Panser Anoa 6x6 buatan PT. PINDAD (Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah)
1 Juli 2009, Bandung -- Dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis yaitu PT. Dirgantara Indonesia dan PT. Pindad mendapat kehormatan menerima kunjungan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri DR. Ahmad Zahid Bin Hamidi, Selasa (30/6) di Bandung.
Kunjungan menhan Malaysia ke BUMNIS ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya selama tiga hari ke Indonesia. Sebelumnya menhan Malaysia telah melakukan kunjungan kepada Menhan RI Juwono Sudarsono. Kunjungan ke BUMNIS ini diawali kunjungan di PT. DI dan dilanjutkan ke PT. Pindad.
Dalam kunjungannya ke PT. DI menhan Malaysia diterima oleh Dirut PT. DI, Budi Santoso beserta jajarannya. Selama di PT. DI, menhan Malaysia berkesempatan meninjau secara langsung proses pembuatan pesawat CN 235.
Sementara itu, dalam kunjungannya di PT. Pindad, Menhan Malaysia diterima oleh Dirut PT. Pindad, Ade Avianto Soedarsono dan jajarannya. Dalam kesempatan ini Menhan Malaysia meninjau proses pembuatan panser 6x6 pesanan TNI dan melihat 40 buah Panser 6x6 pesanan TNI yang telah siap untuk dikirim.
Menhan Malaysia juga berkenan melakukan uji coba mengemudikan Panser 6x6 produkasi PT. Pindad kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Selain itu, sejumlah senjata produksi pindad juga dicoba olehnya.
Saat menerima kunjungan Menhan Malaysia, Dirut PT. DI menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaanya berkunjung ke PT. DI. Menurutnya, PT. DI juga merasa terhormat karena selama ini Malaysia merupakan customer yang telah lama menjalin kerjasama yang begitu baik dengan PT. DI.
CN-235 milik TUDM. (Foto: flightglobal.com)
Dijelaskannya, sejak 20 tahun yang lalu Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) telah memberikan kepercayaan kepada PT. DI untuk memasok alat transportasi udaranya. Enam pesawat CN 235 transport militer telah dioperasikan oleh TUDM dan tujuh tahun yang lalu di tahun 2002 kembali Kementerian Pertahanan Malaysia memutuskan untuk membeli dua unit pesawat CN 235 VIP. Dirut PT. DI menambahkan, kontrak pembelian tersebut menambah keyakinan bahwa Malaysia mempercayai terhadap hasil produksi bangsa Indonesia.
Sementara itu, setelah melihat secara langsung fasilitas dan proses produksi yang dimiliki PT. DI dan PT. Pindad, Menhan Malaysia mengungkapkan rasa kagumnya atas kemampuan yang telah dicapai oleh PT. DI dan PT Pindad sebagai industri strategis milik Indonesia.
Untuk itu, menurutnya pihak Malaysia telah menyampaikan keinginannya untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara industri pertahanan Malaysia dengan industri pertahanan Indonesia diantaranya dengan PT. DI dan PT. Pindad.
Keinginan terserbut menurut Menhan Malaysia telah disampaikannya saat pertemuannya dengan Menhan RI Juwono Sudarsono. Dalam kunjungannya kepada Menhan RI diantaranya dibicarakan kemungkinan untuk menjalin kerjasama di bidang industri pertahanan antara kedua negara. ”Jadi apa yang ingin kita pelajari sekarang adalah soal smart partnership” tambahnya.
Meniru apa yang dilakukan negara - negara Eropa yang juga memulai kerjasama diantara negara -negara Eropa dalam European Community, menurutnya negara – negara ASEAN dalam Asean Community dapat dibangkitkan untuk membangun kerjasama di bidang industry pertahanan yang saling menguntungkan.
Dijelaskannya, sebagaimana yang dilakukan oleh negara negara di Eropa, mereka tidak bersaing dan berkompetensi, tetapi mereka saling bekerjasama untuk menciptakan produk-produk pertahanan.
DMC
No comments:
Post a Comment