9 Maret 2009, Canberra -- Angkatan Udara Australia (RAAF) akan mempensiunkan 13 pesawat angkut taktis ringan De Havilland DHC-4 Caribou akhir tahun 2009, setelah mengabdi di jajaran RAAF selama 45 tahun. Karena mahalnya biaya perawatan pesawat, terutama airframe pesawat yang dimakan usia.
Caribou dioperasikan oleh Skadron 38 yang bermarkas di pangkalan udara Townsville.
Caribou pertama diterima tahun 1964 oleh RAAF dari 29 yang dipesan. Dalam kiprahnya di RAAF, Caribou diterjunkan dalam perang Vietnam, bantuan kemanusian di Kashmir dan Papua New Guini tahun 1997, operasi kemanusian bencana Tsunami di Papua New Guini tahun 1999, operasi penjaga perdamaian di Timor Timur dan Kepulauan Salomon sejak tahun 1999.
Caribou dilengkapi GPS dan peralatan penglihatan malam, hingga mempunyai kemampuan beroperasi dalam segala cuaca, siang atau malam hari, menerjunkan tentara atau peralatan menggunakan parasut dengan keakuratan tinggi pada titik tujuan, serta mampu melakukan LAPES (Low Altitude Parachute System) hingga 2000 kg. Caribou tidak bertekanan dan tidak dilengkapi dengan auto pilot atau radar cuaca.
DHC-4 Caribou dibuat oleh De Havilland Kanada diawaki dua orang pilot dan satu orang flight engineer. Panjang airframe 22.5 m, tinggi 9,6 m sedangkan wingspan 29 m. Berat pesawat 15.400 kg serta ceiling 28.000 feet atau 13.000 feet dengan penumpang. Mampu dipacu dengan kecepatan jelajah 280 km/h, ditenagai dua mesin Pratt and Whitney masing-masing menghasilkan tenaga 2000 HP, dapat menembuh jarak hingga 2000 km, daya angkut mencapai 4 ton berupa 2 kendaraan beroda empat atau artileri ringan; 32 tentara bersenjata lengkap dalam posisi duduk; 23 pasien ditandu beserta tenaga medis.
Atas jasanya 2 Caribou akan disumbangkan ke Museum RAAF di Point Cook dan Australian War Memorial. Caribou A4-152 akan dipajang di museum awal tahun 2010. Pesawat ini pernah dikirim ke Vietnam di bulan Mei 1964, Kashmir, Papua New Guini, dan Timor Timur. Sedangkan Caribou A4-140 akan dipajang di Australian War Memorial, dengan riwayat penugasan sama dengan Caribou A4-152.
Tugas yang diemban oleh Caribou akan diambil alih sementara oleh B300 King Air dan C-130 Hercules, hingga diambil keputusan dalam Project Air 8000 fase 2 terkait kemampuan angkut taktis RAAF. (RAAF/mediacentre/beritahankam.blogspot,com)
Caribou dioperasikan oleh Skadron 38 yang bermarkas di pangkalan udara Townsville.
Caribou pertama diterima tahun 1964 oleh RAAF dari 29 yang dipesan. Dalam kiprahnya di RAAF, Caribou diterjunkan dalam perang Vietnam, bantuan kemanusian di Kashmir dan Papua New Guini tahun 1997, operasi kemanusian bencana Tsunami di Papua New Guini tahun 1999, operasi penjaga perdamaian di Timor Timur dan Kepulauan Salomon sejak tahun 1999.
Caribou dilengkapi GPS dan peralatan penglihatan malam, hingga mempunyai kemampuan beroperasi dalam segala cuaca, siang atau malam hari, menerjunkan tentara atau peralatan menggunakan parasut dengan keakuratan tinggi pada titik tujuan, serta mampu melakukan LAPES (Low Altitude Parachute System) hingga 2000 kg. Caribou tidak bertekanan dan tidak dilengkapi dengan auto pilot atau radar cuaca.
DHC-4 Caribou dibuat oleh De Havilland Kanada diawaki dua orang pilot dan satu orang flight engineer. Panjang airframe 22.5 m, tinggi 9,6 m sedangkan wingspan 29 m. Berat pesawat 15.400 kg serta ceiling 28.000 feet atau 13.000 feet dengan penumpang. Mampu dipacu dengan kecepatan jelajah 280 km/h, ditenagai dua mesin Pratt and Whitney masing-masing menghasilkan tenaga 2000 HP, dapat menembuh jarak hingga 2000 km, daya angkut mencapai 4 ton berupa 2 kendaraan beroda empat atau artileri ringan; 32 tentara bersenjata lengkap dalam posisi duduk; 23 pasien ditandu beserta tenaga medis.
Atas jasanya 2 Caribou akan disumbangkan ke Museum RAAF di Point Cook dan Australian War Memorial. Caribou A4-152 akan dipajang di museum awal tahun 2010. Pesawat ini pernah dikirim ke Vietnam di bulan Mei 1964, Kashmir, Papua New Guini, dan Timor Timur. Sedangkan Caribou A4-140 akan dipajang di Australian War Memorial, dengan riwayat penugasan sama dengan Caribou A4-152.
Tugas yang diemban oleh Caribou akan diambil alih sementara oleh B300 King Air dan C-130 Hercules, hingga diambil keputusan dalam Project Air 8000 fase 2 terkait kemampuan angkut taktis RAAF. (RAAF/mediacentre/beritahankam.blogspot,com)
No comments:
Post a Comment