Pulau Batek. (Foto: Media Indonesia/Palce Amalo)
25 Mei 2009, Kupang -- Empat pulau terluar itu ialah Pulau Ndana Sabu dan Pulau Batek di Kabupaten Kupang, Pulau Ndana Rote di Kabupaten Rote Ndao, dan Pulau Manggudu di Kabupaten Sumba Timur.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda NTT Yoseph Aman Mamulak mengatakan, pemerintah tidak perlu khawatir pulau-pulau tersebut bakal lepas karena dijaga ketat aparat keamanan. "Prinsip kita jangan sampai (pulau terluar) diduduki oleh negara lain," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (25/5).
Hanya saja, fasilitas yang dibangun di pulau-pulau tersebut masih terbatas. Misalnya, di Pulau Ndana Rote yang berbatasan dengan Australia, bangunan yang ditempati prajurit terdiri dari bangunan beratap daun pohon Lontar serta dinding bangunan yang terbuat dari papan.
Mereka juga hanya dibekali satu perahu karet yang merupakan satu-satunya alat transportasi untuk mengambil air minum dan membeli bahan makanan di pulau terdekat. Pada musim barat, prajurit sulit datang ke pulau terdekat karena gelombang laut yang tinggi dan angin kencang.
Menurut Yoseph, Pulau Ndana Sabu dan Manggudu yang juga berbatasan dengan Australia, sulit ditempati warga lokal karena tidak ada air minum serta sebagian pulau terendam air laut. Letak Pulau Manggudu jauh dari Pulau Sumba dan jarang dijadikan tempat berlabuh kapal-kapala nelayan.
Ia mengatakan, hanya Pulau Batek yang berbatasan dengan Timor Leste yang memiliki fasilitas cukup memadai. Misalnya, tempat tinggal prajurit sudah dalam bentuk bangunan permanen, serta jarak ke Pulau Timor hanya sekitar lima mil.
Perairan Batek juga sering ramai karena merupakan lokasi pencarian ikan oleh nelayan yang bermukim di pesisir Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang.
(MEDIA INDONESIA)
No comments:
Post a Comment