Selasa (1/3) melakukan latihan terjun payung penyegaran (Jungar) tempur di run way Lanud Supadio, Pontianak yang dikuti sebanyak 250 prajurit Batalyon 465 Paskhas.
Kepala Dinas Operasi Lanud Supadio Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan dalam arahannya mengatakan setiap prajurit paskhas yang mengikuti latihan terjun payung penyegaran ini agar selalu memperhatikan keselamatan diri maupun perlengkapan perorangan. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Disisi lain, latihan terjun ini juga untuk meningkatkan kesiapan prajurit paskhas dalam menghadapi tugas-tugas operasional dalam bidang matra udara.
Sedangkan Komandan Batalyon (Danyon) 465 Paskhas, Mayor Psk Rana Nugraha, S.E. memimpin langsung latihan terjun tempur tersebut. Dalam pelaksanaannya latihan terjun payung penyegaran (Jungar) menggunakan pesawat C-130 Hercules dengan tiga kali sortie, sortie pertama terdiri dari 2 run, sortie kedua berjumlah 2 run dan sortie ketiga berjumlah 3 run, sedangkan ketinggian penerjunan mencapai 1.200 feet.
”Latihan Ini merupakan kelanjutan dari latihan yang telah dilaksanakan oleh Batalyon 465 Paskhas. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh prajurit Paskhas dalam hal terjun tempur sehingga akan tercapai kesiapan operasional yang tinggi,” jelas Danyon 465 Paskhas, Mayor Psk Rana Nugraha, S.E.
Dengan adanya latihan ini diharapkan agar kesiapan operasional seluruh prajurit Batalyon 465 Paskhas dapat meningkat. ”Seluruh prajurit mampu mencapai titik pendaratan yang telah ditentukan dengan aman dan selamat. Mereka juga terampil melaksanakan prosedur penerjunan tempur yang benar serta mampu meningkatkan rasa percaya diri dalam melaksanakan penerjunan, ”jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjut Danyon, setiap prajurit paskhas harus mampu memelihara profesionalisme sehingga dapat siap siaga apabila ada ancaman yang datang. Untuk itu diperlukan kesiapan operasi satuan yang tinggi, dan kondisi ini dapat tercapai apabila dilakukan latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut pada seluruh prajurit.
Sumber: TNI AU
1 Maret 2011, Pontianak -- (Pentak Lanud Supadio): Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio, Selasa (1/3) melakukan latihan terjun payung penyegaran (Jungar) tempur di run way Lanud Supadio, Pontianak yang dikuti sebanyak 250 prajurit Batalyon 465 Paskhas.
Kepala Dinas Operasi Lanud Supadio Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan dalam arahannya mengatakan setiap prajurit paskhas yang mengikuti latihan terjun payung penyegaran ini agar selalu memperhatikan keselamatan diri maupun perlengkapan perorangan. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Disisi lain, latihan terjun ini juga untuk meningkatkan kesiapan prajurit paskhas dalam menghadapi tugas-tugas operasional dalam bidang matra udara.
Sedangkan Komandan Batalyon (Danyon) 465 Paskhas, Mayor Psk Rana Nugraha, S.E. memimpin langsung latihan terjun tempur tersebut. Dalam pelaksanaannya latihan terjun payung penyegaran (Jungar) menggunakan pesawat C-130 Hercules dengan tiga kali sortie, sortie pertama terdiri dari 2 run, sortie kedua berjumlah 2 run dan sortie ketiga berjumlah 3 run, sedangkan ketinggian penerjunan mencapai 1.200 feet.
”Latihan Ini merupakan kelanjutan dari latihan yang telah dilaksanakan oleh Batalyon 465 Paskhas. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh prajurit Paskhas dalam hal terjun tempur sehingga akan tercapai kesiapan operasional yang tinggi,” jelas Danyon 465 Paskhas, Mayor Psk Rana Nugraha, S.E.
Dengan adanya latihan ini diharapkan agar kesiapan operasional seluruh prajurit Batalyon 465 Paskhas dapat meningkat. ”Seluruh prajurit mampu mencapai titik pendaratan yang telah ditentukan dengan aman dan selamat. Mereka juga terampil melaksanakan prosedur penerjunan tempur yang benar serta mampu meningkatkan rasa percaya diri dalam melaksanakan penerjunan, ”jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjut Danyon, setiap prajurit paskhas harus mampu memelihara profesionalisme sehingga dapat siap siaga apabila ada ancaman yang datang. Untuk itu diperlukan kesiapan operasi satuan yang tinggi, dan kondisi ini dapat tercapai apabila dilakukan latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut pada seluruh prajurit.
Sumber: TNI AU
Tuesday, March 1, 2011
Komisi I DPR Kunjungi Denarhanud Rudal 003/Dam Jaya
1 Maret 2011, Jakarta -- Denarhanud Rudal 003/I/Kodam Jaya/Jayakarta dikunjungi anggota Panja Alutsista Komisi I DPR RI yang diterima langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Marciano Norman bertempat di Markas Komando Denarhanud Rudal 003 Cikupa, Tangerang, Banten.
Rombongan yang dipimpin oleh TB Hasanudin tersebut tiba di Mako Den Arhanud Rudal 003 sekitar pukul 13.30 Wib yang terdiri dari Salim Mengga, Aswan Abubakar, RA Yaya dan Nuning Kentopati dan lain-lain.
Rombongan diterima oleh Pangdam jaya dengan didampingi Wadanpus Arhanud, Irdam Jaya, Asops Kasdam Jaya, Danmen Arhanud-I/Faletehan, Kabekangdam, Dam jaya, Kapaldam Jaya, Kahubdam Jaya dan Kapendam Jaya.
Dalam pengantarnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman menyampaikan harapannya setelah kunjungan Komisi I DPR RI ini semoga Den Arhanud Rudal 003 kedepan akan semakin baik.
Sementara itu TB Hasanudin mengatakan Panja Allutsista Komisi I DPR RI merespon mengenai alutsista TNI khususnya masalah radar guna memantau seluruh wilayah Tanah Air dari gangguan musuh. Kunjungan diakhiri dengan peragaan Sistem Kerja Alutsista yang dimiliki oleh Den Arhanud Rudal 003.
Pembangunan Satuan Radar Diminta Dipercepat
Komisi I DPR mendukung upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun kekuatan radar di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga. Pembangunan radar pengamatan akan dipercepat guna mendukung kinerja TNI mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Panitia Kerja (Panja) alat utama system persenjataan (alutsista) Komisi I DPR sangat merespons kebutuhan radar guna memantau konidisi wilayah udara nasional yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Papua," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin di sela-sela kunjungan ke Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dan Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (28/2).
Selain bersilaturahmi, kunker Panja Alutsista Komisi I DPR untuk mengetahui kondisi nyata kesiapan alutsista yang dimiliki Kohanudnas, seperti kekuatan radar pengamatan serta menyinkronkan pelaksanaan tugas yang diemban TNI Angkatan Udara.
Selain kebutuhan radar pengamatan, dikatakan Hasanuddin, TNI masih membutuhkan pesawat tempur. Komponen inipun masih jadi prirotas dukungan DPR. "Pembangunan satuan radar akan diselaraskan pada pembangunan alutsista udara," ujar Hasanuddin. Secara terpisah dihubungi Suara Karya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menjelaskan, TNI AU akan memiliki 18 radar pengamatan. Satu radar bertambah di Papua yang masih di bawah binaan Komando Sektor Udara Biak.
Walau begitu, Bambang mengakui, 18 radar pengamatan masih jauh dari ideal, apabila disiagakan untuk memantau luas wilayah Indonesia. "Idealnya yang dibutuhkan 32 radar," ujarnya.
Kepala Staf Kohanudnas Marsekal Pertama TNI Chaerudin Ray mengatakan, untuk mengamankan wilayah udara nasional, Kohanudnas harus di dukung alutsista yang memadai. Misalnya, pengadaan pesawat tempur sergap, peluru kendali dan radar yang dapat mengawasi seluruh wilayah udara nasional.
Sumber: POS KOTA/Suara Karya
Aspers Kasau Saksikan Latihan Thunder Aerobatik Team
(Foto: Getty Images)
1 Maret 2011, Makassar -- (Pos Kota): Aspers (Asisten Personel ) Kasau Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo didampingi Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI Agus Munandar dan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna, di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin menyaksikan satu flight pesawat Tempur Sukhoi SU-27 dan SU-30 MK 2 (Thunder Aerobatik Team) melaksanakan latihan flypass dan aerobatic udara di wilayah udara Lanud Sultan Hasanuddin.
Turut hadir menyaksikan latihan Thunder Aerobatik Team, Irjenau Marsekal Muda TNI Irawan Supomo, Irbin Sumda Itjenau Marsekal Pertama TNI M.Safeei, Komandan Lanud Iswahyudi Marsekal Pertama Ismono Wijyanto dan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama Dwi Putranto serta Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Mujianto.
Latihan Thunder Aerobatik Team dilaksanakan dalam rangka persiapan ikut meramaikan HUT TNI ke 65 , 9 April 2011 di Lanud Halim Perdanakusuma tersebut melaksanakan 14 gerakan aerobatic udara meliputi Loop, Inverted, 4 Point Roll, Aleron Roll, HI “G”Turn, Knife dan gerakan Low Speed Pass serta Hi Speed Pass, selain juga gerakan Oblique Loop, Half Cuban, Calypso, Inverted To Inverted, Cross Over Break, Tail Slide dan gerakan Bomh Burst.
Sebelum menyaksikan latihan aerobatik udara, Aspers Kasau Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo di gedung Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin memberikan ceramah tentang leadership , yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Komandan Wing 5 , Para Kadis, Komandan Satuan serta para Pamen, Pama dari Kooopsau II, Kosekhanudnas II dan Lanud Sultan Hasanuddin.
Dalam ceramahnya Aspers Kasau menyampaikan tentang tujuan untuk belajar, teori kepemimpinan, macam-macam pemimpin serta hal-hal yang harus melekat kepada pemimpin serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin. Usai ceramah yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dilanjutkan dengan tanya jawab.
Dalam kesempatan kunjungan ke Lanud Sultan Hasanuddin, selain menyaksikan latihan Thander Aerobatik Team dan memberikan ceramah, Aspers Kasau juga melaksanakan penanaman pohon Sukun di Taman Marsekal di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
A.n. Komandan Lanud Sultan Hasanuddin
Kepala Penerangan
Mewakili
Agus Subagyo
Kapten Sus NRP 509545
Sumber: POS KOTA
1 Maret 2011, Makassar -- (Pos Kota): Aspers (Asisten Personel ) Kasau Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo didampingi Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI Agus Munandar dan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna, di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin menyaksikan satu flight pesawat Tempur Sukhoi SU-27 dan SU-30 MK 2 (Thunder Aerobatik Team) melaksanakan latihan flypass dan aerobatic udara di wilayah udara Lanud Sultan Hasanuddin.
Turut hadir menyaksikan latihan Thunder Aerobatik Team, Irjenau Marsekal Muda TNI Irawan Supomo, Irbin Sumda Itjenau Marsekal Pertama TNI M.Safeei, Komandan Lanud Iswahyudi Marsekal Pertama Ismono Wijyanto dan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama Dwi Putranto serta Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Mujianto.
Latihan Thunder Aerobatik Team dilaksanakan dalam rangka persiapan ikut meramaikan HUT TNI ke 65 , 9 April 2011 di Lanud Halim Perdanakusuma tersebut melaksanakan 14 gerakan aerobatic udara meliputi Loop, Inverted, 4 Point Roll, Aleron Roll, HI “G”Turn, Knife dan gerakan Low Speed Pass serta Hi Speed Pass, selain juga gerakan Oblique Loop, Half Cuban, Calypso, Inverted To Inverted, Cross Over Break, Tail Slide dan gerakan Bomh Burst.
Sebelum menyaksikan latihan aerobatik udara, Aspers Kasau Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo di gedung Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin memberikan ceramah tentang leadership , yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Komandan Wing 5 , Para Kadis, Komandan Satuan serta para Pamen, Pama dari Kooopsau II, Kosekhanudnas II dan Lanud Sultan Hasanuddin.
Dalam ceramahnya Aspers Kasau menyampaikan tentang tujuan untuk belajar, teori kepemimpinan, macam-macam pemimpin serta hal-hal yang harus melekat kepada pemimpin serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin. Usai ceramah yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dilanjutkan dengan tanya jawab.
Dalam kesempatan kunjungan ke Lanud Sultan Hasanuddin, selain menyaksikan latihan Thander Aerobatik Team dan memberikan ceramah, Aspers Kasau juga melaksanakan penanaman pohon Sukun di Taman Marsekal di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
A.n. Komandan Lanud Sultan Hasanuddin
Kepala Penerangan
Mewakili
Agus Subagyo
Kapten Sus NRP 509545
Sumber: POS KOTA
Anggaran Militer India Naik 11,6 Persen, Jadi 36,28M Dolar
Prajurit AL India berjaga di depan kapal perusak kawal rudal INS Mumbai. (Foto: Reuters)
28 Februari 2011, New Delhi -- (Berita HanKam): Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee mempresentasikan rencana anggaran belanja 2011-2012 dihadapan parlemen, Senin (27/2). Anggaran belanja militer diusulkan naik sekitar 11,6 persen dari 1,47 triliun rupee tahun lalu menjadi 1,64 triliun rupee (36,28 milyar dolar). Pada 2010, kenaikan anggaran militer naik 4 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih dari 40 persen anggaran akan dibelanjakan peralatan militer guna mempertahankan kesiapan salah satu angkatan bersejata terbesar di dunia.
India berencana membeli pesawat angkut militer, helikopter intai dan kapal selam. Selain itu, diharapkan negosiasi pembelian 126 jet tempur selesai pada tahun fiskal 2011. Tender diikuti Saab JAS-39 Gripen, Boeing F/A-18 Super Hornet, Dassault Rafale, Lockheed Martin F-16IN, MiG-35, menurut seorang pejabat India pembelian dapat menjadi 200 pesawat tempur.
Anggaran belanja militer India kurang dari setengah anggaran resmi yang diumumkan pemerintah Cina. India merasa terancam dengan perkembangan kekuatan militer Cina. India dan Cina pernah terlibat perang satu kali dan tiga kali dengan Pakistan. India harus bersiap menghadapi dua front pertempuran sekaligus.
Kedekatan Pakistan-Cina mengkhawatirkan India, Cina salah satu pemasok utama persenjataan ke Pakistan. Kedua negara telah mengembangkan jet tempur yang telah digunakan AU Pakistan.
Sumber: Reuters
© Beritahankam.blogspot
28 Februari 2011, New Delhi -- (Berita HanKam): Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee mempresentasikan rencana anggaran belanja 2011-2012 dihadapan parlemen, Senin (27/2). Anggaran belanja militer diusulkan naik sekitar 11,6 persen dari 1,47 triliun rupee tahun lalu menjadi 1,64 triliun rupee (36,28 milyar dolar). Pada 2010, kenaikan anggaran militer naik 4 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih dari 40 persen anggaran akan dibelanjakan peralatan militer guna mempertahankan kesiapan salah satu angkatan bersejata terbesar di dunia.
India berencana membeli pesawat angkut militer, helikopter intai dan kapal selam. Selain itu, diharapkan negosiasi pembelian 126 jet tempur selesai pada tahun fiskal 2011. Tender diikuti Saab JAS-39 Gripen, Boeing F/A-18 Super Hornet, Dassault Rafale, Lockheed Martin F-16IN, MiG-35, menurut seorang pejabat India pembelian dapat menjadi 200 pesawat tempur.
Anggaran belanja militer India kurang dari setengah anggaran resmi yang diumumkan pemerintah Cina. India merasa terancam dengan perkembangan kekuatan militer Cina. India dan Cina pernah terlibat perang satu kali dan tiga kali dengan Pakistan. India harus bersiap menghadapi dua front pertempuran sekaligus.
Kedekatan Pakistan-Cina mengkhawatirkan India, Cina salah satu pemasok utama persenjataan ke Pakistan. Kedua negara telah mengembangkan jet tempur yang telah digunakan AU Pakistan.
Sumber: Reuters
© Beritahankam.blogspot
TNI AL Akan Ujicoba Tembak 3 Senjata Strategis
KRI Layang tembakan rudal buatan Cina C-802. (Foto: Dispenal)
1 Maret 2011, Jakarta -- (Pos Kota): Sedikitnya tiga jenis senjata strategis terbaru TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan dilaksanakan uji coba penembakan. Ketiga senjata tersebut yakni Peluru Kendali (Rudal) Yakhont, Rudal Exocet MM 40 dan Rudal Penangkis Serang Udara Mistral.
Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, Selasa (01/3), saat memberikan pengarahan dihadapan 300 Pejabat TNI AL, Pangkotama, dan Perwira Menengah setingkat Kolonel Kotama wilayah Jakarta, di Gedung Serba Guna Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurut Kasal, rencana uji coba penembakan Rudal Yakhont akan dilakukan dari KRI Oswald Siahaan-354, sebuah kapal perang TNI AL jenis Vanspeik, sedangkan Rudal Exocet MM 40 dan Rudal Penangkis Serangan Udara Mistral akan ditembakkan dari kapal tercanggih milik TNI AL saat ini jenis Sigma class KRI Diponegoro-365. “Ketiga senjata itu saat ini telah selesai diinstalasikan di kapal,” kata Kasal.
Pada kesempatan tersebut Kasal menginstruksikan kepada Perwira yang terlibat untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. “Siapkan dan rencanakan dengan sungguh-sungguh agar tugas yang diemban dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tegasnya.
Pertemuan dan pengarahan Kasal yang dikemas dalam bentuk acara minum kopi ini digelar sebagai sarana silaturahmi antara Pemimpin TNI AL dengan para Pejabat Struktural di jajaran TNI AL, sekaligus merupakan sarana penyampaian informasi terkini serta media informill untuk mendiskusikan situasi dan kondisi TNI AL saat ini. “Diharapkan dengan diselenggarakannya acara ini hubungan tali silaturahmi di antara kita semua dapat lebih terjaga dan lebih erat, sekaligus akan didapatkan masukan yang bersifat bottom up demi kebaikan dan kemajuan kita,” kata Kasal.
Pada kesempatan tersebut, dalam rangka validasi organisasi, Kasal juga mengungkapkan tentang rencana peresmian beberapa Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), diantaranya Lanal Morotai dan Lanal Saumlaki yang berkedudukan langsung di bawah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, kemudian Lanal Simeulue yang berkedudukan langsung di bawah Lantamal II Padang, serta Lanal Melonguane yang berkedudukan langsung di bawah Lantamal VIII Menado. “Diharapkan adanya beberapa Lanal tersebut akan dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kemampuan dukungan kepada unsur-unsur operasional TNI AL serta guna menjamin tetap tegaknya keutuhan NKRI,” tambah Kasal.
Acara minum kopi dengan pejabat struktural TNI AL tersebut dihadiri pejabat TNI AL antara lain Irjenal Laksda TNI Harry Yuwono, SMN, Asops Kasal Laksda TNI Slamet Yulistiono, Aspers Kasal Laksda TNI Bambang Budianto, Asrena Kasal Laksda TNI Among Margono, SE, Koorsahli Kasal Laksda TNI Adi Prabawa, S.IP, M.M., serta Kadispenal Laksma TNI Tri Prasodjo.
Sumber: Pos Kota
1 Maret 2011, Jakarta -- (Pos Kota): Sedikitnya tiga jenis senjata strategis terbaru TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan dilaksanakan uji coba penembakan. Ketiga senjata tersebut yakni Peluru Kendali (Rudal) Yakhont, Rudal Exocet MM 40 dan Rudal Penangkis Serang Udara Mistral.
Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, Selasa (01/3), saat memberikan pengarahan dihadapan 300 Pejabat TNI AL, Pangkotama, dan Perwira Menengah setingkat Kolonel Kotama wilayah Jakarta, di Gedung Serba Guna Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurut Kasal, rencana uji coba penembakan Rudal Yakhont akan dilakukan dari KRI Oswald Siahaan-354, sebuah kapal perang TNI AL jenis Vanspeik, sedangkan Rudal Exocet MM 40 dan Rudal Penangkis Serangan Udara Mistral akan ditembakkan dari kapal tercanggih milik TNI AL saat ini jenis Sigma class KRI Diponegoro-365. “Ketiga senjata itu saat ini telah selesai diinstalasikan di kapal,” kata Kasal.
Pada kesempatan tersebut Kasal menginstruksikan kepada Perwira yang terlibat untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. “Siapkan dan rencanakan dengan sungguh-sungguh agar tugas yang diemban dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tegasnya.
Pertemuan dan pengarahan Kasal yang dikemas dalam bentuk acara minum kopi ini digelar sebagai sarana silaturahmi antara Pemimpin TNI AL dengan para Pejabat Struktural di jajaran TNI AL, sekaligus merupakan sarana penyampaian informasi terkini serta media informill untuk mendiskusikan situasi dan kondisi TNI AL saat ini. “Diharapkan dengan diselenggarakannya acara ini hubungan tali silaturahmi di antara kita semua dapat lebih terjaga dan lebih erat, sekaligus akan didapatkan masukan yang bersifat bottom up demi kebaikan dan kemajuan kita,” kata Kasal.
Pada kesempatan tersebut, dalam rangka validasi organisasi, Kasal juga mengungkapkan tentang rencana peresmian beberapa Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), diantaranya Lanal Morotai dan Lanal Saumlaki yang berkedudukan langsung di bawah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, kemudian Lanal Simeulue yang berkedudukan langsung di bawah Lantamal II Padang, serta Lanal Melonguane yang berkedudukan langsung di bawah Lantamal VIII Menado. “Diharapkan adanya beberapa Lanal tersebut akan dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kemampuan dukungan kepada unsur-unsur operasional TNI AL serta guna menjamin tetap tegaknya keutuhan NKRI,” tambah Kasal.
Acara minum kopi dengan pejabat struktural TNI AL tersebut dihadiri pejabat TNI AL antara lain Irjenal Laksda TNI Harry Yuwono, SMN, Asops Kasal Laksda TNI Slamet Yulistiono, Aspers Kasal Laksda TNI Bambang Budianto, Asrena Kasal Laksda TNI Among Margono, SE, Koorsahli Kasal Laksda TNI Adi Prabawa, S.IP, M.M., serta Kadispenal Laksma TNI Tri Prasodjo.
Sumber: Pos Kota
TNI AD Teliti Tujuh Gunung di Sumatera
(Foto: Rakyat Merdeka)
1 Maret 2011, Jakarta -- (Suara Karya): TNI Angkatan Darat melakukan penelitian terhadap tujuh gunung yang berada di kawasan Bukit Barisan, Sumatera. Tujuh gunung itu adalah, Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel), dan Tanggamus (Lampung).
"Diharapkan data-data lengkap soal Bukit Barisan ini akan memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo, saat upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (28/2).
Selain TNI AD, Tim Ekspedisi Bukit Barisan berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Selain itu, dilibatkan juga organisasi pecinta alam Wanadri dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sedangkan personel TNI yang dilibatkan berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopasus) dan Komando Strategi Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) sebanyak 447 prajurit. Total ada 762 orang yang mengikuti ekspedisi selama 6 bulan ini.
Bangun Sekolah
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Munosco membangun sekolah di Dungu-Kongo. Pembangunan sekolah ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah ini terletak di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo. (Foto: Puspen TNI)
Secara terpisah, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Monusco di Kongo, selesai membangun sebuah sekolah di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo.
"Pembangunan sekolah ini merupakan komitmen TNI dalam membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah semi permanen tersebut dilengkapi dengan bangku belajar, kursi dan papan tulis," ujar Komandan Komandan Satgas Konga XX-H, Letkol Czi Widiyanto. Tugas pokok Konga di Kongo adalah membangun jalan Dungu-Faradje.
Kepala Sekolah Ganggala, tutur Bakomba menjelaskan, sebelum finalisasi pembangunan sekaloh, para siswa hanya menggunakan Gereja Mebelin dan bangunan sekolah sederhana dengan atap alang-alang sebagai tempat belajar-mengajar.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Satgas Zeni TNI yang telah memberikan bantuan pembangunan sekolah," ujarnya.
Sumber: Suara Karya
1 Maret 2011, Jakarta -- (Suara Karya): TNI Angkatan Darat melakukan penelitian terhadap tujuh gunung yang berada di kawasan Bukit Barisan, Sumatera. Tujuh gunung itu adalah, Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel), dan Tanggamus (Lampung).
"Diharapkan data-data lengkap soal Bukit Barisan ini akan memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo, saat upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (28/2).
Selain TNI AD, Tim Ekspedisi Bukit Barisan berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Selain itu, dilibatkan juga organisasi pecinta alam Wanadri dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sedangkan personel TNI yang dilibatkan berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopasus) dan Komando Strategi Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) sebanyak 447 prajurit. Total ada 762 orang yang mengikuti ekspedisi selama 6 bulan ini.
Bangun Sekolah
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Munosco membangun sekolah di Dungu-Kongo. Pembangunan sekolah ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah ini terletak di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo. (Foto: Puspen TNI)
Secara terpisah, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Monusco di Kongo, selesai membangun sebuah sekolah di Desa Ganggala KM 85 kota Dungu-Kongo.
"Pembangunan sekolah ini merupakan komitmen TNI dalam membantu masyarakat desa Ganggala di bidang pendidikan. Bangunan sekolah semi permanen tersebut dilengkapi dengan bangku belajar, kursi dan papan tulis," ujar Komandan Komandan Satgas Konga XX-H, Letkol Czi Widiyanto. Tugas pokok Konga di Kongo adalah membangun jalan Dungu-Faradje.
Kepala Sekolah Ganggala, tutur Bakomba menjelaskan, sebelum finalisasi pembangunan sekaloh, para siswa hanya menggunakan Gereja Mebelin dan bangunan sekolah sederhana dengan atap alang-alang sebagai tempat belajar-mengajar.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Satgas Zeni TNI yang telah memberikan bantuan pembangunan sekolah," ujarnya.
Sumber: Suara Karya
RSAF Ikuti Avalon Airshow 2011
F-16C Fighting Falcon RSAF lakukan terbang akrobatik di Avalon 2011.
1 Maret 2011, Singapura -- (Berita HanKam): Republic of Singapore Air Force (RSAF) berpartisipasi pada International Airshow and Aerospace & Defence Exposition (Avalon) ke-10, diadakan di Bandara Avalon, Victoria, dari 1-6 Maret 2011. Avalon tahun ini bertepatan dengan HUT ke-90 Royal Australian Air Force (RAAF).
RSAF menyertakan dua helikopter Super Puma dan satu jet tempur F-16 untuk display statis. Satu jet tempur F-16 lain melakukan terbang solo untuk pertama kalinya di Avalon. Sejumlah manuver udara ditampilkan F-16 diataranya S-Climb, Quadruple Roll dan High-Gravity Turn.
Hubungan RSAF dan RAAF terjalin baik, RAAF menyertakan tim akrobatik dan F-111 dalam Singapore Airshow 2008 dan 2010. RSAF turut serta dalam latihan internasional Picth Black yang diselengarakan RAAF.
Sumber: Mindef
© Beritahankam.blogspot
1 Maret 2011, Singapura -- (Berita HanKam): Republic of Singapore Air Force (RSAF) berpartisipasi pada International Airshow and Aerospace & Defence Exposition (Avalon) ke-10, diadakan di Bandara Avalon, Victoria, dari 1-6 Maret 2011. Avalon tahun ini bertepatan dengan HUT ke-90 Royal Australian Air Force (RAAF).
RSAF menyertakan dua helikopter Super Puma dan satu jet tempur F-16 untuk display statis. Satu jet tempur F-16 lain melakukan terbang solo untuk pertama kalinya di Avalon. Sejumlah manuver udara ditampilkan F-16 diataranya S-Climb, Quadruple Roll dan High-Gravity Turn.
Hubungan RSAF dan RAAF terjalin baik, RAAF menyertakan tim akrobatik dan F-111 dalam Singapore Airshow 2008 dan 2010. RSAF turut serta dalam latihan internasional Picth Black yang diselengarakan RAAF.
Sumber: Mindef
© Beritahankam.blogspot
KKIP Selenggarakan Rapat Pleno Sidang Kesatu TA.2011
Panser Anoa versi kanon. (Foto: Berita HanKam)
1 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menyelenggarakan Rapat Pleno Sidang Kesatu Tahun Anggaran 2011, Senin (28/2) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua KKIP dan dihadiri oleh seluruh anggota KKIP, Tim Kelompok Kerja KKIP, Tim Asistensi KKIP dan stakeholder terkait lainnya.
Hadir antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar selaku Wakil Ketua merangkap anggota KKIP, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Riset dan Teknologi Drs. Suharna Surapranata, M.T, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo selaku anggota KKIP, serta Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin selaku sekretaris merangkap anggota KKIP.
Rapat Pleno ini diselenggarakan dengan maksud untuk membahas kemajuan pelaksanaan program KKIP pada tahun 2010 sekaligus menetapkan rencana program KKIP pada tahun 2011 dan hal – hal lain yang terkait yang dianggap perlu dan prioritas. Sedangkan tujuannya adalah untuk menetapkan arah dan sasaran KKIP guna dipedomani oleh seluruh anggota KKIP beserta jajarannya maupun seluruh pihak terkait lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Rencana Program KKIP pada tahun 2011 antara lain meliputi program yang bersifat normatif, program yang bersifat normatif dinamis, RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan, produk strategis, dan evaluasi manajemen BUMNIP.
Program yang bersifat normatif merupakan program KKIP yang telah dijabarkan menjadi tugas-tugas pokok setiap Pokja KKIP yang meliputi bidang kebijakan, Litbangyasa, Alutsista, Non Alutsista dan Kerjasama. Sedangkan untuk program dinamis merupakan rumusan rencana program dari pemerintah, pengguna dan industri selaku pemangku kepentingan sebagai bentuk ketanggapsegeraan terhadap dinamika industri pertahanan, implementasi proyek strategis dan hal – hal aktual yang memerlukan atensi KKIP.
Program dinamis ini penting untuk disinergikan dengan program normatif mewujudkan revitalisasi dan pengembangan industri pertahanan. Sebagai contoh adalah pemerintah telah memberikan peluang kepada BUMNIP bahwa produknya digunakan untuk memenuhi sarana pertahanan, hal ini sebagai tantangan bagi BUMNIP untuk meningkatkan manajemen produksi agar dapat memenuhi aspek tepat mutu, tepat harga dan tepat waktu penyerahan (Quality, Cost, Delivery).
Sebagai ilustrasi lainnya yaitu produk strategis (unggulan) yang telah diwacanakan pada Sidang Pleno I KKIP tahun 2010 yang meliputi produk darat (Ranpur), Alutsista laut (Kapal Perusak Kawal Rudal), Alutsista Udara (pesawat tempur, helikopter Bell 412, CN 235 sebagai pengganti pesawat transport F27), perlu untuk ditetapkan menjadi program yang harus dapat diwujudkan dalam jangka waktu lima sampai dengan 15 tahun.
Sementara itu, terkait dengan pembahasan materi RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan diperlukan untuk menjaring masukan –masukan kepada Komisi I DPR RI. RUU ini telah selesai dibahas oleh Panitia Antar Departemen dan akan diproses lebih lanjut menjadi hak inisiatif DPR dan diharapkan akan diselesaikan pada tahun 2011. Adanya sebuah perundang-undangan dengan substansi mengatur industri pertahanan diharapkan akan memberikan iklim yang kondusif dan mengakselerasi terwujudnya industri pertahanan yang kuat.
Terakhir, terkait evaluasi manajemen BUMNIP diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola bisnis secara efesien yang merupakan prasyarat bagi suksesnya suatu program penyehatan perusahaan. Kinerja BUMNIP yang prima dan handal diperlukan untuk mampu merespon peluang – peluang yang diberikan oleh pemerintah melalui program pengadaan dengan pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri dalam hal ini juga menjadi bagian dari upaya penyehatan BUMNIP.
Sumber: DMC
1 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menyelenggarakan Rapat Pleno Sidang Kesatu Tahun Anggaran 2011, Senin (28/2) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua KKIP dan dihadiri oleh seluruh anggota KKIP, Tim Kelompok Kerja KKIP, Tim Asistensi KKIP dan stakeholder terkait lainnya.
Hadir antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar selaku Wakil Ketua merangkap anggota KKIP, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Riset dan Teknologi Drs. Suharna Surapranata, M.T, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo selaku anggota KKIP, serta Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin selaku sekretaris merangkap anggota KKIP.
Rapat Pleno ini diselenggarakan dengan maksud untuk membahas kemajuan pelaksanaan program KKIP pada tahun 2010 sekaligus menetapkan rencana program KKIP pada tahun 2011 dan hal – hal lain yang terkait yang dianggap perlu dan prioritas. Sedangkan tujuannya adalah untuk menetapkan arah dan sasaran KKIP guna dipedomani oleh seluruh anggota KKIP beserta jajarannya maupun seluruh pihak terkait lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Rencana Program KKIP pada tahun 2011 antara lain meliputi program yang bersifat normatif, program yang bersifat normatif dinamis, RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan, produk strategis, dan evaluasi manajemen BUMNIP.
Program yang bersifat normatif merupakan program KKIP yang telah dijabarkan menjadi tugas-tugas pokok setiap Pokja KKIP yang meliputi bidang kebijakan, Litbangyasa, Alutsista, Non Alutsista dan Kerjasama. Sedangkan untuk program dinamis merupakan rumusan rencana program dari pemerintah, pengguna dan industri selaku pemangku kepentingan sebagai bentuk ketanggapsegeraan terhadap dinamika industri pertahanan, implementasi proyek strategis dan hal – hal aktual yang memerlukan atensi KKIP.
Program dinamis ini penting untuk disinergikan dengan program normatif mewujudkan revitalisasi dan pengembangan industri pertahanan. Sebagai contoh adalah pemerintah telah memberikan peluang kepada BUMNIP bahwa produknya digunakan untuk memenuhi sarana pertahanan, hal ini sebagai tantangan bagi BUMNIP untuk meningkatkan manajemen produksi agar dapat memenuhi aspek tepat mutu, tepat harga dan tepat waktu penyerahan (Quality, Cost, Delivery).
Sebagai ilustrasi lainnya yaitu produk strategis (unggulan) yang telah diwacanakan pada Sidang Pleno I KKIP tahun 2010 yang meliputi produk darat (Ranpur), Alutsista laut (Kapal Perusak Kawal Rudal), Alutsista Udara (pesawat tempur, helikopter Bell 412, CN 235 sebagai pengganti pesawat transport F27), perlu untuk ditetapkan menjadi program yang harus dapat diwujudkan dalam jangka waktu lima sampai dengan 15 tahun.
Sementara itu, terkait dengan pembahasan materi RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan diperlukan untuk menjaring masukan –masukan kepada Komisi I DPR RI. RUU ini telah selesai dibahas oleh Panitia Antar Departemen dan akan diproses lebih lanjut menjadi hak inisiatif DPR dan diharapkan akan diselesaikan pada tahun 2011. Adanya sebuah perundang-undangan dengan substansi mengatur industri pertahanan diharapkan akan memberikan iklim yang kondusif dan mengakselerasi terwujudnya industri pertahanan yang kuat.
Terakhir, terkait evaluasi manajemen BUMNIP diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola bisnis secara efesien yang merupakan prasyarat bagi suksesnya suatu program penyehatan perusahaan. Kinerja BUMNIP yang prima dan handal diperlukan untuk mampu merespon peluang – peluang yang diberikan oleh pemerintah melalui program pengadaan dengan pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri dalam hal ini juga menjadi bagian dari upaya penyehatan BUMNIP.
Sumber: DMC
Monday, February 28, 2011
Naval Aviation Combat Simulator Puspenerbal
29 Februari 2011, Juanda -- (Puspenerbal): Untuk mewujudkan keberhasilan misi Penerbangan TNI AL dan meningkatkan kemampuan personil dalam operasi maupun peperangan anti kapal selam Puspenerbal saat ini memiliki NACS(Naval Aviation Combat Simulator). Naval Aviation Combat Simulator (NACS) dibangun dan dikembangkan sebagai simulasi penerbangan sekaligus operasi taktis yang memiliki kemampuan peperangan laut meliputi peperangan permukaan atas air, peperangan bawah air dan udara.
Fungsi dari NACS yaitu fasilitas simulasi sebagai sarana pelatihan taktik pertempuran laut yang melibatkan Fixed Wing, Rotari Wing, Surface Ship dan Submarine guna melaksanakan latihan tim dalam proses pengambilan keputusan taktis, koordinasi antara Crew pesawat udara maupun unsur dalam satu pertempuran laut, sebagai sarana latihan prosedur taktik peperangan AKPA, AKS peperangan elektronika, latihan navigasi dan juga sebagai sarana latihan komunikasi efektif secara realistis dalam bentuk tim meliputi unsur kapal (kapal atas air dan kapal selam), unsur udara (Fixed Wing dan Rotary Wing) serta latihan penerapan doktrin taktis yang berlaku. NACS sendiri memiliki kemampuan scenario kampanye militer dan perang tunggal atau kombinasi peperangan, Anti Submarine Warfare (ASW), Anti Surface Warfare (ASUW), Anti Air Warfare (AAW), Electronik Warfare (EW), Counter Measure (CM) dan Mine Counter Measure (MCM). Untuk dapat mencapai keberhasilan operasi dan keselamatan, maka Penerbangan TNI AL telah mengembangkan sarana latihan di darat dengan menggunakan simulasi berupa flight training device sistem dalam bentuk operasi taktis penerbangan TNI AL.
Dengan adanya NACS kedepan diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia dalam meningkatkan kecakapan, penguasaan pengetahuan keterampilan tentang taktik perang laut bagi personel Penerbangan TNI Angkatan Laut sehingga mampu membentuk penerbang-penerbang yang handal dan professional untuk kemajuan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi tantangan tugas dimasa mendatang.
Simulator kapal permukaan.
Simulator kapal selam.
Kerjasama Taktis KRI dan Pesud
Kerjasama antara KRI dan Pesawat Udara merupakan faktor utama kesuksessan penerapan pola operasi yang diterapkan oleh TNI AL, dimana pada pelaksanaannya pesawat udara melaksanakan patroli guna mengkonfirmasi data inteligen maupun mendapatkan sasaran untuk diteruskan ke KRI yang berada terdekat dari operasi atau pangkalan terpilih, sehingga informasi yang didapatkan oleh pesawat udara dapat diaksi oleh KRI.
Agar pelaksanaan operasi laut dapat berjalan dengan optimal pada hari Senin tanggal 21 Pebruari 2011 bertempat di Wispa Lanudal Juanda, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) mengadakan rapat koordinasi Kerjasama KRI dan Pesawat Udara TNI AL yang dihadiri oleh Asops Kasal Laksda TNI Slamet Yulistiono, Waasrena Kasal, para Kepala Dinas Mabesal, Kasarmatim, Kasarmabar, Danguspurlatim, Danguspurlabar, Danguskamlatim, Danguskamlabar, Dankodikopsla, Danpuspenerbal, para Pamen Mabesal, Koarmatim, Koarmabar, Kobangdikal, AAL, Pasmar 1 serta Puspenerbal. Dalam acara tersebut selain paparan juga diadakan diskusi/dialog langsung dengan para peserta untuk menginventarisir permasalahan yang dialami oleh KRI maupun pesawat udara, bertukar pikiran atau informasi khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja dalam menyelenggarakan operasi laut.
Sumber: Puspenerbal
C-27J AU Italia Mendarat di Lanud Surabaya
C-27J. (Foto: Alenia)
28 Februari 2011, Surabaya -- (Pentak Lanud Surabaya): Pesawat Udara militer Italia (Italian Air Force), C-27 J yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force. Lt,Gen. Lodovisi transit di bandara Juanda Surabaya di sambut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW, Sabtu (26/2). Di Joint Base Ops Lanudal Juanda Surabaya.
Sebelum melanjutkan perjalanannya ke Australia pesawat udara militer Italia yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force,Lt,Gen. Lodovisi reviul di bandara Juanda Surabaya, dalam kesempatan tersebut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW menyambut dan mempersilahkan Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi untuk istirahat di ruang VIP Joint Base Ops Lanudal Juanda sambil menunggu reviul untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Dan sebelum melanjutkan lawatannya ke Australia, Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi menyempatkan foto bersama Komandan Lanud Surabaya Johannes Berchmans dan Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Pnb M. Mukhson beserta crew pesawat Italian Air Force.
Sumber: TNI AU
28 Februari 2011, Surabaya -- (Pentak Lanud Surabaya): Pesawat Udara militer Italia (Italian Air Force), C-27 J yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force. Lt,Gen. Lodovisi transit di bandara Juanda Surabaya di sambut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW, Sabtu (26/2). Di Joint Base Ops Lanudal Juanda Surabaya.
Sebelum melanjutkan perjalanannya ke Australia pesawat udara militer Italia yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force,Lt,Gen. Lodovisi reviul di bandara Juanda Surabaya, dalam kesempatan tersebut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW menyambut dan mempersilahkan Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi untuk istirahat di ruang VIP Joint Base Ops Lanudal Juanda sambil menunggu reviul untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Dan sebelum melanjutkan lawatannya ke Australia, Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi menyempatkan foto bersama Komandan Lanud Surabaya Johannes Berchmans dan Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Pnb M. Mukhson beserta crew pesawat Italian Air Force.
Sumber: TNI AU
Kaltim Dapat Kapal Kawal Perbatasan
28 Februari 2011, Samarinda -- (ANTARA News - Kaltim): Provinsi Kalimantan Timur mendapat tambahan satu kapal patroli untuk menjaga wilayah laut yang berbatasan dengan Malaysia karena di kawasan itu rawan terjadi pencurian ikan dan kekayaan lainnya.
"Guna menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, khususnya untuk kawasan utara Kaltim, maka kapal pengawas dan patroli laut telah ditambah dari dua unit menjadi tiga unit," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Iwan Mulyana di Samarinda, Senin.
Dia melanjutkan, sejak dulu di wilayah Kaltim rawan terjadi pencurian ikan sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan menambah lagi satu unit kapal patroli.
Adapun kapal patroli yang sebelumnya melakukan pengawasan untuk kawasan laut utara Kaltim tersebut, yakni Kapal Hiu 003 dan Hiu 005. Kemudian saat ini ditambah Kapal Hiu 007 sehingga jumlahnya menjadi tiga unit kapal.
Walaupun kegiatan patroli ini dilakukan oleh pihak Kementerian, namun Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim terus melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi untuk kelancaran pengawasan karena berada di wilayah Kaltim.
Bahkan DKP Kaltim telah melakukan kerja sama dengan aparat kepolisian daerah melalui Polairud serta TNI AL. Selain pengawasan juga dilakukan penindakan terhadap para pelaku pencurian ikan yang telah tertangkap.
Untuk kasus pencurian dia mencontohkan, pada periode 2007 hingga 2008 telah terjadi sebanyak 41 kasus pencurian ikan maupun pelanggaran-pelanggaran lainnya di sektor pengelolaan kelautan dan perikanan Kaltim.
Bahkan dari kasus-kasus yang terjadi tersebut, banyak yang telah dijatuhi hukuman pidana sehingga hal itu diharapkan menjadi pelajaran bagi yang lain agar tidak melakukan pencurian kekayaan laut di Indonesia.
Kasus-kasus yang terjadi tersebut berupa penggunaan potassium cyanida, penggunaan bahan peledak, pengambilan telur penyu, pengambilan akar bahar, penggunaan alat tangkap trawl dan pencurian ikan atau penangkapan ikan tanpa izin.
Dari kasus-kasus tersebut, kegiatan ilegal yang paling menonjol adalah penggunaan alat tangkap pukat Hela (trawl) dan pengunaan alat peledak (bom). Alat ini dilarang digunakan di Indonesia sebab merusak lingkungan atau ekologi.
"Kasus pencurian ikan terutama dilakukan oleh nelayan dari Malaysia, pasalnya di negara tetangga ini tidak dilarang menggunakan alat tangkap ikan seperti trawl dan peledak tersebut," ujar Iwan.
Sumber: ANTARA News Kaltim
KRI Clurit-641 Buatan PT. Palindo Marine Industries Perkuat Koarmabar
Menhan Purnomo Yusgiantoro tinjau ruang kemudi KRI Clurit. (Foto: Dispenarmabar)
28 Februari 2011, Tanjunguncang -- (Berita HanKam): Satu lagi Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Kapal yang diberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 merupakan buatan PT.Palindo Marine Industries Tanjunguncang.
Produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) hasil karya putra-putri Indonesia di Batam mendapat sambutan luar biasa dari kementerian pertahanan nasional (Menhan). Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100 persen pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang.
Menhan menyatakan suksesnya pembuatan kapal perang dengan kecepatan 30 knot serta dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam kaliber 30 mm 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali itu adalah bukti kalau sistem pertahanan nasional bisa membangun seperti KCR tersebut.
Purnomo mengatakan kapal dengan panjang 44 meter berbahan aluminium itu sangat cocok untuk kegiatan patroli maupun penyerangan jika diperlukan di perairan kawasan Indonesia bagian barat (armabar).
Pasalnya kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet Gotong Royong itu, laut di wilayah barat Indonesia termasuk laut yang tidak terlalu dalam dan sangat cocok untuk dilintasi kapal perang berukuran sedang yang tengah dibangun di dalam negeri.
“Laut-laut di kawasan barat memang cocok untuk kapal-kapal seperti KRI Clurit. Asalkan bisa untuk patroli dan bisa juga untuk melakukan suatu penyerangan,” ujar Purnomo Yusgiantoro disela-sela kunjungannya bersama Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang kemarin (27/2).
Dikatakannya, pemerintah akan terus membangun kapal-kapal perang dengan ukuran seperti KRI Clurit buatan Batam tersebut secara mandiri tanpa harus membelinya dari negara lain.
Ia mengaku sangat kagum dengan hasil karya putra putri terbaik bangsa ini yang telah menunjukan dedikasi, loyalitas dan nasionalismenya untuk merancang dan membangun kapal perang yang bisa mengangkut dan menembakan rudal sejauh 120 kilometer itu.
TNI AL telah memesan 22 kapal jenis KRI Clurit hingga 2014. (Foto: Berita HanKam)
Kapal perang yang akan dilengkapi 1 unit meriam 6 barel kaliber 30 mm, meriam anjungan 2 unit kaliber 20 mm dan peluru kendali 2 set Rudal C-705 itu kata Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo akan dilakukan uji penerimaan laut (sea acceptance test) dan uji penerimaan pelabuhan (harbour acceptance test) pada tanggal 25 Maret nanti.
Kapal Cepat Rudal ini kata Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto, terbuat dari baja khusus High Tensils Steel pada bagian hulunya (lambung). Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KCR yang berbahan baja-alumunium ini merupakan karya putra-putri terbaik Indonesia mulai dari desain dan pengerjaanya. Kapal dibangun di Batam sekitar satu tahun sejak tahun 2010 dan sukses diluncurkan di perusahaan pembuatnya yakni PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, awal Februari lalu.
Kapal perang dengan kecepatan maksimum 30 knot, memiliki panjang 44 meter dan lebar 8 meter, serta tinggi kapal 3,4 meter. Draft kapal ini 1,75, dengan displacement 238 ton, yang mampu mengangkut bahan bakar 50 ton dan air tawar 15 ton.
Sumber: Dispenarmabar/Batam Pos
© Beritahankam.blogspot
28 Februari 2011, Tanjunguncang -- (Berita HanKam): Satu lagi Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Kapal yang diberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 merupakan buatan PT.Palindo Marine Industries Tanjunguncang.
Produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) hasil karya putra-putri Indonesia di Batam mendapat sambutan luar biasa dari kementerian pertahanan nasional (Menhan). Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100 persen pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang.
Menhan menyatakan suksesnya pembuatan kapal perang dengan kecepatan 30 knot serta dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam kaliber 30 mm 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali itu adalah bukti kalau sistem pertahanan nasional bisa membangun seperti KCR tersebut.
Purnomo mengatakan kapal dengan panjang 44 meter berbahan aluminium itu sangat cocok untuk kegiatan patroli maupun penyerangan jika diperlukan di perairan kawasan Indonesia bagian barat (armabar).
Pasalnya kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet Gotong Royong itu, laut di wilayah barat Indonesia termasuk laut yang tidak terlalu dalam dan sangat cocok untuk dilintasi kapal perang berukuran sedang yang tengah dibangun di dalam negeri.
“Laut-laut di kawasan barat memang cocok untuk kapal-kapal seperti KRI Clurit. Asalkan bisa untuk patroli dan bisa juga untuk melakukan suatu penyerangan,” ujar Purnomo Yusgiantoro disela-sela kunjungannya bersama Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang kemarin (27/2).
Dikatakannya, pemerintah akan terus membangun kapal-kapal perang dengan ukuran seperti KRI Clurit buatan Batam tersebut secara mandiri tanpa harus membelinya dari negara lain.
Ia mengaku sangat kagum dengan hasil karya putra putri terbaik bangsa ini yang telah menunjukan dedikasi, loyalitas dan nasionalismenya untuk merancang dan membangun kapal perang yang bisa mengangkut dan menembakan rudal sejauh 120 kilometer itu.
TNI AL telah memesan 22 kapal jenis KRI Clurit hingga 2014. (Foto: Berita HanKam)
Kapal perang yang akan dilengkapi 1 unit meriam 6 barel kaliber 30 mm, meriam anjungan 2 unit kaliber 20 mm dan peluru kendali 2 set Rudal C-705 itu kata Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo akan dilakukan uji penerimaan laut (sea acceptance test) dan uji penerimaan pelabuhan (harbour acceptance test) pada tanggal 25 Maret nanti.
Kapal Cepat Rudal ini kata Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto, terbuat dari baja khusus High Tensils Steel pada bagian hulunya (lambung). Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KCR yang berbahan baja-alumunium ini merupakan karya putra-putri terbaik Indonesia mulai dari desain dan pengerjaanya. Kapal dibangun di Batam sekitar satu tahun sejak tahun 2010 dan sukses diluncurkan di perusahaan pembuatnya yakni PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, awal Februari lalu.
Kapal perang dengan kecepatan maksimum 30 knot, memiliki panjang 44 meter dan lebar 8 meter, serta tinggi kapal 3,4 meter. Draft kapal ini 1,75, dengan displacement 238 ton, yang mampu mengangkut bahan bakar 50 ton dan air tawar 15 ton.
Sumber: Dispenarmabar/Batam Pos
© Beritahankam.blogspot
Embargo Senjata Pada Libya Buat Rugi Rusia 4 Milyar Dolar
Yakolev Yak-130, Libya telah teken kontrak pembelian Yak-130. (Foto: RIA Novosti)
28 Februari 2011, Moskow -- (Berita HanKam): Embargo senjata serta material terkait yang dijatuhkan PBB pada Libya, dapat merugikan ekspor senjata Rusia hampir senilai 4 milyar dolar.
Kantor berita Interfax mengutip sumber militer, Rusia telah mendapatkan kontrak pembelian senjata senilai 2 milyar dolar dan dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Muammar Al-Qadhafi senilai 1,8 milyar dolar.
Sumber Interfax mengatakan Menteri Pertahanan Libya Younis Jaber meneken kontrak pembelian senjata 1,8 milyar dolar termasuk pembelian 6 jet tempur latih Yakolev Yak-130 dan helikopter saat berkunjung ke Moskow 26-27 Januari 2010.
Libya diharapkan juga menjadi pembeli pertama negara asing jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E dan kontrak senilai 800 juta dolar untuk pembelian 12-15 pesawat siap diteken. Draft kontrak telah disetujui oleh Libya, ucap Alexander Mikheyev wakil pimpinan Rosoboronexport, Rabu (21/07/2010).
Kontrak pembelian helikopter dan sistem rudal tengah didiskusikan.
Libya tertarik mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400, MBT T-90S, kapal selam, serta peluncur roket, menurut sumber tersebut.
Uni Sovyet menjadi pemasok senjata utama Libya sebelum runtuh, 350 jet tempur dikirimkan antara 1981 dan 1985, 2000 tank dan 2000 kendaraan tempur jenis IFV dan APC, sekitar 450 artileri serta dalam jumlah besar senapan.
Rusia berpotensi juga mengalami kerugian hingga 10 milyar dolar dalam penjualan senjata karena krisis politik di wilayah Afrika Utara dan Timur-Tengah. Rusia bersiap merugi dan dituntut oleh Iran, jika penjualan sistem pertahanan rudal S-200 dibatalkan.
Sumber: AFP
© Beritahankam.blogspot
28 Februari 2011, Moskow -- (Berita HanKam): Embargo senjata serta material terkait yang dijatuhkan PBB pada Libya, dapat merugikan ekspor senjata Rusia hampir senilai 4 milyar dolar.
Kantor berita Interfax mengutip sumber militer, Rusia telah mendapatkan kontrak pembelian senjata senilai 2 milyar dolar dan dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Muammar Al-Qadhafi senilai 1,8 milyar dolar.
Sumber Interfax mengatakan Menteri Pertahanan Libya Younis Jaber meneken kontrak pembelian senjata 1,8 milyar dolar termasuk pembelian 6 jet tempur latih Yakolev Yak-130 dan helikopter saat berkunjung ke Moskow 26-27 Januari 2010.
Libya diharapkan juga menjadi pembeli pertama negara asing jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E dan kontrak senilai 800 juta dolar untuk pembelian 12-15 pesawat siap diteken. Draft kontrak telah disetujui oleh Libya, ucap Alexander Mikheyev wakil pimpinan Rosoboronexport, Rabu (21/07/2010).
Kontrak pembelian helikopter dan sistem rudal tengah didiskusikan.
Libya tertarik mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400, MBT T-90S, kapal selam, serta peluncur roket, menurut sumber tersebut.
Uni Sovyet menjadi pemasok senjata utama Libya sebelum runtuh, 350 jet tempur dikirimkan antara 1981 dan 1985, 2000 tank dan 2000 kendaraan tempur jenis IFV dan APC, sekitar 450 artileri serta dalam jumlah besar senapan.
Rusia berpotensi juga mengalami kerugian hingga 10 milyar dolar dalam penjualan senjata karena krisis politik di wilayah Afrika Utara dan Timur-Tengah. Rusia bersiap merugi dan dituntut oleh Iran, jika penjualan sistem pertahanan rudal S-200 dibatalkan.
Sumber: AFP
© Beritahankam.blogspot
KSY Bangun 5 Kapal Patroli AL Bangladesh
Kapal patroli AL Bangladesh. (Foto. Bangladesh Navy)
28 Februari 2011, Khulna -- (Berita HanKam): Khulna Shipyard Limited (KSY) membangun lima kapal patroli senilai 2,8 miliar taka dan akan selesaikan Desember 2014. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina akan meresmikan dimulainya pembangunan kapal pada 5 Maret, menurut sebuah sumber.
Wakil pimpinan KSY, Commander Anisur Rahman Molla, mengatakan KSY pertama kalinya lima kapal patroli modern dibangun di KSY.
Pengerjaan konstruksi telah dilakukan pada Juni 2010, mesin dan peralatan telah diimpor dari Inggris.
Kapal berukuran 50 meter dan lebar 7 meter dengan kecepatan maksimal 20/25 mil per jam, dipersenjatai dua meriam. Bila kapal dibeli dari galangan kapal luar negeri seharga 2 miliar taka.
Pembangunan KSY dimulai 1954 dibawah pengawasan East Pakistan Industrial Development Corporation (EPIDC) dan dukungan teknis Stulcken Sohn (WN Jerman) mengenai rancangan konstruksi fasilitas galangan kapal. KSY diresmikan setelah selesai pembangunan galangan 27 November 1957. Angkatan Laut Bangladesh mengambilalih tanggung jawab KSY 9 Mei 1999, setelah KSY dilanda krisis keuangan.
KSY Limited telah membangun dan merenovasi 650 kapal dan memperbaiki 1800 kapal selama 47 tahun.
Sumber: The Financial Express
© Beritahankam.blogspot
28 Februari 2011, Khulna -- (Berita HanKam): Khulna Shipyard Limited (KSY) membangun lima kapal patroli senilai 2,8 miliar taka dan akan selesaikan Desember 2014. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina akan meresmikan dimulainya pembangunan kapal pada 5 Maret, menurut sebuah sumber.
Wakil pimpinan KSY, Commander Anisur Rahman Molla, mengatakan KSY pertama kalinya lima kapal patroli modern dibangun di KSY.
Pengerjaan konstruksi telah dilakukan pada Juni 2010, mesin dan peralatan telah diimpor dari Inggris.
Kapal berukuran 50 meter dan lebar 7 meter dengan kecepatan maksimal 20/25 mil per jam, dipersenjatai dua meriam. Bila kapal dibeli dari galangan kapal luar negeri seharga 2 miliar taka.
Pembangunan KSY dimulai 1954 dibawah pengawasan East Pakistan Industrial Development Corporation (EPIDC) dan dukungan teknis Stulcken Sohn (WN Jerman) mengenai rancangan konstruksi fasilitas galangan kapal. KSY diresmikan setelah selesai pembangunan galangan 27 November 1957. Angkatan Laut Bangladesh mengambilalih tanggung jawab KSY 9 Mei 1999, setelah KSY dilanda krisis keuangan.
KSY Limited telah membangun dan merenovasi 650 kapal dan memperbaiki 1800 kapal selama 47 tahun.
Sumber: The Financial Express
© Beritahankam.blogspot
Dua Kapal Perang Hibah Brunei Diterima TNI AL April
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) mengadakan pertemuan dengan Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah saat melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (24/2). (Foto: ANTARA/Rumgapres/Muchlis/nz/11)
28 Februari 2011, Bandar Seri Begawan -- (Berita HanKam): Pemerintah Brunei Darussalam menghibahkan ke Indonesia, dua kapal patroli KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03) untuk pelatihan militer sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara, diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat, Jumat (25/2).
Kedua kapal perang masih dioperasikan Tentera Laut Diraja Brunei (TLDB), kemungkinan April kedua kapal akan diserahkan ke Indonesia dan dijadikan kapal latih oleh TNI AL, ucap Dato Paduka Hj Mustappa pada harian lokal The Brunei Times sebelum jalan pagi Sultan Brunei Darussalam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Tasek Lama.
Kapal diperiksa dan para awak akan dilatih terlebih dahulu sebelum diserahkan ke TNI AL.
Pemerintah Brunei Darussalam dan Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama pertahanan pada 10 April 2003, MoU telah diratifikasi oleh parlemen Indonesia.
Kedua negara berencana mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan pengiriman personil militer Brunei Darussalam ke Universitas Pertahanan di Indonesia tahun ini.
Sejumlah program telah dilaksanakan kedua negara diantaranya, perwira Brunei Darussalam menjadi peserta kursus di Lemhanas dan perwira Indonesia peserta Joint Staff Course and Executive Development Programme di Brunei.
Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Yudhoyono telah memerintahkan KASAD berpartisipasi pada HUT ke-50 Tentera Darat Diraja Brunei dan Menhan mengambil bagian pada Brunei International Defence Exhibition (BRIDEX).
Brunei Darussalam Berminat Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Brunei Darussalam berminat membeli kendaraan tempur dan beberapa jenis senjata produksi Indonesia pada wartawan, Minggu sore (27/2), saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Provinsi Kepulauan Riau.
Sudi tidak menjelaskan jumlah dan spesifikasi alutsista yang akan dibeli Brunei Darussalam.
Pada tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR (29/4/2010), Brunei Darussalam berminat membeli perlengkapan militer senilai Rp 5,04 milyar. Brunei akan membeli kapal cepat, baju militer, mobil dapur umum, tenda dan parasut.
Kapal Patroli Kelas Waspada
KDB Waspada (P02). (Foto: Born 1945)
Kapal patroli rudal kelas Waspada dibangun Vosper Pty. Ltd., Singapura. Pemerintah Brunei Darussalam memesan tiga kapal kelas Waspada, KDB Waspada (P02) diluncurkan 3 Agustus 1977 dan dioperasikan Juli 1978, KDB Pejuang Maret 1978/1979 dan KDB Seteria (P03) 22 Juni 1978/1979.
Kapal diawaki 34 orang mempunyai bobot kosong 150 ton dan penuh 206 ton, berukuran panjang 36,88 meter dan lebar 7,16 meter. Kapal dapat dipacu 30 knot ditenagai 2 mesin diesel MTU.
Dipersenjatai dua peluncur rudal anti-kapal MM38 Excocet, sepucuk meriam 30 mm BMARC-Oerlikon GCM-B01 AA dan 2 pucuk senapan mesin 7,62 mm. Kapal kelas Waspada telah dimodernisasi pada tahun 1990-an.
Kapal kelas Waspada akan digantikan kelas Darussalam dibangun oleh Lurssen Werft, Jerman.
Sumber: The Brunei Times/ANTARA News/Kontan
© BeritaHankam.blogspot
28 Februari 2011, Bandar Seri Begawan -- (Berita HanKam): Pemerintah Brunei Darussalam menghibahkan ke Indonesia, dua kapal patroli KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03) untuk pelatihan militer sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara, diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat, Jumat (25/2).
Kedua kapal perang masih dioperasikan Tentera Laut Diraja Brunei (TLDB), kemungkinan April kedua kapal akan diserahkan ke Indonesia dan dijadikan kapal latih oleh TNI AL, ucap Dato Paduka Hj Mustappa pada harian lokal The Brunei Times sebelum jalan pagi Sultan Brunei Darussalam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Tasek Lama.
Kapal diperiksa dan para awak akan dilatih terlebih dahulu sebelum diserahkan ke TNI AL.
Pemerintah Brunei Darussalam dan Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama pertahanan pada 10 April 2003, MoU telah diratifikasi oleh parlemen Indonesia.
Kedua negara berencana mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan pengiriman personil militer Brunei Darussalam ke Universitas Pertahanan di Indonesia tahun ini.
Sejumlah program telah dilaksanakan kedua negara diantaranya, perwira Brunei Darussalam menjadi peserta kursus di Lemhanas dan perwira Indonesia peserta Joint Staff Course and Executive Development Programme di Brunei.
Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Yudhoyono telah memerintahkan KASAD berpartisipasi pada HUT ke-50 Tentera Darat Diraja Brunei dan Menhan mengambil bagian pada Brunei International Defence Exhibition (BRIDEX).
Brunei Darussalam Berminat Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Brunei Darussalam berminat membeli kendaraan tempur dan beberapa jenis senjata produksi Indonesia pada wartawan, Minggu sore (27/2), saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Provinsi Kepulauan Riau.
Sudi tidak menjelaskan jumlah dan spesifikasi alutsista yang akan dibeli Brunei Darussalam.
Pada tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR (29/4/2010), Brunei Darussalam berminat membeli perlengkapan militer senilai Rp 5,04 milyar. Brunei akan membeli kapal cepat, baju militer, mobil dapur umum, tenda dan parasut.
Kapal Patroli Kelas Waspada
KDB Waspada (P02). (Foto: Born 1945)
Kapal patroli rudal kelas Waspada dibangun Vosper Pty. Ltd., Singapura. Pemerintah Brunei Darussalam memesan tiga kapal kelas Waspada, KDB Waspada (P02) diluncurkan 3 Agustus 1977 dan dioperasikan Juli 1978, KDB Pejuang Maret 1978/1979 dan KDB Seteria (P03) 22 Juni 1978/1979.
Kapal diawaki 34 orang mempunyai bobot kosong 150 ton dan penuh 206 ton, berukuran panjang 36,88 meter dan lebar 7,16 meter. Kapal dapat dipacu 30 knot ditenagai 2 mesin diesel MTU.
Dipersenjatai dua peluncur rudal anti-kapal MM38 Excocet, sepucuk meriam 30 mm BMARC-Oerlikon GCM-B01 AA dan 2 pucuk senapan mesin 7,62 mm. Kapal kelas Waspada telah dimodernisasi pada tahun 1990-an.
Kapal kelas Waspada akan digantikan kelas Darussalam dibangun oleh Lurssen Werft, Jerman.
Sumber: The Brunei Times/ANTARA News/Kontan
© BeritaHankam.blogspot
Menhan Terima Delegasi PT DI, EADS Indonesia dan Eurocopter
Bummble Bee helikopter serbu rancangan PT DI. (Foto: Berita HanKam)
25 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Jum’at (25/2) menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Eurocopter Litz Bertling, pihak European Aeronautic Defense Space Company (EADS) Airbus wilayah Asia yang diwakili Ir. Andri BS Sudibyo dan Pierre Jaffre serta Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso yang didampingi Dir. Aerostruktur Andi Alisjahbana beserta rombongan, di kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Eurocopter menyampaikan kepada Menhan bahwa Eurocopter merupakan salah satu partner PT DI di bidang penerbangan dalam pembuatan pesawat terbang jenis puma maupun super puma. Sebagai suatu grup, pihaknya memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama yang lebih dekat dalam industri pertahanan dalam negeri di Indonesia.
Lebih lanjut CEO Eurocopter menyatakan bahwa kerjasama yang didasarkan atas saling percaya tersebut diantaranya menangani hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertahanan. Dikatakannya lagi bahwa pihak Eurocopter memiliki keinginan untuk memelihara hubungan tersebut dengan melihat kebutuhan angkatan udara untuk jenis pesawat tempur seperti helikopter. Eurocopter memiliki komitmen untuk terus mendukung angkatan bersenjata Indonesia. Seperti telah dikatakan pada koleganya bahwa Eurocopter tidak menjual helikopter tetapi lebih kepada kemampuan mesin dan kemampuan terbang helikopter tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyampaikan bahwa masalah spesifikasi teknikal helikopter tersebut hendaknya dikembalikan lagi kepada AD, AL dan AU sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian diantaranya kerjasama tersebut harus melihat regional market. Menurut Menhan, PT DI memiliki kemampuan untuk menjalin kerjsama tidak hanya dalam membangun angkatan bersenjata tetapi juga industri pertahanan.
Walaupun industri pertahanan dalam negeri sempat collapse pada tahun 1998 tetapi sekarang industri pertahanan Indonesia mulai bangkit kembali. Bersama-sama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, Indonesia mulai menata dan membangun kembali industri pertahanan di region.
Menurut Menhan, patut disyukuri bahwa pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran pertahanan tahun ini, yang artinya dapat turut membantu industri pertahanan dalam memodernisasi, memperbaharui dan melengkapi alutsista Indonesia. Dikatakan Menhan bahwa Indonesia belajar dari negara Turki yang pernah juga mengalami hal sama saat industri pertahanannya collapse karena embargo AS.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut yaitu Kepala Badan Ranahan Laksda TNI Susilo, Dirjen Renhan Marsda TNI Bonggas S.Silaen, S.Ip dan Kapuskom Publik Brigjen TNI I Wayan Midhio.
Sumber: DMC
25 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Jum’at (25/2) menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Eurocopter Litz Bertling, pihak European Aeronautic Defense Space Company (EADS) Airbus wilayah Asia yang diwakili Ir. Andri BS Sudibyo dan Pierre Jaffre serta Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso yang didampingi Dir. Aerostruktur Andi Alisjahbana beserta rombongan, di kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Eurocopter menyampaikan kepada Menhan bahwa Eurocopter merupakan salah satu partner PT DI di bidang penerbangan dalam pembuatan pesawat terbang jenis puma maupun super puma. Sebagai suatu grup, pihaknya memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama yang lebih dekat dalam industri pertahanan dalam negeri di Indonesia.
Lebih lanjut CEO Eurocopter menyatakan bahwa kerjasama yang didasarkan atas saling percaya tersebut diantaranya menangani hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertahanan. Dikatakannya lagi bahwa pihak Eurocopter memiliki keinginan untuk memelihara hubungan tersebut dengan melihat kebutuhan angkatan udara untuk jenis pesawat tempur seperti helikopter. Eurocopter memiliki komitmen untuk terus mendukung angkatan bersenjata Indonesia. Seperti telah dikatakan pada koleganya bahwa Eurocopter tidak menjual helikopter tetapi lebih kepada kemampuan mesin dan kemampuan terbang helikopter tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyampaikan bahwa masalah spesifikasi teknikal helikopter tersebut hendaknya dikembalikan lagi kepada AD, AL dan AU sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian diantaranya kerjasama tersebut harus melihat regional market. Menurut Menhan, PT DI memiliki kemampuan untuk menjalin kerjsama tidak hanya dalam membangun angkatan bersenjata tetapi juga industri pertahanan.
Walaupun industri pertahanan dalam negeri sempat collapse pada tahun 1998 tetapi sekarang industri pertahanan Indonesia mulai bangkit kembali. Bersama-sama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, Indonesia mulai menata dan membangun kembali industri pertahanan di region.
Menurut Menhan, patut disyukuri bahwa pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran pertahanan tahun ini, yang artinya dapat turut membantu industri pertahanan dalam memodernisasi, memperbaharui dan melengkapi alutsista Indonesia. Dikatakan Menhan bahwa Indonesia belajar dari negara Turki yang pernah juga mengalami hal sama saat industri pertahanannya collapse karena embargo AS.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut yaitu Kepala Badan Ranahan Laksda TNI Susilo, Dirjen Renhan Marsda TNI Bonggas S.Silaen, S.Ip dan Kapuskom Publik Brigjen TNI I Wayan Midhio.
Sumber: DMC
Subscribe to:
Posts (Atom)