AWACS Beriev A-50 Mainstay. (Foto: Beriev)
29 Mei 2009 -- Angkatan Udara India menerima pesawat pertama AWACS Beriev A-50 Mainstay buatan Rusia, Kamis, (28/5). A-50 dibuat berbasiskan pesawat angkut militer Il-76 MD.
AU India memesan tiga varian A-50EI dilengkapi sistem radar Phalcon buatan Israel pada 2001. Pesawat pertama dijadwalkan diterima di tahun 2007 – 2008, tetapi tertunda.
“Hari ini kami menjadi salah satu dari sejumlah negara yang mampu memiliki pesawat jenis ini (AWACS),” ujar KASAU India Marsekal Fali Homi Major saat peresmian mulai bertugasnya di jajaran AU India.
Menurut sebuah sumber, pesawat kedua diharapkan tiba di India awal 2010, pesawat ketiga akhir tahun depan. Pesawat akan ditempatkan di Agra bergabung dengan Skuadron 50.
Beriev A-50EI Mainstay sedang mengisi bahan bakar di udara. (Foto: Beriev)
Banyak aspek, A-50 sebanding dengan E-3 Sentry milik AU Amerika Serikat. Dilengkapi sistem pengisian bahan bakar di udara dan peralatan perang elektronik, serta dapat melacak target hingga 400 km.
Program kerjasama teknis Rusia – India hingga 2010 melingkupi 200 proyek senilai USD 18 Milyar. Akan tetapi, kerjasama ini dibayang-bayangi oleh perselisihan pada sejumlah masalah; keterlambatan pengiriman, pasokan suku cadang, buruknya dukungan penjualan, mahalnya biaya perawatan dan isu-isu terkait transfer teknologi.
Sebagai contoh, India mengeliminasi Rusia dari tender pengadaan 6 pesawat tanker udara untuk AU India disebabkan buruknya pelayanan purna jual, terder dimenangkan Airbus A-330 MRTT. India baru saja membeli 8 pesawat Boeing P-81 LRMR (Long Range Maritime Reconnaissance) dari Amerika Serikat, penandatanganan kerjasama dengan Brazil guna mengintegrasikan sistem AWACS buatan India pada 3 pesawat buatan Brazil Embraer-145 yang akan bertugas dijajaran AU India.
RIA Novosti/@beritahankam
No comments:
Post a Comment