Kapal Patroli Mizuho milik Japan National Guard. (Foto: detikfoto/Ramadhian Fadillah)
26 Juni 2009, Jakarta -- Indonesia membahas kerja sama tentang keamanan laut (Kamla) dengan Jepang, kata Direktur Kerja sama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan, Brigjen TNI Syaiful Anwar di Jakarta, Kamis.
Kerja sama dengan Jepang itu bukan saja masalah keamanan di laut saja tetapi pihak Indonesia telah mengirimkan taruna untuk didik di negara tersebut, kata Syaiful Anwar, usai seminar kerja sama TNI dan pasukan beladiri Jepang di Jakarta.
"Jepang menyatakan siap membantu Indonesia masalah keamanan laut," katanya.
Sehubungan itu pihaknya terus membahas masalah kerja sama tersebut supaya keamanan laut di perairan Indonesia semakin baik, kata dia.
Pentingnya keamanan laut itu karena permasalahan perairan menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat banyak seperti faktor ekonomi, kata dia.
Melalui laut negara bisa melaksanakan ekspor impor dan juga dapat meningkatkan pendapatan melalui perikanan, ujar dia.
Oleh karena itu keamanan di laut cukup penting sehingga pihaknya perlu melaksanakan kerja sama antara lain dengan Jepang.
Mengenai target kerja sama itu, ia belum bisa menyebutkan karena permasalahan tersebut masih terus dibahas.
Lebih lanjut dia mengatakan, masalah keamanan laut banyak unsur yang terkait seperti TNI, Polri, dan Bea Cukai sehingga pihaknya terus melaksanakan koordinasi.
Namun lanjut dia, kerja sama dengan Jepang itu bukan saja masalah keamanan di laut saja tetapi pihak Indonesia telah mengirimkan taruna untuk didik di negara tersebut.
Dipilihnya Jepang untuk kerja sama karena saat ini negara tersebut cukup strategis untuk dijadikan panutan, ujar dia lagi.
Keamanan laut bagi TNI mempunyai dua fungsi yakni sebagai penegak kedaulatan rakyat demi lebih kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan masalah hukum laut, tambah dia.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment