Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, April 25, 2009
Indonesia Latih Pasukan Pengamanan VVIP Kamboja
25 April 2009, London -- Dubes RI untuk Kamboja, Ngurah Swajaya dan Sekjen Dephan Kamboja Jenderal Moeung Samphan memimpin upacara pelantikan pasukan pengamanan (paspam) VVIP dan perdana menteri di Pusat Pendidikan (Pusdik) Persahabatan Indonesia-Kamboja di Krang Cheik, 20 km dari Phnom Penh.
Sejumlah 156 prajurit anggota paspam perdana menteri Kamboja dilantik setelah melakukan pelatihan intensif selama empat bulan di bawah pengawasan tim supervisi pelatih dari Pasukan Pengamanan Presiden(Pampampres TNI, demikian keterangan yang diterima koresponden Antara London dari KBRI Phnom Penh, Jumat.
Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres yang berada di bawah Komando Mabes TNI itu berkantor di Jalan Tanah Abang , Jakarta Pusat.
Paspampres terbagi atas tiga grup atau satuan yang masing-masing bertanggung jawab atas pengamanan presiden dan keluarganya, wakil presiden dan keluarganya serta tamu-tamu negara. Komandan Papampres saat ini adalah Mayjen TNI Marciano Sasono.
Dubes RI Ngurah Swajaya dan Jenderal Moeung Samphan juga menyaksikan unjuk kebolehan keterampilan prajurit yang telah menyelesaikan program pelatihannya menghadapi berbagai bentuk ancaman dan tantangan dalam pengamanan VVIP dan perdana menteri.
Kegiatan ini juga dihadiri petinggi RCAF dan perwakilan militer dari beberapa negara seperti Korea Selatan , dan Vietnam .
Program pelatihan Paspam perdana menteri oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlangsung sebanyak 14 angkatan dan menghasilkan lulusan sejumlah 3.604 personil termasuk 326 wanita prajurit .
Dalam program pelatihan tersebut, Tim Supervisi Pelatih Paspampres bertindak sebagai instruktur pengawas dengan memberikan berbagai materi teknis dan taktis serta keterampilan untuk menghasilkan personil paspam VVIP dan perdana menteri yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Pusdik Persahabatan Indonesia-Kamboja didirikan di distrik Krang Cheik tahun 2005, Pusdik yang berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force (RCAF) bergengsi dan menghasilkan prajurit, perwira dan pelatih yang handal.
Program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral disamping program pelatihan bagi pasukan khusus RCAF yang juga memperoleh pelatihan dari Kopassus TNI.AD serta program pendidikan Sesko TNI yang diikuti beberapa perwira RCAF.
Selain kerja sama bidang pelatihan , maka Indonesia juga memberikan bantuan berupa beasiswa berbagai bidang ilmu di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, program dharmasiswa dibidang budaya serta pelatihan bidang pertanian, pariwisata, teknologi dan lain-lain.
Berbagai kerja sama ini dilaksanakan baik dalam kerangka bilateral, kerja sama antarnegara berkembang dan kerja sama segitiga dengan dukungan negara donor.
(ANTARA)
Friday, April 24, 2009
TNI Terima Medali Perdamaian
Vice President of American University-DR. Rima Naboulsi dan Dubes RI di Beirut-Bapak Bagas Hapsara menyerahkan medali perdamaian kepada Dansatgas TNI Konga XXIII-C/UNIFIL Letnan Kolonel Inf Raden Haryono. (Foto:Letkol Arh Hari Mulyanto/detikFoto).
24 April 2009, Libanon -- Komandan Kontingen Garuda XXIII-C, misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon, Letnan Kolonel Raden Haryono menerima medali perdamaian dari American University of Culture and Education.
"Beliau dianggap turut berpartisipasi menjaga perdamaian dunia, khususnya di Lebanon," kata perwira penerangan TNI di Libenon Letkol Hari Mulyanto dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (23/4). Penyematan medali dilakukan Wakil Presiden American University Rima Naboulsi dan Dubes RI di Beirut Bagas Hapsara.
Haryono yang bertugas sebagai Komandan Kontingen Garuda sejak 3 Desember 2008. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Indonesia mampu menjaga wilayah operasi yang dipertanggungjawabkannya dengan maksimal.
(Jurnal Nasional)
24 April 2009, Libanon -- Komandan Kontingen Garuda XXIII-C, misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon, Letnan Kolonel Raden Haryono menerima medali perdamaian dari American University of Culture and Education.
"Beliau dianggap turut berpartisipasi menjaga perdamaian dunia, khususnya di Lebanon," kata perwira penerangan TNI di Libenon Letkol Hari Mulyanto dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (23/4). Penyematan medali dilakukan Wakil Presiden American University Rima Naboulsi dan Dubes RI di Beirut Bagas Hapsara.
Haryono yang bertugas sebagai Komandan Kontingen Garuda sejak 3 Desember 2008. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Indonesia mampu menjaga wilayah operasi yang dipertanggungjawabkannya dengan maksimal.
(Jurnal Nasional)
Tangkap 5 Kapal, KRI Fatahillah-361 Amankan 88 Ton Ikan
24 April 2009, Surabaya -- Dalam waktu bersamaan, KRI Fatahilah (FTH)-361 jenis korvet Belanda dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim) berhasil menangkap lima Kapal Ikan Indonesia (KII) yang melakukan penangkapan ikan secara illegal dan sekaligus mengamankan 88 ton ikan campuran di sekitar perairan laut Jawa, belum lama ini, Selasa (21/4).
KRI Fatahilah-361 yang dikomandani Letkol Laut (P) Kisdianto pada saat melaksanakan operasi keamanan laut (opskamla) di perairan Timur Indonesia memergoki ke lima kapal ikan yang mencurigakan tersebut sedang melakukan penangkapan ikan yang diduga illegal. Ke empat kapal ikan tersebut yaitu, KM. Mustika Bahari, berat 100 GT, Nahkoda kapal Widodo WNI, ABK 17 orang WNI, muat 40 Ton ikan campuran. KM. Alam Mina Pratama, berat 29 GT, Nahkoda kapal Hartono WNI, ABK 14 orang WNI, muat 20 Ton ikan campuran. KM. Sinar Andalan, berat 86 GT, Nahkoda kapal Kadromi WNI, ABK 18 orang WNI, muat 20 Ton ikan campuran. KM. Sinar Samudera-1, berat 82 GT, Nahkoda kapal Taryono WNI, ABK 10 orang WNI, muat 5 Ton ikan campuran. Kapal ikan yang ke 5 yaitu KM.Sari Bukti-A, berat 30 GT, Nahkoda kapal Karyani WNI, ABK 15 orang WNI, muat 3 Ton ikan campuran.
Dalam pemeriksaan, ke lima kapal ikan tersebut pada saat melakukan penangkapan ikan sebagian besar tidak dilengkapi dengan surat-surat kapal maupun dokumen pelayaran semestinya. Diantaranya Surat Layak Operasi (SLO) tidak ada, Buku pelaut tidak sesuai, Alat ukur tidak sesuai, tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), tidak memiliki sertifikat radio, Buku ABK tidak ada, dan alat tangkap tidak sesuai.
”Nahkoda ke lima kapal ikan tersebut tida ada yang bisa menunjukkan surat-surat maupun dokumen kapal secara lengkap. Untuk itu, kapal-kapal tersebut dikawal ke Pangkalan TNI Angkatan Laut Kotabaru guna proses penyidikan dan hukum lebih lanjut,”kata Komandan KRI Fatahilah. Kepala Dispen Koarmatim Letkol Laut Drs. Toni Syaiful.
(Penarmatim)
Thursday, April 23, 2009
Jabatan Komandan KRI Malahayati Diserahterimakan
23 April 2009, Surabaya -- Jabatan komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Rahmad Jayadi kepada Letkol Laut (P) Eko Wahyono.
Upacara serah terima jabatan itu dilakukan di atas geladak KRI Malahayati-362 yang sedang bersandar di Pelabuhan Ujung, Surabaya dengan dipimpin Komandan Satuan Koarmatim, Kolonel Laut (P) Aan Kurnia, Kamis.
Sebelum menjabat Komandan KRI Malahayati-362, Eko Wahyono bertugas di Komando Pengembangan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal) yang bermarkas di Surabaya.
Di Kobangdikal itu, dia menduduki jabatan sebagai komandan Sekolah Komunikasi. Sementara, Rahmad Jayadi akan menduduki jabatan barunya sebagai Pabanren Sops Koarmatim.
"Pergantian pimpinan komando diharapkan dapat membawa angin segar di dalam organisasi, sekaligus memantapkan dan meningkatkan hasil yang telah dicapai di jajarannya," kata Aan Kurnia dalam sambutannya.
Ia memberikan motivasi kepada anak buahnya untuk memacu prestasi dan semangat dalam mengembangkan tugas yang lebih berat dalam mengawaki alat utama sistem pertahanan yang umurnya sudah tidak muda lagi itu.
Aan juga mengingatkan Komandan KRI Malahayati-362 yang baru senantiasa mengikuti arahan-arahan dari pimpinan untuk menciptakan kapal yang siap operasi dan kemampuan profesi prajurit.
"Untuk itu, unsur-unsur di jajaran Satuan Koarmatim harus bisa melaksanakan latihan secara rutin, berkala maupun preodik, baik di pangkalan maupun di luar pangkalan," katanya.
Antara Jatim
Rusia dan India Kerjasama Membuat Pesawat Transport Militer
23 April 2009, Moskow -- Pemerintah Rusia mengalokasikan 2,156 Trilyun Rubel (USD64 Juta) dari anggaran federal tahun ini guna pembiayaan proyek kerjasama pembuatan pesawat transport militer baru dengan India.
Rusia dan India menandatangani perjanjian antar pemerintahan pembuatan pesawat transport multi guna di tahun 2007. Biaya proyek kerjasama ini USD600 Juta dibagi rata antar dua negara.
Pesawat transport ini berkapasitas 20 ton, diharapkan bertugas di Angkatan Udara Rusia dan India delapan tahun lagi. Perusahaan Rusia yang terlibat dalam proyek ini biro disain Ilyushin dan Irkut Corporation, merupakan bagian United Aircraft Corporation (UAC) Rusia didirikan tahun 2006, sedangkan dari India, Hindustan Aeronautics Limited (HAL).
India diharapkan membeli 45 pesawat MTA, Rusia membutuhkan MTA untuk menggantikan pesawat transport An-12, An-26 dan An-32, sekurang-kurang 100 pesawat.
Spesifikasi
Maksimum berat lepas landas: 55000kg
Kapasitas bahan bakar: 13500kg
Maksimum kecepatan: 850km/jam
Kecepatan jelajah: 800km/jam
Panjang: 33,2m
Tinggi: 10m
Bentang sayap: 30.1m
Jarak jelajah: 2500km dengan muatan 18800kg; 6000km dengan muatan 4500kg
Landasan lepas landas: 1300m
Landasan mendarat: 1200m
RIA Novosti/@beritahankam
Marinir RI-AS Latihan Bersama Di Situbondo
23 April 2009, Surabaya -- Surabaya - Korps Marinir Indonesia mengadakan latihan bersama dengan Korps Marinir Amerika Serikat atau United State Marine Corps (USMC) bertajuk "Latern Iron 09-1 Exercise 2009" di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Karangtekok Situbondo pada 20 April hingga 20 Mei 2009.
"Latihan bersama itu dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan standarisasi teknik dan taktik," kata Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra di Surabaya, Kamis, setelah meninjau latihan bersama itu di Situbondo.
Saat melakukan peninjauan latihan untuk mewakili Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri, ia mengatakan kerjasama pertahanan dan keamanan Indonesia-AS itu juga sebagai sarana meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan dan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Marinir Indonesia dan USMC.
Latihan bersama selama satu bulan itu melibatkan peserta latihan dari Korps Marinir (Denjaka dan Taifib ) sebanyak 40 orang, dan USMC (US Marsoc) sebanyak 11 orang, serta bertindak selaku pemimpin latihan adalah Letkol Marinir Widodo yang juga Komandan Denjaka.
Taifib merupakan singkatan dari Intai Amfibi yang merupakan pasukan khusus TNI AL seperti halnya Kopassus di TNI AD, sedang Denjaka merupakan singkatan dari Detasemen Jala Mangkara yang merupakan prajurit pilihan dari Batalyon Taifib (Yon Taifib).
Latihan itu juga sempat ditinjau Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Siswoyo H.S, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir K. Situmorang, Asintel Kaspasmar-1 Letkol Mar Edi Juardi, Paban Ops Kormar Letkol Mar Nur Alamsyah, Danyon Taifib-1 Mar Letkol Mar Nur Azis, dan jajaran Muspida Situbondo.
Sebelumnya, Korps Marinir RI-AS juga baru saja mengakhiri latihan bersama di Jakarta pada tanggal 16 Februari hingga 27 Februari 2009 yang melibatkan 90 personel dari Markas Komando Korps Marinir Pasmar II dan 48 prajurit dari Resimen ke-4 USMC yang dipimpin Kolonel You.
(Antara Jatim)
USS Truxtun DDG103 Destroyer Kelas Arleigh Burke Terbaru Masuk Jajaran AL Amerika
23 April 2009 -- Angkatan Laut (AL) Amerika menambah armada destroyer kelas Arleigh Burke, USS Truxtun DDG103 akan diresmikan masuk jajaran AL, Sabtu, 25 April 2009 di Charleston, South Carolina.
USS Truxtun DDG103 kapal ke-enam yang diberinama Truxtun, pertama kapal layar diluncurkan tahun 1842, dua destroyer DD14 dan DD229, kapal cepat transport APD98, dan frigate DLGN kemudian didisain ulang menjadi cruiser CGN35. Penggunaan nama Truxtun untuk menghormati Komodor Thomas Truxtun (1755-1822) merupakan salah satu dari enam kapten pertama saat AL Amerika pertama kali diorganisasi, 4 Juni 1798.
USS Truxtun merupakan kapal ke-56 dari destroyer kelas Arleigh Burke. Destroyer kelas Arleigh Burke pertama kali bertugas di AL Amerika tahun 1991. Dibangun di dua galangan kapal, Northrop Grumman Ship Systems, Pascagoula, Mississippi dan General Dynamics di Maine. Kelas Arleigh Burke kapal pertama milik AL Amerika yang dilengkapi perlindungan anti peperangan NUBIKA (Nuklir Biologi Kimia).
SH-60
Dua puluh satu kapal (DDG51 – DDG71) dikategorikan Flight I dan tujuh kapal (DDG72 – DDG78) dikategorikan Flight II, kemudian disempurnakan menjadi Flight IIA diproduksi akhir tahun 1997. Flight IIA dilengkapi hanggar untuk dua helikopter SH-60B/F LAMPS, perangkat lunak sistem tempur baru, dek helikopter dipanjangkan, misil Evolved Sea Sparrow, 2x Mk41 VLS menjadi 96 sel dari 90 sel, upgrade sistem radar Aegis, awak kapal dari 23 perwira menjadi 32 perwira dan 300 kru menjadi 348 kru.
USS Truxtu dibuat di Northrop Grumman Ship Systems, Pascagoula, Mississippi mempunyai bobot 9200 ton dilengkapi 4 mesin turbine yang mampu memacu kapal hingga lebih 30 knot.
(NAVY/Global Security/Truxtun/@bBeritahankam
Kol Pnb Widiantoro Danlanud Suryadarma Yang Baru
23 April 2009, Kalijati, Subang -- Jabatan Komandan Lanud Suryadarma, Subang, Jawa Barat diserahterimakan dari Kol. Pnb. Ras Rendro Bowo S.,S.E. kepada Kol Pnb Widiantoro dalam suatu Upacara Militer di Apron Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Rabu (22/4). Pejabat lama selanjutnya akan menjabat Perwira Pembantu II Pembinaan Tenaga Manusia Staf Personel Markas Besar TNI AU (Paban II Binteman Spersau), Jakarta sedangkan pejabat baru sebelumnya Perwira Pembantu IV Hubungan Luar Negeri Staf Pengamanan Markas Besar TNI AU (Paban IV Hublu Spamau).
Dalam amanatnya Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Imam Sufaat ,S.IP sebagai Inspektur Upacara menyampaikan pergantian pejabat dalam suatu organisasi merupakan peristiwa penting untuk kepentingan organisasi maupun pengembangan karir yang mengawaki organisasi. Ditambahkan selama ini peran Lanud Suryadarma sebagai pangkalan operasi bagian dari Komando Opersi TNI AU I telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
Di samping itu Lanud Suryadarma juga sebagai home base bagi pendidikan pilot helikopter TNI juga sekolah-sekolah anggota TNI AU dari korps teknik dan pembekalan yang berada di bawah Wing Pendidikan Teknik dan Pembekalan (Wingdiktekkal) sebagai satuan samping Lanud Suryadarma. Sekolah-sekolah tersebut adalah Kejuruan Bintara Fasilitas dan Instalasi, Kejuruan Sarana Bantuan, Kejuruan Kendaraan Bermotor, Kejuruan Pemadam Kebakaran, Kejuruan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas dan lainnya. Dengan peran tersebut Lanud Suryadarma harus tampil sebagai ujung tombak pelaksana operasi TNI AU, baik sebagai pelaksana maupun pendukung satuan-satuan di jajarannya.
Dalam upacara dimeriahkan atraksi pesawat Gelatik yang menarik Banner Selamat datang dan Selamat jalan Komandan Lanud Suryadarma. Setelah upacara diadakan acara pisah sambut antara komandan Lanud Suryadarma lama dan baru di hanggar Colibri yang dihadiri tamu dan anggota Lanud Suryadarma. Dalam acara tersebut selain ramah-tamah juga hiburan dengan penyanyi lokal. Kemudian setelah serah terima Ketua Pia Ardhya Garini Cabang 5 daerah 1 Lanud Suryadarma dilanjutkan tradisi penjemputan pejabat baru dan pelepasan pejabat lama di halaman hingga pintu masuk Pos 1 Lanud Suryadarma menghadirkan enam penari Sunda.
Kolonel Pnb D. Widiantoro, MBA sebagai Danlanud Suryadarma merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1984 adalah penerbang dan instruktur Pesawat Helikopter TNI AU. Dalam riwayat penugasannya pernah menjabat Komandan Skadron Udara 7 tahun 2002-2002. Bapak tiga anak kelahiran Surabaya tersebut merupakan pejabat Danlanud Suryadarma ke-34 setelah sekitar 25 tahun bertugas.
DISPENAU
KRI Kupang-582 Berhasil Diselamatkan Dislambair Koarmatim
22 April 2009, Surabaya -- Karena berhasil menyelamatkan KRI Kupang-582 yang beberapa waktu mengalami kandas di APBS (Alur Pelayaran Barat Surabaya), Dinas Penyelamatan Bawah Permukaan Air (Dislambair) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengadakan syukuran di Lapangan Apel Dislambair Ujung, Surabaya, Rabu (22/4).
Kegiatan syukuran tersebut dihadiri Kadislambair Kolonel Laut (P) Darmansyah, Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Ahmadi Heri Purwono, Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Drs. Toni Syaiful dan seluruh anggota Dislambair Koarmatim. Disamping itu, juga nampak hadir Wakil Bupati Gresik Suwito dan sesepuh masyarakat Pulau Bawean H. Ali Wafa.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Gresik Suwito memberikan apresiasi tinggi kepada tim penyelamatan Koarmatim yang sukses menyangkat kembali KRI Kupang-582 sebagai asset Negara yang mengalami musibah nyaris tenggelam 8 Februari lalu akibat hantaman ombak dan terjadinya kebororan. Kapal mengalami musibah setelah sebelumnya akan melaksanakan tugas mulia menjemput Choirul, seorang nelayan yang mengalami musibah tenggelam dan diselamatkan sebuah kapal Australia. Ketika itu Pemda Kabupaten Gresik meminta bantuan kapal perang Koarmatim menjemput Choirul sehubungan tidak adanya kapal yang berani berlayar karena cuaca buruk dan gelombang laut yang tidak bersahabat.
Meskipun 23 ABK KRI Kupang-582 berhasil diselamatkan, namun kapal kandas di kedalaman 4 meter di sekitar Boui 5 jalur APBS. Untuk upaya menyelamatkan kapal, pada saat itu juga Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Lili Supramono memerintahkan Kepala Dislambair Koarmatim Kolonel Laut (S) Darmansyah Nasution untuk mengadakan penyelamatan kapal agar dapat ditarik ke Markas Koarmatim.
Proses pengangkatan yang memakan watu 45 hari itu semuanya dilakukan secara manual. Dengan menerjunkan 30 personel penyelam. Dislambair mulai melaksanakan tugasnya dengan menjadikan beberapa tangki KRI Kupang-582 sebagai ruangan kedap berisi udara berkemampuan angkat 360 ton, selain itu juga menempatkan sejumlah drum hampa udara ke badan kapal. Setelah haluan kapal berhasil menyembul ke permukaan, selanjutnya 5 buah balon udara yang memeliki tekanan 50 ton Psi membantu menuntaskan pengangkatn kapal perang berbobot 378 ton tersebut.
Perpaduan kerjasama antara pengedapan ruangan-ruangan tangki, drum hampa udara dan balon udara itulah yang memberikan dorongan ke atas, dan tidak lama kemudian KRI Kupang terangkat keatas dan menyembul sempurna ke permukaan air. Selanjutnya KRI Kupang ditarik ke pangkalan dengan kapal Tunda, dan pada Minggu malam 12 April 2009 KRI Kupang-582 merapat di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya.
(DISPENAL)
Wednesday, April 22, 2009
Tiga Komandan Pusdik Kodiklat AD Diserahterimakan
22 April 2009, Cimahi -- Tiga Komandan Pusat Pendidikan (Pusdik) jajaran Kodiklat TNI AD, diserahterimakan, Rabu, dilapangan upacara Pusdikhub Kodiklat TNI AD Jalan Gatot Subroto Kota Cimahi, Jawa Barat.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam acara serahterima jabatan tiga Komandan Pusdik Kodiklat TNI AD, Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP.
Dalam amanat upacaranya, Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP, mengatakan, bahwa pergantian pejabat di lingkungan Kodiklat TNI AD merupakan hal yang lazim dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, dalam rangka pembinaan dan guna meningkatkan profesionalisme pejabat yang bersangkutan.
Dikatakan, pendidikan di lingkungan Kodiklat TNI AD merupakan dasar untuk membentuk dan mengembangkan serta menyiapkan peserta didik dalam membangun sumber daya manusia yang profesional dan handal untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Untuk itu, hasil yang didapat dalam pendidikan tersebut harus dapat mengimplementasikan pada pelaksanaan tugas di mana pun para peserta didik ditugaskan," kata Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh para perwira yang mendapat kepercayaan sebagai Komandan Pusdik, tentunya tidak ringan.
Sehingga loyalitas, dedikasi serta kemampuan manajerial yang prima, responsip dan proaktif, sangat diperlukan oleh seorang Komadan Pusdik Kodiklat TNI AD, katanya.
Adapun jabatan Komandan yang diserahterimakan ialah pertama, Komandan Pusdikbud dari Kolonel Chb Firdaus Komarno kepada Kolonel Chb Acep Koswara ST, selanjutnya Kolonel Chb Firdaus Komarno akan menjabat Paban V / Dalada Slogad.
Kedua, Komadan Pusdikpal dari Kolonel Cpl Syahnan kepada Kolonel Cpl jajah Subarjah, selanjutnya Kolonel Cpl Syahnans Komarno akan menjabat sebagai Bincab Ditpalad.
Ketiga, Komandan Pujsdikpengmilum, dari Kolonel Inf Mochmad Sholeh kepada Inf Kemal Syahier, selanjutnya Kolonel Inf Mochamad Sholeh akan menjabat akan menjabat sebagai Pamen Kodiklat TNI AD.
(ANTARA)
Bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam acara serahterima jabatan tiga Komandan Pusdik Kodiklat TNI AD, Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP.
Dalam amanat upacaranya, Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP, mengatakan, bahwa pergantian pejabat di lingkungan Kodiklat TNI AD merupakan hal yang lazim dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, dalam rangka pembinaan dan guna meningkatkan profesionalisme pejabat yang bersangkutan.
Dikatakan, pendidikan di lingkungan Kodiklat TNI AD merupakan dasar untuk membentuk dan mengembangkan serta menyiapkan peserta didik dalam membangun sumber daya manusia yang profesional dan handal untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Untuk itu, hasil yang didapat dalam pendidikan tersebut harus dapat mengimplementasikan pada pelaksanaan tugas di mana pun para peserta didik ditugaskan," kata Letjen TNI Syaiful Rizal psc SIP.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh para perwira yang mendapat kepercayaan sebagai Komandan Pusdik, tentunya tidak ringan.
Sehingga loyalitas, dedikasi serta kemampuan manajerial yang prima, responsip dan proaktif, sangat diperlukan oleh seorang Komadan Pusdik Kodiklat TNI AD, katanya.
Adapun jabatan Komandan yang diserahterimakan ialah pertama, Komandan Pusdikbud dari Kolonel Chb Firdaus Komarno kepada Kolonel Chb Acep Koswara ST, selanjutnya Kolonel Chb Firdaus Komarno akan menjabat Paban V / Dalada Slogad.
Kedua, Komadan Pusdikpal dari Kolonel Cpl Syahnan kepada Kolonel Cpl jajah Subarjah, selanjutnya Kolonel Cpl Syahnans Komarno akan menjabat sebagai Bincab Ditpalad.
Ketiga, Komandan Pujsdikpengmilum, dari Kolonel Inf Mochmad Sholeh kepada Inf Kemal Syahier, selanjutnya Kolonel Inf Mochamad Sholeh akan menjabat akan menjabat sebagai Pamen Kodiklat TNI AD.
(ANTARA)
Latihan Force Down Lanud Pekanbaru
22 April 2009, Pekanbaru -- Lanud Pekanbaru telah melaksanakan latihan force down yang bertujuan melatih dan menguji kemampuan Pertahanan Udara dengan terjadi proses pemaksaan mendarat (force down) pesawat musuh ke Lanud Pekanbaru yang di lanjutkan dengan penanganan oleh Polisi Militer dan Perwira Hukum Lanud Pekanbaru, Rabu (22/4).
Dalam skenario latihan disimulasikan Pesawat Hawk 100 yang dipiloti oleh Mayor Pnb Jajang dan Lettu Pnb setyo Budi Pulungan yang dianggap sebagai pesawat musuh yang melakukan pengintaian di sekitar wilayah Riau berhasil dipaksa untuk mendarat di Lanud Pekanbaru oleh pesawat tempur Hawk 200 Skadron Udara 12. Setelah mendarat di Lanud Pekanbaru, kedua penerbangnya dapat ditawan, selanjutnya pilot langsung diinterogasi/diperiksa oleh Polisi Militer dan Perwira Hukum Lanud Pekanbaru.
Secara umum nilai latihan dapat berjalan sesuai rencana. Hasil latihan harus di evaluasi untuk menutup kekurangan-kekurangan sehingga latihan yang akan di adakan tahun depan akan berjalan lebih baik lagi, sehingga hasil yang di peroleh dalam latihan mampu menjawab setiap tantangan tugas yang kita hadapi.
(TNI AU)
Mi28N Mulai Bertugas di AD Rusia
22 April 2009, Moscow -- Unit tempur Rusia dibagian Utara Kaukasus menerima helikopter serang Mi-28N Night Hunter pertama dari enam yang direncanakan. Pengiriman lima helikopter berikutnya belum ditentukan waktunya.
Mi-28N helikopter versi modifikasi terakhir, dibuat di pabrik Rostvertol di bagian Selatan Rusia. Didisain untuk misi anti tank (Main Battle Tanks), helikopter, pasukan darat, dan kendaraan lapis baja dalam segala cuaca.
Kementrian Pertahanan Rusia merencanakan membeli 45 hingga 67 Mi-28N dalam beberapa tahun, untuk menggantikan Mi-24 Hind dijajaran Angkatan Darat 2015.
Spesifikasi
Engine: 2x TV3-117VMA turbo-shaft, masing-masing 2200 HP
Daya jelajah: 450km (dengan internal tanki bahan bakar), 1100km (dengan tanki eksternal)
Kecepatan: maksimal 305km/Jam; jelajah 270km/Jam
Awak: 2 orang
Persenjataan: misil Ataka, SAM Igla, Roket tipe S-8 kaliber 80mm, S-13 kaliber 122mm, S-24 kaliber 240mm, meriam 30mm dan meriam 23mm
RIA Novosti/@beritahankam
Tuesday, April 21, 2009
Wilayah Perbatasan Udara RI - Timor Leste Kondusif
Seusai melaksanakan Sertijab, Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti melaksanakan salam komando dengan Komandan Lanud El Tari yang baru Letkol Pnb Joko Sugeng ( kiri ) dan Letkol Pnb Ferdinad Roring ( kanan )
21 April 2009, Kupang -- Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti menegaskan, saat ini wilayah perbatasan udara RI – Timor Leste dalam keadaan kondusif alias tidak terjadi gangguan keamanan. Pangkoopsau II juga belum melihat adanya ancaman serius diperbatasan wilayah udara kedua negara tetangga ini.
”Sementara ini kita tidak merasakan adanya ancaman udara di wilayah perbatasan udara Timor Leste dan NTT (Indonesia), dan saya juga tidak meilhat kekuatan udara Timor Leste sebagai sebuah ancaman, mereka kan negara yang sedang membangun angkatan bersejatanya, dan kekuatan udaranya jauh dibawah kita” demikian Pangkoopsau II menjawab pertanyaan sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (22/4). Pangkoopsau II berada di Kupang dalam rangka memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Lanud Eltari, Kupang, dari Letkol Pnb Ferdinan Roring kepada Letkol Pnb Joko Sugeng.
Namun demikian tindakan pengamanan dan pengamatan diwilayah tersebut tetap dilaksanakan oleh TNI AU. Selain melaksanakan patroli udara, juga dilaksanakan pengamatan oleh radar-radar TNI AU yang ada secara kontinyu. Pangkoopsau II menyatakan TNI AU melaksanakan pengamanan wilayah udara perbatasan bila memang sudah ada bentuk nyata ancaman itu, dan sampai sekarang belum ada informasi dari intelijen tentang ancaman di perbatasan wilayah udara RI - Timor Leste. ”Kita punya radar yang ada di Buraen, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang secara kontinyu melaksanakan pengamatan wilayah udara dikawasan tersebut” terang Pangkoopsau II sembari menyatakan kalau Satuan Radar bukan merupakan domain Koopsau II tetapi miliknya Kohanudnas.
Sementara, pelaksanaan Sertijab Komandan lLnud Eltari Kupang, berlangsung dengan khidmat. Tampak para pejabat dan unsur Muspida NTT maupun Kota Kupang ikut hadir menyaksikan jalannya upacvara Sertijab. Komandan Lanud Eltari Kupang yang baru Letkol Pnb Joko Sugeng Suryanto, merupakan Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1991, sebelumnya bertugas di Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau) Jakarta. Sementara letkol Pnb Ferdinan Roring yang alumnus AAU tahun 1990, selanjutnya melaksanakan mutasi ke Mabesau, Jakarta.
Kepada Komandan Lanud Eltari Pangkoopsau II minta agar senantiasa menyiapkan Lanud Eltari mejadi Lanud yang siap operasional. Menurut Pangkoopsau II, secara geografis Lanud Eltari memiliki nilai yang startegis, karena berbatasan dengan dua negara tetanga, yaitu Timor Leste dan Australia. Selain itu, wilayah ini juga menjadi bagian penting dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang seringa kali menjadi lalu lintas laut kapal-kapal asing yang melintas menuju maupun dari Australia.
Keberadan Lanud Eltari yang strategis, menuntut seluruh prajurit Laund Eltari untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan dalam kondisi siap operasional” pinta Pangkoopsau II.
(TNI AU)
21 April 2009, Kupang -- Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti menegaskan, saat ini wilayah perbatasan udara RI – Timor Leste dalam keadaan kondusif alias tidak terjadi gangguan keamanan. Pangkoopsau II juga belum melihat adanya ancaman serius diperbatasan wilayah udara kedua negara tetangga ini.
”Sementara ini kita tidak merasakan adanya ancaman udara di wilayah perbatasan udara Timor Leste dan NTT (Indonesia), dan saya juga tidak meilhat kekuatan udara Timor Leste sebagai sebuah ancaman, mereka kan negara yang sedang membangun angkatan bersejatanya, dan kekuatan udaranya jauh dibawah kita” demikian Pangkoopsau II menjawab pertanyaan sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (22/4). Pangkoopsau II berada di Kupang dalam rangka memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Lanud Eltari, Kupang, dari Letkol Pnb Ferdinan Roring kepada Letkol Pnb Joko Sugeng.
Namun demikian tindakan pengamanan dan pengamatan diwilayah tersebut tetap dilaksanakan oleh TNI AU. Selain melaksanakan patroli udara, juga dilaksanakan pengamatan oleh radar-radar TNI AU yang ada secara kontinyu. Pangkoopsau II menyatakan TNI AU melaksanakan pengamanan wilayah udara perbatasan bila memang sudah ada bentuk nyata ancaman itu, dan sampai sekarang belum ada informasi dari intelijen tentang ancaman di perbatasan wilayah udara RI - Timor Leste. ”Kita punya radar yang ada di Buraen, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang secara kontinyu melaksanakan pengamatan wilayah udara dikawasan tersebut” terang Pangkoopsau II sembari menyatakan kalau Satuan Radar bukan merupakan domain Koopsau II tetapi miliknya Kohanudnas.
Sementara, pelaksanaan Sertijab Komandan lLnud Eltari Kupang, berlangsung dengan khidmat. Tampak para pejabat dan unsur Muspida NTT maupun Kota Kupang ikut hadir menyaksikan jalannya upacvara Sertijab. Komandan Lanud Eltari Kupang yang baru Letkol Pnb Joko Sugeng Suryanto, merupakan Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1991, sebelumnya bertugas di Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau) Jakarta. Sementara letkol Pnb Ferdinan Roring yang alumnus AAU tahun 1990, selanjutnya melaksanakan mutasi ke Mabesau, Jakarta.
Kepada Komandan Lanud Eltari Pangkoopsau II minta agar senantiasa menyiapkan Lanud Eltari mejadi Lanud yang siap operasional. Menurut Pangkoopsau II, secara geografis Lanud Eltari memiliki nilai yang startegis, karena berbatasan dengan dua negara tetanga, yaitu Timor Leste dan Australia. Selain itu, wilayah ini juga menjadi bagian penting dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang seringa kali menjadi lalu lintas laut kapal-kapal asing yang melintas menuju maupun dari Australia.
Keberadan Lanud Eltari yang strategis, menuntut seluruh prajurit Laund Eltari untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan dalam kondisi siap operasional” pinta Pangkoopsau II.
(TNI AU)
Israel Akan Borong Pencegat Roket dari AS
21 April 2009, Jerusalem -- Israel ingin membeli sistem pencegat roket dari Amerika Serikat untuk melindungi serangan para gerilyawan dari Jalur Gaza. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Ehud Barak dalam wawancara yang diterbitkan, Selasa (21/4).
"Kanon-kanon Vulcan-Phalanx dan radar akan menjadi bagian dari pertahanan berlapis untuk mencegat roket-roket," kata Barak kepada surat kabar Haaretz. "Pertahanan semacam ini, sejauh yang saya ketahui adalah suatu tujuan strategis," ujarnya.
Sistem itu terdiri atas radar Phalanx untuk target roket-roket dan senjata Vulcan Gatling 20 milimeter untuk menembak jatuh mereka. Setiap komponen seharga 25 juta dollar. Komponen senjata ini telah digunakan oleh kapal-kapal Angkatan Laut AS dan Israel.
Permintaan sebelumnya dilakukan oleh Israel untuk membeli Vulcan-Phalanx yang telah dikesampingkan oleh pihak perusahaan pertahanan AS. Senjata jenis ini telah digunakan dengan sukses di Irak dan Afganistan.
Dalam rencananya berkunjung ke AS pada Juni depan, Barak akan meminta Menteri Pertahanan AS Robert Gates agar menempatkan Israel pada daftar teratas untuk sistem pertahanan tersebut. Dia berharap ada jaminan sedikitnya satu sistem pertahanan bisa dibuat untuknya pada musim dingin mendatang.
Para gerilyawan di Jalur Gaza, yang dikuasai oleh gerakan Hamas sejak Juni 2007, sering menembakkan roket-roket dan mortir-mortirnya ke wilayah Israel. Sebagian besar senjata buatan yang dinamakan ’Qassam’ itu kurang akurat, dan hanya berjarak tembak sampai 12 kilometer.
(KOMPAS)
KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 Kembali Menangkap Kapal Penangkap Ikan Ilegal
20 April 2009, Jakarta -- Setelah berhasil menangkap 2 kapal ikan asing berbendera Malaysia yang melakukan penangkapan ikan illegal Jumat lalu, KRI Sultan Thaha Syaifuddin (STS)-376 yang merupakan unsur Operasi Siaga Tempur Laut dibawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlaarmabar), Senin (20/4) kembali berhasil menangkap 2 kapal ikan asing berbendera Vietnam yang melakukan penangkapan ikan illegal di posisi 80 mil utara Pulau Laut di perairan Natuna.
Kedua kapal ikan illegal ini masing-masing bernomor lambung BV.5512 TS dengan 10 orang awak serta BV.5552 TS dengan 3 orang awak. Kapal-kapal tersebut tertangkap tangan melakukan kegiatan “Illegal Fishing” diperairan yuridiksi Indonesia (± 10 mil masuk dari batas wilayah yuridiksi nasional) serta tidak dilengkapi oleh dokumen.
Selanjutnya kapal yang diawaki oleh warga negara Vietnam tersebut dikawal KRI STS -376 menuju ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai untuk diproses lanjut secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Seperti diberitakan sebelumnya, KRI STS-376 juga telah menangkap 2 KIA illegal berbendera Malaysia SF-2-3448 dan SF-2-3557 pada hari Jumat 16 April 2009 di Perairan Pulau Subi Natuna, hal ini diharapkan dapat membuat efek jera bagi pelaku kegiatan illegal yang beroperasi di sektor perairan Natuna dan sekitarnya.
(TNI AL)
Indonesia Pilar Penting PBB di Lebanon
20 April 2009, Beirut -- Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) Mayjen Claudio Graziano mengatakan, tambahan pasukan infanteri TNI Mei mendatang, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pilar penting misi PBB di Lebanon.
Berbicara pada seminar sehari bertemakan "Partisipasi Indonesia Dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon" di Beirut, Senin, ia mengatakan, Indonesia telah banyak memberikan kontribusi sebagai bagian dari misi PBB di Lebanon.
"Sejak keterlibatannya pada November 2007, telah banyak yang dilakukan kontingen TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, termasuk kehadiran kontingen Polisi Militer yang berada di timur Lebanon," ungkap Graziano.
Belum lagi, kehadiran kontingen pasukan khusus TNI yang tergabung dalam Markas Besar (Force Head Quarter Support Unit/FHQSU) UNIFIL, yang bertanggungjawab atas keamanan, logistik dan administrasi seluruh anggota UNIFIL, ujarnya menambahkan.
Tidak itu saja, Indonesia juga menunjukkan komitmenya mewujudkan perdamaian di Lebanon dengan mengirimkan satu kapal perang jenis Korvet kelas Sigma untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL bersama lima negara lainnya seperti Perancis, Jerman, Yunani, Turki dan Belgia.
Kontingen Indonesia, lanjut Graziano, juga telah banyak membuka terobosan baru untuk lebih dapat diterima masyarakat Lebanon Selatan, misalnya melalui kegiatan kemanusiaan yang langsung berhubungan dengan masyarakat setempat.
"Bagaimana pun interaksi yang baik dengan penduduk setempat, menjadi salah satu kunci penting keberhasilan misi PBB di Lebanon atau UNIFIL," katanya.
Saat ini terdapat 1.245 personel TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, dari total anggota UNIFIL sekitar 13.000 personel dari 28 negara.
(ANTARA)
Monday, April 20, 2009
Mayor Kav. Susanto Komandan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti
PONTIANAK, 20/4 - KOMANDAN BARU. Pangdam VI/Tanjungpura, Mayjen TNI Tono Suratman (tengah), melakukan salam komando bersama Komandan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti Kalbar yang lama, Mayor Kav, Asep Solihin (kiri), dan penggantinya Mayor Kav Susanto (kanan) di Markas Denkav-2 Pontianak, Kalbar, Senin (20/4). Mayor Kav, Susanto menggantikan Mayor Kav, Asep Solihin, yang pindah tugas menjadi Kepala Staf Kodim Mempawah. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ss/ama/09)
Dua anggota Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti Kalbar, memeragakan barongsai di atas panser, usai sertijab Komandan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti Kalbar di Pontianak.(Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ed/mes/09
Dua anggota Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti Kalbar, memeragakan barongsai di atas panser, usai sertijab Komandan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti Kalbar di Pontianak.(Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ed/mes/09
Indonesia akan Tambah Personel Pasukan PBB
20 April 2009, Beirut -- Indonesia akan meningkatkan jumlah personel TNI untuk bergabung dengan pasukan pemelihara perdamaian PBB menjadi 2.000 orang pada tahun ini.
Direktur Keamanan Internasional Deplu RI, Fikry Cassid, di Beirut, Senin mengatakan, saat ini jumlah personel TNI yang tergabung dalam pasukan PBB mencapai 1.526 orang yang bertugas di empat wilayah dunia yakni di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Afrika.
Berbicara pada seminar "Partisipasi Indonesia dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian di Lebanon", ia mengatakan, Indonesia masuk dalam salah satu negara dengan jumlah pasukan terbanyak yang tergabung dalam misi PBB.
"Pada 2009, kami berencana menambah pasukan TNI menjadi 2.000," katanya. Tetapi lanjut Fikry, rencana tersebut akan dipertimbangkan lagi mengingat terjadi krisis ekonomi global.
Dijelaskannya, Indonesia pertama bergabung dalam misi PBB pada 1957. "Sejak 1957 Indonesia telah berpartisipasi dalam 25 misi perdamaian PBB. Dan saat ini, Indonesia tergabung dalam tujuh misi PBB," ungkapnya.
Fikry mengemukakan, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerjasama multilateral untuk penyelesaian konflik.
Keikutsertaan itu tetap dilandasi kebijakan politik luar negeri bebas aktif sesuai amanah UUD 1945.
Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri. Khusus dalam misi PBB di Lebanon, selain mengirimkan pasukan darat, Indonesia juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL, dengan jumlah seluruh personel sekitar 1.400 orang.
Hal itu menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memelihara perdamaian dunia berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif, demikian Fikry.
(ANTARA)
Panser TNI di Lebanon Menunggu Suku Cadang
20 April 2009, Naqoura -- Komandan Force Head Quarter Support Unit Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon Selatan atau FHQSU UNIFIL Kolonel Frederikus Saud Tamba Tua menuturkan, panser VAB yang digunakan TNI di Naqoura, Lebanon Selatan, memerlukan tambahan suku cadang. Keberadaan panser TNI itu sangat vital dalam menunjang tugas Kontingen Garuda di UNIFIL.
Hal itu diungkapkan Saud dalam paparan mengenai Pasukan Garuda dalam FHQSU UNIFIL di hadapan Panglima Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Pangarmatim) Marsekal Muda Lili Supramono dan rombongan di Naqoura, Lebanon, Sabtu (18/4). Kunjungan Pangarmatim menjadi satu paket dengan kegiatan penyambutan KRI Diponegoro 365 di Lebanon.
Menurut Saud, untuk mendukung tugas pokok Kontingen Garuda (Konga) XXVI A di Naqoura, pihaknya dilengkapi dengan tujuh panser VAB. ”Ada beberapa unit yang memerlukan tambahan suku cadang. Ini penting untuk memaksimalkan tugas pokok Konga, khususnya menjaga keamanan di sekitar wilayah yang menjadi tanggung jawab kami. Kami sudah mengajukan permohonan suku cadang baru itu sejak beberapa bulan lalu,” kata dia lagi.
Namun, Saud memastikan, kondisi itu tidak memengaruhi pelaksanaan misi dan tugas pokok pasukannya, yakni dengan memaksimalkan peralatan yang tersedia. Selain itu, sejumlah personel Konga beberapa kali juga diberi kesempatan untuk menimba ilmu dari kontingen negara lain, terutama Italia, perihal teknologi kendaraan tempur termasuk cara perawatannya.
(KOMPAS)
Sunday, April 19, 2009
Pangdam Jaya Lantik 402 Tamtama PK I
19 April 2009, Jakarta -- Sebanyak 402 tamtama dinyatakan lulus mengikuti pendidikan dasar militer sekolah calon tamtama prajurit karier (Secata PK) tahap I. Pelantikan ratusan prajurit yang sudah digembleng selama lima bulan itu langsung dilakukan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Darpito Pudyastungkoro di lapangan Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam), Condet, Jaktim, Sabtu(18/4).
Selain Pangdam, hadir pada pelantikan sekaligus penutupan pendidikan bagi tamtama itu Kasdam Jaya Brigadir Jenderal TNI Moeldoko, Irdam Jaya, para Asisten Kasdam jaya, para Komandan Satuan dan para Kabalak satuan jajaran Kodam Jaya serta para orang tua dan anggota keluarga para mantan siswa Secata PK. Nantinya, para lulusan Secara PK I akan mengikuti pendidikan pada tahap ke II disatuan dikecabangan masing-masing.
Adapun pembagian kecabangannya adalah kecabangan Infantri 182 orang, Kavaleri 25 orang, Artileri Medan 26 orang, Artileri Pertahan Udara 20 orang, Zeni 26 orang, Perhubungan 28 orang, Perbekalan dan Angkutan 36 orang, Polisi Militer 5 orang, Peralatan 15 orang, Keshatan Militer 17 orang, Ajudan Jenderal delapan orang, Topografi 11 orang dan Penerbad 11 orang. Upacara penutupan pendidikan ditandai dengan pelepasan tanda siswa dan pemasangan tanda pangkat Prajurit Dua oleh Inspektur Upacara kepada salah satu perwakilan siswa terbaik yaitu Prajurit Dua Arif Kamaludin serta perwakilan penyumpahan sebanyak empat orang yang didampingi para rohaniawan Islam, Katolik, Protestan dan Budha.
Pangdam Jaya dalam amantnya menyampaikan bahwa, kepada segenap Tamtama Remaja dapat memahami bahwa terhitung masuk menjadi Prajurit TNI, maka sejak saat itu mempunyai tanggung jawab seperti yang diamanatkan undang-undang yaitu harus menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk dapat mengemban tugas tersebut dengan baik. Para prajurit juga harus dapat menempatkan diri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit profesional. Selain memiliki dalam olah keprajuritan juga dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi, yaitu selalu patuh dan taat kepada aturan, norma dan etika yang berlaku ditengah kehidupan militer. Hal semua itu dapat dilakukan bila memahami Sapta marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI sebagai pedoman atau panduan dalam semua aktivitas baik di satuan maupun di tengah masyarakat.
Menurutnya, orang yang memiliki tingkat kecerdasan, keterampilan dan nilai kesemaptaan yang prima , tetapi dengan tingkat disiplin yang rendah maka kehadirannya sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat tidak akan memberikan manfaat bagi pribadi, satuan maupun lingkungan. ''Hindari dan cegah berbagai tindakan yang bertentangan dengan aturan atau ketentuan yang berlaku,'' tegas Pangdam seperti dikutip Humas Pendam Jaya.
Pangdam juga menegaskan bahwa, para pemimpin tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas kepada para pelaku pelanggaran dan akan konsisten untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada setiap prajurit sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Kepada seluruh Tamtama Remaja untuk mengikrarkan niat dan memantapkan tekad menjadi prajurit sejati, yaitu Prajurit yang di dalam setiap langkah dan tindakannya tidak menyimpang dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dan dalam melaksanakan tugas dilandasi niat, keikhlasan dan kesungguhan maka tidak ada tugas yang berat. ''Jadilah Prajurit yang mengerti akan hak dan kewajibannya.''
(Republika)
Selain Pangdam, hadir pada pelantikan sekaligus penutupan pendidikan bagi tamtama itu Kasdam Jaya Brigadir Jenderal TNI Moeldoko, Irdam Jaya, para Asisten Kasdam jaya, para Komandan Satuan dan para Kabalak satuan jajaran Kodam Jaya serta para orang tua dan anggota keluarga para mantan siswa Secata PK. Nantinya, para lulusan Secara PK I akan mengikuti pendidikan pada tahap ke II disatuan dikecabangan masing-masing.
Adapun pembagian kecabangannya adalah kecabangan Infantri 182 orang, Kavaleri 25 orang, Artileri Medan 26 orang, Artileri Pertahan Udara 20 orang, Zeni 26 orang, Perhubungan 28 orang, Perbekalan dan Angkutan 36 orang, Polisi Militer 5 orang, Peralatan 15 orang, Keshatan Militer 17 orang, Ajudan Jenderal delapan orang, Topografi 11 orang dan Penerbad 11 orang. Upacara penutupan pendidikan ditandai dengan pelepasan tanda siswa dan pemasangan tanda pangkat Prajurit Dua oleh Inspektur Upacara kepada salah satu perwakilan siswa terbaik yaitu Prajurit Dua Arif Kamaludin serta perwakilan penyumpahan sebanyak empat orang yang didampingi para rohaniawan Islam, Katolik, Protestan dan Budha.
Pangdam Jaya dalam amantnya menyampaikan bahwa, kepada segenap Tamtama Remaja dapat memahami bahwa terhitung masuk menjadi Prajurit TNI, maka sejak saat itu mempunyai tanggung jawab seperti yang diamanatkan undang-undang yaitu harus menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk dapat mengemban tugas tersebut dengan baik. Para prajurit juga harus dapat menempatkan diri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit profesional. Selain memiliki dalam olah keprajuritan juga dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi, yaitu selalu patuh dan taat kepada aturan, norma dan etika yang berlaku ditengah kehidupan militer. Hal semua itu dapat dilakukan bila memahami Sapta marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI sebagai pedoman atau panduan dalam semua aktivitas baik di satuan maupun di tengah masyarakat.
Menurutnya, orang yang memiliki tingkat kecerdasan, keterampilan dan nilai kesemaptaan yang prima , tetapi dengan tingkat disiplin yang rendah maka kehadirannya sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat tidak akan memberikan manfaat bagi pribadi, satuan maupun lingkungan. ''Hindari dan cegah berbagai tindakan yang bertentangan dengan aturan atau ketentuan yang berlaku,'' tegas Pangdam seperti dikutip Humas Pendam Jaya.
Pangdam juga menegaskan bahwa, para pemimpin tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas kepada para pelaku pelanggaran dan akan konsisten untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada setiap prajurit sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Kepada seluruh Tamtama Remaja untuk mengikrarkan niat dan memantapkan tekad menjadi prajurit sejati, yaitu Prajurit yang di dalam setiap langkah dan tindakannya tidak menyimpang dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dan dalam melaksanakan tugas dilandasi niat, keikhlasan dan kesungguhan maka tidak ada tugas yang berat. ''Jadilah Prajurit yang mengerti akan hak dan kewajibannya.''
(Republika)
PBB Apresiasi Peran TNI di Lebanon
19 April 2009, Beirut -- Markas Besar Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) menyampaikan apresiasi kepada Kontingen TNI yang bertugas di Lebanon Selatan, demikian Komandan UNIFIL Mayjen Claudio Graziano kepada Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Lili Suparmono di Beirut, Sabtu kemarin.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul yang ikut dalam pertemuan tertutup UNIFIL dan TNI mengatakan, UNIFIL sangat berterimakasih kepada TNI karena berhasil mendukung misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan.
"UNIFIL juga meminta Kontingen TNI tetap menjalankan tugas dan wewenang sebagai bagian dari UNIFIL, sesuai aturan yang berlaku dan tetap menjaga hubungan baik dengan kontingen lain yang tergabung dalam UNIFIL," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) UNIFIL Kolonel TNI Saud Tamba Tua, mengatakan, saat ini 1.245 pesonel TNI bergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan.
"Total anggota UNIFIL sekitar 13.000 personel dari 28 negara. Ini merupakan misi perdamaian PBB dengan gelar kekuatan terbesar dibanding misi perdamaian PBB lainnya di wilayah lain di dunia," paparnya.
Selain pasukan di darat, PBB juga membentuk Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL yang terdiri dari beberapa kapal perang dari enam negara, termasuk Indonesia, untuk mengamankan wilayah perairan Lebanon.
(Antara)
Subscribe to:
Posts (Atom)