Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, SE menyiram air kembang diatas kepala Kapten Pnb Marda “Lanner” Sarjono sesaat setelah berhasil menggapai 1000 jam terbang. (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi)
18 Maret 2009, Madiun -- Ditengah kesulitan kesiapan operasional pesawat-pesawat tempur jenis Hawk MK-53 Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, salah seorang penerbangnya Kapten Pnb Marda “Lanner” Sarjono mampu meraih 1000 jam terbang pada saat melaksanakan latihan terbang malam, Selasa (17/3) diatas training area Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Kapten Pnb Marda dapat mencapai angka 1000 jam terbang setelah selama tujuh tahun menggeluti pesawat tempur Hawk MK-53 dan kurang lebih satu tahun Skadron Udara 15 tidak dapat menghasilkan para penerbangnya mencapai angka 1000 jam terbang.
Kesulitan para penerbang tempur di Skadron Udara 15 untuk bisa mencapai 1000 jam terbang yang menjadi idaman dan kebanggaan para penerbang tempur tersebut tidak lepas dari minimnya kesiapan pesawat yang secara langsung berpengaruh pula pada ketersediaan jam terbang dibandingkan dengan jumlah penerbang yang ada.
Saat meraih 1000 jam terbang Marda “Lanner” Sarjono putra seorang prajurit Kopasandha (Kopassus saat ini) yang gugur dalam Operasi Seroja Timor Timur tahun 1976 itu, sedang melaksanakan latihan instrument approach, touch and go pada malam hari selama satu jam penerbangan.
Sampai saat ini, putra kelahiran Cijantung, Jakarta 2 Maret 1975, Alumni AAU (Akademi Angkatan Udara) tahun 1997 sudah mengumpulkan total sebanyak 1.761 jam terbang dan memiliki rating untuk jenis pesawat AS-202 Bravo, T-34 Charlie, SF-260 Marchetti, KT-1B Woong Bee dan Hawk MK-53.
Suami dari Dian Ambarwati, S.Sos, Pns di Pemkab Madiun serta ayah dari seorang putri tersebut, sehari-harinya bertugas sebagai Komandan Flight Ops “A” di Skadron Udara 15 mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan menjadi penerbang tempur, sekaligus dapat meneruskan semangat patriotisme sang ayah yang gugur pada saat ia masih berusia kurang lebih satu tahun itu.
Momentum penting menandai dicapainya angka 1000 jam terbang tersebut dilaksanakan upacara tradisi penyiraman air kembang dan pemecahan telur di kepala yang bersangkutan oleh Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, SE dan para pejabat Lanud Iswahjudi serta senior-senior penerbang. (TNI AU)
Kapten Pnb Marda dapat mencapai angka 1000 jam terbang setelah selama tujuh tahun menggeluti pesawat tempur Hawk MK-53 dan kurang lebih satu tahun Skadron Udara 15 tidak dapat menghasilkan para penerbangnya mencapai angka 1000 jam terbang.
Kesulitan para penerbang tempur di Skadron Udara 15 untuk bisa mencapai 1000 jam terbang yang menjadi idaman dan kebanggaan para penerbang tempur tersebut tidak lepas dari minimnya kesiapan pesawat yang secara langsung berpengaruh pula pada ketersediaan jam terbang dibandingkan dengan jumlah penerbang yang ada.
Saat meraih 1000 jam terbang Marda “Lanner” Sarjono putra seorang prajurit Kopasandha (Kopassus saat ini) yang gugur dalam Operasi Seroja Timor Timur tahun 1976 itu, sedang melaksanakan latihan instrument approach, touch and go pada malam hari selama satu jam penerbangan.
Sampai saat ini, putra kelahiran Cijantung, Jakarta 2 Maret 1975, Alumni AAU (Akademi Angkatan Udara) tahun 1997 sudah mengumpulkan total sebanyak 1.761 jam terbang dan memiliki rating untuk jenis pesawat AS-202 Bravo, T-34 Charlie, SF-260 Marchetti, KT-1B Woong Bee dan Hawk MK-53.
Suami dari Dian Ambarwati, S.Sos, Pns di Pemkab Madiun serta ayah dari seorang putri tersebut, sehari-harinya bertugas sebagai Komandan Flight Ops “A” di Skadron Udara 15 mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan menjadi penerbang tempur, sekaligus dapat meneruskan semangat patriotisme sang ayah yang gugur pada saat ia masih berusia kurang lebih satu tahun itu.
Momentum penting menandai dicapainya angka 1000 jam terbang tersebut dilaksanakan upacara tradisi penyiraman air kembang dan pemecahan telur di kepala yang bersangkutan oleh Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, SE dan para pejabat Lanud Iswahjudi serta senior-senior penerbang. (TNI AU)
No comments:
Post a Comment