9 Februari 2011, Subang -- (Pentak Lanud Sdm): Dalam rangka memelihara kemampuan prajurit bertugas, Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Senin (8/2) selama dua hari mengadakan latihan dropping barang dari udara yang berparasut bernama Cargo Delivery System (CDS) di Landasan Lanud Suryadarma, Subang. CDS merupakan latihan dropping logistik bagi pasukan yang berada di medan depan operasi yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat. Unsur-unsur pendukung latihan meliputi tim Pengendali Tempur (Dalpur) Paskhas dari Batalyon 461 Paskhas, Tim Batalyon Perbekud 5 Ditbekangad TNI AD, Tim Batalyon Angrat TNI AD dan Lanud Suryadarma.
Tim Dalpur Paskhas bertugas memandu dua Pesawat Herkules dari Skadron Udara 31 ketika menerjunkan barang di Landasan Lanud Suryadarma sedangkan Tim Perbekud merupakan pemilik payung udara bertugas mengemas sekaligus membereskannya setelah CDS selesai. Menurut Letda CBA Victor Komandan Peleton dari Tim Yon Perbekud 5, latihan CDS menggunakan delapan payung udara barang berdiameter 8 meter. Masing-masing payung disimulasikan membawa 1 koli barang terdiri dari 4 drum dengan berat 850 kilogram Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sebenarnya berisi air.
Sedangkan Letda Pnb Galuh Yudi, kru Skadron Udara 31 yang ada di landasan Lanud Suryadarma menyatakan pada hari pertama dilakukan penerjunan terhadap 4 koli barang dalam 4 empat round penerbangan menggunakan dua Pesawat Herkules dengan tail number 1318 dan 1321, masing-masing round menerjunkan 1 koli barang. Pada hari kedua terdapat 8 koli barang dengan 4 round penerbangan, masing-masing round menerjunkan 2 koli barang. Selama dua hari pelaksanaan CDS di Lanud Suryadarma berlangsung dengan aman dan lancar.
Sumber: TNI AU
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, February 11, 2011
Pengadaan Dinilai Sarat Kepentingan
11 Februari 2011, Jakarta -- (Kompas): Sistem pengadaan alat utama sistem persenjataan dinilai tidak pernah ada. Yang ada hanyalah akomodasi kepentingan jangka pendek di tingkat pimpinan dengan diselimuti kepentingan agen.
Hal itu disimpulkan Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman seusai rapat dengar pendapat dengan para direktur utama industri pertahanan, Kamis (10/2). Hal serupa dinyatakan anggota DPR, Tritamtomo, yang menyayangkan TNI tidak tahu hal yang harus dipersiapkan serta banyaknya agen yang bermain dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Hadir dalam rapat itu Direktur Utama PT PAL Harsusanto, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, Direktur Operasi dan Teknik PT INTI Tikno, Direktur Utama PT Lembaga Elektronik Nasional Wahyuddin Bagenda, serta Direktur Keuangan dan Pengembangan PT Dahana Harry Sampurno.
Hayono mengatakan, berkaitan dengan pembelian alutsista dari luar negeri dengan menggunakan kredit ekspor, seharusnya melibatkan BUMN industri strategis terkait. Dengan demikian, ada sistem pertahanan yang terintegrasi.
Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin juga menyatakan, harus ada koordinasi antara industri dalam negeri dan pembelian. Hal itu sudah berjalan di Malaysia yang membeli Sukhoi dengan mensyaratkan sistem avionik yang ditangani industri dalam negeri. Demikian juga dengan Singapura yang membeli F-16, tetapi sistem komunikasinya didesain di dalam negeri.
Adik Avianto Soedarsono mengharapkan pemesanan bisa dilakukan dalam jangka waktu lama. Pasalnya, pembelian bahan baku di luar negeri membutuhkan waktu sampai delapan bulan. ”Kalau kita terlambat, jangan lalu dijadikan alasan untuk membeli dari luar negeri, padahal pesanannya mendadak,” katanya.
Direktur Keuangan dan Pengembangan PT Dahana Harry Sampurno mengatakan, sejak keberadaan Komite Kebijakan Industri Pertahanan, BUMN industri pertahanan cukup terbantu, di antaranya dengan anggaran multitahun dan penunjukan langsung. Untuk jangka pendek, ia berharap ada kebijakan imbal beli yang bisa dicanangkan lewat peraturan presiden. Dengan demikian, Kementerian Pertahanan dan TNI tetap dapat membeli alutsista canggih dari luar negeri, tetapi disertai dengan kebijakan imbal beli.
Sumber: KOMPAS
Thursday, February 10, 2011
Indonesia-Filipina Sepakati Perluasan Wilayah Patroli
9 Februari 2011, Manado -- (ANTARA News): Pertemuan sidang tingkat ketua, Republik Indonesia- Republik Filipina Border Committee (RI-RPBC) menyepakati adanya perluasan wilayah patroli. Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Amril Amir di Manado, Rabu, mengatakan, selama dalam pelaksanaan sidang, ada sepuluh item yang disepakati.
"Kesepuluh item itu di antaranya perluasan wilayah patroli, latihan SAR bersama, pertukaran informasi intelijen dan pengawasan untuk pelintas batas," kata Amril Amir usai pelaksanaan (RI-RPBC) di Manado.
Amril Amir, juga Ketua Delegasi Indonesia mengatakan, dalam diskusi pada pertemuan sebelumnya di Davao Filipina, pembahasan telah dilakukan secara cermat untuk mendapatkan kesepakatan itu seperti tentang perluasan wilayah patroli antara kedua belah pihak.
Dalam perluasan wilayah itu ada area yang telah disepakati bersama, mana area yang dapat dimasuki angkatan laut Filipina dan mana dimasuki angkatan laut Indpnesia.
"Itulah yang disepakati bersama area perluasan tersebut," katanya.
Dia mengatakan, kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Filipina dalam pertemuan seperti ini telah berlangsung lama sejak tahun 1980.
"Ini merupakan yang ke-29 kali, dan dalam perjalanannya, kita memperbaiki dan evaluasi tentang kerjasama itu," katanya.
Panglima Mindano Timur Mayjen Arthur I Tabaquero mengatakan, sebagai negara tetangga dan anggota Asean, kegiatan bersama ini sangat penting.
"Kegiatan ini juga untuk meningkatkan persahabatan antar kedua negara," kata Tabaquero juga Ketua Delegasi Filipina.
Sumber: ANTARA News
Wednesday, February 9, 2011
Pameran Dirgantara Aero India 2011
9 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Jet tempur AU India Sukhoi Su-30 lepas landas saat acara pembukaan pameran dirgantara Aero India 2011 di pangkalan udara Yelahanka, Bangalore, India, Rabu (9/2). Lebih dari 300 produsen senjata berpartisipasi pada pameran ini yang mengharapkan mendapatkan kontrak dari pemerintah India untuk pembelian pesawat tempur senilai 10 milyar dolar dan senjata lainnya. (Foto: AP)
Jet tempur ringan buatan India Tejas unjuk kebolehan pada acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
(Foto: Getty Images)
Jet tempur AU India Sukhoi Su-30 melakukan terbang formasi pada acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
(Foto: Getty Images)
Jet tempur Jaguar milik AU India terbang formasi dalam acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
Jet tempur Dassault Rafale unjuk kebolehan pada Aero India 2011, dalam upaya memenangkan tender pembelian 126 jet tempur oleh AU India. (Foto: Getty Images)
Jet tempur Boeing F-18 Super Hornet milik AU AS tak mau ketinggalan dari pesaing, unjuk kebolehan pada Aero India 2011 dalam upaya memenangkan tender pembelian 126 jet tempur oleh AU India. (Foto: AP)
Jet tempur Lokheed Martin F-16IN Block 60-Super Viper khusus dirancang memenuhi keinginan AU India dalam tender Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA). Pilot AU India menjadi ko-pilot saat uji terbang di arena pameran dirgantara Aero India 2011. (Foto: Getty Images)
Sumber: AP/Getty Images
Jet tempur ringan buatan India Tejas unjuk kebolehan pada acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
(Foto: Getty Images)
Jet tempur AU India Sukhoi Su-30 melakukan terbang formasi pada acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
(Foto: Getty Images)
Jet tempur Jaguar milik AU India terbang formasi dalam acara pembukaan pameran. (Foto: AP)
Jet tempur Dassault Rafale unjuk kebolehan pada Aero India 2011, dalam upaya memenangkan tender pembelian 126 jet tempur oleh AU India. (Foto: Getty Images)
Jet tempur Boeing F-18 Super Hornet milik AU AS tak mau ketinggalan dari pesaing, unjuk kebolehan pada Aero India 2011 dalam upaya memenangkan tender pembelian 126 jet tempur oleh AU India. (Foto: AP)
Jet tempur Lokheed Martin F-16IN Block 60-Super Viper khusus dirancang memenuhi keinginan AU India dalam tender Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA). Pilot AU India menjadi ko-pilot saat uji terbang di arena pameran dirgantara Aero India 2011. (Foto: Getty Images)
Sumber: AP/Getty Images
TNI AL Evakuasi Penumpang KM Selvia
TNI AL mengerahkan sembilan unsur yang terdiri dari 3 kapal perang, 2 KAL, 2 Sea Rider, 2 Combat Boat dan 4 Tim Pasukan Katak untuk membantu melaksanakan SAR dan evakuasi terhadap sejumlah penumpang. (Foto: TNI AL)
9 Februari 2011, Jakarta -- (Pelita): TNI Angkatan Laut mengerahkan sembilan unsur guna membantu melaksanakan SAR dan evakuasi terhadap sejumlah penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Selvia yang terbakar di sekitar Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Selasa (8/2).
Sembilan unsur yang dikerahkan TNI Angkatan Laut di antaranya KRI Patimura-371, KRI Sanca-815, KRI Balikpapan-901, KAL Kalagian, KAL Samadar, dua unit Sea Rider, dan dua unit Combat Boat Koarmabar, serta empat Tim Pasukan Katak dari jajaran Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada RI Kawasan Barat.
Menurut Dispenal, KMP Selvia yang jenis kapal Roro ini sebelumnya bertolak dari dermaga Tanjung Priok, Jakarta menuju Bangka-Belitung dengan mengangkut puluhan kendaran dan sekitar 200 orang penumpang. Dalam pelayaran sekitar 10 mil selepas Pelabuhan Tanjung Priok mendekati Pulau Damar di perairan Kepulauan Seribu, kapal mengalami kebakaran pada posisi 05 57 6 S – 106 57 4 T. Ratusan penumpang berhamburan terjun ke laut menyelamatkan diri dari api dan terapung-apung di laut dengan peralatan seadanya.
Memerolah informasi adanya musibah kebakaran kapal di laut, unsur-unsur TNI AL bersama kapal penolong lainnya dengan segera bergerak mendekati lokasi untuk memberikan pertolongan.
Hingga kemarin belum ditemukan adanya korban jiwa. Seluruh penumpang telah berhasil terselamatkan dan sudah dievakuasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sementara KMP Selvia sendiri masih berada di tempat kejadian dalam pengawasan kapal lain.
Sumber: Pelita
9 Februari 2011, Jakarta -- (Pelita): TNI Angkatan Laut mengerahkan sembilan unsur guna membantu melaksanakan SAR dan evakuasi terhadap sejumlah penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Selvia yang terbakar di sekitar Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Selasa (8/2).
Sembilan unsur yang dikerahkan TNI Angkatan Laut di antaranya KRI Patimura-371, KRI Sanca-815, KRI Balikpapan-901, KAL Kalagian, KAL Samadar, dua unit Sea Rider, dan dua unit Combat Boat Koarmabar, serta empat Tim Pasukan Katak dari jajaran Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada RI Kawasan Barat.
Menurut Dispenal, KMP Selvia yang jenis kapal Roro ini sebelumnya bertolak dari dermaga Tanjung Priok, Jakarta menuju Bangka-Belitung dengan mengangkut puluhan kendaran dan sekitar 200 orang penumpang. Dalam pelayaran sekitar 10 mil selepas Pelabuhan Tanjung Priok mendekati Pulau Damar di perairan Kepulauan Seribu, kapal mengalami kebakaran pada posisi 05 57 6 S – 106 57 4 T. Ratusan penumpang berhamburan terjun ke laut menyelamatkan diri dari api dan terapung-apung di laut dengan peralatan seadanya.
Memerolah informasi adanya musibah kebakaran kapal di laut, unsur-unsur TNI AL bersama kapal penolong lainnya dengan segera bergerak mendekati lokasi untuk memberikan pertolongan.
Hingga kemarin belum ditemukan adanya korban jiwa. Seluruh penumpang telah berhasil terselamatkan dan sudah dievakuasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sementara KMP Selvia sendiri masih berada di tempat kejadian dalam pengawasan kapal lain.
Sumber: Pelita
Komandan Brigade Ituri Puji Hasil Kerja TNI di Kongo
Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad mengunjungi markas Konga XX yang bertugas di Konggo. Komandan Brigade Ituri memuji hasil kerja Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco. Dalam kunjungannya ke Camp Bumi Cenderawasih di Dungu, Senin siang waktu Kongo (7/2/2011), Jenderal bintang satu ini diterima langsung oleh Dansatgas Konga XX/H/Monusco Letkol Czi Widiyanto dan beberapa perwira Staf disertai tarian penyambutan khas Papua. (Foto; Lettu Inf Imam Mahmud)
9 Februari 2011, Kongo -- (Pelita): Dalam rangka mengenal lebih dekat satuan-satuan yang berada di bawahnya, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad yang berasal dari negara Bangladesh, melaksanakan kunjungan ke wilayah Dungu. Ia didampingi Chief G-2 Ituri Brigade Letkol Shakhawat Hossain dan Chief G-3 IB Letkol Mohamed Elkaissy, Senin (7/2) siang waktu Kongo.
Menurut Perwira Penerangan Konga XX-H/Monusco Lettu Inf Imam Mahmud dari Kongo melalui Puspen TNI, di Jakarta, Selasa (8/2); Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/Monusco (Mission de I'Organisation des Nations Unies en Pour La Stabilisation En Republique Democratique du Congo) merupakan salah satu kontingen yang memperoleh prioritas untuk dikunjungi.
Dalam kunjungannya ke Camp Bumi Cenderawasih di Dungu, jenderal bintang satu itu diterima langsung oleh Dansatgas Konga XX-H/Monusco Letkol Czi Widiyanto dan beberapa Perwira Staf disertai tarian penyambutan khas Papua.
Acara diisi dengan paparan Dansatgas dan penayangan film dokumentasi tentang kondisi pekerjaan pembangunan jalan Dungu-Faradje, dimana jalan yang sedang dikerjakan tersebut memerlukan alat berat yang prima dan maksimal.
Setelah menyimak paparan tersebut, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad mengatakan merasa sangat senang dan memuji hasil kerja Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco. (Foto: Lettu Inf Imam Mahmud)
Lebih lanjut Letkol Widi juga menyarankan kepada Danbrig Ituri, perlu adanya operasi gabungan Monusco bersama FARDC (Force Armed Resistance Demokratic Congo) ke daerah kritis, terutama dekat wilayah Nagero-Kongo untuk meningkatkan keamanan di daerah tersebut. Disamping membuat jalan Dungu-Faradje, Satgas Kizi TNI juga melakukan perawatan Runway Dungu, pembuatan Visual Aid Runway, rehabilitasi Log Base dan membantu kegiatan Kontingen lain di sekitar Camp Bumi Cenderawasih.
Setelah menyimak paparan tersebut, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad mengatakan merasa sangat senang dan memuji hasil kerja Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco. Azad juga berpesan kepada Kontingen Indonesia agar hati-hati dalam melindungi diri terhadap bahaya malaria. Selanjutnya, Danbrig Ituri didampingi Dansatgas berkeliling ke pangkalan Camp Bumi Cenderawasih dan masuk ke tenda anggota Satgas Kizi TNI.
Diakhir kunjungan itu Letkol Czi Widiyanto menyerahkan cinderamata berupa booklet promosi Pariwisata, kemeja batik, dan kaos berlogo Komodo kepada Brigjen Abul Kalam Azad.
Sumber: Pelita
9 Februari 2011, Kongo -- (Pelita): Dalam rangka mengenal lebih dekat satuan-satuan yang berada di bawahnya, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad yang berasal dari negara Bangladesh, melaksanakan kunjungan ke wilayah Dungu. Ia didampingi Chief G-2 Ituri Brigade Letkol Shakhawat Hossain dan Chief G-3 IB Letkol Mohamed Elkaissy, Senin (7/2) siang waktu Kongo.
Menurut Perwira Penerangan Konga XX-H/Monusco Lettu Inf Imam Mahmud dari Kongo melalui Puspen TNI, di Jakarta, Selasa (8/2); Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/Monusco (Mission de I'Organisation des Nations Unies en Pour La Stabilisation En Republique Democratique du Congo) merupakan salah satu kontingen yang memperoleh prioritas untuk dikunjungi.
Dalam kunjungannya ke Camp Bumi Cenderawasih di Dungu, jenderal bintang satu itu diterima langsung oleh Dansatgas Konga XX-H/Monusco Letkol Czi Widiyanto dan beberapa Perwira Staf disertai tarian penyambutan khas Papua.
Acara diisi dengan paparan Dansatgas dan penayangan film dokumentasi tentang kondisi pekerjaan pembangunan jalan Dungu-Faradje, dimana jalan yang sedang dikerjakan tersebut memerlukan alat berat yang prima dan maksimal.
Setelah menyimak paparan tersebut, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad mengatakan merasa sangat senang dan memuji hasil kerja Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco. (Foto: Lettu Inf Imam Mahmud)
Lebih lanjut Letkol Widi juga menyarankan kepada Danbrig Ituri, perlu adanya operasi gabungan Monusco bersama FARDC (Force Armed Resistance Demokratic Congo) ke daerah kritis, terutama dekat wilayah Nagero-Kongo untuk meningkatkan keamanan di daerah tersebut. Disamping membuat jalan Dungu-Faradje, Satgas Kizi TNI juga melakukan perawatan Runway Dungu, pembuatan Visual Aid Runway, rehabilitasi Log Base dan membantu kegiatan Kontingen lain di sekitar Camp Bumi Cenderawasih.
Setelah menyimak paparan tersebut, Komandan Brigade Ituri Brigjen Abul Kalam Azad mengatakan merasa sangat senang dan memuji hasil kerja Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco. Azad juga berpesan kepada Kontingen Indonesia agar hati-hati dalam melindungi diri terhadap bahaya malaria. Selanjutnya, Danbrig Ituri didampingi Dansatgas berkeliling ke pangkalan Camp Bumi Cenderawasih dan masuk ke tenda anggota Satgas Kizi TNI.
Diakhir kunjungan itu Letkol Czi Widiyanto menyerahkan cinderamata berupa booklet promosi Pariwisata, kemeja batik, dan kaos berlogo Komodo kepada Brigjen Abul Kalam Azad.
Sumber: Pelita
KRI Frans Kaisiepo-368 Laksanakan Latihan RASEX
9 Februari 2011, Lebanon -- (Puspen TNI): Penunjukan KRI Frans Kaisiepo-368 sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander dalam satuan tugas Maritime Task Force/UNIFIL mempunyai arti penting dalam sejarah bangsa Indonesia di Dewan Keamanan PBB. Salah satu pilar utama dalam pelaksanaan mandat seperti yang tertuang dalam United Nations Security Council Resolution (UNSCR) 1701 dan 1884 menuntut tidak hanya tingkat kehadiran unsur-unsur kapal yang tinggi, namun juga ketahanan (endurance) melaksanakan operasi di laut dalam waktu yang lama.
Sehubungan dengan hal tersebut dilaksanakan RASEX (Replenishment Exercise At Sea) bersama unsur-unsur lain dalam satuan tugas Maritime Task Force/UNIFIL di Area of Maritime Operation (AMO). Tujuan dari RASEX ini adalah sebagai metode pembekalan bagi unsur di laut yang memungkinkan suatu unsur atau gugus tugas untuk tetap berada di laut dalam jangka waktu yang lama dalam mendukung pelaksanaan operasi. Selain itu juga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme team work prajurit pengawak kapal serta meningkatkan mutual cooperation dan relationship diantara unsur-unsur yang tergabung dalam Maritime Task Force/UNIFIL.
Dalam latihan yang berlangsung hampir sekitar dua jam tersebut Komandan KRI Frans Kaisiepo-368, Letkol Laut (P) Wasis Priyono, ST, menyampaikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan latihan tersebut.
Sumber: TNI
Kapal Perang Produksi Dalam Negeri
8 Februari 2011, Batam -- (Dispenal): Galangan kapal dalam negeri di Batam mengukir sejarah baru setelah berhasil menyelesaikan pengerjaan pembuatan Kapal Perang TNI AL type Kapal Cepat Rudal (KCR) dalam waktu kurang dari setahun. Kapal perang ini memiliki kemampuan mengangkut dan menembakkan rudal yang seluruh desain dan pengerjaannya dilakukan putra-putri terbaik Indonesia. Tampak Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal), Laksma TNI Suryo Djati Prabowo (pegang kampak) meluncurkan Kapal Cepat Rudal – 40 (KCR-40) di PT. Palindo Marine Industri Tg. Uncang, Batam, Jumat (4/2). (Foto Dispenal)
Sumber: TNI AL
Sumber: TNI AL
Tuesday, February 8, 2011
HMS Chatham Dipensiunkan AL Inggris
HMS Chatham. (Foto: Royal Navy)
8 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Angkatan Laut Inggris pensiunkan frigate tipe 22 HMS Chatham, Rabu sore (8/2).
HMS Chatham frigate terakhir dari empat frigate tipe 22 bacth 3, mulai dibangun di Tyne oleh Swan Hunters Shipbuilders Ltd pada 1986. Frigate diluncurkan Januari 1988 oleh Lady Roni Oswald dan dioperasikan oleh AL Inggris 1990.
(Foto: Royal Navy)
HMS Chatham F-87 kapal ketujuh milik AL Inggris yang menyandang nama Chatham.
Frigate berpangkalan di Plymouth, panjang keseluruhan 150 meter dengan bobot 5300 ton, diawaki 250 orang. Frigate dipersenjatai rudal anti-pesawat dan anti-rudal Sea Wolf, rudal anti-kapal permukaan Harpoon, torpedo anti-kapal selam Stingray dan satu helikopter Lynx dan ditambah satu pucuk meriam 114 mm. Kapal digerakan oleh turbin gas dan mampu dipacu hingga 30 knot.
HMS Chatham dipensiunkan karena kebijakan pemerintah Inggris berdasarkan Strategic Defence Review. AL Inggris harus pensiunkan dini sejumlah kapal perangnya termasuk kapal induk HMS Ark Royal dan frigate tipe 42 HMS Manchester.
HMS Cornwall, HMS Cumberland dan HMS Campbelton sekelas dengan HMS Chatham, tetapi dioperasikan di Timur Tengah dan peraiaran Inggris hingga akhir tahun ini.
Sumber: Royal Navy
8 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Angkatan Laut Inggris pensiunkan frigate tipe 22 HMS Chatham, Rabu sore (8/2).
HMS Chatham frigate terakhir dari empat frigate tipe 22 bacth 3, mulai dibangun di Tyne oleh Swan Hunters Shipbuilders Ltd pada 1986. Frigate diluncurkan Januari 1988 oleh Lady Roni Oswald dan dioperasikan oleh AL Inggris 1990.
(Foto: Royal Navy)
HMS Chatham F-87 kapal ketujuh milik AL Inggris yang menyandang nama Chatham.
Frigate berpangkalan di Plymouth, panjang keseluruhan 150 meter dengan bobot 5300 ton, diawaki 250 orang. Frigate dipersenjatai rudal anti-pesawat dan anti-rudal Sea Wolf, rudal anti-kapal permukaan Harpoon, torpedo anti-kapal selam Stingray dan satu helikopter Lynx dan ditambah satu pucuk meriam 114 mm. Kapal digerakan oleh turbin gas dan mampu dipacu hingga 30 knot.
HMS Chatham dipensiunkan karena kebijakan pemerintah Inggris berdasarkan Strategic Defence Review. AL Inggris harus pensiunkan dini sejumlah kapal perangnya termasuk kapal induk HMS Ark Royal dan frigate tipe 42 HMS Manchester.
HMS Cornwall, HMS Cumberland dan HMS Campbelton sekelas dengan HMS Chatham, tetapi dioperasikan di Timur Tengah dan peraiaran Inggris hingga akhir tahun ini.
Sumber: Royal Navy
Rosoboronexport Tampilkan Lebih 80 Senjata pada Aero India 2011
MiG-29K AL India. (Foto: RIA Novosti/Evgeni Pakhomov)
8 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Rusia memamerkan lebih dari 80 jenis senjata di pameran dirgantara Aero India 2011 diumumkan Rosoboronexport, perusahaan negara pengekspor senjata buatan Rusia.
Aero India 2011 diadakan di pangkalan udara Yelahanka, Bengalaru pada 9-13 Februari, diikuti lebih dari 600 perusahaan pertahanan dari 63 negara.
35 perusahaan Rusia turut serta, termasuk MiG, Sukhoi, Almaz-Antei danEngineering Design Bureau.
Pesawat
Pesawat amphibi Be-200. (Foto: RIA Novosti/Valery Yarmolenko)
Rusia masih akan mempromosikan dua jet tempur MiG-35 dan Su-35, jet latih Yak-130, dua versi pesawat angkut Il-76MD (dengan mesin berbeda), pesawat tanker Il-78MK serta jet tempur maritim MiG-29K dan MiG-29KUB yang telah dibeli AL India, disiapkan menghuni kapal induk AL India.
Pesawat amphibi Be-200 dapat digunakan berbagai misi, dari misi intai maritim dan SAR hingga pemadam kebakaran, turut ditampilkan.
Helikopter
Mi-28N Night Hunter. (Foto: RIA Novosti)
Rusia menampilkan helikopter serang Mi-28NE, helikopter ringan serbaguna Ka-226T dan helikopter berat Mi-26. Ketiga helikopter peserta tender pembelian helikopter oleh Angkatan Bersenjata India.
Seluruh pengunjung dapat menerima informasi helikopter angkut tempur Mi-35M, helikopter radar pengawas Kamov Ka-31 dan Ansat serta Kamov Ka-32A11BS.
Pertahanan Udara
Rusia menampilkan sistem pertahanan udara Tor-M2E, S-300VM, Buk-M2E dan Tunguska-M1.
Engineering Design Bureau menampilkan pertama kalinya sistem pertahanan udara jarak pendek berbasis peluncur Strelets untuk rudal portabel Igla.
Rusia tercatat penjual senjata kedua terbesar di dunia setelah AS. Pada 2010, perusahaan industri pertahanan Rusia membukukan penjualan sekitar 10 milyar dolar ke sejumlah negara ketiga.
Sumber: RIA Novosti
8 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Rusia memamerkan lebih dari 80 jenis senjata di pameran dirgantara Aero India 2011 diumumkan Rosoboronexport, perusahaan negara pengekspor senjata buatan Rusia.
Aero India 2011 diadakan di pangkalan udara Yelahanka, Bengalaru pada 9-13 Februari, diikuti lebih dari 600 perusahaan pertahanan dari 63 negara.
35 perusahaan Rusia turut serta, termasuk MiG, Sukhoi, Almaz-Antei danEngineering Design Bureau.
Pesawat
Pesawat amphibi Be-200. (Foto: RIA Novosti/Valery Yarmolenko)
Rusia masih akan mempromosikan dua jet tempur MiG-35 dan Su-35, jet latih Yak-130, dua versi pesawat angkut Il-76MD (dengan mesin berbeda), pesawat tanker Il-78MK serta jet tempur maritim MiG-29K dan MiG-29KUB yang telah dibeli AL India, disiapkan menghuni kapal induk AL India.
Pesawat amphibi Be-200 dapat digunakan berbagai misi, dari misi intai maritim dan SAR hingga pemadam kebakaran, turut ditampilkan.
Helikopter
Mi-28N Night Hunter. (Foto: RIA Novosti)
Rusia menampilkan helikopter serang Mi-28NE, helikopter ringan serbaguna Ka-226T dan helikopter berat Mi-26. Ketiga helikopter peserta tender pembelian helikopter oleh Angkatan Bersenjata India.
Seluruh pengunjung dapat menerima informasi helikopter angkut tempur Mi-35M, helikopter radar pengawas Kamov Ka-31 dan Ansat serta Kamov Ka-32A11BS.
Pertahanan Udara
Rusia menampilkan sistem pertahanan udara Tor-M2E, S-300VM, Buk-M2E dan Tunguska-M1.
Engineering Design Bureau menampilkan pertama kalinya sistem pertahanan udara jarak pendek berbasis peluncur Strelets untuk rudal portabel Igla.
Rusia tercatat penjual senjata kedua terbesar di dunia setelah AS. Pada 2010, perusahaan industri pertahanan Rusia membukukan penjualan sekitar 10 milyar dolar ke sejumlah negara ketiga.
Sumber: RIA Novosti
Indobatt Gelar Latihan Kontijensi
Komandan INDOBATT mengumpulkan seluruh perwira staf dan memberikan briefing singkat dalam rangka mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi situasi yang terjadi. (Foto: Indobatt)
8 Februari 2011, Adshit Al Qusayr -- (Pelita): Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL (Indobatt) menggelar latihan kontijensi, bertempat di Markas Batalyon, Adshit Al Qusayr UN POSN 7-1 Lebanon Selatan, pekan lalu.
Skenario latihan diawali dengan penyampaian informasi perkembangan situasi dari Sector East Tactical Operation Centre kepada Indobatt Duty Officer bahwa telah terjadi pertikaian senjata di sekitar area operasi Lebanon Selatan, sehingga alert status dinyatakan berubah dari kuning menjadi merah; tulis siaran pers Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL dari Lebanon melalui Puspen TNI, di Jakarta, Senin (7/2).
Informasi tersebut segera dilaporkan oleh Duty Officer kepada Kasiops, yang langsung diteruskan kepada Komandan Indobatt. Komandan segera mengumpulkan seluruh Perwira staf dan memberikan brifing singkat dalam rangka mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi situasi yang terjadi. Sesuai dengan petunjuk Komandan, Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel segera mempersiapkan perlengkapan helm, bodyvest, senjata, dan ransel.
Situasi semakin tidak terkendali dan alert status berubah dari merah menjadi hitam. Para Danki mengambil aksi sesuai petunjuk Kasiops untuk segera memerintahkan seluruh personel mengenakan helm, bodyvest, senjata, ransel; dan menunggu perintah memasuki shelter. Ketika alert status berubah menjadi hitam-1 para Danki memerintahkan seluruh personel segera memasuki shelter.
Dari informasi perkembangan situasi yang diterima Duty Officer, alert status dinyatakan berubah menjadi hitam-2, maka Kasiops memerintahkan kepada para Danki untuk mengadakan pengecekan personel di shelter dan persiapan untuk masuk ke alarm stelling apabila status berubah. Beberapa saat kemudian ternyata situasi semakin memburuk sehingga alert status dinyatakan menjadi hitam-3, dan sesuai perintah Kasiops seluruh personel memasuki alarm stelling sesuai kedudukan masing-masing.
Setelah beberapa saat memantau situasi dan menerima informasi dari Duty Officer, ternyata alert status telah berubah dari hitam-3 menjadi perintah untuk segera melaksanakan kontijensi. Selanjutnya Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan.
Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt Mayor Inf Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen.
Menurut penjelasan Kasiops yang disampaikan kepada Perwira Penerangan Kapten Psk Banu Kusworo, bahwa latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt.
Usai pelaksanaan latihan, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol Marinir Harnoko mengumpulkan seluruh Perwira staf dan para Danki untuk melaksanakan debriefing sebagai evaluasi kegiatan.
Kepada seluruh Perwira, komandan menyampaikan bahwa latihan ini sangat penting diberikan kepada seluruh personel sebagai gambaran bagaimana proses pelaksanaan pengunduran pasukan bilamana terjadi peperangan yang berlarut dan tidak bisa dikendalikan. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah untuk memberikan keselamatan dan keamanan terhadap personel maupun aset yang menjadi tanggung jawab kita bersama, katanya tegas.
Personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing, dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan. (Foto: Indobatt)
Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt, Mayor Inf. Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen. (Foto: Indobatt)
Latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt. (Foto: Indobatt)
Sumber: Harian Pelita
8 Februari 2011, Adshit Al Qusayr -- (Pelita): Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL (Indobatt) menggelar latihan kontijensi, bertempat di Markas Batalyon, Adshit Al Qusayr UN POSN 7-1 Lebanon Selatan, pekan lalu.
Skenario latihan diawali dengan penyampaian informasi perkembangan situasi dari Sector East Tactical Operation Centre kepada Indobatt Duty Officer bahwa telah terjadi pertikaian senjata di sekitar area operasi Lebanon Selatan, sehingga alert status dinyatakan berubah dari kuning menjadi merah; tulis siaran pers Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL dari Lebanon melalui Puspen TNI, di Jakarta, Senin (7/2).
Informasi tersebut segera dilaporkan oleh Duty Officer kepada Kasiops, yang langsung diteruskan kepada Komandan Indobatt. Komandan segera mengumpulkan seluruh Perwira staf dan memberikan brifing singkat dalam rangka mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi situasi yang terjadi. Sesuai dengan petunjuk Komandan, Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel segera mempersiapkan perlengkapan helm, bodyvest, senjata, dan ransel.
Situasi semakin tidak terkendali dan alert status berubah dari merah menjadi hitam. Para Danki mengambil aksi sesuai petunjuk Kasiops untuk segera memerintahkan seluruh personel mengenakan helm, bodyvest, senjata, ransel; dan menunggu perintah memasuki shelter. Ketika alert status berubah menjadi hitam-1 para Danki memerintahkan seluruh personel segera memasuki shelter.
Dari informasi perkembangan situasi yang diterima Duty Officer, alert status dinyatakan berubah menjadi hitam-2, maka Kasiops memerintahkan kepada para Danki untuk mengadakan pengecekan personel di shelter dan persiapan untuk masuk ke alarm stelling apabila status berubah. Beberapa saat kemudian ternyata situasi semakin memburuk sehingga alert status dinyatakan menjadi hitam-3, dan sesuai perintah Kasiops seluruh personel memasuki alarm stelling sesuai kedudukan masing-masing.
Setelah beberapa saat memantau situasi dan menerima informasi dari Duty Officer, ternyata alert status telah berubah dari hitam-3 menjadi perintah untuk segera melaksanakan kontijensi. Selanjutnya Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan.
Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt Mayor Inf Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen.
Menurut penjelasan Kasiops yang disampaikan kepada Perwira Penerangan Kapten Psk Banu Kusworo, bahwa latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt.
Usai pelaksanaan latihan, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol Marinir Harnoko mengumpulkan seluruh Perwira staf dan para Danki untuk melaksanakan debriefing sebagai evaluasi kegiatan.
Kepada seluruh Perwira, komandan menyampaikan bahwa latihan ini sangat penting diberikan kepada seluruh personel sebagai gambaran bagaimana proses pelaksanaan pengunduran pasukan bilamana terjadi peperangan yang berlarut dan tidak bisa dikendalikan. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah untuk memberikan keselamatan dan keamanan terhadap personel maupun aset yang menjadi tanggung jawab kita bersama, katanya tegas.
Personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing, dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan. (Foto: Indobatt)
Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt, Mayor Inf. Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen. (Foto: Indobatt)
Latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt. (Foto: Indobatt)
Sumber: Harian Pelita
Komandan KRI Banjarmasin-592 Kunjungi Bitung
KRI Banjarmasin - 592 saat melakukan proses penggenangan (platform) untuk mengeluarkan tank amfibi di Pantai Mapalus, Bitung, Sulawesi Utara, Senin (7/2). KRI Banjarmasin - 592 berada di Bitung dalam rangka melakukan uji coba pelayaran jarak jauh ( Long Sea Trial) selama 30 hari ke wilayah timur perairan Indonesia. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ed/ama/11)
4 Februari 2011, Bitung -- (Antaranews): Komandan KRI Banjarmasin-592 Letkol laut (P), Eko Jokowiyono, mengunjungi Bitung, dalam rangka sosialisasi kebijakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengoperasikan kapal perang buatan Indonesia serta menguji kemampuan kapal dalam upaya menjaga keamanan laut.
"Tentunya perlu diperkenalkan ke masyarakat bagaimana peran dan fungsi serta operasional kapal buatan Indonesia kepada masyarakat luas, sebab masyarakat banyak belum mengetahui bahwa negara kita ini telah memproduksi alutsista kapal laut," ujar Komandan KRI Banjarmasin, Letkol laut (P) Eko Jokowiyono di kota Bitung, Jumat.
Kunjungan Komandan KRI Banjarmasin Letkol laut (P) Eko Jokowiyono di kota Bitung, diterima langsung oleh Wali Kota Bitung, Hanny Sondakh, di rumah jabatan Wali Kota didampingi Plt. Sekretaris daerah kota Bitung, Edison Humiang dan Wakil Ketua DPRD Bitung, Baby Palar SH MAP.
Pasukan Korps Marinir bersiap melakukan penyerangan ke markas musuh setelah tank amfibi yang membawa mereka mendarat di Pantai Mapalus, Bitung, Sulawesi Utara, saat latihan, Senin (7/2). Latihan tersebut dalam rangka melatih dan mengasah kemampuan prajurit serta menguji peralatan tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ed/ama/11)
Hadir juga Kapolres Bitung, Suseno Nurhandoko SIK, Dandim 1310 Bitung, Letkol Inf Denny Masengi, Dandodik secata B, Letkol Inf Tiur Siahaan, serta Dansatkamla, Mayor laut Budi Darmawan.
KRI Banjarmasin-592, menurut Jokowiyono, merupakan kapal Republik Indonesia jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan memiliki panjang 125 meter memiliki kecepatan 15,4 knots.
Dia mengatakan, KRI ini juga salah satu kapal perang buatan Indonesia tahun 2009 yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia yang sebelumnya telah memproduksi KRI Makassar-590, KRI Surabaya-591 dan KRI Banda Aceh-593, tergabung dalam jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), dengan wilayah operasi seluruh wilayah Indonesia yang berpangkalan di Surabaya.
Adapun KRI AL ini, membawa misi "long sea trip" atau percobaan uji coba berlayar panjang Satuan Lintas Laut Militer (Salinlamil) dengan membawa satu kompi pasukan marinir berjumlah kurang lebih 100 personil,
Menurut Jokowiyono, KRI Banjarmasin berada di kota Bitung kurang lebih lima hari yang akan melakukan latihan pendaratan tank amfibi di Pantai Wangurer Barat dengan melibatkan enma buah tank amfibi serta olahraga bersama, tujuannya yakni untuk mensosialisasi ke masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Hanny Sondakh menyambut baik kedatangan KRI Banjarmasin di Kota Bitung, karena menurut Sondakh merupakan penghargaan, sekaligus kepercayaan jajaran TNI AL kepada pemerintah dan masyarakat kota Bitung.
"Kami pun merasa tersanjung, karena Pak Jokowiyono memuji potensi pelabuhan Bitung serta pergerakan ekonomi didalamnya," katanya.
Sumber: ANTARA Sulut
4 Februari 2011, Bitung -- (Antaranews): Komandan KRI Banjarmasin-592 Letkol laut (P), Eko Jokowiyono, mengunjungi Bitung, dalam rangka sosialisasi kebijakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengoperasikan kapal perang buatan Indonesia serta menguji kemampuan kapal dalam upaya menjaga keamanan laut.
"Tentunya perlu diperkenalkan ke masyarakat bagaimana peran dan fungsi serta operasional kapal buatan Indonesia kepada masyarakat luas, sebab masyarakat banyak belum mengetahui bahwa negara kita ini telah memproduksi alutsista kapal laut," ujar Komandan KRI Banjarmasin, Letkol laut (P) Eko Jokowiyono di kota Bitung, Jumat.
Kunjungan Komandan KRI Banjarmasin Letkol laut (P) Eko Jokowiyono di kota Bitung, diterima langsung oleh Wali Kota Bitung, Hanny Sondakh, di rumah jabatan Wali Kota didampingi Plt. Sekretaris daerah kota Bitung, Edison Humiang dan Wakil Ketua DPRD Bitung, Baby Palar SH MAP.
Pasukan Korps Marinir bersiap melakukan penyerangan ke markas musuh setelah tank amfibi yang membawa mereka mendarat di Pantai Mapalus, Bitung, Sulawesi Utara, saat latihan, Senin (7/2). Latihan tersebut dalam rangka melatih dan mengasah kemampuan prajurit serta menguji peralatan tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ed/ama/11)
Hadir juga Kapolres Bitung, Suseno Nurhandoko SIK, Dandim 1310 Bitung, Letkol Inf Denny Masengi, Dandodik secata B, Letkol Inf Tiur Siahaan, serta Dansatkamla, Mayor laut Budi Darmawan.
KRI Banjarmasin-592, menurut Jokowiyono, merupakan kapal Republik Indonesia jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan memiliki panjang 125 meter memiliki kecepatan 15,4 knots.
Dia mengatakan, KRI ini juga salah satu kapal perang buatan Indonesia tahun 2009 yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia yang sebelumnya telah memproduksi KRI Makassar-590, KRI Surabaya-591 dan KRI Banda Aceh-593, tergabung dalam jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), dengan wilayah operasi seluruh wilayah Indonesia yang berpangkalan di Surabaya.
Adapun KRI AL ini, membawa misi "long sea trip" atau percobaan uji coba berlayar panjang Satuan Lintas Laut Militer (Salinlamil) dengan membawa satu kompi pasukan marinir berjumlah kurang lebih 100 personil,
Menurut Jokowiyono, KRI Banjarmasin berada di kota Bitung kurang lebih lima hari yang akan melakukan latihan pendaratan tank amfibi di Pantai Wangurer Barat dengan melibatkan enma buah tank amfibi serta olahraga bersama, tujuannya yakni untuk mensosialisasi ke masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Hanny Sondakh menyambut baik kedatangan KRI Banjarmasin di Kota Bitung, karena menurut Sondakh merupakan penghargaan, sekaligus kepercayaan jajaran TNI AL kepada pemerintah dan masyarakat kota Bitung.
"Kami pun merasa tersanjung, karena Pak Jokowiyono memuji potensi pelabuhan Bitung serta pergerakan ekonomi didalamnya," katanya.
Sumber: ANTARA Sulut
Iran Sukses Overhaul Dua MiG-29
Angkatan Udara Republik Islam Iran mengoperasikan sekitar 24-40 jet tempur MiG-29 Fulcrum, terdiri dari MiG-29A dan jet latih MiG-29UB. Perangkat MiG-29 Iran buatan lokal, Rusia dan hasil upgrade India.
7 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Komandan senior Angkatan Udara Iran mengumumkan Iran sukses mengoverhaul jet tempur strategisnya MiG-29 Fulcrum di dalam negeri, kutip FNA, Senin (7/2).
”Pertama kalinya di dalam negeri, kami mendapatkan ijin mengoverhaul dua jet tempur MiG-29 di Tabriz (pangkalan udara) dan lima tahapan prosedur overhaul dilakukan dalam dua fase di Tabriz,” ucap Komandan Lanud Tabriz Mohammad Hellatabadi.
”Dan hari ini, kami meninjau dua jet yang telah dioverhaul terbang diatas lanud Tabriz,” tambah Hellatabadi.
Awal Juli 2010, KASAU Iran Brigadir Jenderal Hassan Shahsafi umumkan Iran sukses merenovasi jet tempur strategisnya MiG-29.
Shahsafi menambahkan peremajaan jet tempur dilakukan di pangkalan udara di Tabriz dimana pesawat telah digrounded sebelumnya selama dua tahun.
“Seluruh tahapan perbaikan jet tempur dan modernisasi program dilaksanakan oleh para enginer Iran,” tambah Shahsafi.
(Foto: FNA)
Sumber: FNA
7 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Komandan senior Angkatan Udara Iran mengumumkan Iran sukses mengoverhaul jet tempur strategisnya MiG-29 Fulcrum di dalam negeri, kutip FNA, Senin (7/2).
”Pertama kalinya di dalam negeri, kami mendapatkan ijin mengoverhaul dua jet tempur MiG-29 di Tabriz (pangkalan udara) dan lima tahapan prosedur overhaul dilakukan dalam dua fase di Tabriz,” ucap Komandan Lanud Tabriz Mohammad Hellatabadi.
”Dan hari ini, kami meninjau dua jet yang telah dioverhaul terbang diatas lanud Tabriz,” tambah Hellatabadi.
Awal Juli 2010, KASAU Iran Brigadir Jenderal Hassan Shahsafi umumkan Iran sukses merenovasi jet tempur strategisnya MiG-29.
Shahsafi menambahkan peremajaan jet tempur dilakukan di pangkalan udara di Tabriz dimana pesawat telah digrounded sebelumnya selama dua tahun.
“Seluruh tahapan perbaikan jet tempur dan modernisasi program dilaksanakan oleh para enginer Iran,” tambah Shahsafi.
(Foto: FNA)
Sumber: FNA
Monday, February 7, 2011
Iran Produksi Massal Rudal Supersonik Anti Kapal
7 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan Korps Pengawal Revolusi sedang memproduksi massal rudal pintar anti-kapal.
“Rudal balistik pintar Korps Pengawal Revolusi Islam Iran saat ini diproduksi massal dan tipe rudal ini dapat menghantam serta menghancurkan sasaran dengan presisi tinggi,” ungkap Jafari pada para wartawan saat jumpa pres di Teheran, Senin (7/2).
“Rudal baru ini kecepatan supersonik dan tidak dapat dilacak atau dicegat oleh musuh,” ujar Jafari, ditambahkannya rudal mampu mengenai sasaran sejauh 300 km.
Rudal diberinama “Teluk Persia”, dapat membawa hulu ledak seberat 650 kg.
Jafari mengumumkan juga Korps Pengawal Revolusi telah menyelesaikan perancangan dan pengembangan radar pasif jarak jauh dan segera diproduksi, radar baru ini dapat mengawasi hingga radius 1100 km.
Iran dipaksa mengembangkan senjata secara mandiri, setelah diembargo oleh Amerika Serikat sebagai pemasok senjata utama AB Iran. Pemerintah Iran meluncurkan program pengembangan senjata pada era 1980-an. Iran telah mampu memproduksi jet tempur sendiri, kendaraan tempur, radar, rudal serta berbagai senjata lainnya.
(Foto: FNA)
Sumber: FNA
Subscribe to:
Posts (Atom)